memperhatikan hal-hal internal dan eksternal yang berpengaruh. Seperti keadaan ekonomi masa depan dan keadaan operasional perusahaan itu sendiri. Berdasarkan pendahuluan ini maka penulis akan membahas lebih lanjut tentang Penganggaran Perusahaan.
1.2
Rumusan Masalah
a. Pengertian, tujuan dan manfaat penganggaran b. Sistem penganggaran untuk operasi bisnis c. Penyusunan master budget
1.3
Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini : a. Mampu menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat penganggaran b. Mampu menjelaskan isi dari master budget secara komprehensif
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi penganggaran
Definisi anggaran menurut para ahli a) Menurut Gomes (1995) Anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritasprioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan bersama. b) Menurut Supriyono (1990) Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. c) Menurut Mulyadi (2001) Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Secara umum Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
b) Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi) c) Mencakup satu periode biasanya satu tahun. d) Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan. e) Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee). f) Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya: untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst. d) Jangka waktu tertentu yang akan datang Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran taksitan (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Berkaitan dengan jangka waktu, budget(anggaran) dikenal dengan: Budget strategis Yaitu budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode akuntansi/ 1 tahun. Budget Taktis Yaitu budget yang berlaku untuk jangka pendek. Budget yang disusun untuk 1 periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget Periodik (periodikal budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi misalnya jangka tiga bulanan, danse bagainya disebut sebagai budget bertahap (continous budget).
2.1.3 Faktor yang memengaruhi ketepatan penentuan jangka waktu berlakunya anggaran adalah:
1) Luas pasar 2) Posisi perusahaan dalam persaingan 3) Jenis Produk yang dihasilkan (elastis dan in-elastis, umur selera konsumen) 4) Tersedianya data dan informasi (berkaitan dengan keakuratan budget). 5) Keadaan perekonomian pada umumnya. (kasus krisis moneter).
kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, kapasitas produksi dan lain-lain.
Faktor Ekstern Faktor ekstern meliputi, data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi memiliki pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.Yang dapat berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah dan lainlain.
disimpulkan bahwa anggaran sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akuntansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap. Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dan seterusnya, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.
mengendalikan organisasi, agar tujuan organsasi tercapai secara efektif dan efisien . Tujuan dan manfaat anggaran dapat di jelaskan sebagai berikut: Terdapat beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain: a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan. c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana ,. sehingga dapat mempermudah pengawasan. d. Merasionalkan sumber dana investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. e. Menyempurnkan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran rencana yang telah disusun lebih terlihat jelas dan nyata. f. Menampung,menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
Anggaran mempunyai banyak manfaat , antara lain: a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama. b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan. c. Dapat memotivasi karyawan. d. Menimbulka tanggung jawab tertentu pada karyawan. e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang tidak perlu. f. Sumber daya(seperti tenaga kerja, peralatan,dan dana)dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. g. Alat pendidikan bagi para manajer.
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003) manfaat anggaran adalah: a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang. b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan. c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak. d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil. f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
Anggaran disamping menpunyai banyak manfaat, juga memiliki beberapa kelemahan , antara lain: a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan,sehingga mengandung ketidakpastian. b. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat. c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak berjalan secara efektif. unsur
a. Penganggaran Inkremental (Incremental Budgeting) Penganggaran inkremental adalah metode anggaran yang hanya
mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya. Penganggaran inkremental biasanya digunakan pada perusahaan pemerintah dan nirlaba. Keunggulan rancangan inkremental adalah bahwa rancangan ini
menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui. Contoh Anggaran Inkremental PT Safira Prima Anggaran Inkremental untuk Tahun 20XX Kenaikan Gaji Rp. 8.000.000 Posisi Penyelia baru Rp. 15.000.000 Posisi Manajerial baru Rp. 28.000.000 Kenaikan anggaran operasional Rp. 54.000.000 Program riset baru Rp. 3.500.000 Jumlah Rp.108.500.000
b. Penganggaran Basis Nol (Zero-Based-Budgeting) Penganggaran basis nol adalah metode anggaran yang mengharuskan semua jajaran manajemen memulai dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas tahun yang dianggarkan. Penganggaran basis nol paling tepat digunakan di dalam perusahaan dimana berlangsung putaran tinggi dalam jajaran manajemen menengah dan senior.
c. Penganggaran Statik (Static Budgeting) Penganggaran statik adalah metode anggaran yang sifatnya tetap setelah anggaran tersebut sudah disusun untuk aktivitas. Penganggaran statik umumnya digunakan
9
pada perusahaan jasa atau fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, akuntansi dan hukum.
d. Penganggaran Fleksibel (Flexible Budgeting) Penganggaran fleksibel merupakan serangkaian anggaran untuk bermacammacam tingkat aktivitas. Penganggaran fleksibel umumnya digunakan pada perusahaan manufaktur dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik serta beban.
Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni : 1) Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas. 2) Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual. 3) Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
10
terkait pada perusahaan (tergantung struktur perusahaan). Berikut ini beberapa bagian yang dapat memperoleh pendelagasian penyusunan budget: 1) Bagian administrasi (bagi perusahaan kecil) , karena seluruh data aktivitas perusahaan baik produksi, pemasaran maupun yang lainnya terkumpul pada bagian ini. 2) Panitia budget (bagi perusahaan besar), terdiri dari pimpinan dan wakil masing-masing bagian terkait Budget yang selesai disusun baik oleh bagian administrasi maupun panitia budget (tergantung organisasi perusahaan), disebut sebagai draft budget (rancangan budget), sedangkan apabila rancangan tersebut telah diserahkan,disetujui dan disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan disebut sebagai Budget yang definitive.
3 komponen utama dalam penyusunan anggaran terbagi lagi menjadi beberapa bagian. a. Anggaran Operasi Anggaran operasi berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang terdiri dari 1. Anggaran Penjualan Merupakan anggaran terperinci yang memproyeksikan penjualan di masa yang akan datang. Yang mencakup jenis barang yang dijual, kuantitas, kualitas, harga dan waktu yang diperlukan selama masa penjualan tersebut berlangsung. Anggaran penjualan merupakan komponen utama untuk menentukan anggaran operasional lainnya. Begitu juga dengan anggaran finansial. Banyak metode yang digunakan untuk menentukan nilai penjualan yang diestimasi. Dapat menggunakan metode kuadrat terkecil, metode semi average, metode moment dan sebagainya. Berikut contoh ramalan penjualan dengan menggunakan metode moment.
2.
Anggaran Produksi Merupakan perencanaan mengenai faktor-faktor produksi yang dapat berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, yang diperlukan untuk memproduksi barang untuk periode tertentu di masa yang akan datang.
11
3.
Anggaran Bahan Baku Merupakan perencanaan secara matang untuk membeli bahan baku yang digunakan untuk produksi di masa yang akan datang agar produktivitas yang dihasilkan dalam penggunaan bahan tersebut lebih efektif dan efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi ketersediaan bahan baku dalam suatu organisasi/perusahaan, antara lain fluktuasi produksi, fasilitas tempat penyimpanan bahan baku, biaya yang timbul selama masa penyimpanan, tingkat perputaran persediaan bahan baku, lamanya waktu tunggu, dan modal kerja.
4.
Anggaran Tenaga Kerja Merupakan perencanaan yang dibuat oleh manajer untuk mengestimasi jumlah,tarif tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi satuan produk. Tenaga kerja dalam perusahaan dapat dibagi menjadi 2, tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Manajer cenderung memfokuskan penyusunan anggaran tenaga kerja langsung karena langsung berhubungan dengan proses produksi. Anggaran tenaga kerja sangat berkaitan dengan laba tahunan yang ingin diperoleh perusahaan. Anggaran tenaga kerja dapat dihitung menurut jam tenaga kerja dan tarif tenaga kerja.
5.
Anggaran Overhead Pabrik Overhead pabrik merupakan biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, namun akan mempengaruhi harga pokok produksi. Oleh karena itu manajer harus mampu mengestimasi berapa biaya overhead pabrik yang akan dibebankan dalam proses produksi periode tertentu di masa yang akan datang. Untuk mempermudah menganggarkan biaya overhead pabrik ini maka perlu dibuat penaksiran. Adapun cara yang dilakukan untuk membuat penaksiran tersebut antara lain : a. b. c. Dasar Jumlah output fisik atau unit produksi Dasar biaya bahan langsung Dasar biaya buruh langsung
6.
Anggaran Harga Pokok Produksi Merupakan anggaran total dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Seorang manajer harus mampu menganalisa nilai harga pokok
12
produksi di masa yang akan datang agar nilai standar yang diestimasi tidak kurang dari nilai produksi sebenarnya. 7. Anggaran Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan merupakan nilai harga perolehan suatu produk setelah ditambah dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Dengan diketahuinya harga pokok penjualan, maka manajer dapat menentukan persentase laba yang ingin dicapai dari 1 unit produk yang akan dijual. 8. Biaya umum dan administrasi Biaya umum dan administrasi merupakan biaya yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Namun akan mempengaruhi nilai laba yang akan diterima oleh perusahaan. Dengan menekan biaya umum dan administrasi, peluang untuk memperoleh laba dapat semakin besar. Di sinilah tugas manajer untuk mengestimasi biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan agar menjadi efektif dan efisien. b. Anggaran Modal Anggaran Modal sering juga disebut budget barang modal yang berkaitan dengan pembelian barang-barang modal. Pengertian anggaran barang modal merupakan perencanaan dan pengengalian pengeluaran strategis untuk jangka panjang, dan statis untuk jangka pendek dengan tujuan untuk memperbesar nilai investasi suatu organisasi/perusahaan, serta mengambil langkah efektif jika investasi perusahaan harus diciutkan. 1. Anggaran Kas dan Piutang Merupakan anggaran yang harus diestimasi, baik itu inflow maupun outflow dalam jangka waktu tertentu. Anggaran ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kelikuidan kasnya. c. Anggaran Keuangan Anggaran keuangan merupakan tugas terakhir diantara tugas pada poin 1-10. Yang harus dilakukan ialah melengkapi rencana laba yang diinginkan berdasarkan skedul pendukung untuk membuat ikhtisar yang direncanakan. Terdiri dari neraca, laporan laba rugi, perubahan modal dan arus kas yang dibuat untuk mengetahui implikasi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
13
Anggaran Penjualan
Anggaran Produksi
Anggaran Modal
Anggaran Kas
Anggaran Neraca
Perubahan Modal
Perusahaan Industri Mhieya Karan memproduksi barang A dan barang B. Barang tersebut dijual di daerah Kumpeh dan Bajubang. Bahan yang digunakan adalah X, Y, Z. Rencana produksi kebutuhan barang disusun : 1. Rencana penjualan barang A di kota Kumpeh 12.000 unit, di kota 8.000 unit. Penjualan barang B di kota Kumpeh 25.000 unit, di kota Bajubang 5.000 unit. Harga jual per unit barang A Rp 14.000,- dan barang B Rp 15.000,-
14
2. Persediaan bahan Keterangan Bahan X Bahan Y Bahan Z Produk jadi brg A Produk jadi brg B Persd. Awal 400 unit 2500 unit 2500 unit 150 unit 350 unit Harga Rp 1.500,Rp 750,Rp 500,Rp 9.000,Rp 8.000,Persd. Akhir 1000 unit 2000 unit 2000 unit 200 unit 300 unit Harga Rp 1.500,Rp 750,Rp 500,Rp 10.000,Rp 9.000,-
Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO 3. Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi ( Standard Usage Rate/SUR ) Barang A membutuhkan bahan X=2, Y=1 Barang B membutuhkan bahan Y=1, Z=3 4. Taksiran biaya bahan X=Rp 1.500,- Y=Rp 750,- Z=Rp 500,5. Taksiran biaya kerja per unit Keterangan Barang A Barang B Departemen Pengolahan Rp 1.000,Rp 1.000,Departemen Finishing Rp 2.000,Rp 1.500,6. Anggaran biaya overhead yang telah dibuat menunjukan tarif overhead per unit Keterangan Barang A Barang B Departemen Pengolahan Rp 1.000,Rp 750,Departemen Finishing Rp 1.000,Rp 500,7. Biaya-biaya, untuk distribusi Rp 10.000.000,- (termasuk biaya non cash Rp 7.500.000,-) Biaya adminstrasi Rp 500.000,Kelebihan biaya lain lain di atas pendapatan lain-lain Rp 2.000.000,- dan rata-rata tarif pajak penghasilan 25%. 8. Saldo awal laba ditahan Rp 150.000.000,9. Deviden yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan Rp 25.000.000,10. Rencana penerimaan kas Penjualan tunai Rp 500.000.000,Penerimaan piutang Rp 250.000.000,Pendapatan lain-lain Rp 1.000.000,Pinjaman dari Bank Rp 15.000.000,Penjualan saham treasury Rp 17.500.000,11. Rencana pengeluaran kas
15
a. Hutang(dianggap semua kredit) sebesar Rp 100.000.000,- dan penambahan kapital Rp 50.000.000,b. Hal-hal yang aktual ditangguhkan, yang belum dibayar sebesar Rp 10.000.000,c. Biaya lain-lain Rp 2.500.000,d. Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun Rp 9.584.375,e. Pembayaran wesel jangka panjang Rp 45.000.000,12. Saldo awal kas Rp 250.000.000,13. Biaya non kas dalam anggaran biaya overhead pabrik Rp 10.500.000,Berdasarkan keterangan di atas, buatlah 1. Anggaran penjualan menurut produk dan daerah 2. Anggaran produksi menurut produk 3. Anggaran bahan langsung dalam unit menurut bahan dan produk 4. Anggaran pembelian menurut bahan 5. Anggaran harga pokok bahan baku 6. Skedul persediaan awal dan akhir 7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen 8. Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen 9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan 10. Ringkasan laba rugi 11. Ringkasan laba ditahan yang direncanakan 12. Ringkasan rencana kas Pembahasan 1. Budget penjualan menurut produk dan daerah Daerah Penjualan Unit Kumpeh 12.000 Bajubang 8.000 20.000 Barang A Harga Jumlah Unit 14.000 168.000.000 25.000 14.000 112.000.000 5.000 280.000.000 30.000 Barang B Total Harga Jumlah 15.000 375.000.000 543.000.000 15.000 75.000.000 187.000.000 450.000.000 730.000.000
2. Anggaran produksi menurut produk Keterangan Rencana penjualan Persediaan akhir (+) Jumlah
16
150 20.050
350 29.950
3. Anggaran kebutuhan bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produk Bahan X Bahan Y Bahan Z SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan A 20.050 2 40.100 1 20.050 B 29.950 0 1 29.950 3 89.850 Jumlah 40.100 50.000 89.850 4. Anggaran pembelian bahan baku menurut bahan Barang Produksi Keterangan Bahan X Keperluan 40.100 Persediaan akhir(+) 1.000 Bahan yang tersedia 41.100 Persediaan awal(-) 400 Rencana Pembelian 40.700 Harga Per unit 1.500 Nilai pembelian 61.050.000 5. Anggaran harga pokok bahan baku Bahan Bahan Y 50.000 2.000 52.000 2.500 54.500 750 40.875.000 Bahan Z 89.850 2.000 91.850 2.500 89.350 500 44.675.000 Total Unit Total 40.100 60.150.000 50.000 37.500.000 89.850 44.925.000 142.575.000
Barang A Unit Harga Jumlah Unit X 40.100 1.500 60.150.000 Y 20.050 750 15.037.500 29.950 Z 89.850 Jumlah 60.150 75.187.500 119.800 6. Skedul persediaan awal dan akhir Elemen Persediaan awal Unit 400 2.500 2.500
Barang B Harga Jumlah 750 22.462.500 500 44.925.000 67.387.500 Persediaan akhir Unit 1.000 2.000 2.000
Bahan X Y Z Sub total Produk dlm proses Produk jadi Barang A 150 Barang B 350 Sub total Total
17
9.000 8.000
200 300
10.000 9.000
7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen Departemen pengolahan Departemen finishing Jumlah Tarif Jumlah Tarif Jumlah A 40.100 1.000 40.100.000 2.000 80.200.000 120.300.000 B 89.850 1.000 89.850.000 1.500 134.775.000 224.625.000 Jumlah 279.950.000 429.950.000 344.925.000 8. Anggaran biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen Barang Produksi Departemen pengolahan Departemen finishing Jumlah Tarif Jumlah Tarif Jumlah A 40.100 1.000 40.100.000 1.000 40.100.000 80.200.000 B 89.850 750 67.387.500 500 44.925.000 112.312.500 Jumlah 107.487.500 85.025.000 192.512.500 9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan Barang Produksi Keterangan Harga pokok produksi Bahan X Y Z Sub total Tenaga kerja langsung Departemen pengolahan Departemen finishing Sub total Biaya overhead pabrik Departmen pengolahan Departemen finishing Sub total Total harga pokok produksi Persediaan awal (+) Produk siap dijual Persediaan akhir(-) Harga pokok penjualan 10. Ringkasan laba rugi Keterangan Penjualan Daerah Kumpeh Daerah Bajubang Sub total Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya-biaya Biaya Adm
18
Barang A
Barang B
Jumlah
60.150.000 15.037.500 75.187.500 40.100.000 80.200.000 120.300.000 40.100.000 40.100.000 80.200.000 275.687.500 1.350.000 277.037.500 2.000.000 275.037.500 Barang A 168.000.000 112.000.000 280.000.000 275.037.500 4.962.500 Barang B
22.462.500 44.925.000 67.387.500 89.850.000 134.775.000 224.625.000 67.387.500 44.925.000 112.312.500 404.325.000 2.800.000 407.125.000 3.000.000 404.125.000
60.150.000 37.500.000 44.925.000 142.575.000 279.950.000 429.950.000 344.925.000 107.487.500 85.025.000 192.512.500 680.012.500 4.150.000 684.162.500 5.000.000 679.162.500 Jumlah 543.000.000 187.000.000 730.000.000 679.162.500 50.837.500
Biaya Distribusi Lain-lain Total biaya operasi Laba perusahaan sebelum pajak Pajak penghasilan 25 % Laba setelah pajak 11. Ringkasan laporan laba ditahan yang direncanakan Saldo awal Laba setelah pajak Jumlah Pembayaran deviden Saldo akhir Rp 150.000.000,Rp 28.753.125,Rp 178.753.125,Rp 25.000.000,Rp 153.753.125,-
12. Ringkasan rencana kas Saldo awal Penerimaan Pinjaman Bank Penjualan kas Piutang Pendapatan lain Penjualan saham Total penerimaan Jumlah uang yang tersedia Pengeluaran Hutang(bahan) Upah tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik Penambahan kapital Accrual dan penangguhan Biaya lain Pajak Wesel
19
Rp
250.000.000,-
Rp
15.000.000,-
Rp 17.500.000,Rp 783.500.000,-
Rp 1.033.500.000,-
Rp 45.000.000,-
Rp Rp Rp
20
BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Sistem penganggaran untuk operasi bisnis : a. Penganggaran Inkremental (Incremental Budgeting) b. Penganggaran Basis Nol (Zero-Based-Budgeting) c. Penganggaran Statik (Static Budgeting) d. Penganggaran Fleksibel (Flexible Budgeting)
Penyusunan Master Budget(Induk Anggaran) Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang. Komponen dari master budget terdiri dari 3 elemen, yaitu anggaran operasi, anggaran modal, dan anggaran keuangan. Anggaran operasi terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran biaya overhead pabrik, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Anggaran modal terdiri dari anggaran barang modal. Sementara anggaran keuangan terdiri dari perencanaan laba yang termaktub dalam laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fjurnalsdm.blogspot.com%2F2010%2F01%2Fpenganggaran-definisi-fungsimanfaat.html&h=7AQFkMrTz
http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fkelastambahan.wordpress.com%2F2010% 2F04%2F26%2Fpengertian-anggaran-pengaggaran-tujuan-anggaran-manfaat-dan-kelemahananggaran-fungsi-dan-macam-anggaran%2F&h=7AQFkMrTz
22