Disampaikan Oleh :
Dalam kasus praktis, suatu analisis kesejahteraan yang spesifik untuk setiap pengambil keputusan menjadi terlalu rumit dan sulit dimengerti dari sudut pandang pembuat kebijakan dalam rangka menyajikan informasi yang sederhana tetapi bermanfaat. Dengan demikian, untuk melakukan analisis kesejahteraan yang bermanfaat tentang berbagai alternatif kebijakan, biasanya diperlukan adanya agregasi.
WTP
Agregasi WTP : merupakan penjumlahan dari berbagai WTP individu dengan asumsi Pasar Persaingan Sempurna
Individu 1
a
Individu 2
b
Agregasi
a+b=c
x+y=z
a dan b : Surplus produsen (CV or EV) individu c : Surplus produsen (CV or EV) pasar x dan y : Surplus konsumen (CV or EV) individu z : Surplus konsumen (CV or EV) pasar
Pengaruh subsidi harga terhadap perusahaan secara individu (analisis secara disagregasi)
Efek teknologi baru (jagung hibrida) thd welfare S0 = kurva penawaran, D = kurva permintaan, keseimbangan : harga p0 dan kuantitas Q0. Kurva penawaran bergeser ke S1 karena kemungkinan penurunan biaya atau peningkatan output yang mengiringi pengembangan teknologi baru. Akibatnya, harga keseimbangan jatuh ke p1 sebagai akibat dari meningkatnya output menjadi Q1.
Sebelum adanya Sesudah adanya teknologi teknologi Consumer Surplus Producer Surplus Total Surplus a b+e a+b+e a+b+c+d e+f+g a+b+c+d+e+f+g
ceilings, price floors, support price, pajak, subsidi dan kuota Akibat intervensi pemerintah ini: Pareto inferior CeilingsPrice : p1, harga tertinggi yang efektif bisa mempertahankan harga di bawah harga keseimbangan menimbulkan shortage penawaran karena produsen mengurangi kuantitas yang ditawarkan. Floors Price : p2, harga dasar yang efektif dapat mempertahankan harga di atas harga keseimbangan menimbulkan surplus penawaran karena produsen akan menambah kuantitas yang ditawarkan. Contoh: ketentuan upah minimum di AS
Pengaruh Ceilings Price, Floors Price dan Support Price terhadap Kesejahteraan
- (d+e) - (b+e)
a-e - (b+e)
a+b+c c
Perubahan surplus produsen dan konsumen akibat ceilings price, floors price dan support price
Perubahan surplus produsen dan konsumen akibat pajak, subsidi dan kuota/market rationing
-(b+e)
Contoh analisis distorsi yang sederhana Misalkan permintaan konsumen untuk gandum (dan gandum ekuivalen dalam produk gandum) ditunjukkan oleh: q = 18 2p +2m dan penawaran gandum oleh produsen ditunjukkan oleh q = 2+4p-2w, di mana q = kuantitas gandum dalam ratus juta bushel per tahun p = harga gandum dalam dolar per bushel m = pendapatan disposable konsumen dalam ribuan dolar per kapita per tahun w = harga pupuk dalam ratus dolar per ton. Andaikan bahwa proyeksi pendapatan konsumen terbaik dan harga pupuk untuk tahun berikutnya adalah m=3 dan w=1. Dalam hal ini, proyeksi permintaan ditunjukkan oleh q = 24 - 2p dan proyeksi penawaran ditunjukkan oleh q = 4p, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.9, dengan ekuilibrium pada harga p = 4 dan kuantitas q =16
Konsumen Produsen
Total surplus
Net gain
a+b+c
a+b+c+d
e+f+g
e+f+g+h
Dengan perdagangan: Harga naik: p2 ES=q2-q3 ekspor = S(p2)-D(p2) = q4 Gain=a=kurva excess supply yang dibatasi oleh harga tertentu (=b) Gain surplus produsen-loss surplus konsumen
Harga turun: p3 ED=q2-q3 impor = D(p2)-S(p2) = q4 Gain=c=kurva excess demand yang dibatasi oleh harga tertentu (=d) Gain surplus konsumen-loss surplus produsen
Perdagangan dan Program Pemerintah Banyak komoditas yang diperdagangkan secara internasional, khususnya komoditas pertanian, yang diatur melalui program- program pemerintah. Dampak dari program tersebut harus dianalisis dalam konteks perdagangan internasional. Dua program pertanian yang umum adalah (1) pengendalian produksi, dan (2) program-program bantuan pendapatan. Hambatan Perdagangan: Tarif, Dumping Duties, Kuota, Subsidi Ekspor, Voluntary Export Restraint
Pengendalian Produksi
TD : permintaan total untuk produksi dalam negeri = penjumlahan secara horisontal dari permintaan domestik D dan excess demand dari seluruh dunia Dengan perdagangan: p1, q1 dan ekspor q1-q2 Jika produksi dibatasi: q2 Harga naik: p2 konsumen domestik rugi : a produsen dan konsumen asing rugi : b+c Produsen domestik (a+b) (e+f) Jika permintaan total inelastis, maka keuntungan produsen (a+b) > (e+f) Secara bersih produsen dan konsumen domestik b-(e+f) Efek domestik bersih ini dapat bersifat positif atau negatif tergantung pada elastisitas S dan D, namun positif dengan S yang cukup elastis (e+f nol).
Ekuilibrium : autarky : p1 , q1 Perdagangan bebas : p2, q2 Jika pemerintah memberlakukan harga target pT bagi petani melalui subsidi: Petani memproduksi dan menjual dengan kuantitas q3. Agar petani menerima harga pT pada q3, maka pemerintah harus membayar subsidi pT - p3 per unit output.
Perubahan Surplus Konsumen Domestik Konsumen Asing Produsen Pemerintah Net gain
Negara pengekspor e
-(i+d+g) akan positif jika subsidi kecil (harga target sedikit lebih besar dari harga perdagangan bebas) dan harga perdagangan > harga autarky.
Subsidi yang tidak efisien dapat menghilangkan atau melebihi keuntungan klasik dari perdagangan jika subsidi besar dan harga perdagangan bebas tidak jauh lebih tinggi dari harga autarky.
-(i+d+g)
Retriksi (Hambatan) Perdagangan Hambatan Perdagangan Tarif adalah instrumen kebijakan yang diberlakukan oleh negara pengimpor dengan menetapkan biaya per unit barang yang diimpor. Tarif akan mengarahkan harga terletak di antara harga yang diterima eksportir dan harga yang dibayar importir. Tarif yang ditetapkan oleh negara pengimpor yang kecil tidak akan mempengaruhi harga dunia. Dalam perdagangan bebas, harga domestik sama dengan harga dunia, PW, dan impor q2-q1.
negara pengimpor sebagai respons terhadap praktek perdagangan yang tidak adil seperti dumping ekspor, yang terjadi jika eksportir menjual di bawah biaya produksi (karena produksi yang disubsidi) atau menjual di luar negeri dengan harga di bawah harga di pasar dalam negeri.
Dumping duty pada kasus sengketa potash antara Kanada dan AS. Potash adalah komponen pupuk utama yang digunakan di pertanian AS dan Kanada adalah pemasok utama. Pada tahun 1987, perusahaan AS mengajukan gugatan terhadap produsen Kanada atas dumping potash di AS pada harga yang diduga 43 persen di bawah biaya produksi. Komisi Perdagangan Internasional sepakat, pada 1987, bahwa ada diskriminasi harga yang tidak adil dan, AS mengumumkan masalah preliminary atas potash Kanada. Kanada merespon dengan menaikkan harga lebih dari 30 persen dan oleh karena itu produksi harus disesuaikan. Sebagai respon, AS menghapus bea atas potash yang memasuki pasar AS.
Kuota impor umumnya dilakukan terhadap produk-produk yang diperdagangkan secara internasional. Dalam Gambar 8.16 (b), jika kuota impor q4-q3 = tarif sebesar T, maka efek bersih dari kuota impor = tarif. Artinya, jika importir dibatasi untuk membeli q4-q3 pada pasar dunia, maka harga dunia akan jatuh ke sepanjang excess supply ES. Importir mendapat manfaat kesejahteraan = c+ e karena membeli dengan harga tetapi menjual dengan harga PD. Pemerintah akan mendapatkan sebagian atau semua penerimaan dari kuota melalui lelang izin impor ke importir. Atau pemerintah dapat menyerahkan pengaturan perdagangan khusus kepada negara-negara pengekspor tertentu yang memungkinkan para eksportir untuk memperoleh penerimaan dari kuota melalui penetapan harga PD.
Jika eksportir secara sukarela membatasi volume ekspor ke q2, maka excess supply negara pengimpor menjadi vertikal di q2, yang mengarah ke harga perdagangan = harga di negara pengimpor berkaitan dengan excess demand di negara pengimpor (p2)
Negara pengekspor z
Deadweight Negara loss (2 pengimpor negara) (a+b+c+d+ e+f) a+b+c -(e+d+f) -(b+d+w+y)
v-w-y-z v-w-y
Ada tiga poin tentang pembatasan ekspor sukarela yang patut diperhatikan.
Pertama, pembatasan ekspor sukarela berakibat pada hilangnya kesejahteraan bersih negara pengimpor. Kedua, pembatasan ekspor sukarela mentransfer pendapatan dari konsumen kepada produsen di negara pengimpor seperti halnya dari produsen kepada konsumen di negara pengekspor. Ketiga, pembatasan ekspor sukarela mempunyai kualitas yang diinginkan untuk negara-negara pengimpor dalam rangka melindungi produsen dengan tetap mempertahankan perdagangan bebas karena negara pengekspor merupakan salah satu negara yang membatasi perdagangan.
Dalam statistik, parameter kunci yang mengukur ketepatan estimasi atau prediksi adalah varians (ditentukan oleh expected value dari kuadrat deviasi dari mean atau expected average nya).
Dalam Gambar 8.20, daerah yang layak sebagai tempat kurva penawaran ditunjukkan oleh daerah antara BL dan BU. Estimasi perubahan surplus adalah daerah b+c, tetapi pada BU estimasi perubahan surplus adalah daerah a+b+c, dan pada BL hanyalah daerah c. Estimasi kurva permintaan dan surplus konsumen dilakukan dengan cara yang sama. Perubahan surplus konsumen untuk perubahan harga tertentu dari p1 ke p2 akan diestimasi dengan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar estimasi S, D atau surplus tidak bias: Faktor penentu dari S dan D bervariasi antar waktu dan kelompok. Kurva S dan D tidak selalu linier. S dan D adakalanya ditentukan secara simultan yang melibatkan lag variabel.
Varians dari estimasi kurva penawaran dan implikasinya terhadap varians estimasi surplus produsen
8.9 Pilihan Pasar untuk Estimasi (The Choice of Market for Estimation)
Ada beberapa alternatif pengukuran perubahan kesejahteraan produsen sebagai akibat perubahan harga : (1) mengukur perubahan surplus produsen berdasaqrkan output utama, (2) mengukur perubahan surplus konsumen berdasarkan input utama , (3) mengukur jumlah perubahan surplus produsen dan konsumen yang diperoleh secara berurutan yang disebabkan oleh perubahan harga di masing-masing pasar. Hasil dari bagian ini mempunyai implikasi yang penting tentang pendekatan mana yang akan digunakan, tergantung pada ketersediaan data di antaranya: compensating (or equivalent) variation dari perubahan harga ini secara ekuivalen ditentukan oleh daerah a, b, atau c jika kedua input adalah penting dalam proses produksi. Hasil estimasi Bag.8.8 : estimasi penawaran dan permintaan yang relatif akurat hanya jika mendekati harga dan kuantitas yang diamati (garis putus-putus di Gambar 8.21 .
8.9 Pilihan Pasar untuk Estimasi (The Choice of Market for Estimation)
Alternatif pengukuran perubahan kesejahteraan produsen sebagai akibat perubahan harga
8.10 Kesimpulan
Efek kesejahteraan produsen dan konsumen dapat diketahui dengan menggunakan hubungan penawaran dan permintaan pasar dengan beberapa pengertian yang sama seperti yang ada di Bab 4, 6 dan 7. Ada dua pertimbangan yang sangat penting dalam agregasi efek kesejahteraan. Salah satunya berkaitan dengan apakah ada atau tidak ada kompensasi yang dibayar ketika perubahan menyebabkan dampak negatif pada beberapa individu yang terlibat. Yang kedua berkaitan dengan perbandingan yang sesuai antar individu (bobot kesejahteraan) untuk kebijakan yang diinginkan namun tidak memenuhi kriteria Pareto.
8.10 Kesimpulan
Dalam seluruh analisis kesejahteraan, mengasumsikan bahwa harga di pasar lain dianggap tetap atau tidak terpengaruh oleh adanya intervensi di pasar yang diamati.
Asumsi seperti ini sebenarnya tidak realistis dalam berbagai analisis kesejahteraan. Sebagai contoh, bila suatu price support pertanian diperkenalkan, kebijakan ini cenderung meningkatkan harga input pertanian karena meningkatnya permintaan input. Perubahan harga input menyebabkan penyesuaian lebih lanjut di pasar input karena meningkatnya kesejahteraan produsen input.
Terima Kasih