Anda di halaman 1dari 10

A.

Definisi Sumber Daya Manusia dan Tenaga Kesehatan SDM Kesehatan menurut SKN 2004 adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan, dan pelatihan serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin terjadinya derajat kesehatan masarakat yang setinggi-tingginya. Sementara itu, SDM kesehatan menurut PP No. 32/1996 adalah semua orang yang bekerja secar aktif di bidang kesehatan, baik untuk jenis tertentu yang memerlukan kewenangab dalam melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan menurut SKN 2004 adalah semua orang yang bekerja aktif dan professional di bidang ksesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak, yang unutk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan. Sementara tu, tenaga kesehatan menurut PP No. 32/1996 adalah setiap orang yang mengabaikan diri dalam bidang kesehatan serta yang unyuk jenis tertentu memerlukan kewenangan unutk memerlukan upaya kesehatan. B. Perencanaan SDM Kesehatan Perencanaan SDM kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah SDM berdasarkan tempat, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Secara garis besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar sebagai berikut: 1. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada kelompok ini ditujukan pada perhitungan kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, dan lain-lain. 2. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat wilayah Perencanaan di sini dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan kebutuhan di tingkat wilayah (propinsi/kabupaten/kota) yang merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan organisasi. 3. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk bencana Perencanaan ini dimaksudkan unutk mempersiakan SDM kesehatan pada saat prabencana, terjadi bencana, dan post bencana, termasuk kesehatan pengungsi. Untuk itu pengelola SDM kesehatan yang bertanggung jawab pada ketiga kelompok di atas perlu memahamisecar rinci teknis perhitungannya untuk masingmasing kelompok. Dalam perencanaan SDM kesehatan perlu memerhatiakn hal-hal berikut.

1. Rencana kebutuhan SDM kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, baik lokal, nasional, maupun global. 2. Pendayagunaan SDM kesehatan diselenggarakan secar merata, serasi, seimbang, dan selaras oleh pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Dalam upaya pemerataan SDM kesehatan perlu diperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban perorangan denagn kebutuhan masyarakat. Pendayagunaan SDM kesehatan oleh pemerintah diselenggarakan melalui pendelegasian wewenang yang proporsional dari pemerintah pusat kepada daerah. 3. Penyusunan perencanaan mendasarkan pada sasaran nasional upaya kesehatan dari Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010. 4. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatn didasarkan pad kesesuaian metode denagn kemampuan dan keadan daerah masing-masing.

C. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan di Tingkat Institusi Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di tingkat institusi ini bisa dihitung dengan menggunakan metode Daftar Susunan Susunan Pegawai DSP (Autorized Stagging List) atau WISN (Work Load Indikator Staff Need). Metode perhitunagn kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan metode Daftar Susunan Pegawai bisa digunakan di berbagai unit kerja seperti puskesmas, rumah sakit, dan srana kesehatan lainnya. Berikut contoh-contoh model perhitungan tenaga kesehatan. 1. Model Puskesmas di Daerah Terpencil Puskesmas di daerah terpencil mempunyai masalah georgafis dan ransportasi yang sulit, penduduk yang jarang, dan pelayanan yang kurang kebutuhan sekitrar 17 orang.
No. 1. Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas Jenis tenaga Dokter/ Sarjana Kesehatan lain yang terdidik dalam public health 2 3. 4. 5. 6. 7. Kepala Tata Usaha R/R, Perencanaan,Ev Bendahara & Urusan umum Sopir Penjaga Puskesmas/Peramu Poliklinik gigi Perawat Perawat SMEA/SMA SMTP SD Perawat gigi 1 1 1 1 1 1 Unit3` Tenaga-tenaga ketatausahaan (administrasi) Jumlah 1 Keterangan

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17.

Poliklinim Umum Poliklinik Umum KIA, KB Perkemas Gizi Keluarga Imunisasi dan Pencegahan Surveilens & Kesling Laboratorium Apotik JPKM

Perawat Pekarya Bidan Bidan PAG Perawat Sanitarian Analis Pekarya Perawat/D3 Askes

1 1 1 1 1 1 1 1 Perawat terlatih bekerja rangkap Unit 6 Unit 1 & Unit 4 Unit 2 Tugas Rangkap

18. 19.

Setiap pustu Setiap Bidan Desa Jumlah

Perwat Bidan

1 1 17 *)

*) Jumlah 17 orang adalah jumlah tenaga yang terkecil dengan Pustu dan bidan desa rata-rata. Jumlah ini akan meningkat dengan bertambah banyaknya jumlah Pustu atau bidan desa.

2. Model DSP Puskesmas Pedesaan Puskesmas terletak dalam kecamatan dengan penduduk 20.000 orang dengan output Puskesmas 35.000 orang per tahun. Apabila produktivitas staf/hari = 5, maka tenaga yang dibutuhkan atau N = 35.000/ (300 5) = 23 orang.
No. 1. Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas Jenis Tenaga Dokter/sarjana kesehatan lain yang terdidik dalam public health 2. 3. 4. Kepala Tata Usaha R/R, Perencanaan Bendahara & Urusan Umum 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Sopir Penjaga puskesmas/Pramu Poliklinik umum Poliklinik umum Poliklinik umum Poliklinik gigi Poliklinik gigi Bagian Kartu KIA, KB Kesehatan Gizi Keluarga SMTP SD Perawat Umum Perawat Pekarya Dokter gigi Perawat gigi Pekarya Bidan Akademi Gizi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Unit 2 Unit 3 Rangkap Ka. Puskesmas SKM Perawat SMEA/SMA 1 1 1 Unit tata usaha (administrasi) Jumlah 1 Keterangan

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

Puskesmas Peran serta masyarakat Kesling dan Penyuluh Laboratorium Apotek Surveileance Pecegahan dan Pemb Imunisasi UKGS

Bidan Bidan Sanitarian Analis Kimia Ass. Apoteker Sanitarian Perawat Perawat Drg & perawat gigi

1 1 1 1 1 1 1 1 Tugas rangkap perawat terlatih Unit 1 Unit 6 Unit 4

24. 25. 26. 27.

UKS JPKM Setiap Pustu Setiap Bidan Desa Jumlah

Perawat Perawat/ D3 askes Perawat Bidan

1 1 1 23*)

3. Model DSP Puskesmas Perkotaan Puskesmas terletak di kota dengan penduduk agak padat dan kunjungan cukup tinggi dengan output puskesmas 60.000 orang/tahun. Apabila produktivitas staf/hari = 5, maka tenaga yang dibutuhkan atau N berjumlah = 40 orang.
No. 1. Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas Jenis Tenaga Dokter/sarjana kesehatan yang terdidik dalam public health 2. Kepala Tata Usaha SKM 1 Unit tata usaha (administrasi) 3. 4. R/R, Perencanaan, Ev Bendahara & Urusan Umum 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Sopir Penjaga Puskesmas/Pramu Bagian kartu Poli Poliklinik Umum Poliklinik Umum Poliklinik Umum Kamar Suntik Unit Gawat Darurat Poliklinik Gigi Bagian Kartu SMPT/SMP SD Pekarya Dokter umum Perawat Pekarya Perawat Perawat Dokter gigi Perawat Gigi 2 1 1 2 1 1 1 4 1 1 Unit 3 Khusus bekerja di poliklinik membantu pemeriksa dokter bagian anamneses Perawat SMEA/SMA 1 2 Jumlah 1 Keterangan

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

KIA, KB KIA, KB Kesehatan Gizi Keluarga UKGS UKS Puskesmas Radiologi Laboratorium Apotek Apotek Pencegahan & Pemb. Penyuluh.

Bidan Pekarya Akademi Gizi Dokter gigi Perawat Bidan Pekarya Akademi gizi Ass. Apoteker Juru Obat Entomolog

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Unit 1 Unit 6 Tugas Rangkap Unit 2

26. 27. 28. 29. 30. 31.

Surveilence Imunisasi PSM Kesling & Penyuluh JPKM Pustu Jumlah

Epidemolog Perawat Bidan Sanitarian D3 Ekonomi/D3 Askes Perawat

1 2 1 2 1 2 23*) Terlatih 4 Unit 4

4. DSP Puskesmas Perawatan di Daerah Terpencil Daerah terpencil ditandai dengan sulitnya hubungan geografi yang mnyebabkan masyarakat sulit menjangkau puskesmas demikian juga rujukan ke rumah sakit terdekat. Bagi kasus muntaber terpaksa harus dirawat di puskesmas. Untuk itu, puskesmas dilengkapi dengan sarana tempat tidur yang jumlahnya 10 buah. Dengan demikian, kebutuhan tenaganya tedriri dari kebutuhan tenaga unutk rawat jalan ditambah dengan pelayanan di luar gedung serta kebutuhan tenaga rawat inap.
No. 1. Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas Jenis Tenaga Dokter/ Sarjana kesehatan yang terdidik dalam public health 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kepala Tata Usaha R/R, Perencanaan, Ev Bendahara & Ur. Umum Sopir Penjaga Puskesmas/ Pramu Karcis dan kartu Poliklinik Umum Perawat Perawat SMEA/SMA SMTP SD Pekarya Doter Umum 1 1 1 1 1 1 Dirangkap Ka. Puskesmas Unit Tata Usaha Perawat senior Jumlah 1 Keterangan

9. 10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

Poliklinik Umum Poliklinik gigi Klinik KIA & KB Kesehatan gizi Keluarga Puskesmas Laboratorium Apotek Pencegahan dan Pemb. Surveilence Imunisasi PSM Kesling dan Penyuluhan JPKM Setiap pustu Setiap bidan desa Tugas Perawatan Tugas perawatan Tugas Perawatan

Perawat Perawat gigi Bidan PGA Bidan Analis Pekarya Epidemiolog Sanitarian Perawat Bidan Sanitarian Perawat/D3 Askes Perawat Bidan Dokter umum Perawat Perawat

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4

Unit 3

Unit 2

Tugas Rangkap

Unit 1

Unit 4

Tugas Rangkap Tugas Rangkap

Tugas rangkap (unit 5) setiap tugas jaga 6 jam 1 orang perawat jadi 21 jam 4 orang perawat dan pekarya

Jumlah

27

5. DSP Puskesmas Perawatan di Daerah Kepulauan Puskesmas di pulau-pulau dikembangakan menjadi puskesmas dengan perawatan yang lebih mandiri karena letaknya yang terisolasi dan kesulita hubungan laut mengakibatkan orang sakit ditampung untuk mengatasi masalah darurat. Sehubungan dengan itu, puskesmas ini dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan dokter

umum melakukan diagnostik seperti alat rontgen, peralatan bedah mikro, bangsal perawatan berjumlah 15 hingga 20 tempat tidur dan kamar persalinan.
No. 1. Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas Jenis tenaga Dokter/sarjana kesehatan lain yang terdidik dalam public health 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kepala Tata Usaha R/R, perencanaan Ev Bendahara & Ur. Umum Sopir Penjaga Puskesmas/pramu Bagian karcis dan kartu Perawat Perawat SMEA/SMA SMTP SD Pekarya 1 1 1 1 1 1 Ada 2 orang dokter umum Unit tata usaha motoris motorboot Jumlah 1 Keterangan

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Poliklinik Umum Poliklinik Umum Poliklinik Umum Poliklinik gigi Polkilinik gigi Klinik KIA & KB Kesehatan Gizi Keluarga Puskesmas Laboratorium Apotek Apotek Radiologi Pencegahan & Pemb Surveilence Imunisasi Peran serta masyarakat Penyuluhan UKS UKGS JPKM Perawatan Perawatan Perawatan R. Prawtn Bumil/partus Tugas Perawatan Jumlah

Dokter Umum Perawat Pekarya Doter Gigi Perawat Gigi Bidan PGA Bidan Analis Ass apoteker Juru Obat APRO Epidemolog Sanitarian Perawat Bidan Sanitarian, Perawat Perawat Dokter gigi, perawat gigi Perawat/ D3 Askes Doter Umum Perawat Pekarya Bidan Bidan

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 3 38

bertugas anamnese

Unit 3

Unit 2

Tugas Rangkap

Unit 6

Unit 1

Unit 4 Tugas Rangkap Tugas Rangkap Tugas Rangkap

Rasio perawat : TT = 1 : 10 untuk 24 jam = 24/6 x 20/10 = 8 orang perawat : pekarya = 2:1 tugas rangkap

6. Puskesmas Perawatan di Daerah Strategis Daerah strategis adalah daerah pusat perkembangan perekonoian, yaitu daerah perdagangan barang-barang yang berasal dari pedalaman ataupun daerah transit antarkota. Ciri daerah ini berpenduduk relative padat dibandingkan daerah sekitarnya, lalulintas relatif ramai sehingga kunjugan ke puskesmas menjadi tinggi dibandingkan puskesmas di lingkunagn daerah sekitarnya. Pada daerah strategis sering kali dibangun sebuah puskesmas dengan peraqwatan untuk memudahkan memperoleh pelayanan dengan perawatan. Puskesmas dapat dikategorikan sebagai puskesmas rujukan bagi daerah sekitarnya. Prosedur perhitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan metode WISN (Work Load Indikator Staff Need/kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan indikator

beban kerja) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan yang nyata yang dilaksanakan oleh setiap ketegori SDM kesehatan tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, dan secara mudah diterapkan, komprehenshif, dan realistis. Metode ini dapat digunakan di rumah sakit, puskesmas, dan sarana kesehatan lainnya atau bahkan dapat digunakan untuk kebutuhan tenaga di kantor kesehatan.
No 1. Jenis Kegiatan Kepala Puskesmas Jenis Tenaga Doter/sarjana kesehatan lain yang terdidik dalam public health 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kepala Tata Usaha Poliklinik Umun Bendahara & Ur. Umum Sopir Penjaga Puskesmas/pramu Penjaga karcis dan kartu Poliklinik umum Poliklinik umum Poliklinik umum & kmr suntik 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 28. 29. Poliklinik Gigi Poliklinik Gigi Klinik KIA & KB Perkesmas Kesehatan Gizi Keluarga UKGS UKS Laboratorium Apotek Apotek Radiologi Pencegahan & Pemb Surveilance & Kesling Imunisasi Peran serta masyarakat Penyuluh JPKM Perawatan Perawatan Dokter Gigi Perawat Gigi Bidan Bidan Akademi Gizi Dokter gigi, perawat Gigi Perawat Analisis Ass. Apotekr Juru Obat APRO Epidemolog Sanitarian Perawat Bidan Sanitarian/Perawat Perawat/ D3 askes Dokter Umum Perawat 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 Tugas Rangkap Unit 4 Unit 1 Unit 6 Tugas Rangkap Tugas Rangkap Unit 2 SKM Dokter Umum SMEA/SMA SMTP SD Pekarya Dokter Umum Perawat Perawat/Pekarya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Unit 3 Unit Tata Usaha Jumlah 1 Keterangan

30. 31.

Perawatan Kamar Persalinan Jumlah

Pekarya Bidan

4 2 42

Unit 5

D. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan pada Tingkat Wilayah (Propinsi/Kabupaten/Kota) Perencanaan di sini dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan kebutuhan wilayah (propinsi/kabupaten/kota) jangka menengah (5-10) tahun, dan jangka panjang (10-20) tahun. Yang akan dipakai di sini adalah model perencanaan dengan menggunakan metode skenario atau proyeksi dari WHO. Model ini merupakan penyederhanaan dari metode yang telah dirancang oleh WHO menggunakan stimulasi komputer. Metode ini bisa dilakukan dengan membuat proyeksi ke depan mengenai sarana pelayanan kesehatan ( rumah sakit dan puskesmas) atau bisa juga dengan menggunakan proyeksi program pembangunan kesehatan. Dengan pendekatan ini, kita diminta untuk membuat beberapa alternatif atau skenario kemungkinan tentang pelayanan kesehatan di masa depan yang mngkin terjadi. Dengan membuat berbagai gambaran keadan masa depan yang mungkin terjadi. Dengan membuat berbagai gambaran keadaan masa depan di bidang kesehatan yng mungkin terjadi maka kita aka bia mengetahui kebutuhan SDM kesehatan untuk masing-masing skenario tersebut. Dengan memakai perencanaan skenario, kita akan dapat menunjukkan konsekuensi yang terjadi apabila kita memilih suatu kebijakan atau tindakan. Dengan memahami berbagai skenario yang mungkin terjadi di masa depan, kita akan dapat membuat proyeksi kebutuhan SDM di masa yang akan datang.

E. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan untuk Penanganan Bencana Bencana biasanya terjadi secara tidak terduga dan dapat mengakibatkan jatuhnya korban dalam jumlah besar diikuti dengan rusaknya infrastruktur. Pada banyak kejadian, bencana diperlukan adanya tindakan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat untuk mengurangi korban. Oleh karena itu, kebutuhan SDM untuk penanggulangan masalah kesehatan di daerah bencana memerhatikan hal-hal: 1. Waktu untuk bereaksi yang singkat untuk memberikan pertolongan. 2. Kecepatan dan ketepatan dalam bertindak untuk mngupayakan pertolongan terhadap korban bencana sehingga jumlah korban dapat diminimalkan.

3. Kondisi peduduk di daerah bencana 4. Ketrsediaan fasilitas kesehatan 5. Kemampuan sumber daya setempat. Adapun klasifikasi kebutuhan SDM kesehatan pada kondisi pascabencana terdiri dari (bertugas selama 24 jam dalam 3 shift): 1. Dokter 2. Kesling 3. Bidan 4. Perawat 5. Assiten Apoteker 6. Teknisi Lab 7. Ahli gizi 8. Pembantu Umum 4 orang 8 orang 8-16 orang 8-16 orang 1 orang 1 orang 2 orang 5-10 orang.

Anda mungkin juga menyukai