Anda di halaman 1dari 11

UAS Kepemimpinan

Nama No. Reg Soal


1. Jelaskan perbedaan antara kekuasaan dan wewenang !

: Panji Jiwanto : 1515086176

Berikan contoh ! Jawab: Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi atas orang lain. Di dalam organisasi kedua macam kekuasaan tersebut dapat terjadi. Kekuasaan jabatan bergantung kepada setinggi apakah jabatan yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi jabatan, akan semakin tinggi pula kekuasaan yang diperoleh. Meskipun demikian, dalam hal tertentu kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh kekuasaan yang dimiliki orang lain. Kekuasaan pribadi bergantung kepada sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati dan terikat kepada pemegang kekuasaan pribadi. Demikian pula, di dalam organisasi kekuasaan seringkali cenderung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya saling membutuhkan di antara mereka. Atasan mempunyai kekuasaan atas bawahan, tetapi sebaliknya bawahan juga dapat mempengaruhi kekuasaan yang dimiliki atasan dengan hasil karya (kinerja) yang ditunjukkan oleh bawahan. Kekuasaan posisi dan legal rasional dapat disebut sebagai kekuasaan yang terbatas pada lingkup kecil dan mudah untuk diganti. Kekuasaan ini biasanya disebut sebagai wewenang atau authority. Wewenang adalah kekuasaan jabatan yang memperoleh pengesahan dari orang lain, dalam hal ini atasan dan

bawahan. Pengertian tentang wewenang dapat dipandang secara klasik dan juga secara pengakuan. Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya. Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenangwenang. Pandangan pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain. Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan sah. Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan tradisional. Contoh : Mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi Kota Yogyakarta dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai pancernya. Kota ini terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo -Panggung Krapyak Kraton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi. Orang Yogyakarta percaya mitos Gunung Merapi yang tercermin dalam Jagat Alit dan Jagat Ageng. yang mempangaruhi kehidupan mereka. Mbah Maridjan seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Yang mendapatkan tugas dari Ngarsa Dalem Kesultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai juru kunci Gunung Merapi sejak tahun 1982, meneruskan ayahnya Mbah Turgo, sebagai perwakilan keraton di Gunung Merapi. Sebagai orang yang ditunjuk Keraton Yogyakarta, Mbah Maridjan sendiri memiliki tugas khusus melaksanakan upacara labuhan ke puncak Merapi. Pada peringatan naik takhta (jumenengan) Sultan Hamengkubuwono setiap tanggal 30 Rejeb tahun Saka. Sesuai dengan teori weber seorang pemimpin membutuhkan kekuasaan. Dan wibawa sedangkan kekuasaan merupakan kekuatan untuk mempengaruhi pihak lain agar tunduk pada pemegang kekuasaan. Dengan kewibawaan yang memancar dari

diri seorang pemimpin merupakan satu kekuatan tertentu yang menyebabkan orang lain patuh dan tunduk padanya tanpa paksaan kuasaan. Kekuasaan merupakan inti persoalan dalam kepemimpinan yang mengandung gejala yang disebut kewibawaan (gezag), sehingga tanpa kewibawaan tidak mungkin adanya sebuah kepemimpinan. Berkaitan dengan ini sebuah kharisma yang dimiliki seorang ada pemimpin pada dan diri juga merupakan yang kemampuan yang berada khusus diatas yang seseorang

bersumber pada suatu yang bersifat emosional atau tidak rasional kekuatan kemampuan manusia umumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai kharisma sekaligus mempunyai wibawa. Akan menyebabkan munculnya kepatuhan dan kesetiaan para pengikut yang dihormati, dicintai, dan disegani. 2. Jelaskan perbedaan yang sangat prinsip antara teori X dan Y dalam kepemimpinan dan bagaimana kaitannya dengan teori Z dari Jepang itu ? Jawab: Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya.

Lebih lanjut menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah : Tidak menyukai bekerja Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi.

Teori Y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Teori Y ini menyatakan bahwa orangorang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh Teori X. Secara keseluruhan asumsi Teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut : Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.

Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi. Kemampuan untuk berkreativitas organisasi di dalam luas memecahkan didistribusikan persoalan-persoalan secara

kepada seluruh karyawan. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat. Menurut McGregor, Teori Y mempunyai implikasi yang berbeda dari teori X. Teori Y dinamis tidak statis. Teori Y memungkinkan pertumbuhan manusia dan memerlukan adaptasi selektif bukan satu-satunya alat kontrol absolut. Implikasi kedua teori ini dapat dilihat dari : Perbedaan Kepemimpinan Teori X dan Teori Y Kepemimpinan Teori X Kepemimpinan Teori Y Kepemimpinan otokratik, Kepemimpinan partisipatif, birokratik atau paternalistis. demokratis atau bebas. Mengarahkan dan Memberikan kepercayaan, mengontrol ketat: apa yang fasilitas kerja. harus dilakukan, bagaimana melakukannya dan kapan melakukannya. Teknik memotivasi: Teknik memotivasi: dengan manakut-nakuti dan pygmalion effect. menghukum. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan sepenuhnya oleh pemimpin. partisipatif Teori Z merupakan gabungan dari teori X dan Y, artinya bahwa sifat manusia ada pada teori X dan teori Y. Teori ini merupakan dari hasil observasi terhadap perbedaan-perbedaan, antara bekerja di perusahaan Jepang dan di perusahaan Amerika Serikat. Teori Z menganggap, rasa aman (security) secara khusus punya

arti penting. Dalam sistem manajemen Jepang, keamanan itu terjamin karena sebagian besar pekerja memiliki masa kerja seumur hidup (lifetime employment) di satu perusahaan. Organisasi gaya Jepang ini berkomitmen pada hubungan jangka panjang tersebut, dengan tinjauan kinerja secara reguler dan tegas, yang memberikan umpan-balik yang dituntut sebagian besar karyawan agar bisa berfungsi efektif. Teori Z juga (trust menekankan perkembangan hubungan kepercayaan

relationship) antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi orang pertama-tama bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh komitmen jelas terhadap karyawan dari pihak pimpinan. Perbedaan Organisasi Jepang dan Amerika Organisasi Jepang (Tipe J) Pekerjaan seumur hidup Evaluasi dan promosi lambat Jalur karir nonspesialisasi Mekanisme kontrol implisit Pengambilan keputusan Organisasi Amerika (Tipe A) Pekerjaan jangka pendek Evaluasi dan promosi cepat Jalur karir spesialisasi Mekanisme kontrol eksplisit Pengambilan keputusan

kolektif Tanggung jawab kolektif Perhatian holistic

individual Tanggung jawab individual Perhatian tersegmentasi

Organisasi tipe A juga mempunyai karakteristik yang mampu menciptakan kesuksesan. Karakteristik tersebut adalah tanggung jawab yang dibebankan kepada individu. Dengan memadukan kedua karakteristik unggul tersebut terbentuklah organisasi baru yang disebutnya organisasi tipe Z. Organisasi Amerika Serikat yang menggunakan Teori Z mengadopsi praktek manajerial Jepang akan tetapi menerapkannya untuk lingkungan Amerika Serikat. Karakteristik organisasi Teori Z adalah sebagai berikut:

Pekerjaan karyawan untuk jangka panjang Pengambilan keputusan secra kolektif Tanggung jawab individual Sistem evaluasi kinerja dan promosi yang lambat Pengendalian implisit dan tidak formal yang ditunjang oleh

ukuran standar formal


Pengembangan karir moderat Perhatian

menyeluruh

terhadap

karyawan

termasuk

keluarganya

3. Jelaskan kesimpulan anda dalam bentuk hipotetik pada gambar di bawah ini (minimal 3 kesimpulan dan maksimal 9 kesimpulan) !

Jawab: Terlihat adanya jurang pemisah antara pihak atasan dengan pihak bawahan Pada daerah kekuasaan, seseorang lebih mempunyai kewenangan untuk memimpin pada daerah bawahan

Daerah atasan lebih berkuasa dari daerah bawahan Daerah atasan mempunyai kekuasaan untuk memimpin dan pada daerah bawahan akan selalu dipimpin Daerah bawahan akan selalu tertindas dengan daerah atasan Daerah atasan mempunyai hak untuk memerintah bawahan sedangkan daerah bawahan mempunyai kewajiban untuk mengikuti perintah atasannya.

4. Apa

itu

konflik

Sebutkan

jenis-jenis

konflik

dan

bagaimana cara mengatasinya ? Jelaskan! dan apakah konflik itu perlu dimenej ? mengapa demikian ? jelaskan ! Jawab: Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Konflik dilaterbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan adat istiadat, keyakinan dan lainnya. Adanya konflik karena adanya perbedaan keyakinan baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Penyebab konflik karena adanya perbedaan pendapat, salah paham, salah satu/ kedua belah pihak merasa dirugikan, perasaan seseorang yang terlalu sensitif, konflik yang disebabkan struktur, prilaku yang tidak menyenangkan, dan faktor luar organisasi. Jenis-jenis konflik :

Konflik dalam diri individu : hal ini terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan. Misalnya pekerjaan tidak sesuai dengan bidang dirinya. keahlian seseorang. Cara mengatasinya dengan menyesuaikan lingkungan yang ada dengan kemampuan pada

Konflik antar individu dalam orang yang sama : terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan kepribadian baik karyawan dengan karyawan maupun karyawan dengan atasan. Cara mengatasinya dengan saling memahami pekerjaanyang telah dilakukan oleh orang lain, agar tidak adanya perbedaan atau kesalah pahaman.

Konflik individu dengan kelompok : berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, seperti hukuman individu dalam kelompok karena melanggar aturan yang ada. Cara mengatasinya dengan memberikan pendapat bagi orang lain untuk memberika pendapat mereka, agar kelompok dapat mengerti keingginan anggotanya.

Konflik antara kelompok dengan orang lain : terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dengan orang lain. Cara mengatasinya memberikan kesempatan kepada yang lain untuk mengemukakan pendapatnya.

Konflik antar orang : terjadi karena adanya persaingan antar orang seperti persaingan produk, kerja teknologi dan lain sebagainya. Cara mengatasinya dengan memperkuat lagi produk yang ada pada perusahaan tersebut dan lebih meningkatkan mutunya agar lebih baik lagi dan tidak tersaingi dengan produk yang lain.

5. Jelaskan dengan Jelaskan!

secara materi

singkat

pengalaman yang

Anda

dalam

menganalisis kepemimpinan sebuah organisasi, kaitannya kepemimpinan sudah dibahas?

Analisis teori Pengalaman saya dalam menganalisis kepeimpinan di RT 008/011 kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng, dapat diketahui bahwa faktor lahirnya seorang pemimpin sesuai dengan materi perkuliahan kepemimpinan yang sudah dibahas, dapat dilihat dari terpilihnya Bpk Munawar Yassin menjadi seorang pemimpin, beliau dipilih menjadi pemimpin karena banyakn faktor. Ia merupakan sosok yang sudah dituakan maksudnya beliau sudah sangat dipercaya karena beliau sudah hampir menjabat sebagai ketua RT selama berpuluh-puluh tahun. Dedikasinya turut menjadikan beliau menjadi ketua RT. Jika dilihat dari analisis yang telah saya buat maka dapat disimpulkan bahwa RT yang ada termasuk menggunakan gaya kepemimpinan demokratis dan partisipatif. Karena beliau melibatkan semua keputusan yang diambilnya secara bersama-sama, jika ada masalah yang terjadi dilingkungannya beliau mengajak warganya untuk bermusyawarah agar dapat mencapai tujuan bersama. Keterampilan yang dimiliki oleh Bpk Munawar Yassin, sudah baik jika dikaitkan dengan materi perkuliahan yang sudah dibahas. Materi perkuliahan menyebutkan setidaknya ada 7 keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu pemahaman diri, komunikasi, akhlaq, metode dan proses belajar, pengambilan keputusan, manajemen serta organisasi. Ketujuh dasar keterampilan tersebut sangat penting dalam membentuk karakter, kepribadian dan keterampilan seseorang

agar mampu menghadapai kondisi apapun dan memenangkan persaingan dalam kehidupan nyata. Ketujuh dasar keahlian kepemimpinan tersebut harus mulai diberikan sejak dini. Selain itu seorang pemimpin harus menjalankan peran sebagai pemimpin dengan mengikuti ajaran dari Ki Hajar Dewantara,yaitu Ing Ngarso asung Tulodo (di muka memberi teladan). Pemimpin harus bisa memberikan contoh yang baik kepada warganya. Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangunkan kemauan), pemimpin juga harus dapat memberikan motivasi kepada warganya. Tut Wuri Handayani (di belakang selalu mempengaruhi). Pemimpin juga harus bisa mempengaruhi warganya dengan baik. Jika ketiga peranan yang diajarakan Ki.Hajar Dewantara dilakukan seorang pemimpin, maka lingkungan warga yang dipimpinnya akan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai