Sawah ? sawah yang mana? Tanya Pak Bejo kepada Pak Romli yang datang ke rumahnya. Sawah yang di selatan jalan yang sering Bapak bajak itu loh Lha saya bekerja apa kalau sawah saya,saya jual.Pak Bejo balik tanya, Pak Romli garuk-garuk kepala. Setalah Pak Hardain gagal denagan rencana yang pertama,kini menjalankan rencana yang kedua. Kalau Pak Bejo tidak punya sawah untuk di bajak mungkin kerbaunya ikut di jual. Berarti keinginan warga segear terpenuh. Hasil penjualan sawahkan bias digungkan untuk modal usaha Pak? Saya janji akan membelimya dengan harga tinggi.P.Bejo pun termangu. Saya tidak akan menjual sawah saya . Pak Bejo pun kehilangan kesabaran. Warga kembali bermusyawara di rumah Pak RT. Bagaimana Pak kita sudah melakukan semua rencana. Pak bejo tetep saja tidak menjul kerbaunya suara Pak Hardian. Iya malahan kita yang malu karena Pak Bejo marah. Ucap Pak Hasan semuanya pun terdiam sesaat. Apa sebaiknya kita bicara baik-baik dengan Pak Bejo. Pak RT berbicara Kita sampaikan saja secara baik-baik. Tak lama Pak Bejo datang karena mendengarkan apa yang di bicarakan warga. Assalamualaikum maaf mengganggu Bapak semua. Saya hanya ingin menjelaskan yang sebenarnya, saya tahu saya ini hanya orang desa yang tak mempunyai pekerjaan selain bekerja di sawah.kotoran kerbau saya pun mengganggu sampean semua tetapi kalau kerbau itu saya jual saya tidak punya pekerjaan dan saya mau makan apa? Setiap saya membajak di sawah jalan itulah satu-satunya jalan yang saya lewati.air matanya pun membasahi pipinya, semua terdaim karena merasa bersalah. maafkan saya. Tolong beri saya solusi karena bagi saya pekerjaan adalah harga diri, harga diri adalah kerbau harga diri itulah sebagai laki-laki .