Anda di halaman 1dari 1

puisi HALUS

Note: Puisi ini khusus aku buat untuk mendiang Om Sobron ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ puisi HALUS Ibarat sutra mahal dari cina.. Misalkan selendang mayang yang jatuh terurai.. Ada yang lebih halus dari itu.. Dan ada yang lebih lembut lagi Suara hatimu halus dan lembut melebihi semua itu ... Jangan lihat jahitan yang kasar itu.. Acuhkan saja ujung kain yang kotor itu... Jangan hiraukan miringnya bibir menyibir pada warnamu... Yang kutahu ..yang ku rasa....hatimu yang selembut kapas itu.. Aku tahu selalu ada beban berat menggelayut pada kainmu... Masih rasa bekas luka duka di atas kulitmu... Kutahu pahit getirnya rasamu.. Dari semua kisahmu...tersirat kepedihan.. Di semua gaungmu....tersurat kerinduan.. Pada semua candamu...terlintas kepahitan... Kutahu masih saja ada mata pisau itu di sudut puisimu.. Masih juga ada luka menganga itu di dalam hatimu.. Kau juga pasti tahu...aku tak mungkin bisa membantu menjahit kain sobekmu.. Karna benang dan jarumnya sudah tak terjual saat ini.. Aku juga tak mungkin menambal lubang di bajumu....karena blacumu sudah tak kutemui ... Tapi aku masih sangat yakin...bahwa dari raut warna suaramu... Masih ada seberkas asa yang tak kan pernah padam walau kapan pun jua.. Masih ada cinta yang amat besar yang tak kan pernah pudar dimakan masa... Masih ada bayangan masa lalu yang indah yg senantiasa bermain di pelupuk mata... Masih ada sutra-sutra kecil mungil putih bersih yang senantiasa mengusapkan kainnya pada hatimu.. Masih setia cinta-cinta putih mengelilingi wajah tuamu itu... Dan aku yakin..Halusnya kainmu saat ini..sama halusnya dengan hatimu.. . Sama halusnya dengan kerinduanmu..bahkan lebih halus dari milik siapapun juga di sini...

Anda mungkin juga menyukai