Anda di halaman 1dari 8

Immanuel Kant

(1724-1804)

Two things fill the mind with ever new and increasing admiration and awe, the more often and steadily we reflect upon them: The starry heavens above me and the moral law within me.

Lahir di Knigsberg, sebuah kota di timur Prusia pada 22 April 1724. Tinggal di Knigsberg sepanjang hidupnya sampai meninggal umur 80 tahun. Putra seorang pembuat pelana kuda. Berasal dari keluarga yang sangat saleh, keyakinan agama menjadi latar belakang penting bagi filosofinya. Kant seorang yang ahli dalam sejarah filsafat (profesor), sekaligus menyusun filosofinya sendiri. Menulis Idea for a Universal History from a Cosmopolitan Perspective di usia 60 tahun dan Toward Perpetual Peace: A Philosophical Sketch di usia 71 tahun.

Idea for a Universal History from a Cosmopolitan Perspective


Kant mengajukan 9 proposisi yang saling berkaitan satu sama lain, untuk membuktikan bahwa otonomi moral dan rasional akan mengalahkan self-interested individualism. Kant meyakini perlu adanya suatu badan (voluntary league) sebagai langkah lanjut menuju kondisi kosmopolitanisme. Kant mendukung bentuk federasi dunia dan hukum publik kosmopolitan yang ideal. Tujuan badan federasi dunia ini adalah menjaga keamanan dan hak negaranegara sesuai dengan hukumnya. Kebebasan dan cara pandang moral adalah hasil dari perjuangan manusia untuk menyelesaikan masalahmasalah baik di tingkat lokal maupun global.

Manusia memiliki keinginan yang bertolak belakang; antara tidak ingin hidup sendiri dan keinginan agar semua berjalan sesuai dengan kehendaknya. Kondisi manusia yang disebut unsocial sociability ini justru berfungsi sebagai pemacu/pendorong manusia untuk menggali potensi-potensinya. Hukum publik memiliki fungsi mendisiplinkan manusia yang unsocially sociable beings, di mana hubungan antar manusia bersifat antagonistik.

Kant yakin bahwa negara tidak dapat sepenuhnya adil (terkait dengan kecenderungan human nature yang saling antagonis dan berkonflik). Tetap ada kemungkinan bagi negara-negara untuk saling bersaing dalam dunia internasional untuk mendapatkan superioritas dan gengsi. Perdamaian dapat dirusak oleh adanya konflik internasional dan perang. Maka dari itu negara-negara perlu didisiplinkan dengan belajar dan memahami moralitas internasional lewat budaya manusia yang beranekaragam secara global. Moralitas internasional ini membutuhkan evolusi norma-norma dari negara-negara yang antagonistis ke kondisi kosmopolitan (federasi negara-negara).

Kant mengemukakan 6 kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian dalam waktu jangka panjang, yaitu: No peace settlement which secretly reserves issues for a future war shall be considered valid. No independently existing state (irrespective of whether it is large or small) shall be able to be acquired by another state through inheritance, exchange, purchase, or gift. Standing armies (miles perpetuus) shall gradually be abolished entirely. The state shall not contract debts in connection with its foreign affairs. No state shall forcibly interfere in the constitution and government of another state. No state shall allow itself such hostilities in wartime as would make mutual trust in a future period of peace impossible. Such acts would include the employment of assassins ( percussores), poisoners (venefici), breach of surrender, incitement of treason ( perduellio) within the enemy state, etc.

Toward Perpetual Peace: A Philosophical Sketch

Menurut Kant, pemerintah-pemerintah berbentuk republik saja tidak cukup untuk menciptakan perdamaian, tetapi juga kebebasan emigrasi dan league of nations dibutuhkan untuk menjalankan 6 kondisi/programnya. Menurut Kant, pemerintahan berbentu republik sifatnya lebih pasifistik dibandingkan bentuk pemerintahan lain secara umum.

Daftar Pustaka
Allen, M., Kant's Idea for a Universal History with a Cosmopolitan Aim: A Critical Guide Review, Notre Dame Philosophical Reviews: An Electronic Journal (online), 17 November 2009, <http://ndpr.nd.edu/news/24226-kant-s-idea-for-auniversal-history-with-a-cosmopolitan-aim-a-criticalguide/>. Gaarder, J., Dunia Sophie, Penerbit Mizan, Bandung, 2004. Kant, I., Idea for a Universal History from a Cosmopolitan Perspective, 1784. Kant, I., Toward Perpetual Peace: A Philosophical Sketch, 1795.

Anda mungkin juga menyukai