Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami profesi kependidikan? Jawab : 1) pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut, profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah benda, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka terdapat pengaruh peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang memadai agar mahasiswa calon guru memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan tercapainya tujuan pendidikan.Dalam profesi kependidikan,kita mengetahui pekerjaan menjadi seorang guru termasuk jabatan fungsional atau jabatan struktural 2) Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Bekal kognitif yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar peserta didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran tertentu, serta kompetensi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Dalam hal ini, diperlukan metode yang efektif dan efisien sehingga materi/stimulus yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh para peserta didik. Bekal afektif yang diterapkan guru dalam kesehariannya, merupakan bekal dalam melahirkan peserta didik yang bermoral, beretika, sopan-santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik.
Page 1
danmengembangkan materi itu dengan menggunakan kreatifitasnya. Kedua, tugas yang berhubungan dengan membantu murid dalam mengatasi masalah dalam belajar yang akan berpengaruh terhadap keberhasila belajarnya. Ketiga, disamping kedua sekolah iti hal tersebut,guru dikelola,apa harus memahami guru
bagaimana
peranan
didalamnya,bagaimana memanfaatkan prosedur serta mekanisme pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya sebagai guru. Sumber : Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang. Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.30 wib http://educativelearning.blogspot.com/2012/02/pentingnya-mempelajari-matakuliah.html
2. Jelaskan mengapa pekerjaan guru disebut suatu profesi?Uraian saudara dilengkapai secara rinci syarat-syarat suatu pekerjaan/jabatan disebut suatu profesi? Jawab :
Page 2
k. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya. l. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal hal yang meragukan atau menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan. m. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan diri setiap anggotanya. n. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila disbanding dengan jabatan lainnya. Qomari dan Syaiful Sagala (2004 : 116) Guru dapat juga dikatagerikan sebagai ilmuan dan cendikiawan, Blau,Peter M (1973) menjelaskan bahwa ilmuan tidak mempunyai klien, oleh karna itu mereka tidak bisa disebut professional karena para professional mempunyai klien berkenan dengan profesien para professional tersebut, makanya para akdemis dalam peranannya sebagai ilmuan dan cendikiawan bukanlah termasuk professional. Jika dipandang dari titik professional, yaitu adanya alur dasar pengetahuan dan pelayanan ideal yang memiliki krteristik pendapatan yang tinggi, prestise, pengaruh, persyaratan pendidikan tinggi, otonomi professional, surat izin dan komitmen para anggota terhadap profesinya bahwa hal ini semu juga di miliki oleh akademis dan guru kecuali mungkin pendapatan yang tinggi. Langford, Glenn (1978) mengemukakan bahwa profesi itu merupakan fenomena social yang kompleks, karena berkaitandengan bagaimana dia melihat dirinya sendiri dan dilihat oleh orang lain. Demikian pula halnya guru dalam bentuk
RISQI FAJRIL / 17634 Page 4
Dalam kasus jabatan guru, National Education Associotion (NEA) (1948) merumuskan bahwa jabatan profesi merupakan jabatan yang melibatkan kehgitan intelektual;menekuni suatu batang tubuh ilmu tertentu du dahului dengan persiapan professional yang lama memerlukan pelatihan jabatan yang kontinyu; menjanjikan karir bagi anggota secara permanen, mengukiti standar baku mutu itu sendiri;lebih mementingkan layanan kepada masyarakat dibidang dengan mencari keuntungan pribadi dan memiliki organisasi professional yang kuat dan dapat melakukan control terhadap anggota yang melakukan penyimpangan Menurut ornstein dan levine (1984) bahwa suatu pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi bila pekerjaan atau jabatan itu dilakukan dengan : 1. Melayani masyarakat merupakan merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan). 2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang melakukannya). 3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori praktik (teori baru dikembangkandari hasil penelitian). 4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang. 5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan mempunyai persyaratan masuk (untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentuatau ada persyaratan khusus yang ditentukan untuk dapat mendudukinya). 6. Otonomi dalam mebuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu(tidak diatur oleh orang lain). 7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan tampilan untuk kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan (langsung bertanggung
Page 5
Sanusi dkk(1991)mengutarakan ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut: 1. Suatu jabatan memiliki fungsi signifikasi social yang menentukan(crusial). 2. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu. 3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah. 4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematik dan explicit,bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum. 5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama. 6. proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilainilai profesional itu sendiri. 7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi. 8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya. 9. Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota profesi otonom bebas dari campur tangan orang lain. 10. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat oleh karenanya memperoleh imbalan tinggi pula. Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai oleh
masyarakat,karena profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia ,berhubungan dengan proses memanusiakan manusia.Oleh karena itu guru dituntut untuk mempunyai banyak kelebihan atau keterampilan dibandingkan dengan manusia pada umumnya.
Page 6
Sumber: Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang. Journal PAT. 2001. Teacher in England and Wales. Professionalisme in Practice: the PAT Journal. April/Mei 2001. (Online)
(http://members.aol.com/PTRFWEB/journal1040.html , diakses 19 Oktober 2012) Artikel : diakses tanggal 19 oktober 2012 pukul 14.00 wib http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-profesi-kependidikankonsep-dasar-profesi-kependidikan/ Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
3. Pekerjaan guru berdasarkan klasifikasi jabatan Indonesia (KJI) dikelompokan sebagai jabatan fungsional. a. Jelaskan 5 (lima)perbedaan antara Jabatan Fungsional dengan Jabatan Struktural?Jawaban saudara disertai dengan contoh Jawab : Sesuai dengan PP No. 100 tahun 2000, yang dimaksud dengan Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Sedangkan menurut PP 87 tahun 1999 yang
RISQI FAJRIL / 17634 Page 7
peneliti, perencana,
computer, statistisi,
pranata laboratorium pendidikandan penguji kendaraan bermotor. Jabatan structural, yaitu: jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan structural bertingkat- tingkat dari tingkatyang terendah (eselon IV / b) hingga yang tertinggi (eselon 1/ a). contoh jabatan structural di PNS pusat adalah: Sekretaris jendral, direktur jendral,kepala biro, dan staf ahli. Sedangkan contoh jabatan structural di PNSdaerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/ badan/ kantor, kepala bagian , kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah dan sekretaris lurah.
b. Jelaskan mengapa pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan masyarakat? Jawab : Pekerjaan guru dilecehkan oleh siswa dan masyarakat karena mereka hanya memandang pekerjaan guru itu hanya sebelah mata,mereka tidak mengetahui berapa mulianya pekerjaan seorang guru yang rela mengabdikan diri untuk mendidik ,mengajar dan membimbing mereka dalam memperoleh
Page 9
mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya
RISQI FAJRIL / 17634 Page 10
mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak
RISQI FAJRIL / 17634 Page 11
d. Jelaskan hak dan kewajibab siswa,guru berdasarkan undang-undang sisdiknas No.20/2003 Jawab : Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sumber : Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang.
RISQI FAJRIL / 17634 Page 12
4. Jelaskan masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan profesinya di tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini! Jawab : Masalah yang sering di hadapi guru di tengah masyarakat adalah masalah masyarakat tidak yakin dengan guru tersebut, mungkin di karnakan apa yang disampaikan guru di kelas dengan yang dia lakukan atau dia contohkan di masyarakat tidak sama dengan apa yang dia ajarkan. Contohnya saja seorang guru mengajarkan kepada muridnya untuk bersikap dan berprilaku sopan tapi guru tersebut malah tidak bersikap dan berprilaku sopan.
1. 2.
Penghargaan pemerintah terhadap profesi guru relative rendah. Negara membutuhkan banyak guru sesuai dengan jumlah penduduk yang terus meningkat.
3. 4. 5. 6. 7.
Distribusi guru tidak merata. Masyarakat kurang menghargai profesi guru. Rendahnya kompetensi guru. Lemahnya manajemen guru. Rendahnya daya dukung masyarakat. Menurut Saodi, dkk (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru, antara lain: 1) kepribadian dan dedikasi; 2) pengembangan profesi; 3) kemampuan mengajar; 4) komunikasi; 5) hubungan dengan masyarakat; 6) kedisiplinan; 7 kesejahteraan; dan 8) iklim kerja. Kepribadian mencerminkan baik atau tidaknya citra dan martabat guru. Kepribadian guru akan tercermin dari sikap dan perbuatannya dalam mengajar, membina, dan membimbing peserta didiknya. Semakin baik
Page 13
Sumber : Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang. Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung : PT Refika Aditama. 5. Coba saudara ilustrasikan upaya-upaya apa yang dapat saudara lakukan untuk mengangkat harkat dan martabat guru dan mutu pendidikan yang masih rendah saat ini dan demi masa depan? Jawab :
RISQI FAJRIL / 17634 Page 15
1. Menjadikan Posisi Guru Sebagai Suatu Profesi (Guru Sebagai Profesi) Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan guru sebagai sutu profesi, yaitu; a. Kualifikasi Berbicara tentang guru yang profesional berarti membicarakan tentang kualifikasi guru. Guru yang profesional punya kualifikasi tertentu. Ada dua kualifikasi yaitu; 1. Kualifikasi Personal. Ada berbagai ungkapan untuk melukiskan kualifikasi personal guru diantaranya a). Guru yang baik Baik disini dalam artian mempunyai sifat moral yang baik seperti ; jujur, setia, sabar, betanggung jawab, tegas, iuwes, ramah, konsisten, berinisiatif dan berwibawa. Jadi guru yang baik itu bila dilengkapi oleh sifat sifat yang disebutkan di atas. b). Guru yang berhasil Seorang guru dikatakan berhasil apabila ia di dalam mengajar dapat menunjukan kemampuannya sehingga tujuan - tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai oleh peserta didik. c). Guru yang efektif. Yang dimaksud dengan guru yang efektif yaitu apabila ia dapat mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi dapat mencapai hasil yang banyak. Berarti guru yang pandai menggunakan strategi mengajar dan mampu menerapkan metode - metode mengajar secara berdaya guna dan berhasil guna akan disebut sebagai guru yang efektif. 2. Kualifikasi Profesional. Yang dimaksud dengan kualifikasi profesional yaitu kemampuan melakukan
RISQI FAJRIL / 17634 Page 16
6. Jelsakan dan rinci 4 (empat) kompetnsi yang perlu dikusai seorang guru berdasarkan PP NO 74 tahun 2008? Dan upaya apa yang perlu Saudara
lakukan untuk memenuhi keempat kompetensi yang dimaksudkan? Jawab : Perhatian pemerintah akan peningkatan mutu pendidikan semakin terasa. Dalam upaya ini salah satu komponen yang dapat memacu peningkatan mutu ini adalah tenaga pendidik atau guru. Sehingga untuk mendongkrak kualitas pendidikan ini pemerintah pun telah menerbitkan berbagai kebijakan yang tertuang dalam mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan menteri yang mengatur tentang guru.
Page 18
Page 20
7. Profesi kependidikan merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan. a. Coba saudara jelaskan dengan memberi ilustrasi tentang persepsi siswa dan guru tentang bimbingan dan konseling di sekolah selama ini? Jawab : Bimbingan konseling di sekolah adalah salah satu tempat konsultasi bagi para siswa, tetapi kebanyakan dari bimbingan konseling yang ada di sekolah tidak menjalankan tugas dari bimbingan konseling ini dengan semestinya. Karna bimbingan konseling sendiri hanya di pergunakan bagi siswa yang bermasalah saja. Jadi siswa beranggapan kalau bimbingan konseling tersebut hanya tempat bagi siswa siswa yang bermasalah saja. Priyatno dan Anti (1994: 124) Presepsi Terhadap Bimbingan konseling terbagi sebagai berikut ; 1) Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan. 2) Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. 3) Bimbingan dan konseling dianggap semata mata sebagai proses pemberian nasehat 4) Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani maslah yang bersifat incidental 5) Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien klien tertentu saja 6) Bimbingan dan konseling melayani orang sakit dan kurang normal 7) Bimbingan dan konseling bekerja sendiri 8) Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif 9) Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja 10) Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja 11) Menyamakan psikiater. bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter dan
Page 21
b. Jelaskan minimal 3 (tiga) fungsi bimbingan.Jawaban saudara dilengkapi contoh konkrit dan fakta aktual dilapangan! Jawab : Asas - asas pokok bimbingan dan konseling menurut Priyatno dan Anti (1987: 116) sebagai berikut : a. Asas Kerahasian Segala sesuatu yang dibicrakan klien kepada konselor tidak boleh di sampaikan kepada orang lai, tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain. Azas kerahasian ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan dan konseling jika benar-benar dilaksanakan maka penyelenggaraan atau pemberi bimbingan akan mendapat kepercayaan dari semua pihak,
terutama penerima bimbingan klien sehingga mereka akan mau memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. b. Asas Kesukarelaan Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar
kesukarelaan baik dari pihak pembimbing atau klien diharapkan seacra suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa. c. Asas Keterbukaan Dalam pelaksaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saransaran dari luar, diharapkan masing-masing pihak yang bersagkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah. d. Asas Kekinian
Page 22
Page 23
Page 24
c. Jelaskan
tujuan,manfaat/guna,dan
sasaran
pelayanan
bimbingan
konseling disekolah?jawaban saudara disertai contoh Jawab : Priyatno dan Anti (1994 : 115) dengan memperhatikan butir- butir bimbingan dan konseling sebagaimana tercantum dalam rumusan rumusan di atas, tampak bahwa tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya ( seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga,pendidikan, status social ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insane yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umu tersebut atas yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang alami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu. Yusuf Gunawan (1992: 41) tujuan bimbingan yang dirumuskan oleh banyak ahli dapatdibedakan, yaitu tujuan bimbingan yang mendasar, umum, toritis dan yang lebih konkrit yang merupakan penjabaran dari tujuan yang bersifat umum. Tujuan yang bersifat umum antara lain penemuan dari dunianya, perkembangan secara optimal, realisasi dari secara bernilai sebagai individu. Tujuan dari bimbingan yang merupakan penjabaran dari tujuan umum telah banyak dirumuskan dalam definisi bimbingan, antara lain bimbingan dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar individu tersebut :
RISQI FAJRIL / 17634 Page 25
bijaksana baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan social pribad. Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang studi, karier dan pola hidup pribadinya. 3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara maksimal 4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan kebiasaan buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah 5. Mengelola aktifitas kehidupannya, mengembangkan sudut pandangnya, dan mengambil keputusan serta mempertanggung jawabakannya. 6. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya. Sasaran pelayanan bimbingan konseling Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu - individu, baik secara perorangan maupun kelompok. Indivudu sangat bervariasi, misalnya dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status social ekonomi keluarganya, kedudukan, pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembagaa tertentu, dan variasi- variasi lainnya. Sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu , namun secara lebih nyata dan langsung ada sikap dan tingkah lakunya.
d. Jelaskan tugas dan tanggung jawab apa yang dapat saudara lakukan sebagai guru mata pelajaran (sesuai jurusan/prodi) yang saudara jalani saat ini dalam memasyarakatkan bimbingan konseling di sekolah? Jawab :
Page 26
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah : 1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa 2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut. 3. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor 4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
Page 27
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu. 7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. 8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya. Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu: 1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. 2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain. 3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar. 4. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. 5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar. 6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. 7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. 8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
RISQI FAJRIL / 17634 Page 28
Page 29
e. Untuk mencapai pendidikan yaitu perkembangan siswa secara optimal ada tiga pilar/komponen yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.Jelaskan ketiga pilar atau komponen yang dimaksud ? jawaban saudara disertai contoh? Jawab : Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang mendukung keberadaban dan perkembangan masyarakat demokrasi, aliran filsafat pendidikan progresivisme menunjukkan reaksi yang keras terhadap tori dan praktek kependidikan yang dikemukakan oleh aliran filsafat pendidikan esensialisme. Filsafat pendidikan progresivisme bereaksi terhadap system pendidikan yang bersifat tradisioanal, pasif, dan trlallu intelektualitas. Untuk mengatasi kelemahan kelemahan pendidikan esensial itu, maka aliran filsafat progrevisme mengajukan 3 pilar utama system prndidikan yang mendukung pengembangan masyarakat demokratis. Tiga pilar utama itu adalah. 1. Pendidikan Berpusat Pada Anak Berkenaan dengan konsep pendidikan berpusat pada anak, aliran filsafat pendidikan progresivisme berpendapat bahwa fungsi utama pendidikan adalah untuk mengembangkan scara maksimal potensi potensi individual seorang anak. Untuk mencapai tujuan itu maka sedapat mungkin dihindari praktek paraktek pendidikan professional yang bersifat otoriter dan pasif. Pengajaran yang bersifat otoriter dan pasif dapat mengakibatkan lemahnya partisipasi subyek didik dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Peran Pendidikan Bagi Rekonstruksi dan pembaharuan social Melalui konsep peran pendidikan bagi rekonstruksi dan pembaharuan social, aliran ini hendak mengemukakan bahwa dalam proses kebudayaan, pendidikan tidak hanya melaksanakan fungsi inkulturatif statis, tapi lebih jauh lagi memiliki fungsi transformative bagi terjadinya pembaharuan social kebudayaan suatu kelompok masyarakat.
RISQI FAJRIL / 17634 Page 31
progresivisme mencoba mengembangkan pendekatan ilmiah dalam proses pendidikan demokratis. Melalui konsep ini coba dikembangkan dalam diri anak kemampuan rasional, kritis, penarikan kesimpulan berdasarkan pembuktian, keterbukaan, dan akuntabilitas yang dierlukan bagi individu untuk hidup dalam alam demokrasi.
f. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah kegiatan apa saja yang dapat dilakukan guru mata pelajaran dalam: (a)layanan orientasi, (b) layanan informasi, (c) layanan peguasaan konten, (d) layanan penempatan dan penyaluran, (e) layanan mediasi, (f) layanan konsultasi Jawab : Priyatno dan Anti (1994 : 297) Mengatakan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling disekolah yang dilakukan guru meliputi : 1. Layanan Orientasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyekobyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurangkurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. 2. Layanan Informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
RISQI FAJRIL / 17634 Page 32
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka. merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang
RISQI FAJRIL / 17634 Page 33
g. Jelaskan bentuk kerjasama yangperlu dilakukan guru mata pelajaran dan guru pembimbing dalam rangka pengembangan diri siswa di sekolah berdasarkan KTSP? Jawab : Dalam kegiatan belajar-mengajar sangat diperlukan adanya kerjasama antara guru degan konselor demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan tugas pokok guru dalam proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bimbinngan, sebaliknya layanan bimbingan disekolah perlu dukungan perlu bimbingan atau bantuan guru. Dalam hal ini Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985) mengutip pendapat Miller yang mengatakan bahwa : a) Proses belajar menjadi sangat efektif, apabila bahan yang dipelajari
dikaitkan langsung degan tujuan-tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dituntut untuk memahami harapan-harapan dan kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya guru dapat menciptakan situasi belajar atau iklim kelas yang memungkinkan para siswa dapat belajar dengan baik. b) Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya
lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu kegiatab kelas. Guru mempunyai kesempatan yang luas untuk mengadakan pengamatan terhadap siswa yang diperkirakan mempunyai masalah. c) Guru dapat memperhatikan masalah atau kesulitan siswa secara lebih
nyata. Berhubung guru mempunyai kesempatan yang terjadwal untuk bertatap muka dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih banyak tentang keadaan siswa yang menyangkut masaalah pribadi siswa, baik kelebihan maupun kekurangannya. Dalam keadaan keadaan seperti itu peran guru dalam kegiatan bimbingan sangat penting.
RISQI FAJRIL / 17634 Page 34
Page 36