Anda di halaman 1dari 142

http://inzomnia.wapka.

mobi

L. Ron Hubbard FEAR Misteri Empat Jam Yang Hilang Edit & Convert: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Judul Asli: Fear Oleh: L. Ron Hubbard English edition 1940. 1991, 1995, 2000 L. Ron Hubbard Library Ali rights reserved Original Cover 1998 Bridge Publications, Inc. AH rights reserved L. Ron Hubbard Library grants Grasindo rhe exclusive right to print, publish and sell the Indonesian edition of Fear. 2000 L. Ron Hubbard Library Ali rights reserved ISBN 957-98816-9-3 (paperback) Fear Misteri Empat Jam yang Hilang Oleh: L. Ron Hubbard CM 501 02.082 Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang AU rights reserved Penerbit PT Grasindo, Jl. Palmerah Selatan 22-28, Jakarta 10270 Alihbahasa: Judica Nababan Editor: Uli Aristi Sampul dikerjakan kembali oleh A. Kunta Rahardjo Perwajahan isi dikerjakan kembali oleh Suwarto Edisi Indonesia diterbitkan pertama kali oleh penerbit PT Grasindo, Anggota IKAPI, Jakarta 2002 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan KATA PENGANTAR Ada kalanya seorang editor mendapatkan sebuah cerita yang ditulis dengan indahnya sehingga ingin segera menyuguhkannya ke hadapan pembaca. Fear adalah sebuah karya semacam itu, dan terlebih lagi, cerita ini tidak hanya memiliki daya tarik luar biasa bagi pembacanya,

http://inzomnia.wapka.mobi

tapi juga secara menyeluruh membangkitkan rasa kagum dari para pengarang terkenal. Dari Ray Bradbury sampai Isaac Asimov, buku ini mendapatkan pujian luar biasa sebagai karya tak terlupakan, karya klasik abadi. Ditulis lebih dari lima puluh tahun yang lalu, cerita ini tidak hanya bertahan terhadap ujian waktu, namun, terlebih lagi, mendapat pujian dari para ahli sejarah kesusastraan, seperti David Hartwell, untuk mengubah dan menciptakan "dasar-dasar ragam sastra horor kontemporer." Kisah legenda biasanya juga muncul di sekitar karya-karya besar. Robert Heinlein, seorang teman dekat L. Ron Hubbard, gemar sekali menceritakan kisah bagaimana Fear ditulis di atas kereta dalam satu perjalanan dari New York ke Seattle. Namun adanya pengaruh yang kuat terhadap pembacalah yang merupakan satu ujian yang paling penting bagi sebuah karya. Dan Fear berhasil melewati ujian itu. Stephen King, seorang yang tanpa diragukan lagi sebagai raja ragam sastra horor memberikan pujiannya sewaktu ia mengingat kembali prestasi yang diraih Fear: Fear karya L. Ron Hubbard adalah satu dari sedikit ragam sastra jenis horor yang patut diberi tambahan kata sifat "klasik" karena ini adalah cerita klasik yang mengerikan, ancaman surealisme, dan horor.'Jika Anda tidak menolak hal yang dingin menyeramkan-yang benar-benar seram-dan Anda belum membaca Fear, saya mendorong Anda untuk melakukannya. Bahkan jangan tunggu sampai malam gelap dan bertopan. Ini adalah satu cerita yang benar-benar, sangat bagus. Pujian ini tidak hanya datang darinya. Entah dibaca hari ini atau dibaca kembali lima puluh tahun dari sekarang, pengaruh kuat yang menyeramkan itu tidak akan pernah hilang. L. Ron Hubbard melakukan sesuatu yang belum pernah sukses dilakukan pengarang lain. Tanpa menggunakan hal-hal gaib-manusia serigala, vampir; tanpa terpaksa mengambil tempat kejadian buatan yang

http://inzomnia.wapka.mobi

ekstrem-rumah berhantu di puncak bukit, laboratorium bawah tanah, planet asing; dan XI tanpa menggunakan tokoh protagonis sakit jiwa- Freddy Kruger, Norman Bates; ia menggunakan orang biasa, dalam situasi yang sangat biasa dan menurunkannya dalam neraka, yang seluruhnya masuk akal namun luar biasa. Mengapa Fear begitu kuat? Karena hal itu dapat saja terjadi. Dan itu yang mengerikan. Dasar pemikiran sederhana itu sudah mengumpulkan lebih banyak pujian daripada seribu buku tentang serigala melolong ke arah bulan pucat di "suatu malam yang berangin topan." Jadi, kalau Anda tidak takut kepada yang biasa, cerita ini untuk Anda. Tapi jangan katakan bahwa kami belum memperingatkan Anda... Para Editor CATATAN PENGARANG Ada satu hal yang kuharap dapat diingat pembaca dan hal itu adalah: bahwa cerita ini seluruhnya logis karena yang akan muncul adalah kebalikannya. Ini bukan cerita yang manis, bukan yang dapat dibaca sendirian di tengah malam-karena bisa saja orang mengalami hal kejadian berikut ini. Bahkan Anda, hari ini, dapat kehilangan empat jam dalam hidup Anda, lalu mengalami apa yang dialami James Lowry. L. Ron Hubbard 1 Musim semi yang indah hari itu menyelinap di ruang kerja Dr. Chalmers yang terletak di Klinik Kesehatan Akademi Artworthy. Mungkin saja terdapat dua roh kecil di udara yang mengendap di dalam kegelapan di balik pintu, mencoba sedapat mungkin menjauhkan diri dari hangatnya sinar matahari yang jatuh dengan lembut di atas permadani.

http://inzomnia.wapka.mobi

Sambil mengancingkan kemejanya, Profesor Lowry berkata, "Berarti, kondisiku akan baik-baik saja sepanjang tahun ini, begitu?" "Bahkan sampai 38 tahun," jawab Dr. Chalmers dengan senyum. "Lakilaki segagah Anda tidak usah terlalu mengkhawatirkan soal sekecil malaria. Serangga sehebat jenis Yucatan sekali pun tidak 2 akan mempan. Anda akan demam sedikit. Tapi tidak usah cemas. Ngomong-ngomong, kapan Anda kembali ke Meksiko?" "Kalau menunggu izin istriku dulu, jangan-jangan aku tidak akan pergi sama sekali." "Andaikan istriku secantik Mary, istri Anda, Profesor," kata Chalmers, "Aku persilakan Yucatan menularkan malarianya pada orang lain saja. Wah," - lalu ia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ia tidak ingin tahu tentang petualangan etnologis dari Atworthy itu - "Apa yang menarik dari tanah dan tempat asing itu?" "Fakta," jawab Lowry. "Begitu, ya? Fakta tentang korban primitif, setan dan roh jahat. Oh ya, artikel Profesor di Koran Mingguan edisi kemarin bagus sekali." Pintu bergeser perlahan, mungkin saja disebabkan oleh embusan dedaunan hijau yang datang dari jendela. "Terima kasih," jawab Lowry, berusaha menyembunyikan kebanggaannya. "Tentu saja." Chalmers muda menyambung. "Profesor cukup nekat. Rekan Anda Tommy pernah melantur soal itu. Dia gemar sekali dengan roh jahat dan iblis." "Dia memang suka bergaya," kata Lowry. "Tapi apa maksud Dokter dengan kata nekat tadi?" "Profesor kan belum lama bekerja di bawah Jebson," jawab Chalmer. "Dia hampir saja 3 menyalibkan seorang ahli matematika muda hanya karena memakai nama Atworthy di sebuah majalah ilmiah. Tapi mungkin rektor kita tercinta

http://inzomnia.wapka.mobi

ini belum melihatnya. Tidak terbayang kalau si tua bangka itu membaca Koran Mingguan." "Oh," ujar Lowry. "Tadinya aku kira Dokter bicara soal penyangkalanku atas hal-hal semacam itu. Sedangkan Tommy..." "Ya, mungkin juga demikian," kata Chalmers. "Sebetulnya dalam hati, kita semua percaya takhayul. Profersor sungguh percaya diri waktu menampilkan kepercayaan kuno dan konyol bahwa roh jahat dapat menyebabkan penyakit dan masalah." "Kenapa tidak?" jawab Lowry sambil tersenyum. "Adakah yang pernah bertemu langsung dengan roh dalam bentuk apa pun? Walaupun tentu saja belum pernah tercatat bukti otentik." "Bahkan," ujar Chalmers, "penampakan orang-orang suci sekalipun?" "Setiap orang yang melaparkan dirinya sampai cukup lama dapat melihat penampakan orang-orang suci." "Tapi," sambung Chalmers, "waktu Profesor nekat bersedia mengorbankan kepala pada seseorang yang dapat menunjukkan roh jahat, Profesor sungguh sungguh -" "Aku berani mengorbankan kepalaku, "kata Lowry. "Bicara Dokter agak aneh untuk seorang ilmuwan." 4 "Aku sudah terlalu sering berada di ruang psikiatris," kata Chalmers. "Awalnya aku pikir itu cuma para pasien. Tapi lama-kelamaan aku mulai bertanya-tanya. Roh jahat biasanya muncul pada bulan purnama, bukan? Profesor pernah menyaksikan seluruh penghuni ruang penyakit jiwa menjadi liar selama tiga hari bulan purnama?" "Itu omong kosong." "Mungkin saja." "Chalmers, di dalam artikel itu aku mencoba memperlihatkan betapa orang mulai mempercayai perantara supranatural serta bagaimana sebuah uraian ilmiah akhirnya dapat mengalahkan ketakutan yang samar-samar. Janganlah sekarang Dokter tiba-tiba mengabaikan keraguan pada penemuan-penemuan itu."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Oh" - dan Chalmers pun mulai tertawa - "Kita sama-sama tahu bahwa 'kebenaran' adalah sejumlah hal abstrak yang mungkin tidak pernah ada. Berperanglah melawan roh jahat dan iblis, Profesor Lowry. Kalau mereka mengamuk, bujuk mereka supaya menampakkan diri. Aku tidak mengatakan bahwa mereka ada. Cuma aku merasa aneh melihat seseorang dapat terus-menerus sedih tanpa sebab. Jika itu disebabkan oleh getaran elektron pada kecepatan tertentu, atau karena roh udara, bumi, dan air cemburu atas kenyamanan dan kebahagiaan manusia, aku tidak tahu dan tidak peduli. Tapi melegakan juga kalau ada yang membual tahu apa penyebabnya." 5 "Kalau aku tidak berhati-hati," sambung Lowry sambil mengenakan jasnya, "jin-jin akan memangsaku." "Mereka pasti akan memangsa Profesor begitu Jebson membaca artikel itu," kata Chalmers. Pintu kembali bergerak sedikit - tapi mungkin lagi-lagi disebabkan oleh udara sejuk musim semi yang berbisik menembus jendela. Sambil mengayunkan tongkatnya Lowry berjalan ke arah sinar matahari. Senang rasanya berada kembali di rumah. Tempat ini menyenangkan, bahkan juga baunya. Walau musim berganti, tidak pernah sekali pun perubahan terjadi di kota ini, demikian pula dengan mahasiswanya. Pada waktu gedung baru dibangun di kampus ini, entah mengapa selalu tampak tua dan sendu sebelum setengah selesai sekali pun. Ada nuansa ketenangan yang mirip tempat yang menyejukkan bagi mata seseorang yang telah lama tersiksa oleh tajamnya terik matahari. Dalam perjalanan menuju kantor, ia bertanya-tanya mengapa ia sampai meninggalkan kota ini. Pohon-pohon elm raksasa yang pucuknya bermunculan, mahasiswa-mahasiswa yang menguap menggeliat di atas rumput segar. Jaket berwarna-warni, langit biru yang lembut, bebatuan kuno serta ivy yang menjalar ... 6

http://inzomnia.wapka.mobi

Sekejap ia teringat awal kegilaannya berpetualang. Pencurian di asrama, tuduhan, pengusiran serta penghinaan. Tiga tahun kemudian - sudah terlambat untuk menghapus segala luka - mereka akhirnya menghubunginya untuk memberi tahu bahwa si pelaku telah tertangkap seminggu setelah pelariannya. Mengingat itu semua, ia kembali merasakan penghinaan yang merasuk dirinya dan rasa malu bahwa ia harus meminta maaf pada orang pertama yang ia temui. Tapi semua sudah lewat. Semua sudah berlalu dan udara dipenuhi oleh musim semi, harapan dan kelembapan tanah yang harum. Mendung di atas sana sesekali menampakkan bayangan di atas trotoar dan kebun. Angin sepoi-sepoi bermain-main dengan sisa musim gugur, mengejar dedaunan di sepanjang rerumputan. Tidak, pusat pendidikan yang tenang ini hanya berubah sedikit. Sekitar 25 tahun lalu, Franklin Lowry, ayahnya, melewati jalan yang sama. Hampir 25 tahun sebelumnya Ezekiel Lowry melakukan hal yang sama. Masing-masing melakukannya tidak hanya sekali tapi setiap hari di masa-masa dewasanya, lalu wafat, dan kemudian diusung oleh kereta kematian sepanjang jalan ini. Hanya James Lowry yang mengubah tradisi ini, itu pun hanya sedikit, namun James Lowry, dengan caranya yang tenang tapi sering keras kepala, telah mengubah banyak tradisi. Dialah satu-satunya Lowry yang telah men7 cemarkan nama keluarga. Ia-lah yang pertama kali memiliki kecintaan akan petualangan. Tapi memang Lowry anak yang aneh; tidak sulit; tapi aneh. Ia dibesarkan di sebuah rumah yang menyerupai nisan besar, di mana tidak ada satu pun kata yang panjangnya kurang dari tiga suku kata, di mana satu-satunya perhatian yang diberikan kepadanya sebatas "Hus!" Itu sebabnya James Lowry membangun dunianya sendiri dari mimpi yang rapuh. Jika ia mau melihat ke dalam rumah tua itu, ia pasti dapat menemukan teman-teman masa kecil yang tersembunyi di bawah papan

http://inzomnia.wapka.mobi

penutup lantai ruang atas; Swift, Tennyson, Carroll, Verne, Dumas, Gibbon, Kolonel Ingram, Shakespeare, Homer, Khayyam serta pencipta mitos dan legenda tak dikenal dari tempat-tempat yang pernah diperlihatkan para penasihat dan teman-temannya. Sambil berjalan di hangatnya sinar matahari, ia yakin tetap melintasi jalan ini, melewati toko-toko dengan bendera yang bergantungan di jendela, melalui pohon elm dan dinding tua. Kereta kematian mungkin juga akan mengusungnya melalui trotoar ini ke tempat peristirahatan di samping para leluhur. Ia beruntung, ujarnya. Istrinya begitu cantik. Sahabatnya baik dan bijaksana. Reputasi dan posisinya sebagai etnologis cukup dihormati. Memang kenapa kalau sedikit terkena malaria? Akan hilang dengan sendirinya. Tidak ada yang salah jika orang-orang sulit memahami sepanjang mereka menaruh 8 hormat dan bersikap baik. Hidup ini begitu indah dan pantas untuk dijalani. Apa lagi yang kurang? Ia berpapasan dengan sekelompok mahasiswa dan dua orang atlet yang menegurnya dengan hormat, "Pak!" Seorang istri dosen yang diikuti oleh pembantu mengangguk padanya dengan senyum persahabatan. Seorang gadis dari perpustakaan mengikutinya dengan pandangan dan tanpa menyadarinya Lowry terus berjalan tegak. Betul, hidup itu indah. "Profesor Lowry, Pak!" panggil seorang asisten dari asisten entah dari departemen mana. "Ya?" Lelaki muda itu sedikit kehabisan napas sehingga mengambil waktu sebentar. Ia berdiri sambil meremas topinya. "Pak, Pak Jebson tadi melihat Bapak lewat dan menyuruh saya untuk memanggil Bapak. Beliau ingin bicara." "Terima kasih," jawab Lowry, lalu berbalik dan mengayunkan langkahnya ke lekukan jalan yang menuju ruang perkantoran. Dia tidak terlalu heran mendapat panggilan itu karena sedikit pun ia tidak takut pada Jebson. Rektor bisa datang dan pergi di Atworthy. Beberapa dari mereka

http://inzomnia.wapka.mobi

memiliki pemikiran aneh. Apabila Jebson termasuk orang yang kuno, ia tidak khawatir sama sekali. Gadis di luar ruangan melompat dari duduk dan membukakan pintu sambil bergumam, "Beliau akan 9 segera menemui Profesor," dan Lowry pun melangkah masuk. Sesekali rektor baru akan memboyong perabotan dan bahkan mencoba mengubah penampilan ruangan kantor ini. Tapi usia dinding-dinding lebih tua dari cat dan terlalu banyak permadani yang cepat usang untuk diganti dengan yang baru. Para almarhum menatap dingin dari dalam bingkai foto. Patung Cicero tak bermata berjaga di atas rak yang bukunya sama sekali tidak pernah terbaca. Kursi-kursi begitu dalam dan kuno sehingga dicurigai menyimpan jenazah mereka yang pernah duduk dan tenggelam di dalamnya. Jebson sedang memandang ke luar jendela seakan-akan segala sesuatu yang tampak dapat porak poranda bila ia mengalihkan perhatiannya. Tanpa menoleh ia berkata, "Duduklah, Lowry." Lowry pun duduk memandangi sang rektor. Lelaki itu begitu kurus, pucat dan tua. Ia sangat kaku. Tahun-tahun yang berlalu menambahkan kerutan pada wajahnya yang sangat tidak ramah itu. Jebson tidak bergerak, karena kebanggaannya adalah ia tidak pernah panik. Lowry menanti. Akhirnya Jebson membuka laci dan mengambil sepucuk koran berwarna dari dalamnya. Lalu ia menaruh koran tersebut di depannya dengan begitu hati-hati setelah menyingkirkan penanya. Sampai di situ Lowry masih merasa tenang. Ia lupa sama sekali akan artikel di Koran Mingguan itu. 10 Namun ia tetap tenang, karena tentu saja tidak ada yang salah dalam artikel itu.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Lowry," kata Jebson sambil meneguk minuman, yang jika ditilik dari raut wajahnya, pastilah asam cuka. Ia melanjutkan ucapannya sambil memegangi gelas tepat di depan mukanya, "Lowry, kami sudah cukup lama menahan kesabaran." Lowry menegakkan duduk dan memandangi Jebson. "Profesor dibutuhkan di tempat ini," ujar Jebson, "tapi Anda memilih bertualang di tanah antah berantah, bersekongkol dengan orang kafir, mencari pernakpernik seperti anjing yang mengais-ngais tulang yang sudah dikubur dan dilupakan." Jebson sedikit terpana sendiri dengan luwesnya perumpamaan yang dibuatnya lalu terdiam. Namun tak lama kemudian ia menyambung. "Atworthy telah mendanai Anda padahal seharusnya hanya membiayai gedung baru. Atworthy tidak dibangun dengan sekadar omong kosong." Lowry memberanikan diri berbicara, "Apa yang sudah saya temukan lebih dari cukup untuk membiayai ekspedisi saya sendiri. Dana bantuan itu sudah terbayar tiga tahun yang lalu -" "Tugas kita memajukan generasi muda negara ini, bukan menggali tulang dari kebudayaan kafir. Saya bukan seorang etnologis. Bahkan bersimpati sedikit pada etnologi. Saya dapat mengerti kalau seseorang menganggapnya sebagai hobi karena toh 11 manusia adalah hasil dari lingkungannya sendiri. Tapi saya tidak melihat kebudayaan penyembah berhala dapat memberikan pencerahan dalam memahami kemanusiaan. Begitulah. Anda tahu sendiri pendapat saya mengenai hal ini. Kita mengajarkan etnologi dan profesor adalah ketua jurusan antropologi dan etnologi. Boleh saja semua dipelajari, tapi saya tidak setuju dengan kegandrung-an berlebihan ini!" "Maaf," jawab Lowry. "Saya menyesalkan hal ini," sergah Jebson dengan nada layaknya seorang hakim menjatuhkan hukuman, "Dan yang saya maksud adalah artikel ini. Atas izin siapa penulisan ini?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Mengapa?" Lowry yang malang terbata-bata, "Rasanya saya tidak melakukan kesalahan. Menurut saya tugas seorang ilmuwan adalah membagi pengetahuan pada mereka untuk digunakan sebagai -" "Tidak ada hubungan antara fungsi seorang ilmuwan dengan semua ini, Lowry. Tidak ada sama sekali! Ini sampah yang mendompleng fakta ilmiah. Dan," sambungnya sambil merendahkan nada, "pagi ini saya menemukan nama Artworthy di tempat seperti ini! Kalau mahasiswa itu tidak menunjukkannya, saya tidak akan pernah tahu sama mengenai semuanya. Ini dia, 'Oleh Profesor James Lowry, Etnologis, Akademi Artworthy'," "Saya tidak melihat perlunya alasan menggunakan nama lain - " 12 "Anda tidak berhak untuk menuliskan dari mana Anda, 'Profesor Lowry dari Akademi Artworthy'. Itu upaya murahan untuk mencari nama. Itu merendahkan pendidikan dan tujuannya," tambahnya sambil mendengus, "Tapi memang jangan terlalu berharap dari seseorang yang hidupnya sangat lain dari yang biasa." "Apa maksud Anda?" "Oh, saya sudah cukup lama di sini untuk mengetahui masing-masing staf. Anda kan dipecat - " "Masalah itu sudah selesai!" teriak Lowry. Wajahnya memerah dan tampak terluka oleh kenangan pahit itu. "Mungkin saja. Mungkin saja. Tapi bukan itu persoalannya. Artikel ini murahan dan bodoh dan karena itulah sudah merendahkan nama Atworthy." Jebson menundukkan badannya sambil membetulkan letak kacamata. "Penyakit kejiwaan manusia sebagian dapat disebabkan oleh hantu-hantu ahli tenung dari masa lalu!' Hah! 'Oleh Profesor James Lowry, Etnologis, Akademi Artworthy,' Nanti Anda akan menulis tentang ilmu setan sebagai sesuatu yang harus dipercayai semua orang! Ini merendahkan martabat. Seluruh kota akan menggunjingkan hal ini - "

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry berhasil mengendalikan getar tangannya dan kini dapat menghapuskan amarah di tenggorokannya yang menghalangi suaranya. "Artikel itu bukan mengenai ilmu setan, Pak. Itu adalah upaya 13 untuk memperlihatkan pada orang bahwa kepercayaan pada takhayul dan ketakutan tumbuh dari keyakinan masa lalu yang salah. Saya berusaha untuk memperlihatkan bahwa roh jahat dan iblis sengaja direkayasa oleh sejumlah suku untuk memperoleh kekuasaan dengan menciptakan sesuatu yang menakutkan lalu menawarkan diri sebagai perantara - " "Saya sudah membaca semuanya," sergah Jebson. "Saya sudah membaca dan cukup banyak melihat. Mengoceh soal roh jahat dan iblis dan merayu dewa-dewa rasa takut - Saya dapat menyimpulkan bahwa Anda sudah menyinggung soal agama. Jangan-jangan Anda akan menyerang agama Kristen sebagai ciptaan untuk menggulingkan negara kapitalistis Roma!" "Tapi -M Lowry berusaha berbicara, tapi wajahnya kembali memerah dan ia pun menahan lidahnya lalu kembali menarik diri. "Caci-maki liar mengenai roh jahat dan iblis ini," lanjut Jebson, "terbaca sebagai protes Anda melawan suatu keyakinan yang berkaitan dengan kekafiran dan kotornya dunia antah berantah yang mungkin telah tertanam di benak Anda. Anda membuat diri Anda menggelikan. Anda telah menjadikan Artworthy sebagai cemoohan. Saya khawatir tidak dapat dengan rela memaafkan Anda untuk hal ini, Lowry. Saya tidak melihat alasan selain karena Anda menginginkan uang dan 14 memperolehnya dengan mengorbankan nama baik lembaga ini. Masih ada dua bulan tersisa pada tahun akademik ini. Kami tidak dapat mengeluarkan Anda sampai akhir tahun ini. Tapi setelah itu," kata Jebson sambil meremas koran dan melemparnya ke tempat sampah, "Tampaknya Anda harus mencari pekerjaan lain." Lowry mulai berbicara. "Tapi -"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Dengan reputasi yang lebih baik, mungkin saya masih bisa memaafkan. Tapi reputasi Anda selalu buruk, Lowry. Kembalilah ke dunia antah berantah itu. Bergabunglah dengan orang-orang kafir itu. Selamat siang." Lowry melangkah keluar. Ia bahkan tidak memandang gadis yang membukakan pintu untuknya. Ia lupa memakai kembali topinya sampai ia tiba di jalan. Ia melamun mengitari beberapa blok sebelum ia sadar kembali. Sambil melamun ia bertanya-tanya apakah hari ini ia memiliki jadwal mengajar lalu teringat bahwa ini hari Sabtu dan ia tidak mengajar pada hari itu. Samar-samar terpikir olehnya bahwa ia sedang berjalan menuju sebuah janji rapat atau pertemuan makan siang, bukan, pasti bukan makan siang karena saat itu pastilah sudah pukul dua, dilihat dari posisi matahari. Kemudian samar-samar ingatannya pun kembali. 15 Rasa menggigil itu sesaat membawa dia kembali berpikir tentang dirinya. Tidak mungkin ia gemetar karena merasa dunia mendadak kiamat. Pasti akan ada akademi-akademi lain yang senang mempekerjakannya. Telah banyak jutawan yang menawarkan bantuan dana kepadanya, karena melihat perjalanannya berhasil balik modal, bahkan menguntungkan. Tidak, ia tidak boleh merasa kecil hati. Namun demikian ia tetap menggigil seperti telanjang diterpa angin musim dingin. Awan mendung yang berlarian di atas menggelapi jalan selama beberapa saat; tapi ada sesuatu yang mati dari suara dedaunan sisa tahun lalu yang terkejar angin, ada sesuatu yang buruk dari pohon-pohon elmo itu. Ia bersikeras mencari penyebab rasa dingin itu. Ternyata karena Mary. Marry yang malang. Wanita itu menyukai dunia penuh jamuan teh dan rasa hormat. Ia besar di kota ini dan seluruh kenangan dan persahabatannya ada di sini. Cukuplah dirinya saja yang digunjingkan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Rasanya terlalu berat jika istrinya pun harus meninggalkan kehidupannya di sini. Teman-temannya akan menggelengkan kepala tanpa sepenge-tahuannya. Istrinya tidak akan mau tetap tinggal di sini, dengan orang-orang yang berspekulasi mengapa suaminya dipecat, juga dengan orang-orang yang tidak punya alasan lagi untuk mengundangnya minum teh. 16 Dan rumah besar tua itu - Mary sangat mencintainya. Lowry sulit untuk mengerti Jebson karena ia terlalu murah hati untuk memahami segala kemungkinan proses berpikirnya, mulai dari keinginan laki-laki kecil itu untuk melukai yang lebih besar, rasa iri pada sisi romantis dan misterius yang Lowry miliki, sampai pada penghinaan tidak langsung terhadap Artworthy, dan ancaman pada agama dengan cara yang sungguh aneh. Yang tersisa bagi Lowry hanyalah suatu kenyataan: ini merupakan puncak dari kehinaan yang telah ia derita hampir 21 tahun yang lalu. Luka lama dan luka yang sekarang melibat kusut di dalam benaknya. Dengan seluruh rasa sakit itu ia pulang, lupa akan sakit malaria yang dideritanya. Malangnya Mary. Marry yang malang, manis, dan cantik. Ia selalu ingin tampak gagah bagi istrinya untuk menebus usianya yang jauh lebih tua dari Mary. Dan kini ia membawakan Mary kehinaan dan memisahkannya dari kehidupan terbaiknya. Ia pasti mampu menjalaninya. Ia akan mengikuti Lowry. Ia akan merasa prihatin dan tidak akan sekali pun menyatakan rasa sedihnya. Ya, ya, ia akan melakukannya. Dan Lowry tidak akan dapat mencegah penyesalan, bahkan mengatakannya sekali pun pada Mary. Sekali lagi ia teringat akan sebuah janji di suatu tempat, tapi kemudian ia tidak dapat mengingatnya 17

http://inzomnia.wapka.mobi

dengan jelas. Udara kini begitu dingin dan ia menarik topinya. Mendung yang membayangi trotoar semakin menggelap. Tiba-tiba ia mendapati dirinya tiba di dekat sebuah rumah tua dengan hiasan kijang logam di depannya. Rumah Profesor Tommy Williams yang tinggal sendiri karena hidup melajang. Merasa aneh seolah-olah semua belum terjadi dan merasakan keinginan mendapatkan perlindungan dan teman berbagi, ia bergegas menuju rumah itu. Rumah besar itu tampak menakutkan ketika dipandanginya, karena jendela di bawah atap tampak aneh menyerupai kaca mata seorang hakim uzur. Sesaat ia merasa ragu, hampir berbalik untuk meninggalkan tempat itu. Kemudian ia membayangkan sosok Tommy, satu-satunya orang di dunia ini yang dapat diajak berbicara, yang baginya adalah seorang anak. Namun, kalau ia sudah melewati masa kanak-kanaknya dengan sikap malu dan berdiam diri, Tommy memilih jalur lain karena ia menjadi kegembiraan bagi para mahasiswa dan kampus. Ia telah berpetualang ke negeri-negeri tua sehingga membawa udara kosmopolitan di kota ini, tidak menghiraukan konvensi dan pemikiran yang membosankan. Tommy Williams gemar bermain dengan hal-hal terlarang, mencicipi teh khusus dengan nama-nama asing yang 18 aneh dan membaca buku-buku mistik okultisme. Ia meramal dengan bola kristal dalam pesta pengumpulan dana dan senang memandangi pelanggannya dengan penuh rahasia sedemikian rupa, seolah-olah semua hanya rekaan belaka, tapi sebenarnya - sebenarnya apakah memang nyata? Tommy penuh tawa dan keriangan, dengan gaya London dan kecerdikan orang Prancis, pria ini terlalu pandai untuk punya musuh atau punya banyak teman. Tidak. Ia tidak perlu berhenti di depan gerbang rumah Tommy. Akan baik baginya bicara dengan Tommy. Ia akan menghiburnya dan

http://inzomnia.wapka.mobi

mengatakan si Jebson tua itu keparat. Ia menaiki anak tangga dan mengetuk pintu. Sejumlah daun kering di teras depan menari-nari, menghasilkan musik tersendiri lalu dengan naif bergegas melewati taman seolah-olah mengejar awan kelabu supaya terhindar dari api unggun. Dedaunan yang melarikan diri dari keusangan yang tak terhindarkan, tak mampu bersaing dengan kuntum bunga yang dengan lembutnya menyembul tanpa tahu bahwa yang berlari tersebut semula begitu cemerlang dan segar. Lowry memikirkan hal itu dan tidak menyukainya karena ia merasa kuno dan usang, tersisih oleh kesegaran dan kehijauan tanpa cacat, yang begitu muda dan tak bersalah. Berapa hari lagi sebelum orang lain mengambil kedudukannya? Seorang muda yang berkhotbah, mungkin, dari buku-buku milik Lowry? 19 Ia kembali mengetuk pintu, rasanya ingin segera disambut oleh kehangatan dan persahabatan. Giginya mulai bergemeretak dan ia merasakan sensasi yang menyakitkan dalam perutnya. Malaria? tanyanya. Ya, ia baru saja kembali dari Chalmers yang menyebut demam ini malaria. Belum sampai dua jam lalu ia mengintip melalui mikroskop tetesan darahnya sehingga dapat menyaksikan lingkaran-lingkaran kecil di dalam sejumlah sel darah merah. Malaria tidak membahayakan, hanya tidak menyenangkan. Ya, pasti ini demam malaria dan sebentar lagi pun menghilang. Sekali lagi ia mengetuk pintu dan merasakan suaranya bergema ke dalam ruang berlangit-langit tinggi. Ia ingin segera bergegas dari tempat ini. Tapi ia tidak ke sini hanya untuk pergi lagi sewaktu Tommy datang membukakan pintu. Ia menggigil kedinginan dan menaikkan kerah bajunya. Sebentar lagi ia akan terbakar, pikirnya, tak beda dengan selembar daun. Ia mengintip melalui jendela-jendela samping yang mengapit pintu. Sekali lagi ia berpikir bahwa ia memiliki janji di suatu tempat dan mengingat-ingat sekejap.

http://inzomnia.wapka.mobi

Tidak, ia tidak akan terus berdiri di sini. Di kota ini belum pernah ada rumah yang terkunci, dan Tommy, bahkan kalau pun ia sedang bepergian, akan menyambutnya ketika kembali pulang. Ia membuka pintu tersebut dan menutupnya setelah masuk. Ruangan tersebut gelap, gelap oleh tahun-tahun yang terkumpul dan kejadian yang terlupakan, dengan 20 tirai dan bunga yang dirusak debu dan berkabut oleh teriakan kekanakkanakkan dan batuk orang tua. Di kejauhan ada suara langkah kecil menyerupai tikus yang terganggu ketika sedang tekun menggigiti buku. Di sebelah kanan, pintu ganda terbuka ke arah ruang duduk, dan Lowry yang merasakan perapian di sana segera mendekat dengan topi di tangannnya. Ia terpana. Tommy Williams terbaring di atas sofa, salah satu tangannya bergantung, kakinya lebih tinggi dari kepalanya. Kemejanya terbuka. Ia tidak mengenakan dasi ataupun jas. Untuk sesaat Lowry menyangka ia sudah mati. Lalu Tommy menguap dan mulai menggeliat, tapi di tengah gerakannya ia merasakan kehadiran tamu dan segera berdiri, mengejap dan mengusap matanya, lalu kembali melihat. "Ya, ampun!" ujar Tommy, "Kau membuatku terkejut. Aku tertidur nyenyak." "Maaf," kata Lowry, merasa tak yakin. "Aku kira kau pergi dan mau berniat menunggu sampai kau- " "Tentu saja!" kata Tommy. "Aku juga tidur terlalu lama. Jam berapa ini?" Lowry melirik jam besar di ruangan itu. "Dua lewat lima." "Nah. Beginilah akibatnya kalau terlalu banyak bermain dan tidak tidur. Sini, kemarikan topimu dan hangatkan badanmu dekat api. Astaga, belum 21 pernah aku bertemu orang sebiru engkau. Sedingin itukah di luar?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Agaknya aku demam sedikit," jawab Lowry. "Kupikir karena malaria." Ia merasa lebih baik -Tommy tampak begitu gembira melihatnya - dan ia pun melintasi ruangan mendekati dua balok kayu bakar. Tommy mendekat dan mendorong balok tersebut ke dalam api lalu menyibukkan diri di bar, mencampur minuman. "Kau harus jaga diri lebih baik, teman," kata Tommy. "Hanya ada satu Profesor Lowry di Artworthy dan kami tidak mau mengambil risiko kehilangan dia. Nih, ambil ini dan kau akan merasa lebih baik." Lowry mengambil minuman tersebut, tapi tidak segera meneguknya. Ia memandangi pot-pot tua dan keramik yang terletak di sudut ruangan. Waktu kecil, ia dan Tommy tidak pernah diizinkan masuk ke dalam ruangan ini kecuali ditemani penjaga atau untuk diperkenalkan; dan kemudian dengan wajah belepotan, perasaan bersalah karena sesuatu kesalahan, mereka juga diizinkan duduk kaku di kursi tetapi dengan rasa tidak enak dan bodoh. Tommy yang sekarang ini berbeda dengan Tommy pada waktu itu. Namun senyumnya yang ampuh belum berubah, demikian juga rambutnya yang hitam mengilat dan selalu awut-awutan. Wajahnya masih klasik, tampak pucat dibandingkan 22 hitam rambutnya, sama halnya dengan keanggunan dan gerak lincah seperti penari yang tetap dimilikinya. Tommy, pikir Lowry tiba-tiba saja menyadari, adalah lelaki menarik, yang menurut pandangan Lowry hal-hal itu mengimbangi sifat keterusterangannya yang kasar. Lowry meneguk minuman dan merasa kehangatan yang menyenangkan menyebar di tubuhnya. Kini Tommy duduk di pinggir sofa. Ia selalu duduk seolah-olah bersiap bangkit dalam sekejap. Ia menyalakan rokok, tapi lama sekali memandangi Lowry hingga korek apinya membakar jarinya sehingga ia menjatuhkannya lalu memasukkan ujung jarinya ke mulutnya. Segera ia lupa akan rasa perihnya dan berhasil menyalakan api. "Ada sesuatu yang buruk ya, Jim."

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry memandangnya dan kembali minum. "Jebson menemukan artikelku di Koran Mingguan dan mengamuk." "Nanti juga reda," kata Tommy sambil tertawa. "Pasti akan reda," ujar Lowry, "Tapi aku baru bertanya-tanya apa aku pun bisa begitu." "Ada apa sih?" "Aku diberhentikan akhir semester mi." "Si tua bodoh itu! Jim, ia tidak sungguh-sungguh. Dewan Penguruslah yang berhak memerintahkan - " "Ia yang mengendalikan Dewan Pengurus dan ia bisa melakukannya. Aku harus mencari pekerja an lain." 23 "Jim, kau harus meluruskan masalah ini. Jebson selalu membencimu, itu betul, dan ia selalu menjelek-jelekkan dirimu di belakangmu. Kau terlalu ketus, Jim. Tapi dia tidak berhak mengeluarkanmu. Semua orang akan marah!" Mereka membahas masalah tersebut sejenak, dan pada akhirnya, keputusasaan mulai mewarnai nada bicara mereka, dan kalimat mereka menjadi tak terarah dan berakhir dengan keheningan yang diselingi oleh letupan kayu. Tommy berjalan mengitari ruangan, berhenti di depan almari dan memungut sebuah keramik berbentuk gajah, lalu melemparkan makhluk malang itu dan dengan gerakan cepat dan gelisah berbalik menghadap Lowry. Bibirnya menyeringai tapi pandangan matanya menajam. "Tampaknya artikel itu mulai mengejarmu," ujar Tommy. "Kelihatannya begitu." "Jangan, jangan pernah menuduhku berlebihan, Jim. Artikel itu mengenai roh jahat dan setan dan cenderung mencemoohkan kekuatan mereka - "

http://inzomnia.wapka.mobi

"Tommy," ujar Lowry menampakkan salah satu senyumnya yang jarang muncul, "Seharusnya kau mengajar ilmu persetanan. Kau hampir mempercayainya." 24 "Kalau orang kehilangan keyakinannya, ia harus mencari peralihan," Tommy berkata sambil bergurau - atau apakah demikian? "Katamu dewa keberuntungan itu palsu, menurutmu mencari pertolongan dewa daripada bantuan Tuhan adalah tindakan bodoh. Kau bilang roh jahat dan setan adalah hasil rekaan ahli tenung Machiavelli dan bahwa manusia hanya dapat digerakkan oleh ketakutan pada sesuatu yang tidak mampu mereka lihat. Katamu manusia mengira bahwa mereka menemukan dunia penuh kebajikan berubah menjadi dunia yang penuh kejahatan dalam kebutaan itu lalu menciptakan hantu-hantu tersembunyi untuk mendiami mimpi buruk mereka." "Memangnya kenapa?" ujar Lowry. "Betul. Dunia bukanlah kejahatan. Udara, air, dan bumi tidak dihuni oleh kecemburuan yang ingin menjatuhkan kebahagiaan manusia." Tommy menaruh kembali keramik gajah itu dan mendaratkan dirinya di atas bangku. Jelas ia terpancing dan tetap menundukkan matanya, berpura-pura memeriksa kukunya yang rapi. "Tidak ada yang bisa mengira, Jim." Lowry tertawa pendek, lalu berkata, "Jangan kau katakan bahwa karena kau begitu rupa mempelajari masalah ini sampai-sampai percaya pada kemungkinan keberadaannya." "Jim, kau selalu menganggap dunia ini indah. Itu semacam reaksi mekanis yang muncul karena 25 kau ingin melupakan perlakuan buruk yang kau peroleh. Kau harus meniruku, Jim. Aku tahu dunia ini jahat, cepat berubah. Manusia pada dasarnya bersifat buruk, maka dari itu, aku selalu gembira mendapatkan sedikit saja kebaikan dan bosan melihat sesuatu yang jahat. Sebaliknya, kau terus maju dengan keras hati menuju kesedihan dan kekecewaan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Bagimu segala sesuatu itu baik, dan kau muak karena menemukan kekejaman, kejahatan, dan kekotoran. Lalu kau datang gemetaran padaku, disakiti oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh seseorang yang semula kau kira baik hati. Cara pandangmu hanya akan membawamu ke dalam kesedihan dan tangis, Jim. Hantu-hantu atau bukan, paling aman bagi seorang manusia bila dapat mengetahui bahwa semuanya jahat, dan bahwa udara, tanah, dan air sesak oleh roh jahat dan setan yang menanti saatnya mencemooh dan menambah kesedihan manusia." "Dan aku," ujar Lowry, "Begitu tunduk pada takhyul dan mewarisi kembali pikiran gelap nenek moyangku yang tak beradab. Biarlah setan mengalahkan setanmu, Tommy Williams, karena itu semua menurutku tidak ada." "Tapi tak lama lagi setan itu akan muncul," jawab Tommy dengan tenangnya, bahkan sedikit mengancam, "Mereka akan mendapatkan dirimu." "Bagaimana kau dapat berkesimpulan seperti itu?" 26 "Ia akan muncul," ujar Tommy, "Roh jahat dan setan telah memenangkan pertarungan pertama." "Bah," jawab Lowry, tapi rasa dingin merasukinya. "Kau mengatakan dalam artikel Koran Mingguan bahwa mereka tidak ada. Artikel yang sama telah membangkitkan amarah si pendendam tolol dan mengakibatkan pemecatanmu." "Omong kosong, " ujar Lowry, dengan lebih pelan. "Berhati-hatilah dan katakan bahwa dunia ini penuh kejahatan. Jaga langkahmu dan lupakan sifat ksatriamu. Sekarang bersikaplah manis dan pulanglah. Minum obat kinamu dan beristirahatlah." "Dan aku mendatangimu untuk mencari penghiburan," Lowry berkata sambil tersenyum. "Penghiburan itu suatu kebohongan," jawab Tommy. "Yang kuberikan padamu lebih dari penghiburan." "Roh jahat dan setan?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kebijakan." Lowry berjalan ke ruang depan. Udara dingin menyulitkannya berbicara dengan jelas. Kembali ia bingung mengingat janjinya di suatu tempat siang ini. Hampir saja ia mengingat waktunya pukul tiga kurang lima belas dan jam pun berdentang. Ia menggapai topinya yang terletak di atas tumpukan jaket dan tongkat di dalam rak. 2 Saat itu senja mendekati malam. Jendela di sepanjang jalan diterangi lampu sehingga orang dapat melihat penghuni di baliknya asyik berbincang-bincang dan makan. Embusan angin membuat koran beterbangan. Di atas sana, bulan dengan tenangnya mengintip melalui celah bebatuan dan awan gelap yang tak henti-hentinya bergerak. Bintang berkedip di atas sekumpulan warna biru, hitam dan perak. Di manakah ia? Palang jalan tersebut bernama Jalan Raya Elmo dan Locust. Berarti ia cuma setengah blok dari rumah Tommy dan sekitar satu blok lagi dari tempat tinggalnya. Ia tampak khawatir dan sesekali melihat jam yang ternyata sudah pukul tujuh kurang seperempat. 28 Pukul tujuh kurang seperempat! Rasa dingin menyergapnya dan giginya bergemeletuk sekejap sebelum ia melemaskan rahangnya. Ia mencari-cari topinya tapi ternyata sudah tak ada. Ia pun merasa panik karena kehilangan topinya dan melayangkan pandangannya ke sana kemari untuk mencarinya. Sekelompok mahasiswa melintasinya; seorang gadis tampak tersanjung oleh godaan ketiga teman prianya; salah seorang dari mereka mengangguk hormat pada Lowry. Pukul tiga kurang seperempat. Pukul tujuh kurang seperempat. Empat jam! Di mana saja ia selama itu?

http://inzomnia.wapka.mobi

Di rumah Tommy. Oh ya. Ia di rumah Tommy. Tapi ia pergi dari rumah itu pukul tiga kurang seperempat. Dan kini sudah pukul tujuh kurang seperempat. Empat jam! Seumur hidup ia belum pernah semabuk ini. Namun ia tahu betul kalau seseorang minum terlalu banyak, biasanya sakit kepala dan perut mulas akan menyusul. Seingatnya, ia hanya minum segelas di rumah Tommy. Tentu saja satu gelas minuman keras tidak cukup untuk mengosongkan pikirannya. Sungguh mengerikan kehilangan empat jam. Namun ia sendiri tidak memahami mengapa bisa mengerikan. 29 Ke mana saja ia pergi selama itu? Apakah ia baru menemui seseorang? Mungkinkah seseorang akan mendatanginya esok dan berkata, "Ceramah Anda kemarin di klub bagus sekali, Profesor Lowry"? Ini bukan karena malaria. Biasanya malaria dapat membuat orang pingsan. Tapi dalam igauannya sekalipun seseorang dapat mengetahui dirinya di mana. Ia sendiri tidak merasakan gejala telah mengigau atau tidak sadar. Ia tidak mabuk dan itu bukan karena malaria. Ia mulai bergegas melangkahkan kaki menuju rumahnya. Rasa sakit berkepanjangan yang sulit dijelaskan menyerangnya. Ia pun merasakan sensasi 'hampir saja ingat' yang terasa menyedihkan, yang sulit terungkap dengan kata-kata. Kalau saja ia berusaha lebih keras, ia akan tahu di mana ia sebelumnya. Malam itu tak menyenangkan baginya, dan hanya rasa itulah yang tetap menyadarkan langkahnya. Pepohonan dan semak-semak menyerupai sosok yang mengendap-endap yang dalam sekejap dapat berubah menjadi-menjadi-demi Tuhan, ada apa dengan dirinya? Mungkinkah ini karena ia takut gelap?

http://inzomnia.wapka.mobi

Dengan mantap, ia kembali melanjutkan langkahnya. Yang dapat ia lihat adalah rumah tua yang tertidur, menyimpan bayangan gelap di sekitarnya seperti kenangan akan masa muda yang hilang. 30 Sejenak ia berhenti di kaki tangga, sedikit bertanya-tanya mengapa tak ada cahaya di depan rumahnya. Tapi mungkin Mary merasa khawatir karena ia tidak kunjung pulang dan segera menyusul ke kantornya tidak, ia pasti akan menelepon. Rasa cemas segera menyergapnya. Tiba-tiba jeritan muncul dari kegelapan. "Jim! Ya Tuhan, Jim!" la melompati anak tangga dan hampir merubuhkan pintu ketika masuk. Sesaat keraguan menghentikannya di ruang depan. Matanya berkeliaran berusaha mencari tahu asal suara Mary. Hanya kesunyian dan kenangan yang ada di rumah ini. Ia bergegas menaiki tangga yang lebar ke tingkat dua sambil menyalakan lampu. Ia mengamati seluruh ruangan yang ada di lantai dua tanpa hasil, lalu menaiki tangga sempit menuju gudang atas. Ruangan tersebut jelek dan angin meniupi menara tua sehingga kopor-kopor kayu menggeram seperti binatang di kegelapan. Ia menyalakan korek api. Mary tidak ada di sana. Gemetaran ia pun turun untuk memeriksa kembali ruangan yang ada di lantai dua. Ia mulai merasa mual dan darahnya bergejolak di dalam keningnya. Ia sudah menyalakan seluruh lampu dan sinar lampu tampak begitu menyengat baginya, begitu terangnya sehingga tampak rumah yang kosong. Mungkinkah ia sedang ke rumah tetangga? 31 Mungkinkah ia harus menghadiri makan malam tanpa Lowry? Ya, bisa jadi. Sebuah pesan di samping kursinya mungkin menyuruhnya bergegas berganti pakaian dan berhenti mempermalukan mereka.

http://inzomnia.wapka.mobi

Di lantai dasar ia kembali mencari pesan tertulis dengan saksama, di samping kursinya, di atas meja makan, di dapur, di atas meja kerjanya, di dalam jubahnya - Tidak, tidak ada satu pun pesan tertulis. Ia menenggelamkan dirinya di dalam sofa di ruang kerjanya dan menutup wajahnya. Ia berusaha mengendalikan diri dan menghentikan gemetar tubuhnya. Ia berusaha melawan rasa mual yang ia tahu adalah teror. Mengapa ia membiarkan dirinya marah? Pasti istrinya tidak pergi jauh. Dan kalau pun ia tidak meninggalkan pesan, pasti tak lama lagi ia akan kembali. Tidak ada sesuatu pun yang akan menimpa seseorang di kota yang malas dan membosankan ini. Ketidakhadiran Mary segera menyadarkan dirinya akan arti kehidupan tanpa istrinya. Selama ini ia telah bersikap jahat, meninggalkan istrinya dan melarikan diri ke tanah yang jauh, membiarkannya di tempat yang tua dan sepi ini serta kebaikan hati rekan-rekan sefakultasnya yang masih diragukan. Hidup tanpa Mary akan berarti rangkaian hari tanpa tujuan dan harapan. Ia duduk di sana selama beberapa menit, mencoba menenangkan diri dan mencoba meyakinkan dirinya bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik. 32 Tak lama kemudian ia berhasil menanamkan pikiran, kalau bukan rasa nyaman, yang menghentikan gemetar tubuhnya. Pintu depan terbanting dan terdengar langkah kaki yang bergegas dari ruang muka. Lowry melompat berdiri dan berlari menuju pintu. Ia sedang menggantungkan mantel bulunya yang baru. "Mary!" Terkejut ia memandang Lowry. "Di sini kau rupanya, Lowry! Di mana saja kau selama ini, petualang!" Tapi ia tidak mendengarkannya; dengan tawa penuh kebahagiaan ia memeluk Mary erat sekali. Wanita itu pun tertawa, walaupun pelukan

http://inzomnia.wapka.mobi

tersebut menghancurkan tata rambutnya dan mengusutkan kerah putih gaunnya. "Kau cantik sekali," ujar Lowry. "Kau begitu indah dan agung. Jikalau aku tidak memilikimu, aku akan segera keluar dari rumah ini dan melompat dari tebing." "Sebaiknya jangan." "Kaulah satu-satunya wanita di dunia ini. Kau manis, setia, dan baik hati!" Wajah Mary bersinar dan matanya terlihat lembut ketika ia mendorongnya sedikit ke belakang 33 untuk memandang suaminya. "Beruang tua. Sekarang beri penjelasan padaku. Ke mana saja kau?" "Mengapa -" lalu ia berhenti, merasa tak nyaman. "Entahlah, Mary." "Coba kucium napasmu" "Aku tidak mabuk." "Tapi kau gemetaran, Jim! Kau terkena malaria lagi? Dan sekarang kau berjalan-jalan padahal seharusnya berbaring -" "Aku baik-baik saja. Sungguh, aku tidak apa-apa, Mary. Di mana kau tadi?" "Keluar mencarimu." "Maaf aku sudah membuatmu cemas." Mary mengangkat bahunya. "Kadang-kadang kau membuatku cemas dan aku tahu betapa aku memujamu. Dan sekarang kita terus berbicara sementara kau belum makan sedikit pun. Aku ambilkan makanan untukmu segera." "Jangan. Biar aku saja. Duduklah kau di dekat perapian. Aku akan menyalakannya dan - " "Omong kosong." "Lakukanlah permintaanku. Kau duduk di sana supaya aku dapat memandangimu. Jadilah yang tercantik sementara aku menyiapkan makananku. Jangan, jangan membantah."

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia tersenyum ketika suaminya memaksanya duduk di atas kursi dan tertawa geli sewaktu Lowry menjatuhkan batang kayu yang ia ambil dari dalam keranjang. "Si beruang ceroboh" 34 Ia segera menyalakan api. Mengangkat tangannya tidak setuju ketika Mary bergerak, Lowry berlari ke ruang makan lalu ke dapur, dan tergesa-gesa membuatkan dirinya roti berisi daging panggang kemarin dan segelas susu. Ia begitu takut Mary pergi sebelum ia kembali sehingga ia melawan dorongan kuat untuk minum kopi. Ia segera kembali ke ruang duduk dan menghela napas lega mendapati istrinya masih ada di sana. Ia duduk di sofa depan istrinya dan menggenggam roti isi di mukanya sambil memandangi Mary. "Ayolah makan," ujar Mary. "Aku tidak suka membiarkanmu menyantap makanan dingin." "Jangan. Kau tidak boleh melakukan apa pun. Duduk sajalah dan jadilah istriku yang cantik." Ia mengunyah perlahan, sedikit demi sedikit merasa santai sampai ia pun meringkuk dengan nyaman di sofa. Tapi sesuatu menegakkan dirinya. "Waktu aku datang, aku mendengar jeritan." "Jeritan?" "Ya. Kedengarannya kau memanggilku." "Pasti acara radio Allison itu. Anak-anak memang suka mendengarkan acara buruk itu dan tidak pernah teringat untuk mengecilkan suaranya. Seluruh keluarga itu mungkin tuli." "Mungkin kau benar. Tapi aku takut sekali tadi." Ia kembali merasa santai lalu memandanginya. Matanya begitu menantang, hitam dan menyenangkan. Pada waktu ia memandang, Lowry 35 dapat merasakan kenyamanan yang merasuki tubuhnya. Bodohnya ia pergi meninggalkan Mary. Ia begitu muda dan cantik - Ia bertanya-

http://inzomnia.wapka.mobi

tanya apa yang ia lihat dari seorang tua bodoh seperti dirinya. Tentu saja umur mereka cuma beda sepuluh tahun, dan ia sering sekali tinggal di luar rumah sehingga ia tidak terlalu kelihatan jauh sekali di atas umur tiga puluh satu atau tiga puluh dua. Namun, pada waktu ia duduk seperti ini, mengamati wajah manis Mary serta tubuhnya yang indah serta menatapi cahaya api pada rambutnya yang kelam serta merasakan rasa sayang di matanya, ia sungguh tidak dapat memahami sepenuhnya mengapa wanita itu bisa jatuh cinta padanya. Mary, yang dapat saja memilih dari lima puluh pria, yang bahkan pernah didekati oleh Tommy Williams - Apa yang ia lihat dari orang besar, ceroboh, dan menyerupai batu seperti dirinya? Selama beberapa saat ia merasa panik memikirkan suatu hari Mary bosan dengan sikap diamnya, kebiasaan kurang menunjukkan perasaannya, ketidakhadirannya yang lama "Mary -" "Ya, Jim?" "Apakah kau mencintaiku sedikit saja?" "Jauh lebih banyak dari sedikit, Jim Lowry." "Mary -" "Ya?" "Tommy pernah meminangmu, bukan?" Rasa tidak suka tampak di wajah Mary. "Orang 36 yang punya banyak skandal dengan mahasiswanya tapi berani melamarku - Jim, jangan cemburu lagi. Bukankah kita sudah membicarakan hal ini sebelumnya." "Tapi kau malahan menikahiku." "Kau begitu kuat dan memiliki segala yang diinginkan seorang wanita, Jim. Wanita menemukan ketampanan hanya ketika mereka menemukan kekuatan. Ada yang salah pada diri seorang wanita jika ia jatuh cinta karena ketampanan seseorang." "Terima kasih, Mary." "Dan sekarang, Pak Lowry, sebaiknya kau tidur sebelum tergeletak di sofa itu." "Sebentar lagi."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Tidak!" Ia berdiri dan menarik bangun Lowry. "Kau setengah demam tinggi dan setengah kedinginan. Sebaiknya kau tidur kalau mengalami serangan seperti ini. Aku tidak mengerti apa enaknya bertualang jauh dan memanggang diri di bawah matahari serta membiarkan serangga menyengatnya. Tidurlah, Pak Lowry." Ia membiarkan Mary mendorongnya ke atas tangga lalu ke kamar. Kemudian ia memberikan istrinya ciuman panjang dan pelukan yang cukup meremukkan rusuknya sebelum ia membiarkan Mary kembali ke ruang duduk. Ia merasa nyaman pada waktu membuka baju dan hampir saja menyanyi ketika ia menggantungkan jasnya dan mendapati robekan besar di bagian 37 kerah. Ia mengamati robekan itu dengan saksama. Ya, ada robekan lain dan kain itu kusut serta penuh dengan lumpur yang mengering. Astaga! Jasnya rusak! Ia mengamatinya dengan bingung, lalu, merasa jijik karena telah menghancurkan jas buatan Inggris yang bagus, ia melempar jas dan celananya ke dalam keranjang pakaian kotor. Sambil mengenakan piyamanya ia merenungkan betapa baik hati Mary. Ia pasti tampak berantah an sekali tapi istrinya sama sekali tidak menyebutkan hal itu. Ia mencuci tangan dan mukanya sambil memikirkan bagaimana ia bisa menghancurkan pakaiannya. Ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk mandi yang besar dan hendak mengenakan jaket tidurnya ketika ia tersentak melihat sesuatu seperti tanda di atas lengannya. Tanda itu tidak terlalu besar dan tidak terasa sakit. Ia mendekatkan lengannya ke lampu. Tanda itu berwarna merah! Tidak menyerupai tato. Aneh sekali bentuknya, seperti jejak kaki anjing kecil; satu, dua, tiga, empat jejak kaki yang kecil, seolah-olah seekor binatang mungil berjalan di atasnya. Tapi hanya sedikit anjing yang sekecil itu. Lebih mirip kelinci "Aneh," ia bergumam sendiri.

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia masuk ke dalam kamar dan mematikan lampu. "Aneh." Ia masuk ke dalam selimut dan menepuk-nepuk bantalnya. Tanda yang menyerupai jejak 38 kaki kelinci. Bagaimana sampai ia mengotori jasnya dan menodainya dengan lumpur? Apa yang telah menandai lengannya? Ia merasa dingin dan merasa sulit menghentikan ketegangan rahangnya. Bulan yang lenyap sejenak akibat awan yang berlarian membentuk gambar jendela di kaki tempat tidurnya. Ia melempar selimutnya, sedikit merasa terganggu karena lupa membuka jendela. Ia pun membuka jendela. Udara dingin menyergapnya sehingga ia bergegas kembali ke balik selimut. Besok adalah hari yang baru. Ia akan merasa membaik pada waktu matahari terbit, namun belum pernah malaria menimbulkan rasa mual di dalam perutnya seperti ini. Cahaya bulan berwarna biru dan angin pun menerpa pintu sehingga mulai menimbulkan suara yang menyedihkan. Suara tersebut tidak berlangsung terus-menerus tetapi perlahan-lahan berubah dari bisikan menjadi erangan dan jeritan, lalu akhirnya menghilang menjadi helaan napas. Terbaring di sana, Jim Lowry merasa mendengarkan sesuatu, ia pun membalikkan tubuhnya dan mencoba menutup telinga kanannya, dan menenggelamkan telinga kirinya di bawah bantal. Angin merintih dan dalam setiap beberapa detik suaranya akan berubah menjadi tangisan, uDi mana?" Lalu embusan angin itu akan mengeluarkan 39 gumaman dan gerutu lalu muncul kembali seolah-olah mengendap-endap ke samping tempat tidurnya lalu menangis, "Mengapa?" Jim Lowry membalikkan tubuhnya dan kembali menutupi telinganya erat-erat dengan bantal. "Di mana?" Rengekan penuh keluhan. "Mengapa?"

http://inzomnia.wapka.mobi

Jendela bergoyang-goyang dengan kerasnya seolah-olah seseorang sedang mencoba masuk. Bergidik Lowry bertelekan pada sikunya dan memandangi cahaya terang. Tetapi sinar bulan hanya ditutupi oleh awan yang berkejaran. Sekali lagi jendela terpukul dan lagi-lagi hanya sinar bulan. "Tololnya aku," ujar Lowry sambil menarik selimut ke atas tubuhnya. Helaan napas. "Mengapa? Rengekan penuh keluhan. "Di mana?" Tirai mulai menerpa kaca jendela dan Lowry melompat berdiri menutup jendela supaya tirai tidak dapat bergerak. Tetapi benang dan piringan terus-menerus menerpa kaca jendela sehingga Lowry terpaksa memasang peniti untuk mengamankannya. "Bodoh sekali aku," ujar Lowry. Ia pernah mendengar suara pukulan dari kegelapan. Ia telah menyelinap ke dalam gua yang gelap dan merasakan tarantula dan ular berkeliaran 40 di atas sepatu botnya. Pernah ia terbangun melihat seekor mocassin menjulur keluar dari atas selimutnya. Ia pun pernah terkena kutukan. Pernah pula ia menjauhkan pisau dari seorang penduduk asli mabuk yang sedang mengamuk Suara helaan napas. "Mengapa?" Rengekan penuh keluhan. "Di mana?" Jari-jemari sadis rasa takut menghampiri dan menjamah hatinya dan menirukan detakan untuk mengalirkan darahnya menuju tenggorokan. Hanya erangan angin di bawah pintu dan gerutuan tirai serta derakan bingkai jendela dan sinar bulan berwarna biru tepat di atas bagian bawah tempat tidurnya Pintu terbuka perlahan dan tirai melambai ke luar bersamaan dengan embusan angin dari jendela. Pintu tertutup dengan keras dan dinding bergetar. Lalu sebuah sosok berwarna putih perlahan mendekatinya

http://inzomnia.wapka.mobi

dengan langkah tanpa suara dan sebentuk wajah berwarna putih memudar sinarnya di atas kilatan pisau. Semakin dekat dan mendekat. Lowry segera menyerang sosok tersebut dan menjatuhkan pisau tersebut. Ternyata sosok itu adalah Mary. 41 Mary berdiri seraya memandanginya dengan pandangan terluka, tangannya kosong tetapi tetap tergantung. "Jim!" Lowry gemetar ketakutan karena khawatir mungkin telah melukai Mary. Dengan lemas ia merebahkan dirinya di ujung tempat tidur, namun lega rasa hatinya. Pecahan kaca tergeletak di atas permadani tampak sewaktu Mary menyalakan lampu. Genangan susu hangat menguap di dinginnya udara. Mary menyembunyikan tangan di belakang badannya, dengan kecurigaan yang tiba-tiba muncul, Lowry menarik tangan istrinya. Ia telah mendorong gelas sedemikian kerasnya hingga melukai Mary. Ia mendekatkan tangan mungil tersebut ke cahaya dan dengan saksama menarik serpihan kaca dari luka tangannya lalu mencecahkan bibirnya di atas luka untuk melancarkan aliran darah. Ia lalu mengambil alat pertolongan pertama ekspedisinya di dalam laci dan mengeluarkan antiseptik serta perban. Mary tampak lebih mengkhawatirkan pria tersebut ketimbang tangannya. "Mary." "Ya?" Ia menarik istrinya duduk di pinggiran ranjang lalu menaruh selimut ke punggung Mary. "Mary, sesuatu yang mengerikan telah terjadi padaku. Aku tidak memberitahukanmu. Ada dua hal yang tak kukatakan padamu. Jebson membaca 42

http://inzomnia.wapka.mobi

artikel di Koran Mingguan itu dan akhir semester ini aku akan dipecat. Kita... kita harus meninggalkan Antworthy." "Hanya itukah Jim? Kau kan tahu aku tidak peduli dengan tempat ini. Aku akan pergi ke mana pun engkau pergi." Ia hampir tertawa. "Tampaknya kau harus membawaku, tak perduli selebat apa pun hutan itu, Jim." "Ya, kau boleh pergi denganku, Mary. Bodohnya aku selama ini tidak pernah mengajakmu. Kau pasti sangat kesepian di sini." "Aku selalu kesepian tanpamu, Jim." Lowry mengecup istrinya dan mengira seperti inilah rasanya ketika seorang pendeta menyentuh kaki dewi pujaannya. "Dan hal yang lain, Jim?" "Entahlah, Mary. Aku tidak tahu keberadaanku dari pukul tiga kurang seperempat sampai dengan pukul tujuh kurang seperempat. Empat jam hilang dari hidupku. Aku tidak mabuk dan mengigau. Empat jam, Mary." "Mungkin kau jatuh dan terluka." "Tapi tak ada bekas luka." "Mungkin kau tidak tahu semuanya mengenai malaria." "Jikalau itu dapat mengosongkan pikiran seseorang, berarti penyakit itu sangat parah sehingga seorang pasien tidak akan mengalami yang kurasakan sekarang. Bukan, Mary. Ini ... ini berbeda. 43 Tommy dan aku berbicara mengenai iblis dan roh jahat dan ... menurutnya ... mungkin sebaiknya aku tidak menyerang mereka dalam artikel itu. Yah - dunia ini tempat yang menyenangkan, Mary, dan tidak dipenuhi oleh mahkluk jahat. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk berjalan ketakutan di dalam kegelapan." "Tentu saja ia tidak punya alasan, Jim. Besok kau akan tahu apa yang terjadi. Mungkin saja tidak ada masalah sama sekali." "Menurutmu begitu, Mary?" "Tentu saja. Sekarang berbaring dan tidurlah." "Tapi -"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Ya, Jim?" "Aku merasa... aku merasa sesuatu yang mengerikan menimpaku dan sesuatu yang lebih mengerikan lagi akan terjadi padaku. Aku belum mengetahuinya. Oh, seandainya aku mengetahuinya!" "Berbaring dan tidurlah, Jim." "Tidak, tidak. Aku tidak dapat tidur. Aku akan keluar berjalan-jalan. Mungkin bergerak sedikit akan menjernihkan pikiranku dan aku dapat mengingat-" "Tapi kau sakit!" "Aku tidak dapat berbaring lagi. Aku tidak bisa diam saja!" Ia menurunkan jendela dan mulai berpakaian. Mary memandanginya dengan pasrah ketika Lowry mengenakan jaket. 44 "Kau tidak akan pergi lama?" "Paling-paling hanya setengah jam. Rasanya aku harus berjalan daripada meledak. Tapi jangan biarkan dirimu terganggu. Tidurlah." "Ini hampir tengah malam." "Rasanya "Ia berhenti sejenak, lalu melanjut kan kata-katanya dengan nada yang berbeda. "Rasanya siang tadi sekitar pukul tiga kurang seperempat aku punya janji dengan seseorang. Mungkin aku pergi ke suatu tempat - Tidak. Aku tidak tahu ke mana aku pergi dan apa yang aku lakukan. Aku tidak tahu, Mary." "Ya, Jim?" "Kau baik baik saja?" "Tentu saja." Ia mengancingkan bagian atas jubahnya lalu menunduk dan mengecup istrinya. "Aku akan kembali dalam setengah jam. Rasanya ... pokoknya aku harus berjalan, itu saja. Selamat malam." "Selamat malam, Jim." 3 Malam itu cerah. Ketika ia menghentikan langkahnya sejenak pada anak tangga teratas, harum kesegaran tanah dan tetumbuhan menyergapnya dan menghidupkan kembali kenangannya. Saat itu sama seperti malam

http://inzomnia.wapka.mobi

yang membuat seorang anak kecil ingin berlarian terus di tanah lapang, merasakan bumi melayang dari bawah kakinya, terbawa oleh kegembiraan tak terperikan dan perasaan hidup saja. Pada malam seperti itulah ia dan Tommy pernah pergi ke sebuah gua yang kata orang berhantu satu mil jauhnya dan kota. Mereka ketakutan ketika melihat sesosok putih yang kemudian ternyata hanyalah seekor kuda tua yang kesepian. Kenangan itu menghidupkan kembali ingatan Lowry akan 46 Tommy; akan imajinasinya yang fantastik dan kefasihan lidahnya berbicara. Dan bagaimana senangnya Tommy menakut-nakuti teman-teman yang tidak terlalu cemerlang dan tidak imajinatif, yang sekarang terasa nekat. Penyihir, hantu, dongeng janda tua, setan dan hantu, dan ilmu sihir hitam. Bagaimana Tommy, yang tidak percaya pada apa pun, senang berpura-pura mempercayai hal-hal yang membuat orang ngeri. Dia suka menakuti murid-muridnya sampai terjengkang dari kursi mereka, dengan membungkukkan badannya sedikit di atas meja dan berucap dengan nada yang penuh misteri, "Agar sopan kita akan sebut hal ini psikologi, tapi kita tentunya tahu bahwa kita mempelajari tentang jin-jin hitam dan setan kejam yang pura-pura tidur di luar alam sadar kita. Betapa sukanya dia dengan kiasan itu! Tentu saja apa yang dia katakan betul, benar-benar betul, tapi Tommy harus mengatakannya dengan cara seperti itu. Itu adalah kata-kata yang menjemukan, jadi mengapa tidak dimeriahkan sedikit dengan menusukkan sesuatu ke dalam imajinasi orang? Benar Tommy yang baik, mengapa tidak? Bagian atas kepalanya terasa dingin dan ia memegangnya mendapati bahwa ia telah melupakan topinya, dan kemudian sadar bahwa ia telah menghilangkannya. Kebanyakan pakaian-pakaiannya untuk daerah tropis sehingga ia cuma punya satu topi lakan, dan di Atworthy orang tidak ber47

http://inzomnia.wapka.mobi

seliweran dengan topi sola, tidak di Atworthy! Kehilangan itu terasa mengganggu. Dan jas wol terbaiknya terlalu rusak untuk diperbaiki! Tapi karena topinya bermerk bagus pada lapisan dalam tercantum namanya sehingga jika ada mahasiswa yang menemukannya di tempat angin telah menerbangkannya pasti akan dikembalikan ke kantor dekan-Namun tetap terasa ada yang salah, ada arti yang lebih dalam dari hilangnya topi itu, sesuatu yang sebenarnya simbolis dari hilangnya waktu empat jam. Sebagian dirinya hilang, empat jam telah direnggut dengan kasarnya dari hidupnya dan bersamaan dengan itu sebuah topi lakan telah hilang. Dengan terkejut ia merasa kalau ia dapat menemukan topinya ia akan menemukan empat jam itu. Memang aneh sesuatu telah membuatnya bingung seperti ini, ia yang jarang sekali dibingungkan oleh sesuatu hal. Empat jam telah hilang. Topinya yang hilang. Ia punya perasaan aneh bahwa ia sebaiknya berjalan menuju rumah Tommy dan memeriksa apakah topinya ada di sana di dalam semaksemak. Sayang sekali kalau ia telah meninggalkan topi yang bagus di rumput, karena mungkin turun hujan. Ya, hampir pasti, sebaiknya ia menemukan topinya. Ia mulai menuruni tangga menuju jalan, memandang gumpalan putih melayang cepat antara 48 bumi dan bulan. Ia telah menuruni tangga ini ribuan kali; ketika ia sampai di "dasar" ia hampir mematahkan kakinya di anak tangga tambahan. Ia pandangi kakinya dan dengan tergesa-gesa mundur, dengan cepat sadar bahwa ia tak dapat mundur. Ia hampir saja jatuh ke belakang ke angkasa! Tidak ada tangga-tangga di atasnya, hanya tangga turunan di bawahnya. Dengan tatapan dungu ia memandang turunan itu, mencoba menangkap berapa panjang tangga-tangga itu. Sekali-sekali tangga itu menghilang sedikit sewaktu melewati kabut, tapi tidak ada tanda-tanda yang menunggu di dasarnya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Dengan khawatir ia memandang ke atas dan lega mendapati bahwa bulan masih di atas sana. Ia berdiri dengan kepala sejajar permukaan halaman dan merasa dapat meraih pinggiran tidak terbatas lalu menarik dirinya keluar. Ia coba meraih namun pinggiran itu terenggut dari tangannya sehingga ia hampir jatuh. Bulan, anak-anak tangga, dan tak ada penghubung antara dirinya dan beranda. Ia berpikir telah mendengar denting tawa di satu tempat sehingga ia pun membelalak ke segala arah. Namun tampaknya itu cuma seperangkat genta angin Jepang tergantung di beranda. Entah mengapa ia tahu bahwa ia tak berani mencapai dasar, bahwa ia tidak cukup gila untuk menghadapi hal menakutkan yang menunggunya di sana. Namun, ia hanya perlu turun dua anak tangga untuk dapat 49 meraih pinggiran dan mengangkat dirinya ke depan. Ia turun; pinggiran itu mundur. Tampaknya tak ada cara lain untuk melakukannya, katanya pada diri sendiri, sambil menatapi tangannya yang kosong. Ia akan mundurSekali lagi hampir saja ia terlempar ke belakang ke dalam kekosongan! Dua anak tangga yang sudah dituruninya lenyap di bawah tumittumitnya. Terdengar suara denting tawa lagi-bukan, hanya paduan nada manis yang berasal dari genta angin itu. Ia memandangi sudut tingkatan itu, melalui lapisan gelap halimun ke dalam sumur segelap tinta itu. Tunggu. Ada pintu di bawah situ, di sisi tingkatan, tidak sampai tiga puluh anak tangga di bawahnya. Pintu itu pasti akan membuka ke suatu tempat dan ke atas lagi, paling tidak ia harus ambil kesempatan itu. Ia turun, berhenti sebentar, lalu memandang lewat atas bahunya. Aneh sekali tangga-tangga itu langsung lenyap begitu ia melewatinya! Karena itulah, kecuali kekosongan, tidak ada apa-apa di antara dirinya dengan depan rumah, ia masih dapat melihat lampu bersinar di atas sana. Apa yang akan dipikirkan Mary ...

http://inzomnia.wapka.mobi

"Jim! Jim, kau lupa topimu!" 50 Ia memutar dan memandang ke atas. Mary di beranda, memandang ke bawah ke arah lubang yang sebelumnya adalah jalanan. "Jim!" Mary sudah melihat lubang itu. "Aku di bawah sini, Mary. Jangan turun. Aku segera ke atas. Semua baik-baik saja. Sinar bulan terlalu suram baginya untuk melihat ekspresi Mary. Kasihan, ia mungkin ketakutan setengah mati. "Jim, Ya Tuhan, Jim!" Apakah suaranya terdengar Mary? "Aku baik-baik saja, Mary! Aku akan kembali segera setelah aku mencapai pintu ini!" Kasihan Mary. Mary mulai menuruni anak-anak tangga, dan Lowry mencorongkan tangannya meneriakkan peringatan pada Mary. Yang dapat ia lakukan hanyalah melangkah ke luar ke angkasa! "Stoop, Mary! Stop!" Gemuruh guntur terdengar dan bumi menggulung di atas kepalanya, melenyapkan sinar bulan, melemparkan seluruh tingkatan itu ke dalam kegelapan yang sempurna. Lowry berdiri sana, gemetar, memegang erat-erat dinding yang kesat dan kasar. Dari jauh, jauh di atas kepalanya ia mendengar jeritan, yang mengecil sampai tak terdengar, "Jim, Ya Tuhan, Jim.'" Lalu suara itu kembali terdengar seperti bisikan belaka. Dan akhirnya, terdengar sekali lagi, tanpa suara seperti sebuah kenangan. 51 Ia baik-baik saja, Lowry berkata pada diri sendiri dengan geram. Ia baik-baik saja. Lubang itu telah menutup sebelum Mary menuruninya, dan sekarang lekukan di atas sana menebal membuat suara Mary tidak mungkin terdengar lagi. Tapi Lowry merasa, entah mengapa, bahwa ini semua salah. Bahwa Mary tidak berada di atas sana. Lowry mulai

http://inzomnia.wapka.mobi

menggigil dan merasa mual. Kepalanya berputar sedemikian rupa sehingga ia yakin akan terjatuh dan terperosok ke dalam teka-teki yang meraihnya dari dasar yang tak berani ia dekati. Ternyata ada pintu berdiri di depannya. Tak sanggup ia berdiri merengek macam anak kecil dan berharap dapat keluar dari tempat ini. Ia sudah melihat pintu tersebut dan akan mendapatinya. Kakinya membungkuk dan dengan hati-hati merasakan tiap anak tangga dengan kakinya dan mendapati perbedaan ukurannya. Sejumlah anak tangga berukuran satu yar, sedangkan lainnya hanya satu inci. Dinding pun berubah dan tangannya merasakan berminyak dan dingin seperti layaknya air yang terus menetes dari atas dan membuat batu menjadi mulus dan penuh dengan lumut. Di kejauhan air perlahan menetes satu per satu, terdengar keras di tengah ketenangan tempat itu. Ia pernah mengalami yang lebih buruk, batinnya. Tapi sungguh konyol rasanya tinggal di rumah tersebut selama bertahun-tahun tanpa sekali pun mencurigai tangga seperti itu di bagian bawah muka rumahnya. 52 Lagi pula apa yang sedang ia kerjakan di sini? Ia telah mengatakan pada dirinya bahwa ia harus menemukan sesuatu Empat jam dalam hidupnya. Topi jatuh. Di mana gerangan pintu tersebut? Dia sudah melangkahkan kakinya sebanyak tiga puluh kali dan tangannya yang mencari-cari belum juga ber-hasil menemukannya. Mungkin ia dapat membalikkan diri sekarang. Tetapi, tiap kali ia mencobanya, ia selalu kehilangan anak-anak tangga yang sudah ia langkahi. Apabila ia telah melewati pintu tersebut ia tidak dapat kembali lagi. Kepanikan melandanya sejenak. Mungkin letak pintu itu di bagian lain tangga tersebut. Mungkin ia juga telah melewatinya. Mungkin ia harus ke bawah - terus ke bawah ke mana? Sesuatu yang lengket dan hangat menetes dari pipinya dan ia mengenalinya sebagai embun. Tetapi betapa anehnya embun tersebut!

http://inzomnia.wapka.mobi

Hangat dan ber serat, bahkan hidup, seolah-olah bernyawa! Ia menguraikan sejumlah untaian dengan kedua tangannya, lalu, seolah-olah ia telah menangkap seekor ular, benda itu berkelit dan menghilang. Ia mengusapkan telapak tangannya ke jasnya, mencoba menjauhkan dirinya dari perasaan meng53 gigilnya. Ia melangkah ke bawah, dan kini embun tersebut menempel padanya seperti jaring laba-laba, merekat pada pipinya dan mendekap seputar bahunya. Dari kejauhan samar-samar ia mendengar panggilan, "Jim! Jim Lowry!" Ia berusaha menghampiri suara itu, tetapi embun menahannya dengan jari-jari merekat yang tak tampak. "Jim Lowry!" Betapa hampanya suara itu! Dengan kekuatannya ia mencoba menyibak embun tersebut, berharap itu akan berkeping-keping. Tetapi sebaliknya, embun itu seolah-olah terbebas seketika dan ia hampir menjatuhi anak tangga yang tak tampak olehnya. Sekali lagi ia mencoba mencari dinding dan meraba raba jalannya, dengan harapan anak tangga di atasnya tidak menghilang, tetapi ternyata itulah yang ia temukan. Pasti ada pintu di suatu tempat! Tiba-tiba nyala lampu mengejutkannya, la berdiri di atas sesuatu yang tampak seperti tanah keras - tetapi matahari tak tampak - hanya cahaya, yang membutakan dan sangat menyengat. Tanah yang membara, seluruhnya berwarna merah dan menyebar di sekelilingnya. Seorang anak lelaki duduk dengan tak acuhnya di atas batu kecil dan menorehkan namanya di atas tanah berbatu. Ia sedang bersiul seenaknya dengan 54 sumbang, la mengenyampingkan topi talinya dan memandang Lowry. "Halo." "Halo," ujar Lowry.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Anda tidak memakai topi," ujar anak itu. "Tidak. Aku memang tidak mengenakannya." "Tangan Anda juga kotor," sambung anak itu, kembali menekuni pekerjaannya yang tak jelas itu. "Siapa namamu?" tanya Lowry. "Anda siapa?" sambung anak itu. "Namaku Jim." "Lucu. Namaku juga Jim. Sebenarnya sih James. Anda sedang mencari sesuatu?" "Yaaaa. Topiku." "Tadi aku melihat topi." "Betulkah? Di mana?" Dengan datar anak itu menjawab, "Di atas kepala ayahku." Ia terbahakbahak mendengar leluconnya sendiri. Lalu ia merogoh kantungnya. "Mau melihat sesuatu?" "Boleh juga kalau memang perlu." Anak itu mengeluarkan kaki seekor kelinci dan menyodorkan dengan penuh kekaguman ke arah Lowry. Kemudian hanya kaki kelinci yang tergantung, dan kegelapan datang dari sekitar tanah tersebut dan menelannya. Lowry melangkah kembali dan sekali lagi hampir terjatuh di tangga. Perlahan-lahan ia menggeser tubuhnya di bawah tetesan air. Anak tangga semakin usang karena 55 dimakan usia dan lumut di atasnya sehingga sungguh meragukan jika ada banyak orang yang menggunakannya. Di bawah ia melihat seberkas cahaya yang tampaknya muncul dari samping pintu masuk. Wah. Ternyata ada pintu di sana. Mengapa tadi ia tidak melangkah saja di atas tanah merah dan lalu menemukan jalan kembali ke atas! Tapi, sudahlah, toh ada pintu di depannya sekarang. Dan pintu berarti bersiap-siap pergi dari tangga-tangga ini. Syukurlah ia tidak harus ke bawah! Embun berembus dengan cepatnya dan pintu itu pun menghilang. Tapi tak lama kemudian muncul kembali, tampak lebih jelas walaupun kini tertutup. Sedangkan cahaya, entah bagaimana muncul dari tangga tersebut. Sekarang ia sudah tidak terlalu takut, karena dia merasa yakin terhadap suatu hal: ia tahu bahwa ia akan menemukan topinya dan

http://inzomnia.wapka.mobi

empat jam yang hilang di suatu tempat. Rasanya ia harus bertanya pada anak itu. Pada waktu ia berdiri di depan pintu, ia menghela napasnya dengan lega. Selangkah lagi dari anak tangga, maka ia akan merasa lebih baik. Ia mencoba menggerakkan pegangan pintu, tetapi terkunci dari dalam, dan tak ada ketukan pintu. Ia membungkukkan badannya untuk mengintip dari lubang kunci, 56 tetapi ternyata tidak ada lubang kunci. Ia menegakkan badan dan tak terkejut ketika menemukan ketukan pintu di depannya. Benda itu berbentuk kepala wanita berambut ular, Medusa. Ia mengetukkan alat tersebut dan suaranya bergema dari dinding ke dinding sepanjang tangga seperti suara batu yang jatuh. Ia menanti sejenak sebelum mendengar suara dari dalam ruangan. Tapi baru saja ia hendak mengetuk pintu kembali, terdengar suara balok pintu terangkat dan rantai penutup berderak lalu pintu terbuka lebar. Bau menyengat tumbuhan yang terbakar serta kegelapan meluncur dari tempat itu. Dua ekor kelelawar yang terbang mengeluarkan suara cericit, memukul Lowry dengan sayapnya yang mungil. Bau ruangan serta asap mengaburkan matanya sehingga ia tidak melihat dengan jelas seorang wanita. Ia mendapat kesan wajah yang usang, gigi kuning yang patahpatah serta rambut berwarna pucat yang dikepang, serta mata yang menyerupai lubang tengkorak. "Ibu, aku ingin pergi dari tangga," ujar Lowry. "Ibu? Ah, sekarang kau bersikap sopan, James Lowry. Jadi kau ingin menyanjungku sehingga mengira kau akan berdiri di sana dan mencoba masuk. Ha ha! Jangan berani-berani, James Lowry." "Tunggu, Bu, entah bagaimana kau bisa tahu namaku padahal aku belum pernah ke sini sebelumnya, tapi 57

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kau pernah ke tangga ini sebelumnya. Aku tidak pernah melupakan muka. Kini kau turun, dan kemudian ke atas, lalu namamu bukan James Lowry. Tiap kali kau menaiki anak tangga, kau akan menendang pergi anak tangga di bawahnya. Lalu pada waktu kau datang ke sini kau akan menertawaiku dan menampari mukaku. Aku tidak akan lupa! "Itu tidak benar!" "Itu benar sampai kebenaran ada di tempat ini. Tampaknya kau menginginkan topimu kembali." "Ya, ya, betul. Topiku. Tapi, dari mana kau tahu kalau aku sedang mencari "Bagaimana aku tahu segalanya? Ha ha. Ia telah kehilangan topinya. Aku terbang seperti kelelawar. Bagaimana menurutmu? Ia telah kehilangan topinya. Wah, Jim Lowry, bodoh sekali kau sampai kehilangan topi. Kau sudah cukup tua untuk tahu lebih banyak. Kepalamu cukup besar untuk menjaga topi itu. Tapi bukan itu saja yang hilang darimu, Jim Lowry." "Hah? Tidak, tidak." "Kau telah kehilangan empat jam begitu saja. Empat jam dan topi. Mau nasihat?" "Tolonglah, Bu, dapatkah kita meninggalkan tangga?" "Tidak bisa. Kau menaiki tangga dan kini kau akan menuruninya hingga ke dasar. Kau harus melakukannya. Itu saja. Kau boleh merengek sesukamu, tetapi kau harus ke bawah. Terus ke bawah. 58 Terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus ke bawah. Ke bawahi Bawah! Bawah! Mau nasihat?" "Silakan." "Tapi berikan saputanganmu dulu." Ia menyerahkan saputangannya dan dengan kerasnya wanita itu menarik isi hidungnya lalu melemparkan saputangan itu ke kegelapan. Dalam sekejap, salah satu kelelawar kembali dan meraihnya. Wanita itu melemparnya dan kelewar lainnya kembali. "Pergi!" wanita itu menggertak hewan tersebut. "Mau nasihat, James Lowry?" "Tolonglah, Bu."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Jangan coba-coba menemukan topimu." "Mengapa tidak, Ibu?" "Karena jika kau menemukan topimu kau akan menemukan empat jam yang hilang. Bila kau menemukan empat jam tersebut, maka kau akan mati!" Lowry mengerjapkan matanya memandangi wanita yang kembali memasukkan saputangan ke dalam kantung pria itu dan meraih lehernya dengan jemarinya. Tetapi ternyata wanita itu hanya memperbaiki dasinya walaupun Lowry merasakan kuku jarinya. "Mau mendengar nasihat, Lowry?" "Ya, Bu." 59 "Topi adalah topi, dan kucing adalah kucing. Bila burung bersiul, maka ada yang aneh di dunia ini. Kelelawar adalah kelelawar dan topi adalah topi. Bila musim semi tiba, dunia hanya merangkul ke-matiannya sendiri. Tikus adalah tikus dan topi adalah topi. Jika kau tidak dapat melangkah cepat kau tidak akan pernah menjadi seorang ahli. Wajahmu baik, James Lowry. Mau nasihat?" "Ya, Bu." "Turuni tangga-tangga tersebut dan kau akan menemui seorang pria. Jika kau ingin mati, tanyakan padanya topimu di mana." "Ia akan memberitahuku?" "Mungkin ya, mungkin tidak. Kelelawar adalah topi dan tikus adalah kucing dan sup kurang dalam untuk tenggelam." "Tenggelam bagaimana, Bu?" "Tenggelam, itu saja! Wajahmu baik, Jim Lowry." "Terima kasih, Bu." "Lalu kau akan menemukan seorang pria lagi setelah pria pertama. Tetapi tak satu pun dari mereka manusia. Mereka adalah pikiran. Pria pertama akan memberitahumu bahwa kau akan menemui pria kedua. Lalu pria kedua akan menyuruhmu berjalan ke bawah tangga. Terus ke turun, turun, turun -" "Di manakah bawah, Ibu?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Tentu saja di atas. Topi menuju kelelawar, menuju kucing. Kucing lapar, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Topi, kau datang ke 60 sini untuk kelelawar, kau akan mencari kucing, maka kau akan dimakan tikus. Kau masih ingin menemukan topimu?" "Tolonglah, Bu." "Aduh, kebalikannya. Kau begitu keras kepala, tidak punya pikiran, kepala batu, curang - Kau masih ingin menemukan topimu, James Lowry? "Ya, Bu." "Kau tidak percaya roh jahat dan iblis?" "Tidak, Bu." "Kau tetap tidak mempercayai roh jahat dan iblis? "Tidak, Bu." "Dan menolehlah ke belakang, James Lowry." Ia segera membalikkan badannya. Hanya ada kegelapan di sana. Terdengar suara bantingan pintu. Di kejauhan terdengar teriakan, "Jim! Jim Lowry!" Saat ia merasa telah berada di dekat pintu itu, karena warnanya sangat gelap, hanya dinding yang ia temukan. Ia meraba-raba ke atas, tetapi anak tangga itu telah hilang. Ia meraba-raba ke bawah, dan suara tersebut, kini lebih jelas lagi, memanggilnya, "Jim, Jim Lowry!" Selangkah demi selangkah, terkadang satu inci, terkadang satu yar, kadang condong ke kanan, merata, lalu condong ke kiri, tetapi arahnya selalu kebali61 kan dari waktu pertama kali muncul. Kabut muncul kembali, kali ini berwarna putih, asapnya mengitari dirinya. Ada sesuatu yang memenuhinya yang menyerang tenggorokannya. Tetapi hal itu jugalah yang membuat langkahnya lebih berani dan tegak. "Jim, Jim Lowry!" Kali ini suara itu lebih dekat. Terdengar hampa, seolah-olah tawa penduduk seluruh kota masuk ke dalam kotak gaung. Suara itu tidak

http://inzomnia.wapka.mobi

semenarik suara pengumuman di stasiun kereta api yang meminta penumpang naik kereta pukul 5.15 tepat. "Jim! Jim Lowry!" Panggilan untuk saudara Jim Lowry. Panggilan untuk saudara Jim Lowry. Kabut putih menipis pada waktu ia menuruni anak tangga dan kini ia dapat melihat tangga. Tangga tersebut berubah, kini lebih bersih dan kering serta terbuat dari marmer licin. Di pinggirnya terdapat pagar berukir yang jika dibandingkan dengan batu, lebih halus. Tampaknya tempat ini sedikit berangin, tepat di bawahnya terdapat sebuah ruangan besar yang dapat dipenuhi sekitar lima puluh tamu. Tapi ia malas mendekati para tamu. Seorang Denmark bertubuh besar menunduk di depannya dan hampir saja mendorongnya jatuh. Dan seolah-olah membuat kesalahan, ia mendengus lalu berjalan. Lowry terus menuruni tangga. "Jim. Jim Lowry!" 62 Ia berada di anak tangga terbawah dan sesuatu terjadi pada para tamu di ruang besar tersebut. Di sebelah kanannya tergantung permadani berwarna putih dan emas yang menggambarkan pertarungan, di sebelah kirinya berbaris tombak dan di atasnya tergantung pedang berlapis serta perisai dengan gambar tiga ekor singa. Seseorang menepuk bahunya dan Jim melompat membalikkan badan dan berhadapan dengan seorang ksatria tinggi berpakaian lengkap. Ia tampak lebih jangkung karena memakai helm tertutup berwarna putih. "James Lowry? "Ya?" "Anda yakin bernama Jim Lowry?" "Ya." "Lalu mengapa menjawab ketika dipanggil James? Ah, sudahlah! Kita tidak akan bertengkar soal ini. Anda tahu saya?" "Maaf, tampaknya saya tidak mengenali Anda. Helm Anda tertutup dan seluruh tubuh Anda terbungkus besi - "

http://inzomnia.wapka.mobi

"Wah, wah! Jangan mengalihkan pembicaraan pada helm, ya? Kita samasama berkelakuan baik dan tidak memiliki alasan untuk bertengkar, bukan? 63 Terutama mengenai hal sekecil penutup helm. Anda pikir Anda sedang bermimpi, ya? "Tentu tidak. Tepatnya aku tidak ..." "Itulah. Anda tidak bermimpi. Lihat, aku akan mencubit Anda!" Dan ia pun mencubitnya, lalu menganggukkan kepalanya dengan bijak waktu Lowry mengelakkan badannya. "Anda tidak bermimpi dan ini sungguhsungguh nyata. Bila Anda belum mempercayainya, lihatlah akibat jarijari besi ini." Lowry memandangi punggung tangannya yang ternyata terluka dan mengeluarkan darah. "Mengenai masalah topi," ujar sang ksatria. "Anda sungguh-sungguh ingin menemukannya? " "Tentu saja." "Harganya hanya beberapa dolar, tahu tidak. Dan percayalah padaku lelaki tua, berapalah jumlah sekian dibandingkan nilai nyawa Anda?" "Apa hubungan hidupku dengan sebuah topi?" "Begini sajalah, teman, tidakkah Anda dengar ibu tua itu berkata bahwa jikalau Anda menemukan topi maka Anda akan menemukan empat jam tersebut, dan apabila Anda menemukan empat jam tersebut Anda akan kehilangan hidupmu? Ayolah bersikap bijaksana. Mari kita periksa dengan kepala dingin. Sebuah topi mungkin berharga sepuluh dolar. Selama sisa tiga puluh tahun hidupmu, mungkin Anda dapat menghasilkan seratus lima puluh ribu dolar, katakanlah, dalam empat ribu lima ratus 64 dolar per tahun. Apakah Anda mau menukarkannya dengan lembaran sepuluh dolar?" "Tentu tidak."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Nah, aku senang kau memahami maksudku. Sekarang mari kita coba lebih memahami masalah ini. Anda orang cerdas. Anda telah kehilangan empat jam. Dalam tiga puluh lima tahun yang mungkin akan Anda jalani, akan tersedia tiga ratus lima ribu, empat ratus empat puluh jam. Apakah waktu tersebut cukup sebanding dengan periode empat jam yang tak ada artinya itu?" "Tidak - tapi - " "Ah, jadi kita masih perlu berdebat lagi mengenai hal ini. Anda sungguhsungguh ingin menemukan topi tersebut, ya?" "Aku ingin sekali." "Dan Anda tidak khawatir jika Anda menemukan topi tersebut lalu memperoleh kembali empat jam - karena keduanya saling bersisian?" "Ya ..." "Wah, semula aku kira Anda akan segera melemah. Temukan topi Anda, empat jam Anda dan kematian Anda. Seperti itulah kejadiannya. Terlalu banyak topi bagimu hanya untuk mencari ke sana kemari sebuah topi." "Aku akan memikirkannya." "Jangan! Anda harus memperoleh keyakinan di sini karena tidak ada gunanya mencari topi tersebut. Lupakan empat jam itu! Lupakan semuanya!" 65 "Mungkin -" Lowry mencoba, "mungkin Anda dapat memberitahuku apa yang terjadi selama empat jam tersebut." "Aduh, si tua bangka ini! Sudah aku katakan jika Anda temukan maka Anda akan mati, dan Anda berani-beraninya memintaku bercerita pada Anda. Aku ingin menyelamatkan, bukan mencelakakan Anda," "Anda bahkan tidak dapat memberiku bocoran?" "Mengapa saya harus begitu?" "Apakah artikel itu yang -" "Eh, eh, Jim Lowry! Jangan coba-coba mengorek keterangan dariku karena aku tidak punya alasan untuk menginginkan kematianmu.

http://inzomnia.wapka.mobi

Sebenarnnya Anda adalah orang yang berwibawa, pangeran yang jujur dan terbaik. Nah, pergilah Anda sekarang ke bawah-" "Apakah karena malaria?" "Eh, eh!" "Apakah karena minuman?" "Hus, sudahlah!" "Apa karena -" "Diam, kataku!" sergah ksatria tersebut. "Jika Anda sungguh-sungguh ingin belajar, turunilah anak tangga tersebut dan Anda akan bertemu seorang pria. Itu saja yang bisa aku katakan. Anda akan bertemu dengan seorang pria." "Terima kasih," ujar Lowry. "Dan sekarang, bolehkan aku tahu nama Anda?" 66 "Nama? Mengapa aku harus bernama? Aku seorang ksatria, dan aku sangat ideal." "Tapi kalau aku bertemu dengan Anda kembali, aku tidak akan mengenali Anda." "Kataku, aku sangat ideal." "Apa bedanya. Aku juga sangat ideal." Ia mengulurkan tangannya dan mulai mengangkat penutup helm ksatria itu. Ia tidak mengelakkan badannya tetapi terus berdiam. Penutup helm tersebut terbuka ke atas. Pakaian tersebut kosong! Dan datanglah kegelapan. Tak lama kemudian Lowry kembali mencoba untuk bergerak ke atas, tapi sekali lagi upayanya sia-sia. Ia bahkan hampir terjatuh melintasi ruang hampa di atasnya. Ia berdiri diam. Tubuhnya bergetar. Apakah - apakah ia harus turun ke tempat itu? Turun ke - Segera ia mengenyahkan keinginan liarnya untuk menjerit. Ada yang sedikit berbeda dengan anak-anak tangga tersebut. Terdengar suara lain dari tempat itu, suara bergaung, seolah-olah anak tangga itu terbuat dari kayu. Tidak seperti lainnya yang ada di atas,

http://inzomnia.wapka.mobi

anak-anak tangga itu berukuran sedang. Setelah melangkah turun sejenak, ia hampir terjatuh ketika mencoba untuk mencapai anak tangga yang tampak 67 seperti tanah keras. Ya. Ia sekarang berpijak pada tanah yang datar! Ia tidak bisa melihat apa pun -Tiba-tiba ia membalikkan badannya dan merasakan anak tangga paling dasar. Anak tangga itu masih ada. Anak tangga satu lagi di atasnya masih ada. Demikian juga satu anak tangga di atasnya lagi. Mungkin tangga-tangga itu muncul kembali. Mungkin ia bisa mencoba kembali mencapai anak tangga teratas! Tapi kemudian ia kembali tersandung, karena tempat yang semula berupa pijakan marmer, kini pijakan kayu sekelilingnya berpagar sehingga tidak mungkin untuk mendaki kembali. Sekali lagi ia menuruni anak tangga menuju permukaan tanah yang datar. Belum pernah ia melihat pria itu sebelumnya, terutama karena ia berpakaian hitam seluruhnya. Semuanya hitam. Ia mengenakan topi miring berwarna hitam dengan pinggiran lebar yang hampir menutupi wajahnya, namun tetap saja tak mampu menutupi bentuk mulutnya yang tampak kejam. Bahunya yang kuat namun bungkuk tertutup jubah kuno berwarna hitam. Bagian atas sepatunya ber-gesper hitam. Ia membawa sebuah lentera yang melemparkan cahaya lemah antara dirinya dan Lowry. Ia pun duduk dan bersandar di atas kursi kayu, sambil merogoh sesuatu yang panjang dan lurus dari bawah tangannya. Lalu ia mengambil sebuah buku hitam kecil, mengangkat lentera dan membaca dengan saksama. 68 "Lowry?" "Ya. Itu aku." "Hah! Teman Frank, ya? Sebaiknya jangan buang-buang waktu denganku." Ia meludah dan kembali ia melihat buku. "Mendung yang menyenangkan, bukan?" "Ya, begitulah."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Berapa berat badanmu, Lowry?" "Seratus sembilan puluh pon." "Hmmm. Seratus sembilan puluh pon." Ia menemukan sebatang pensil dan mulai mencatat dalam bukunya. Lalu ia mengangkat lentera tinggi-tinggi dan mengamati wajah dan tubuh Lowry dengan saksama. "Hmmmmm. Tidak ada yang aneh?" "Menurutku tidak." "Seratus sembilan puluh pon dan leher yang normal. James Lowry, bukan?" "Ya." "Wah, kita kenal lama, bukan? Tetapi itu masalahmu, bukan masalahku." "Siapa ... siapa namamu?" "Jack. Jack Ketch sebenarnya, tetapi kau boleh memanggilku Jack." Ia kembali meludah. "Kalau kau ingin bersikap baik denganku dan memudahkan segala hal, mengapa kau hanya menaruh satu atau dua pon dalam kantungmu ketika kau muncul?" Tercium aroma busuk dari pria itu - bau busuk dan darah kering - yang membuat bulu kuduk Lowry berdiri. "Mengapa?" 69 "Mengapa tidak? Aku harus memakan porsi yang sama denganmu dulu. Aku dapat mempermudah segala hal dan bahkan aku dapat membuat kesulitan. Kalau kau ingin nasihatku, serahkan satu atau dua pon padaku dan kita bisa berbicara serius. Aku tidak suka terlalu lama menunggu. Semuanya dibangun di sini. Kita akan semakin bingung jika terusmenerus menunda berbagai hal, dan akhirnya hanya membuatmu khawatir. Bagaimana menurutmu?" "Aku tidak paham maksudmu." Ia mengangkat lentera dan memandangi Lowry. "Hmmm. Kau kelihatan cukup cerdas." Ia menaruh kembali lentera dan mengambil benda berukuran panjang dan lurus dari pangkuannya. Jemarinya yang kasar menjadi sibuk dengan benda tersebut.

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry merasakan kengerian mulai merajai dirinya. Jack Ketch. Nama itu rasanya tidak asing. Tapi ia yakin belum pernah bertemu dengan pria tersebut sebelumnya. Jack Ketch Tiba-tiba Lowry melihat apa yang dilakukan oleh pria tersebut. Ia memegang seutas tali, dan ia menyimpulkan bentuk tali gantungan orang! Dan anak-anak tangga itu. Jumlahnya tiga belas! Dan pijakan di atasnya - sebuah tiang gantungan! "Tidak!" Jerit Lowry. "Jangan lakukan itu! Tidak ada alasanmu untuk melakukan hal itu!" "Hei, hei! Jim Lowry! Kembali! Jangan lari dariku. Kau tidak akan bisa lari dariku! Jim Lowry - Jim Lowry!" 70 Sepatu lars algojo tersebut berdentam-dentam di belakangnya, dan kibasan jubah bagaikan halilintar. Lowry mencoba menjejaki ujung anak tangga, lebih merasakan daripada melihat. Tetapi anak tangga begitu licin dan ia tidak dapat berhenti. Ia mencoba menguatkan dirinya dari goncangan karena menabrak apa pun yang ada di bawahnya. Tapi ia tidak menabrak apa pun juga. Terjatuh, terguling, terbalik, ke bawah, ke bawah, menuju kegelapan yang hampa dengan ketakutan akan jatuh, kecemasan ada di perutnya, Jatuh, jatuh, jatuh, melalui kabut, ranting daun dan kembali kabut. Lalu Lowry terbaring di lereng, dan merasakan sesuatu yang lembut di jemarinya. Baunya sangat keras dan mematikan. Di kejauhan, sesuatu bergerak di kegelapan. Sesuatu menarik napas dengan keras dan tampak sedang mencari-cari. Dengan berusaha setenang mungkin, Lowry bergegas melarikan diri. Sulit sekali untuk melihatnya karena terlalu gelap, kalau ia bisa tenang ... "Lowry! Jim Lowry!" Lowry merapatkan tubuhnya pada pupuk dan terbaring diam.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kau pikir aku tidak dapat melihatmu, Jim Lowry! Tunggu sebentar. Ada sesuatu untukmu." Suara Jack Ketch semakin mendekat. Lowry menyadari bahwa sementara ia tidak dapat melihat apa pun, ia pasti tampak jelas di mata Jack Ketch. 71 Dengan kalap ia melompat berdiri dan melarikan diri, semak-semak menyakitinya dan sebatang pohon yang muncul hampir tertabrak, tetapi ia terus bergerak. "Aku dapat memberitahukanmu di mana kau dapat temukan topi itu, Jim Lowry. Aku mau menolongmu." Lalu terdengar suara orang meludah. "Kau tidak dapat melarikan diri dariku." Lowry merasakan air hangat setinggi lututnya dengan tanah yang miring di bawahnya serta uap bau yang sangat busuk. Ia bergegas melewatinya. "Aku mencoba menolongmu, Jim Lowry!" ujar Jack Ketch, kini tampak lebih dekat. "Yang ingin kulakukan adalah menolongmu. Aku dapat memberitahumu di mana akan kaudapatkan topimu. Maukah kau mendengarkanku?" Dalam keadaan sakit dan lemah, Lowry merasa semakin terperosok ke dalam lumpur dan ia berusaha sekuat tenaga untuk melawannya. "Aku tidak ingin menyakitimu," teriak Jack Ketch. "Aku hanya ingin menggantungmu!" Ia menyumpah dan meludah. "Itu yang didapat orang yang mencoba membantu. Lowry! Kembali! Aku ingin mengatakan di mana kau dapat menemukan topimu!" Sekarang tanah di bawahnya terasa keras, dan Lowry dengan cepat berlari menembus kegelapan. Sebuah kekuatan tiba-tiba menghantamnya di dada 72 dan menjatuhkannya dan setengah menghanyutkannya ke dalam isapan pasir dan laut yang menyakitkan, membalikkannya dengan cepat dan merenggutnya dan menyeretnya ke bawah, la terseret!

http://inzomnia.wapka.mobi

Tiba-tiba ia berada di atas, menghirup napas ke dalam tubuhnya yang tersiksa. Napas yang sebagian adalah air. la terbatuk dan muntah dan mencoba untuk berteriak minta tolong. Lalu rasa paniknya mereda dan ia menyadari bahwa ia dapat mengambang dengan mudahnya. Tarikan napasnya kembali normal sewaktu ia mencari Jack Ketch dengan penuh kekhawatiran. Namun, ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan algojo itu. Sebaliknya ia dapat melihat pantai berwarna kuning bermandikan ombak putih, pepohonan raksasa berwarna hijau yang menunduk ke laut. Langit tampak biru, demikian pula laut. Tak terdengar suara di tempat penuh kedamaian tersebut. Dengan rasa syukur, Lowry menikmati keindahan tempat ini dan membayangkan kehangatan yang nyaman merasuki dirinya, la kembali memandangi pantai, tapi bukan untuk mencari Jack Ketch. Samar-samar ia teringat sesuatu yang hilangempat jamnya yang hilang. Bagaimana pun juga ia harus mencari empat jam tersebut tanpa mempedulikan peringatan yang telah diberikan. Bagaimana pun juga ia harus menyusun kembali ingatannya sehingga ia dapat mengetahui sesuatu -Kegelapan semakin mencekam dengan datangnya angin, yang pertama-tama terasa lembut ke73 mudian menjadi keras. Ombak pun bergelombang tak beraturan. Ia mulai merasa lelah. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang mencoba merenggutnya dari bawah, bahwa ada begitu banyak benda berwarna hitam dan banyak hal lagi yang mengerikan akan menarik dan menghancurkan dirinya. Ia segera berenang melawan kegelapan ke tepi pantai. Ia mengerahkan seluruh ketangkasannya untuk mempertahankan kecepatan dengan tidak merasa panik dalam kegelapan dan berusaha tidak tenggelam. Udara sangat buruk dan ombak memukul dengan kerasnya. Di balik ombak ia melihat menara gelembung yang menjulang muncul dan kemudian menghilang, terempas oleh air. Ia menoleh. Ia bisa saja terempas entah ke mana jika ia berupaya untuk mendarat di sana, namun ia pun tahu ia tidak akan mampu bertahan dalam air karena kapan saja akan ada yang

http://inzomnia.wapka.mobi

menariknya ke bawah. Namun ia tidak dapat berbalik karena laut tampak memaksa dan mendorongnya ke arah geligi hitam yang muncul dari balik ombak. Di kejauhan kilat menyambar, suaranya tidak segemuruh ombak. Ia terangkat setinggi 10 kaki oleh ombak yang muncul dan setiap kali ia semakin mendekati bebatuan. Ia tidak dapat mendengar, tidak dapat bernapas. Ia terperangkap oleh air dan apabila ia tidak tenggelam, maka ia akan terempas hancur. 74 Sesuatu menabraknya dan ia pun menarik diri. Benda itu menabraknya kembali dan ia menoleh melihat benda tersebut. Sebatang kayu! Tapi bahkan ketika ia hendak meraih kayu tersebut ia tahu bentuknya sangat aneh dan ia tidak bisa menyentuhnya. Di atas sebongkah kayu tersebut ia merasakan ada sesuatu. Ia lihat. Ya, sebuah buku yang dipegang oleh sepasang tangan. Itu saja. Hanya sebuah buku dan sepasang tangan. "Kini berpeganglah erat-erat," terdengar suara. "Semuanya akan segera membaik. Tetapi kau harus memegang erat-erat dan memejamkan matamu. Jangan melihat dan mendengar apa pun kecuali yang aku suruh. Percayalah padaku dan lakukan semua perintahku -" Suara tersebut semakin melemah dan menjauh, tetapi itu karena wajah Lowry yang kelelahan terkulai di atas air sementara tangannya, hampir tanpa sadar, tetap memegang batang kayu. 4 "Ayolah. Kau akan siuman kembali. Tidur semalam di penjara akan baik untukmu. Aku tak pernah mengerti mengapa seseorang harus minum Wah, ini kan Profesor Lowry!" Kata-kata itu mendatanginya dan rabaan tangan yang menyentuhnya akhirnya membangkitkan kesadarannya. Ia membiarkan dirinya terselamatkan dari trotoar yang basah, badannya terasa pegal-pegal dan memar.

http://inzomnia.wapka.mobi

Hujan deras menerpa di bawah cahaya lampu jalan, di tengah mendung keabuan yang men-cemerlangkan apa pun yang tersentuh. Terhirup aroma lembap malam itu, aroma tanah yang tumbuh dan lahir kembali. 76 Si tua Billy Watkins berdiri menyangganya di samping dengan selimutnya. Si tua Billy Watkins, opsir polisi ketika Lowry masih kecil, yang dulu menahan Lowry karena mengendarai sepeda di trotoar dan menerima aduan bahwa Lowry telah memecahkan jendela. Si tua Billy ini juga yang sekarang menyangga Jim Lowry yang kini adalah Profesor di Atworthy dengan rasa hormat, dan juga sedikit heran. Kumis putihnya lembap dan kini jadi sedikit bersih karena jus tembakau. "Sudah berapa lama aku terbaring di sana?" tanya Lowry dengan suara serak. "Hmm, sudah sejak lima atau enam menit yang lalu. Kira-kira pada waktu itulah aku datang ke sini sebelum menyisir hingga Jalan Kapel. Lalu aku teringat harus menggunakan telepon umum ini maka aku kembali dan menemukanmu terbaring di trotoar." "Jam berapa sekarang?" "Sebentar lagi pukul empat dan matahari akan terbit. Apakah istrimu sakit? Aku melihat lampu di rumahmu menyala." "Tidak, tidak Billy. Kelihatannya aku yang sedang sakit. Semula aku hendak berjalan-jalan - " "Mungkin kau sulit tidur. Kalau aku sih mudah saja. Segelas susu hangat dapat membuatku tidur. Apakah kau baik-baik saja?" "Ya, ya. Rasanya aku baik sekarang." "Mungkin kau tersandung dan jatuh. Ada 77 memar di wajahmu dan tampaknya kau kehilangan topimu." "Ya, ya, tampaknya aku kehilangan topi. Pasti tadi aku tersandung. Apa nama jalan ini?" "Lo, ini kan jalan rumahmu. Itu rumahmu di sana, tidak sampai tiga puluh kaki di belakangmu. Mari, aku bantu kau menaiki tangga. Kudengar kau

http://inzomnia.wapka.mobi

terkena salah satu penyakit tropis itu. Menurut pembantu Nyonya Chalmers penyakit itu sebenarnya tidak membahayakan, ya. Apa yang membuatmu tertarik bepergian ke negara-negara yang penuh dengan orang kafir itu, Jimmy - maksudku Profesor Lowry?" "Mungkin karena menyenangkan..." "Aku rasa juga demikian. Seperti kakekku yang bertempur melawan orang Indian sepanjang malam dan membangun rel kereta api sepanjang hari. Nah, kita sudah sampai. Kau ingin aku pencetkan bel untukmu, atau kau punya ... " "Tidak, pintunya terbuka." "Nyonyamu suka mengunci pintu ketika kau bepergian dan kupikir mungkin dia masih melakukannya. Kau tampak sedikit pucat, Ji profesor. Apa tidak sebaiknya aku panggilkan dokter Chalmers untukmu?" "Tidak, aku baik-baik saja." "Astaga, kau tidak kelihatan baik-baik saja. Tapi kau tahu apa yang terbaik bagimu. Selamat malam." "Selamat malam, Billy." 78 Dengan penuh perhatian ia memandangi Billy Watkins yang kesulitan menuruni anak tangga. Tapi langkahnya begitu kokoh dan si tua Billy pun sampai di jalan, membalikkan badan dan melambaikan tangannya lalu menyusuri jalan raya di tengah dera hujan. Lowry membuka pintu dan melangkah masuk. Tetesan air menggenang di sekitar kakinya saat ia membuka mantelnya. "Kaukah itu, Jim?" "Ya, Mary." Mary menyandarkan tubuhnya di pinggiran tangga atas lalu sambil mengangkat rok ia segera turun. "Aku sudah setengah gila. Hampir saja aku menelepon Tommy dan memintanya datang supaya kami dapat mencarimu. Aduh, kau basah sekali! Mukamu memar dan kenapa tanganmu?" Lowry memandangi tangannya dan melihat memar lain serta luka seolaholah ia baru saja tercubit. Ia meringis, "Mungkin aku terjatuh."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Tapi di mana? Baumu seperti.... rumput laut." Ia menggigil, dan dengan penuh kekhawatiran Mary membukakan mantelnya dan tanpa mengindahkan permadani, mendorongnya menaiki tangga. Rumah tua itu sangat dingin dan udara lebih dingin lagi di kamarnya. Ia membukakan pakaian suami79 nya dan membaringkannya di balik selimut lalu menyeka wajah dan rambutnya dengan handuk. Air asin terasa di bibirnya dan kata-kata bergema di benaknya, "Tentu saja bagian bawah ada di atas!" "Seharusnya aku tidak membiarkanmu pergi." "Kasihan kau, Mary. Aku telah membuatmu khawatir." "Bukan itu yang aku pikirkan. Kau akan mudah jatuh sakit karena ini semua. Kenapa kau tidak segera kembali waktu hujan baru turun?" "Mary." "Ya, Jim." "Aku cinta padamu." Ia mengecup suaminya. "Kau tahu aku tidak akan menyakitimu, Mary." "Tentu tidak, Jim." "Kurasa kau baik, setia, dan cantik Mary." "Sudah, pergilah tidur." Ia memejamkan matanya. Tangan Mary mengelus dahinya. Tak lama kemudian ia jatuh tertidur. Ia terbangun karena tersadar ada sesuatu yang salah terjadi, seolaholah sesuatu atau seseorang ada di dekatnya dan bersiap-siap melakukan sesuatu padanya. Ia memandangi sekitar ruangan tapi tidak ada apa-apa di situ. Matahari bersinar dengan indahnya di atas permadani dan sebagian di dinding. Di 80 luar sana orang-orang lalu lalang dan bercakap-cakap. Satu atau dua blok dari sana, tangan yang tak sabar sibuk menekan klakson. Hari itu hari Minggu dan dia harus bersiap-siap pergi ke gereja. Ia menyibakkan selimut dan keluar dari tempat tidur. Bajunya tergantung di atas kursi, tetapi jas yang sebelumnya ia kenakan kotor oleh noda dan

http://inzomnia.wapka.mobi

lumpur sehingga ia harus mencuci terlebih dahulu sebelum memakainya kembali. "Mary!" Pasti ia tertidur. Ia mengenakan jubah kamarnya dan bergerak ke pintu menuju kamar istrinya. Mary tertidur dengan salah satu tangannya melintang di atas selimut. Mulutnya separuh terbuka dan rambutnya bagaikan awan di sekitar wajahnya. Ia bergerak dan membuka matanya. "Oh!" ujarnya terbangun. "Aku tertidur. Kita terlambat ke gereja. Aku akan segera siapkan sarapan dan -" "Jangan," kata Lowry. "Kau tidak perlu ke gereja." "Tapi, Jim -" "Kau membutuhkan istirahat. Tidur dan bermalas-malasanlah. Aku yakin kau baru tiga atau empat jam berbaring." "Kalau begitu -" "Aku akan tetap menjalankan tugas keluarga. Aku akan belikan makanan di restoran. Kau ber-balik dan tidurlah -" "Tidur untuk kecantikanku.?" 81 "Kau tidak perlu tidur untuk cantik." Ia mengecup istrinya dan kemudian, sambil menutup pintu di belakangnya, berjalan ke kamarnya untuk mengambil jas berwarna gelap. Setelah ia mandi dan berpakaian, dengan berjingkat ia berjalan kembali ke kamar istrinya. "Jim," ujarnya terkantuk-kantuk, "ada sejumlah orang datang nanti siang. Aku harap kau beri tahu mereka aku kurang enak badan. Aku enggan merapikan rumah." "Sesukamu, sayang." "Beri tahu apa yang dipakai para ibu!" serunya pada Jim. Jim merasa sedikit bersemangat sewaktu berjalan menuruni tangga serambi muka. Tetapi pada anak tangga terakhir ia berhenti, takut untuk melangkahkan kakinya. Selama beberapa saat ia terdiam. Perasaannya yang mengatakan bahwa orang-orang yang berlalu lalang mengamatinya membuat Jim bergerak. Tetapi kali ini jalanan sungguh-

http://inzomnia.wapka.mobi

sungguh keras. Sekali lagi dengan perasaan lega dan hampir bersemangat, ia menyusuri jalan, sambil menganggukkan kepala kepada orang-orang yang berpapasan dengannya. Restoran hampir saja kosong dan sang tukang masak sedang asyik merokok dan menikmati se82 cangkir kopi di ujung meja pesanan. Ia merenggut-kan mukanya ketika melihat seseorang masuk tetapi kemudian kembali cerah ketika mengetahui bahwa oang tersebut adalah Lowry. "Wah, Profesor! Sudah lama aku tidak melihat Anda sejak Anda kembali." Lowry menjabat tangan Mike yang lembut dan lembap. "Aku agak sibuk. Tolong buatkan daging panggang, telur dan kopi, Mike. Cepat, ya? Aku sudah terlambat ke gereja." "Lonceng pun belum berbunyi," ujar Mike dan mulai sibuk dengan penggorengan lalu memecahkan telur dengan satu tangan. "Bagaimana rasanya kembali ke tengah-tengah orang beradab?" tanya Mike, sambil meletakkan makanan di depan Lowry. "Tampaknya begitu," jawab Lowry tanpa menyimak. Mike, sedikit bingung, kembali dengan cangkir kopinya dan menyalakan rokok lagi lalu duduk dengan serius. Sejenak kopi dan rokok itu terlupakan olehnya. Mike menggelengkan kepalanya ketika ia menyerah dari masalah tersebut lalu meminum kopinya. Lowry makan perlahan, terutama karena benaknya terganggu oleh pikiran: kata-kata Tommy terus mengganggunya dan ia tidak bisa mengindahkan begitu saja kata-kata menakutkan yang dibisikkan oleh Tommy. Bukan kebiasaan Tommy untuk 83 menggoda orang yang sedang khawatir. Ia merasa jurang pemisah terbuka di antara mereka bahkan pada saat mereka berbicara. Aneh

http://inzomnia.wapka.mobi

rasanya merasa asing dan tak nyaman dengan Tommy Williams. Mengapa? Ia bahkan telah mengaku pada Tommy bahwa ialah yang memecahkan jendela pada waktu Billy Watkins tidak sanggup menggoyahkan alibi. Ia dan Tommy bahkan pernah berikrar darah untuk menjadi teman selamanya. Lowry hampir saja menyelesaikan makanannya ketika tahu bahwa rasanya tidak enak. Perlahan-lahan rasa takut merasuki dirinya. Apa yang mungkin membuatnya takut? Tempat tersebut tiba tiba terasa menyesakkan dan ia segera mencari uang kecil untuk membayar makannya. Saat ia meletakkan uang 50 sen di atas meja pesanan, ia melihat kaca di antara poci-poci kopi. Itu wajahnya sendiri yang kosong dan lelah, dan ... Di balik kaca ia melihat sesuatu di belakangnya. Se uatu yang kabur dan mengerikan perlahan lahan mendekati punggungnya. Ia berbalik ke belakang. Tidak ada apa-apa. Ia memandangi kaca. Tidak ada satu pun. "Empat puluh sen," ujar Mike. "Maaf?" "Ada apa? Apakah Anda sakit? Tak ada yang salah dengan telur itu, bukan?" 84 "Tidak," ujar Lowry. "Tidak, tak ada yang salah dengan telur itu." "Anda lupa kembalian Anda!" seru Mike di belakangnya. Tetapi Lowry sudah ada di pinggir jalan, dengan bergegas, berusaha untuk tidak berlari, sambil terus-menerus memandang ke belakang, melawan banyak hal yang mengancam untuk melumpuhkan dirinya. "Halo, Jim!"

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia berusaha menghindar, tapi merasa lega ketika mengetahui suara itu milik Tommy. "Halo, Tommy." "Kau tampak gemetaran, teman," ujar Tommy. "Sebaiknya kau sembuhkan malaria ini atau serangga tua itu menggcrogotimu." "Aku tidak apa-apa," jawab Lowry sambil tersenyum. Tommy jelas sedang dalam perjalanan menuju gereja karena ia mengenakan jas serta mantel berwarna gelap. Tommy, ujar Jimmy dalam benaknya, sungguh seorang pria yang tampan. "Apakah kau rajin minum pilmu?" "Pil?" "Kina, atau apa saja yang harus kau makan." "Eh - tidak. Tapi aku baik-baik saja. Dengar, Tommy, belum pernah aku sesenang ini bertemu dengan seseorang." Tommy menyeringai, "Senang bertemu denganmu, Jim." 85 "Kita telah berteman sekian lama," ujar Lowry. "Sudah berapa lama, ya?" "Sekitar tiga puluh empat tahun. Tapi sudahlah jangan bicarakan hal itu. Apabila seseorang setua aku dan terus bergaya seperti Beau Brummell, ia tidak suka umurnya terungkap." "Kau hendak ke gereja?" "Tentu saja. Ke mana lagi aku akan pergi?" "Yah -" Lowry mengangkat bahunya dan untuk suatu alasan tertawa geli. "Sudah sekian lama kita sering bertemu di sudut jalan itu, kira-kira pada jam seperti ini," ujar Tommy. "Di mana Mary?" "Oh, semalam ia kurang tidur dan sekarang tinggal di rumah." "Seandainya aku bisa memiliki alasan seperti itu. Parson Bates sungguhsungguh raja membosankan. Aku rasa belum pernah ia mendengar tentang Perjanjian Lama sampai aku menyebutkannya di salah satu acara minum teh istrinya yang membosankan itu." "Tommy ... Tommy, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan." "Sampaikan saja, kawan!" "Tommy, sewaktu aku meninggalkanmu kemarin sore, waktu itu pukul tiga kurang seperempat, 'kan?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kira-kira begitu." "Dan aku meninggalkanmu, kan?" "Tentu saja, kau pergi," jawab Tommy, sedikit heran. 86 "Dan aku cuma minum segelas?" "Betul. Ini benar-benar mengganggumu, ya? Jangan coba-coba menyembunyikan sesuatu dariku. Ada apa?" "Tommy, aku kehilangan empat jam." "Wah, aku kehilangan 39 tahun!" "Aku sungguh-sungguh, Tommy. Aku kehilangan empat jam dan ... topiku." Tommy tertawa. "Tidak lucu," sergah Lowry. "Jim, kalau kau memandangiku dengan matamu yang serius dan mengatakan padaku kau hampir kehilangan akalmu hanya karena sebuah topi -menurutku itu lucu. Itu saja. Jangan tersinggung." "Aku telah kehilangan empat jam. Aku tidak tahu apa yang terjadi selama itu." "Wah, mungkin hal itu cukup mengkhawatirkan. Tapi masih banyak jam lain dan masih banyak topi lain. Lupakan saja." "Aku tidak bisa, Tommy. Setelah aku kehilangan empat jam itu, banyak hal yang terjadi padaku. Hal yang menakutkan." Dengan sekejap ia mengisahkan kejadian-kejadian yang berlangsung malam sebelumnya. "Di bawah tangga," ujar Tommy, kini dengan wajah murung, "Ya, aku mengerti, mengerti lebih daripada itu." "Apa artinya semua hal ini?" 87 Tommy berjalan membisu. Ketika menyadari bahwa mereka semakin mendekati keramaian di depan gereja tua, ia pun berhenti. "Jim. Kau tidak akan percaya." "Aku siap untuk mempercayai apa pun juga."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Ingatkah apa yang aku ceritakan kepadamu kemarin? Tentang artikelmu?" "Menurutmu artikelku berkaitan dengan semua hal ini?" "Ya, aku yakin demikian. Jim, pendapatmu mengenai sesuatu yang sedikitnya sudah ratusan tahun mati sungguh jelas dan penuh penghinaan." "Menghina? Menghina siapa?" "Menghina ...Yah, memang sulit mengatakannya, Jim, agar kau tidak mencela pada waktu hal itu dibicarakan. Kalau aku jadi dirimu, aku tidak akan berusaha menemukan topi itu." "Tapi.... entah kenapa aku sadar bahwa jikalau aku tidak mencoba mencarinya, aku bisa gila!" "Tenanglah sekarang. Terkadang lebih baik untuk jadi gila daripada mati. Dengar, Jim, segala hal yang menurutmu kau jumpai - itu tentu saja simbol dari kekuatan supranatural. Oh, aku tahu kau akan menentangnya. Memang tidak ada seorang pun yang percaya kekuatan gaib sekarang ini. Tapi kau telah menjumpai beberapa dari mereka. Tentu saja bukan sebenarnya yang mungkin sekarang sedang mengincarmu -" "Maksudmu iblis dan roh jahat?" 88 "Itu terlalu spesifik." "Lalu apa maksudmu?" "Pertama, Jebson. Lalu empat jam dan topi yang hilang. Ngomongngomong, Jim, apakah kau menemukan tanda-tanda pada dirimu yang kau belum punyai sewaktu kau bersamaku." "Ya." Jim menarik lengan jubahnya. "Hmmmm. Aneh sekali. Itu adalah jejak kaki kelinci." "Lalu?" "Ah sudah, lupakan saja," ujar Tommy. "Dengar, Jim. Kemarin aku merasa sedih dan komentarku tentang artikelmu terlalu keras. Tentu saja itu bertentangan dengan watakku karena aku memang mempercayai kekuatan-kekuatan semacam itu. Hal-hal semacam itu menyenangkanku. Dan kini aku mencerna pendapat-pendapatmu. Jim, percayalah, andai aku

http://inzomnia.wapka.mobi

bisa, aku akan membantumu. Tapi aku hanya akan mengganggu jika aku memasukkan bermacam ide ke benakmu. Yang kau alami sekarang adalah pukulan penyakit malaria yang tak diketahui dokter sebelumnya. Daya ingatmu hilang sejenak dan kau berkeliaran dan kehilangan topimu. Kini camkan baik-baik. Daya ingatmu hilang karena malaria dan kau kehilangan topi ketika berkeliaran. Aku sahabatmu dan aku akan berupaya sekuat agar tak ada seseorang pun yang melukaimu. Apakah kau mengerti?" "Terima kasih, Tommy." 89 "Segera temui Dr. Chalmers dan minta obat kina padanya. Aku akan siap sedia menjagaimu agar kau tidak berkeliaran kembali. Aku juga memiliki alasan lain untuk melakukannya. Apabila kau melihat sesuatu, maka aku juga akan melihatnya. Mungkin, dari pengetahuanku tentang hal-hal semacam itu, aku bisa mencegahmu dari bahaya." "Aku tidak tahu apa - " "Jangan katakan apa pun. Bagaimana pun juga aku bertanggung jawab atas hal ini karena segala perkataanku mengenai iblis dan roh jahat. Aku terlalu memikirkanmu. Aku pun sangat memikir kan Mary dan tidak rela jika sesuatu terjadi pada kalian. Dan - Jim." "Ya?" "Dengar, Jim. Menurutmu aku tidak memasukkan obat-obatan ke dalam minumanmu?" "Tidak! Aku tidak pernah berpikir sampai sejauh itu!" "Aku hanya menduga. Kau tahu aku adalah sahabatmu, bukan, Jim?" "Tentu saja. Kalau tidak aku tidak akan mengambil risiko dengan menceritakan kepadamu hal ini." Tommy berjalan bersamanya menuju gereja. Lonceng berdentang. Bayangan gelap bergerak di dalam menara lonceng. Gema lonceng pun turun mengitari orang-orang yang berpakaian rapi dan berdiri di anak tangga dan menarik mereka dengan 90

http://inzomnia.wapka.mobi

lembut ke dalam gereja. Jim Lowry mendongakkan kepala memandangi bentuk bangunan yang begitu ramah. Dedaunan pohon yang merambat belum bermunculan. Jendela kaca bersinar di bawah sinar matahari. Namun, ia merasa tidak pantas berada di tempat seperti ini. Semula ia selalu merasakan tempat ini sebagai tempat perlindungan dan peristirahatan, namun kini Seorang wanita menyentuhnya di tengah keramaian dan Jim segera mengenalinya sebagai istri Dekan Hawkins. Ia ingat padanya. "Oh, Nyonya Hawkins!" "Wah, apa kabar, Profesor Lowry? Anda tidak bersama-sama istri Anda?" "Itulah yang ingin saya sampaikan, Nyonya Hawkins. Hari ini ia merasa tidak enak badan, dan semestinya ia akan menunggu kedatangan Anda untuk acara minum teh sore ini." "Ya, betul." "Ia bertanya apakah ini dapat dibatalkan, Nyonya Hawkins." "Mungkin sebaiknya aku meneleponnya untuk mengetahui apabila ada yang ia butuhkan." "Tidak, hanya istirahat sebentarlah yang ia butuhkan." "Baiklah. Kalau begitu sampaikan padanya kuharap ia lekas sembuh." 91 "Akan aku sampaikan," ujar Lowry, dan kemudian terpisah dengan wanita itu di lorong gereja. Tommy biasanya duduk bersama dengan Lowry dan Mary, dan seperti biasanya, selalu tersedia tempat duduk untuk mereka. Lowry kemudian menempati bangku tersebut dan memandang ke sekelilingnya lalu mengangguk sekenanya pada mereka yang tampak hendak menganggukkan kepala ke arahnya.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Cara berpakaian perempuan tua itu sungguh menggelikan," bisik Tommy. "Pantas saja pencernaan Hawkins terganggu. Aneh juga ia mau berbicara denganmu setelah berita itu." "Berita apa?" bisik Lowry, tanpa menolehkan kepalanya ke arah Tommy. "Tentu saja berita tentangmu dan Jebson. Ia dan Nyonya Jebson bersahabat, dan berita itu sudah tersebar ke mana-mana. Aku meragukan ia akan menghubungi Mary. Status sosialku bisa rusak karena duduk denganmu. Aneh juga cara berpikir mereka, seolah-olah kau merasa tidak enak tentang orang setolol Jebson." "Aku memang merasa sedikit tidak enak." "Mengapa? Kau kan sudah terbebas dari kebosanan. Kau akan terbebas dari acara minum teh. Kau tak sadar kalau kau sedang beruntung." "Bagaimana dengan Mary?" "Mary selalu merindukan untuk berpetualangan denganmu. Sekarang kau tidak bisa lagi menolak. Kalau saja kau tidak terlalu serius menanggapi per92 soalan tersebut, ia akan tertawa geli seperti layaknya anak kecil. Kau berpikir Mary sekadar melarang Nyonya Hawkins meneleponnya! Tidak dapatkah kau lihat, Jim? Marylah yang menendang sang Nyonya Hawkins!" "Mari kita nyanyikan," terdengar suara dari kejauhan, "Nyanyian Pujian No. 197." Organ mulai mengeluarkan suara gemericitnya dan semua orang berdiri, menjatuhkan buku, menyeret kaki dan terbatuk. Lalu suara sengau Parson Bates memotong di antara hiruk pikuk tersebut, paduan suara menaikkan ratapannya dan kebaktian pun dimulai. Sepanjang khotbah, mata Lowry tertuju ke bagian belakang kepala Jebson. Bukan pandangan yang intens tapi berkali-kali terputus oleh gerakan Jebson yang tidak nyaman. Namun demikian, Lowry tidak sungguh-sungguh melihat Jebson, tapi, setengah terbuai oleh irama

http://inzomnia.wapka.mobi

Bates yang penuh dengan kesedihan, pikirannya mengembara mencaricari sebuah jawaban. Sebuah jawaban. Ia tahu ia harus mendapatkan jawaban. Ia tahu apabila ia berusaha mencari jawaban -Empat jam yang hilang. Dan kini ia samar-samar menyadari jika ia tidak memperoleh jawaban tersebut riwayatnya akan tamat, seperti yang dikatakan oleh Tommy secara tidak langsung, menuju kegilaan di masa depan. Namun, nalurinya me93 ngatakan, walaupun sesamar apa pun, ia tidak berani mencari empat jam yang hilang tersebut. Ia tidak berani. Ya, ia harus melakukannya! Ia kembali berdiri, menatap buku nyanyian pujian dengan pandangan kosong dan bernyanyi dengan mengandalkan ingatannya daripada mengikuti not atau alunan organ. Lalu ia berhenti bernyanyi dan menjadi asyik dengan dirinya sendiri. Suatu wujud yang lembut menyentuh kakinya. la melihat ke bawah. Tidak ada apa-apa pun di sana. Tenggorokannya terasa kering dan ia mencoba untuk tidak gemetaran. Ia memusatkan pandangannya pada buku dan memilih sebuah nyanyian pujian. Ia memandangi Tommy, tetapi Tommy asyik dengan suara baritonnya yang mendayu, tak menyadari hal apa pun kecuali kemulian Tuhan. Jemaat duduk dan piring pun beredar pada waktu Bates membacakan sejumlah pengumuman untuk minggu itu. Lowry mencoba untuk tidak melihat kakinya dan berupaya untuk menariknya tepat ke bawah bangku. Ia menjadi semakin tegang sehingga ia tidak tahu bagaimana caranya ia dapat lebih lama duduk di situ. Sesuatu yang lembut menyentuh kakinya. Dan walaupun ia berupaya melihat ke arah tersebut Tak ada sesuatu pun di sana. 94

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia mencengkeram lengan baju Tommy dan berbisik, "Ikuti aku," lalu bangkit dan berjalan ke arah lorong. Ia menyadari sejumlah mata memandanginya dan ia tahu bahwa ia tidak memiliki nyali untuk lari. Ia pun tahu Tommy memandanginya dengan penuh keheranan namun patuh mengikutinya. Matahari hangat menyinari jalan. Daun-daun yang segar memperdengarkan suara musik dalam embusan angin yang lembut. Seorang anak kecil berpakaian kumal duduk di pinggir jalan melemparmelemparkan mata uang hasil dari menyemir sepatu. Seorang sopir terkantuk-kantuk di atas kemudi mobil Jebson. Dan di ujung jalan, pengemudi yang mengantuk menjagai kuda-kuda milik Nyonya Lipptncott yang eksentrik, yang selalu datang dengan kereta kuda. Kuda-kuda tersebut dengan malas mengibasi lalat dengan ekor mereka. Batu-batu nisan di pemakaman tampak sedih dan seorang malaikat mengembangkan sayapnya di atas tulisan "R.I.P, Silas Jones." Tercium bau tanah yang segar dari taman. Lowry melambatkan langkahnya di bawah pengaruh hari tersebut. Kini ia merasa lebih nyaman di udara terbuka karena ia dapat lebih leluasa melihat ke kejauhan dari segala sisi. la memutuskan untuk tidak mengatakannya pada Tommy dan Tommy pun tidak mengajukan sedikit pun pertanyaan. 95 Tetapi, ketika mereka melewati trotoar High Street yang berwarna putih, dari sudut mata Lowry tampak sesuatu bergerak. Bukan suatu hal yang pasti tapi hanya seolah-olah sesuatu yang berwarna hitam dan bundar berjalan di sampingnya. Ia menolehkan kepalanya untuk memandangi benda tersebut - tetapi ternyata tidak ada suatu apa pun di sana. Ia memandang ke atas untuk melihat apakah yang ia lihat hanyalah bayangan seekor burung. Namun, selain burung pipit yang melintas di sepanjang jalan tidak ada seekor burung pun tampak. Ia merasakan ketegangan kembali tumbuh dalam dirinya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Kembali pandangannya menangkap gerakan benda tersebut. Tapi sekali lagi benda tersebut menghilang sewaktu ia amati dengan saksama. Namun, saat ia kembali menolehkan kepalanya ke depan, ia dapat merasakan kehadiran sosok tersebut. Sosok itu hanya berupa gumpalan sangat kecil berwarna gelap. Untuk ketiga kalinya ia mencoba untuk melihatnya, dan untuk ketiga kalinya sosok itu menghilang. "Tommy." "Ya?" "Dengar, mungkin kau akan mengiraku gila. Sesuatu menyentuh kakiku di gereja dan tidak ada sesuatu apa pun di sana. Sekarang ada yang mendekatiku di samping. Aku tidak dapat melihatnya dengan jelas dan sosok itu selalu menghilang pada waktu aku melihatnya. Apakah itu?" 96 "Aku tidak melihat apa pun," ujar Tommy, tampak menjadi waspada. "Mungkin hanya sinar matahari masuk ke matamu." "Ya," jawab Lowry. "Mungkin hanya sinar matahari." Tetapi sosok bayangan itu, begitu dekatnya, perlahan-lahan mengikutinya. Ia mempercepat langkahnya, demikian juga dengan sosok itu. Ia memperlambat langkahnya agar sosok itu mendahuluinya. Tapi sosok tersebut juga memperlambat langkahnya. Ia dapat merasakan ketegangannya bertambah. "Sebaiknya jangan kauceritakan hal ini kepada Mary." "Tidak akan," janji Tommy. "Aku tidak ingin membuatnya khawatir. Semalam aku telah membuatnya takut. Tapi untuk hal ini kau tidak akan membuatnya khawatir, bukan?" "Tentu saja tidak," ujar Tommy. "Sebaiknya malam ini kau menginap di rumah." "Kalau kaupikir kau akan butuh kehadiranku." "Oh, entahlah," jawab Lowry. Mereka terus berjalan, dan Lowry terus saja menjauhkan dirinya dari sosok yang hampir ia lihat sehingga hampir membuat Tommy berjalan di

http://inzomnia.wapka.mobi

selokan. Lowry begitu takut sosok itu akan kembali menyentuhnya dan beranggapan apabila hal itu terjadi maka ia bisa menjadi gila. 97 "Tommy." "Ya." "Apakah kau mau berjalan di sebelah kananku?" "Tentu." Setelah itu ia mendapat kesan melihat sosok tersebut dari sudut mata kirinya. Tenggorokannya tersedak. Mereka berhenti sejenak sewaktu menghampiri pelataran depan rumah Lowry. "Jangan beri tahu Mary, ujar Lowry. "Tentu saja tidak." "Kau tinggal untuk makan malam dan akan menginap, kan?" "Baiklah," senyum Tommy. Mereka menaiki anak tangga dan memasuki ruang depan. Karena mendengar suara mereka masuk, Mary keluar dari ruang keluarga dan memeluk leher Lowry serta menciumnya. "Oh, jadi kau dari gereja, Penyembah Berhala Tua. Halo, Tommy." Tommy pun meraih tangannya, "Mary, kau selalu saja tampak cantik." "Jangan sampai kekasihku mendengar kau berkata seperti itu," jawab Mary. "Kuharap kau tinggal untuk makan malam, ya?" "Aku harap." "Bagus. Nah, anak-anak, lepaskan jaket dan topi kalian dan ceritakan padaku seperti apa tampang Nyonya Hawkins sewaktu aku melarangnya datang ke rumah untuk minum teh." 98 "Ia tampak mengerikan," ujar Tommy. "Seolah-olah ia selalu mencium bau keju busuk di tempat ini." Mereka asyik bercakap-cakap sementara Lowry berdiri di dekat perapian yang dingin. Selama ada bayangan sangat gelap ia merasa tidak dapat melihat apa pun. Seperti itulah, tidak seperti pada waktu pertama kali. Tetapi sewaktu ia menolehkan kepalanya, sosok itu tampak segera

http://inzomnia.wapka.mobi

muncul di tengah ruangan. Berkali-kali ia mencoba untuk mencari kelemahan sosok tersebut, tapi berkali-kali pula sosok itu segera menghilang. Ia mencoba untuk menolehkan kepalanya perlahan-lahan, tapi sosok itu terus saja menghilang. Ia berpikir seandainya ia dapat mengetahui benda apakah itu ia akan merasa tenang. Tetapi sampai ia dapat melihat sosok tersebut-ia merasa jijik membayangkan sosok itu menyentuhnya lagi. "Jim!" seru Mary, menghentikan percakapannya dengan Tommy. "Kau gemetaran lagi." Ia menyentuh lengan Lowry dan menggandengnya ke arah pintu. "Sekarang pergilah ke atas dan minumlah sepuluh butir pil kina lalu tidur sianglah sebentar. Tommy akan membantuku menyiapkan makan malam dan menemaniku. Bukan begitu, Tommy?" "Apa saja untuk seorang teman," jawab Tommy. 99 Jim merasa sedikit tak nyaman meninggalkan mereka berdua. Tapi, pasti Tommy sudah sering datang ke tempat ini sewaktu ia pergi untuk alasan yang benar. Apa yang salah dengan dirinya? Memikirkan yang bukanbukan tentang Tommy, sahabat terbaik satu-satunya yang ia miliki. Ia menaiki tangga. Sosok itu pun turut melompati tangga. Ia merapatkan tubuhnya ke dinding untuk mencegah kemungkinan bersentuhan dengan sosok tersebut. Tapi keberadaan dinding tersebut justru membuatnya semakin panik. Sosok apakah itu? Mengapa sosok itu terus mengikutinya? Apa yang akan dilakukan sosok itu padanya? Ia kembali merasakan badannya gemetaran. Di kamarnya ia menemukan obat kinanya dan ia pun ke kamar mandi untuk mengambil segelas air, ditemani oleh sosok itu. Lowry dapat melihat pantulan si sosok dari dinding keramik putih. Lalu ia pun punya akal. Lowry memandu sosok tersebut dengan perlahan-lahan menolehkan kepalanya, lalu melompat ke samping, keluar dari ruangan dan

http://inzomnia.wapka.mobi

membanting pintu. Ia merasa lebih baik setelah menelan pil kina dan meneguk air. Sesaat ia merasa harus memberi tahu Mary untuk tidak membuka pintu tersebut, tapi tentu saja akan lebih baik kalau ia menguncinya. Ia menemukan kunci tersebut di pintu ruang tidur dan membawanya ke kamar mandi. Dalam waktu singkat pintu pun terkunci. Ia hampir 100 tertawa terbahak-bahak lalu segera tersadar. Ini tidak akan berhasil. Apa pun sosok tersebut, pasti dapat dijelaskan dengan sempurna. Ada yang salah dengan matanya, itu saja. Itu hanyalah malaria. Sesuatu yang belum ditemukan oleh para dokter. Ia pergi ke tempat tidur dan membuka jaketnya lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Udara yang hangat masuk dari jendela yang terbuka sungguh nyaman, dan tak lama kemudian ia ter-lelap, tak terganggu oleh mimpi. Sekitar tiga jam kemudian ia bangun. Matahari menyinari wajahnya dan ia merasa terlalu hangat. Di bawah ia mendengar Mary memanggilnya karena makan malam sudah siap. Bukankah makan malam sedikit terlambat setiap hari Minggu? Pasti sekarang sudah hampir pukul empat. Ia bangun, menguap, merentangkan tubuhnya dan merasa lebih baik karena istirahatnya. Ia merasa nyaman atas apa yang telah ia lakukan tetapi ia tidak dapat mengingatnya dan kini masih setengah terjaga. Suara tawa yang menyenangkan terdengar olehnya. Untuk sementara ia mengira itu suara Mary. Namun kemudian ia tersadar bahwa itu bukanlah suara Mary, karena ia memiliki tawa yang rendah dan serak yang selalu membuatnya merasa nyaman. Dan suara tawa ini, ada sesuatu yang menakutkan dengannya. Apakah ia pernah mendengar tawa itu sebelumnya? 101

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia melompat dan membuka pintu. Tetapi suara itu tidak datang dari bawah tangga, la pergi ke jendela dan melihat ke luar, tetapi tidak ada seorang pun di jalan atau di dalam taman. Dari mana datangnya suara tawa itu? Apa yang ditertawakan? Lalu ia melihat suatu gerakan seolah-olah sesuatu turun dari dinding dan mendekatinya dari belakang. Ia merasa bingung. Dan ia merasa seolaholah sesuatu bergerak perlahan di belakangnya. Ia memutar tubuhnya. Tapi percuma saja. Sosok yang telah ia kurung dengan hati-hati masih bersamanya. Sosok itulah sumber tawa tersebut. Betapa gilanya suara tawa tersebut. Ia merasa sangat lelah. Lebih baik ia mengabaikan itu, apa pun itu, lebih baik terus berjalan dan tidak mendengar serta melihatnya. Lebih baik berpura-pura seolah-olah sosok itu tidak ada. Apakah Mary dan Tommy akan mendengarnya? Dengan putus asa ia ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya. "Jim? Jim, kau sapi tua, kau tidak turun?" "Sebentar lagi, Mary." Sebaiknya ia tidak tampak tergoncang. Sewaktu ia memasuki ruang makan, meja dipenuhi oleh kristal, perak, dan keramik berwarna 102 cerah. Dan seekor ayam matang di atas piring dihiasi oleh kentang pure dan kacang polong. "Anda tampak lebih segar, Pak!" ujar Tommy. "Semalam ia tidak tidur sama sekali," kata Mary. "Ayolah, Jim sayang. Ambil peralatan dan potonglah ayam ini." Ia duduk di ujung meja dan Tommy mengambil tempat di sebelah kanannya. Ia memandangi Mary dan tersenyum. Betapa cantik istrinya dan betapa senang rasanya dipandangi seperti itu oleh Mary. Betapa kejamnya ia menyangsikan apakah Mary mencintainya atau tidak. Tidak ada seorang wanita pun dapat memandangi seorang pria seperti itu apabila ia tidak mencintainya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia mengambil pisau dan garpu untuk memotong dan mulai memotongi ayam tersbut. Lalu tiba-tiba pisau tersebut bergetar hingga ia tidak sanggup untuk memegangnya. Suaranya bergemerincing ketika terjatuh di keramik. Suara tawa tersebut muncul di belakang tubuhnya. "Tommy," ujarnya, "Tommy, maukah kau meng-gantikanku mengerjakan ini. Rasanya tubuhku gemetaran." Mary tampak khawatir, tapi Jim mengabaikannya. Tommy lalu memotong ayam dan Mary menyajikan sayur-sayuran-sesekali mencuri pandang ke arah Jim. Setelah semuanya tersaji, mereka pun siap mulai makan malam. 103 "Ayamnya lezat!" kata Tommy. "Harus begitu, harganya mahal sekali!" ujar Mary. "Harga makanan tidak bisa naik lagi, kalau iya, awan tidak akan dapat lewat." "Ya," jawab Tommy. "Dan upah tetap sama. Itulah yang dikatakan orang sebagai perkembangan ekonomi, buat segala sesuatu berharga tinggi sehingga tidak ada yang mampu membelinya dan akan timbul kelebihan barang yang dapat dibeli oleh pemerintah dan dilemparkan ke pasar sehingga pembayar pajak akan berkurang uangnya karena membeli barang-barang yang semakin tinggi harganya. Ya, kita telah berhasil memperbaiki peradaban sejak masa kita tinggal di dalam gua." Mary tertawa, dan secara mengejutkan, sosok tersebut pun melakukan hal yang sama di belakang Jim. Tapi itu terjadi secara kebetulan, karena tak lama kemudian, ketika Tommy mengatakan sesuatu yang serius, sosok itu pun tertawa. Jim sudah mengangkat pisau dan garpunya dua atau tiga kali. Tapi sesuatu hal yang aneh terjadi. Piring tersebut terus bergerak tiap kali ia menyentuhnya. Memang gerakannya hanya sedikit. Gerakan tersebut berhenti kalau ia tidak menyentuhnya. Tetapi begitu ia menyentuhnya, benda itu bergerak lagi. Dengan hati-hati ia menemukan alasan untuk

http://inzomnia.wapka.mobi

melihat di balik taplak meja. Tetapi tidak ada sesuatu pun yang aneh di sana. Ia kembali meletakkan 104 piring yang diangkatnya tadi, lalu mulai hendak mengambil makanan. Sekali lagi piring itu bergeser. Ia merasa sakit. "Apakah aku boleh permisi? Rasanya aku kurang sehat." "Jim!" "Sebaiknya aku panggilkan dokter," kata Tommy. "Kau tampak pucat." "Jangan, jangan. Aku baik-baik saja. Biarkan aku tiduran sebentar." "Aku akan hangatkan makan malammu." ujar Mary. "Makan malam yang lezat," kata Lowry dengan senyum sedih. "Jangan khawatirkan aku. Teruskan makan malam kalian." Lalu suara tawa itu muncul kembali, kali ini lebih melengking. Dan bayangan gelap tersebut kembali berjalan di sampingnya sewaktu ia bergegas menuju pintu dan kembali ke tempat tidurnya. Ia membaringkan tubuh. Lalu berubah pikiran dan melompat kembali. Sekali lagi ia membaringkan tubuh tetapi merasa tidak dapat menguasai dirinya. Dengan tenggorokan tercekat dan setengah sakit, ia mulai melangkah berputar-putar di kamar tidurnya. 5 Jam di lantai bawah berdentang sebelas kali dengan lambat. Dengan muka menelungkup di tempat tidur Lowry mulai bangun dari tidurnya sejenak. Dia bangun dan menyadari sesuatu yang menakutkan akan segera ia alami. Tetapi saat berbaring sebentar dalam keadaan setengah pingsan, ia menekan batas kesadarannya, mengumpulkan ingatan demi ingatan, mempelajarinya lalu mengesampingkannya. Tidak, tak satu pun dari hal-hal itu yang menyebabkan keadaannya sekarang, tak ada satu hal pun yang ia ketahui yang mungkin telah mengakibatkan ia telah ... Suatu lengkingan tawa menerpa pendengarannya. 106

http://inzomnia.wapka.mobi

Dia mulai merasakan setiap ototnya gemetar dan melihat sesuatu yang bergerak-gerak di bawah tempat tidurnya yang kemudian lenyap dari penglihatan. Andai saja dia dapat menangkap dengan jelas apakah sosok itu! Kertas berkeresek-keresek di suatu tempat, bergerak oleh tiupan angin malam yang hangat, seolah-olah sesuatu di kamarnya menyortir suratsuratnya. Meskipun baginya kamar itu kelihatan kosong, tak lama kemudian sehelai kertas melayang di udara, lalu jatuh tergeletak di karpet dekat kakinya. Dia menatapnya, takut memungutnya. Dilihatnya tulisan di atasnya. Akhirnya, rasa ingin tahunya mengalahkan ketakutannya dan dia pun membukanya untuk mencoba membacanya. Tetapi itu tulisan kuno, tulisan yang tidak dapat dimengerti, yang kabur dan telah luntur. Satu-satunya yang terbaca adalah waktu, dan itu pun ia tidak yakin. "... 11:30 sampai ..." Dia memandang tajam bayang-bayang dalam kamar, namun terlepas dari apa pun itu yang menghilang di bawah tempat tidurnya, tampaknya dia cuma sendirian. Apakah kertas ini telah melayang masuk bersama angin? Sebelas tiga puluh? Apakah ini perintah untuk sebuah pertemuan di suatu tempat? Malam ini? Dia merasa ngeri membayangkan akan pergi keluar lagi. Namun begitu, mungkinkah dia punya teman di suatu tempat yang bersedia membantunya menemukan 107 empat jamnya yang hilang? Malam ini dia harus waspada dan tak akan menapaki anak-anak tangga yang tidak ia tahu pasti memiliki dasar yang kuat atau tidak. Dia bangun, dan segera saja benda kecil gelap itu berada di belakangnya, hanya membuatnya dapat menangkap bayangannya sekilas saja. Dia merasakan dalam dirinya timbul gejolak perasaan baru, kemarahan bercampur gelisah, seperti perasaan orang yang ingat bahwa dirinya telah memperlihatkan perasaan pengecut.

http://inzomnia.wapka.mobi

Dia tahu pasti dirinya telah bersikap pengecut. Dia membiarkan saja sesuatu itu terus-menerus menyeret akalnya keluar dari ingatannya, bahkan tanpa pilihan untuk memeranginya. Ia telah didorong bagaikan orang-orangan pengusir burung dalam angin topan, dan sesuatu itu menertawakannya, bahkan mungkin mengasihani dirinya! Tangannya terkepal bagaikan palu yang keras, Tuhanlah yang tahu dia tak pernah kekurangan keberanian selama ini, lalu mengapa ia menjadi pengecut layaknya anjing ketakutan dan membiarkan sesuatu itu menghancurkan dirinya? Rahangnya terkatup rapat, dan dia merasa jantungnya berdegup kencang. Gejolak keinginannya sangat kuat terasa, keinginan untuk ikut dalam pertarungan keras dan menghancurkan kekuatankekuatan yang sedang berusaha menghancurkan dirinya selamanya. 108 Dia mengambil mantel dari lemari dan segera memakainya. Diambilnya Colt 38 dari laci lalu mengantonginya. Di kantong lainnya dia memasukkan sebuah senter. Dia pernah menjadi seorang pengecut untuk yang satu ini. Dia akan segera menemui hantu-hantunya dan menaklukkan mereka. Sebelas tiga puluh? Pasti sesuatu akan memimpinnya dalam suatu pertemuan. Barangkali sesuatu sedang menantikannya di jalan sekarang. Tawa yang melengking itu terdengar kembali, dia berpaling dan mencarinya untuk menyingkirkan sesuatu yang gelap itu, namun sekali lagi benda itu menghindar. Tak apalah- dia akan berurusan dengannya nanti. Pelan-pelan ia menyelinap keluar dari kamarnya. Lampu kamar Marry padam dan pintunya tertutup. Tak perlu ia mengganggunya. Tommy pasti ada di kamar tamu di depan tangga karena pintunya sedikit renggang. Dengan jari-jari menutupi senter sehingga hanya sebagian kecil cahaya menyorot ke tempat tidur ia memandangi Tommy. Tanpa seringai sinis sintingnya, Tommy benar-benar seorang pria yang tampan, pikir Lowry. Ketika sedang tidur Tommy tampak sepolos anak paduan suara gereja.

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry pelan-pelan turun ke bawah dan keluar melalui pintu depan, berdiri di bawah bayangan serambi sambil menatapi jalan. 109 Suasana malam itu hangat, angin begitu sepoi-sepoi seperti berbisik sendu melintasi halaman. Bulan hampir purnama yang bergerak di langit bersih dengan cemburu menghilangkan sinar bintang-bintang kecil. Lowry menuruni pertengahan anak-anak tangga dan bersiap kalau-kalau jalan akan terbelah. Ternyata tidak. Hampir tersenyum atas keberhasilan kecil ini, ia sampai di jalan. Janji sebelas tiga puluh bukanlah di situ, tetapi dia hampir yakin bahwa jika ia memang diharapkan untuk muncul pasti akan ada suatu petunjuk. Benda hitam kecil itu menyentuh kakinya, dan tawa itu terdengar lagi, lembut seperti tawa seorang anak. Lowry gemetar mendengarnya. Malam ini dia bukanlah seorang pengecut yang melarikan diri. Hal-hal ini sebelumnya asing bagi dirinya, tetapi sekarang tidak lagi. Sesuatu akan datang untuk memandunya, dan ia akan berani dan akan melakukan ... "Jim!" Ia melihat siluet Tommy di sebuah jendela di tingkat atas. "Jim! Mau ke mana?" Tetapi ada sesuatu yang bergerak di bawah pohon di depannya dan benda itu memberikan semacam isyarat kepadanya. "Jim! Setidaknya tunggu sampai aku ambilkan topimu!" 110 Dia merasa menggigil sekujur tubuhnya. Sesuatu itu semakin kuat memberikan isyarat sehingga ia pun bergegas mendekatinya. Awalnya dia tidak yakin benda apakah itu karena bayangan bulan di tempat itu sangat gelap. Namun, tak lama kemudian dia melihat bayangan itu adalah sosok berjubah yang tingginya tak lebih dari empat kaki dengan kepala botak yang mengilap. Tasbih dan sebuah salib tergantung di lehernya, dan sandal kulit kasar memperlihatkan jari-jari kakinya.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kamu terima pesanku?" "Ya, ke mana kita akan pergi?" tanya Lowry. "Kamu tahu kita akan ke mana?" "Tidak." "Baaaiklah ... kau tahu siapa aku, kan?" Lowry melihatnya dengan saksama. Tampaknya rahib kecil itu tak dapat diraba, seperti tidak terbuat dari zat. Kemudian Lowry menyadari bahwa ia dapat menembus sosok itu dan melihat batang pohon dan lingkaran bulan purnama melaluinya. "Aku Sebastian. Kau mengeluarkan aku dari kuburan kira-kira enam tahun lalu. Tak ingatkah kau?" "Makam gereja Chezetol!" "Ah, rupanya kau ingat. Tetapi jangan kira aku marah. Aku orang yang sangat rendah hati, tidak pernah marah. Walaupun sekarang aku harus mengembara tanpa rumah atau jika badanku menjadi 111 debu karena retak oleh sekop seorang penggalimu, aku tetap tidak marah. Aku orang yang sangat rendah hati." Tentu saja dia hampir mengerikan. Namun tetap saja ada kelicikan tertentu dari caranya memandang Jim dari posisi agak menyamping, yang membuat Jim bertanya-tanya. "Aku sudah berbaring di sana selama tiga ratus tahun, dan kau, karena kau pikir makam itu adalah reruntuhan Aztec karena ada lambang-lambang Aztec pada nisan-nisannya, yang telah diubah pada kontruksi-nya, menggaliku. Di mana ikat pinggangku?" "Ikat pinggangmu?" "Ya, ikut pinggang emasku yang indah. Kau mengambilnya dan berpaling kepada pemandu jalanmu sambil berkata, 'Apa ini? Ikat pinggang emas dengan hiasan lambang-lambang Gereja Katolik! Kupikir ini reruntuhan Aztec. Penggalian selama seminggu yang tidak ada hasilnya, cuma ikat pinggang emas ini.'" "Benda itu ada di museum universitas."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Aku sedikit terluka mendengar komentar itu, kata Sebastian sedih. "'... tanpa ada hasilnya cuma ikat pinggang emas.' Aku menyukainya karena aku yang membuatnya, kau tahu, dan kami pikir benda itu cantik sekali. Kami mengubah kaum Razchytl menjadi beragama, dan lalu kami ambil emasnya untuk membuat bejana-bejana suci, ketika dia mati dalam penambangan bahkan kami menguburkannya dengan salib emas. Bolehkah aku minta ikat pinggangku?" 112 "Aku tidak dapat mengembalikannya sekarang." "Oh ya, kamu harus. Kalau tidak, aku tidak mau pergi denganmu dan menunjukkan padamu." "Mau menunjukkan aku apa?" "Di mana kamu berada selama empat jam itu." Lowry merenung sejenak dan kemudian mengangguk. "Baiklah. Ayo kita ambil ikat pinggangmu." Lowry berjalan dengan cepat di jalan, bayangan kecil itu tepat di dalam jarak pandangnya kiri, Sebastian selangkah di belakang kanannya. Sandal kulit kasar Sebastian tidak mengeluarkan suara ketika berjalan di aspal. Letak museum itu tidak jauh, dan segera Lowry meraba-raba mencari kuncinya. Pintu terbuka dalam gelap, tapi Lowry hafal betul bangunan tersebut dan tidak merasa perlu menyalakan senternya hingga sampai dekat kotak tempat menyimpan ikat pinggang emas itu. Dia meraba-raba lagi beberapa kunci dan menyalakan senternya, mencoba kunci yang cocok. Dia berhenti. Disorotkannya senter ke arah benda-benda di dalamnya. Ikat pinggang itu lenyap! Dengan gemetar dia berbalik ke arah Sebastian, "Ikat pinggang itu tidak ada di sini. Mereka pasti telah menjualnya ke museum lain ketika aku sedang tidak di sini." 113

http://inzomnia.wapka.mobi

Kepala Sebastian tertunduk. "Sudah hilang, ya. Dan aku tidak akan pernah mendapatkannya kembali, tetapi aku tidak akan marah. Aku orang yang sangat rendah hati. Aku tidak penah marah. Selamat tinggal, Tuan Lowry." "Tunggu! Aku akan mencoba mendapatkan ikat pinggangmu kembali! Aku akan membelinya kembali dan akan meletakkannya di suatu tempat yang dapat kautemukan!" - Sebastian berhenti di depan pintu kemudian bersembunyi ke samping. Sorotan lampu menelusuri ruangan. Itu adalah Terrence, penjaga universitas. "Siapa di dalam?" teriak Terrence, mencoba membuat suaranya terdengar berani. "Ini saya," kata Lowry bergerak ke arah cahaya dan berkedip silau karenanya. "Oh. Profesor Lowry! Tentu, Anda hampir saja membuat saya ketakutan. Ini bukan waktunya bermain-main dengan perhiasan kecil." "Saya sedang melakukan penelitian," kata Lowry. "Saya perlu prasasti tertentu untuk kuliah besok." "Dapatkah Anda menemukannya?" "Tidak. Tidak ada di sini lagi. Saya kira mereka telah menjualnya." "Jebson bahkan dapat menjual ibunya sendiri, Profesor Lowry, dan saya yakin hal ini. Dia memotong gaji saya. Saya benar-benar ikut menyesal dengan apa yang telah dia lakukan terhadap Anda. Saya kira artikel yang Anda tulis itu cukup bagus." 114 "Terima kasih," kata Lowry, sambil berjalan ke pintu, sedikit panik Sebastian akan ketakutan. "Tentu saja Anda sangat mendalami hal ini. Di pedesaan saya dapat memperlihatkan pada Anda orang-orang yang telah menemui hal-hal yang tidak bisa mereka jelaskan. Tidak sehat kalau kita berkeliling menantang setan untuk menghancurkan kita."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Ya. Tentu saja itu tidak sehat. Saya harus pergi, Terrence, tapi jika Anda sempat, mampirlah di kantor saya siang hari. Saya ingin mendengar keterangan dari Anda." "Terima kasih, Profesor Lowry. Terima kasih. Akan saya usahakan." "Selamat malam, Terrence." "Selamat malam, Professor Lowry." Lowry berjalan dengan cepat menuju jalan yang paling gelap. Setelah yakin dirinya sudah di luar pandangan Terrence, ia mulai melihat berkeliling mencari tanda-tanda Sebastian. Tetapi yang dapat ia tangkap hanya bayangan kecil benda hitam yang bepergian bersamanya. Setelah mencari-cari hampir selama dua puluh menit, ada suara rendah memanggilnya. Dan di belakang semak-semak terlihat Sebastian bersembunyi. "Oh," kata Lowry lega. "Aku harap kamu tidak pergi tadi. Saya tadi ingin mengatakan bila kamu menunggu sebentar saya akan membeli kembali ikat pinggang emas itu." 115 "Aku tidak marah," kata Sebastian. "Tapi kamu menginginkan ikat pinggangmu, kan?" "Aku akan senang sekali. Ikat pinggang itu sangat bagus. Aku membuatnya dengan tanganku sendiri, dengan doa-doa yang rendah hati dipanjatkan kepada Tuhan. Meskipun metal itu dari penyembah berhala tapi hasil karya itu dihasilkan dengan cinta. "Kamu akan mendapatkan ikat pinggangmu, tetapi malam ini kamu harus membawa saya ke tempat di mana saya dapat menemukan empat jam yang hilang." "Kamu bertekad untuk menemukannya, ya?" "Ya." "Jim Lowry, saya ingin tahu apa kamu tahu berapa harganya untuk menemukannya." "Berapa pun harganya, saya akan membayarnya."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Malam ini kamu tampak berani sekali." "Bukan berani. Aku tahu apa yang harus kulakukan, itu saja." "Jim Lowry, tadi malam kamu bertemu sesuatu." "Ya." "Semua hal itu sangat mendukung kamu, itu adalah kekuatan kebaikan. Empat jammu yang hilang bukan bagian dari mereka, Jim Lowry. Juga bukan bagian dan saya." "Saya harus menemukannya." "Kamu tidak dapat memahami kekuatan di 116 pihak lain. Kamu tidak dapat memahami besarnya penderitaan, teror, dan kejahatan. Jika kamu ingin menemukan empat jam itu kamu harus siap menghadapi kekuatan lain itu." "Saya harus menemukannya." "Baiklah, Jim Lowry, percayalah padaku dan aku akan menunjukkan sebagian jalan itu. Selebihnya kamu harus menelusurinya sendiri." "Tunjukkanlah dan aku akan mengikuti." Tangan mungil Sebastian yang halus membuat tanda salib di udara, kemudian bergerak menuju ke atas. Lowry menemukan dirinya di atas semacam jalan biru yang bergulung-gulung ke atas dan depan seperti menuju bulan. Sebastian memegang erat tasbihnya dan mulai berjalan. Lowry memandang sekelilingnya, namun tidak dapat menemukan benda hitam kecil itu, begitu juga tidak mendengar tawanya- jika memang benda itu adalah sumbernya. Mereka telah berjalan jauh, melewati sawah yang membentang, dan kelompok-kelompok kecil perumahan yang tidur. Sesekali sebuah benda melewati mereka dengan kepala tertunduk dan muka tersembunyi turun dengan pelan, dengan langkah lambat dan letih, tetapi Lowry tidak tahu mengerti apakah itu. 117

http://inzomnia.wapka.mobi

Jalan itu tampak mulai retak seperti pernah terbuat dari tangga-tangga yang pecah-pecah menjadi reruntuhan. Tanah berumput mulai banyak kelihatan di antara celah-celah retak, tampak jalan itu seperti jarang dipakai. Di depan sebentuk barisan pegunungan berkabut mulai terlihat dan tampak oleh Lowry pegunungan itu mendekati mereka dengan cepat. Jalan mulai berliku dan menukik di lereng bukit, dan tiba-tiba seperti berdiri hampir di ujung jalan, tampak seperti gempa bumi serta tanah longsor telah terus-menerus terjadi di situ sebelumnya. Bahkan pada waktu mereka melewatinya, jalan itu bergetar sekali-kali dan dengan suara mendesau yang diakhiri suara gemuruh, seluruh bagiannya lenyap di belakang mereka, menyisakan kekosongan. Lowry mulai khawatir bagaimana caranya untuk bisa kembali. "Sekarang semakin sulit," kata Sebastian. "Pernahkah kamu mendaki gunung?" "Tidak sering." "Baiklah, tampaknya kamu kuat." Sebastian mendahului di sudut sebelah kanan ke jalan yang semakin kecil dan dengan mudah berjalan ke arah yang hampir vertikal. Lowry menggapai dan dengan penuh keheranan mendapati bahwa walaupun bukit itu pada mulanya tampak kelihatan tinggi, ternyata cuma delapan atau sembilan kaki, dan dia mudah sekali mendaki. Sepanjang jalan mereka menapaki pinggiran jalan dan kemudian 118 jalanan terus mengecil dengan cepat hingga sekecil benang putih. Angin berembus sedikit agak kencang tapi cuaca tetap hangat, dan bulan terasa bersahabat. Tampaknya ada alasan tertentu agar mereka sedapat mungkin tak terlihat, karena sekarang Sebastian mulai mendaki karang terjal lainnya, yang kelihatannya sangat tinggi. "Ini sedikit lebih buruk dari yang tadi," kata Sebastian. "Hati-hatilah". Mereka harus mendekati ujung dua karang terjal itu, dan di situ sudut kanannya melekuk, hanya memperlihatkan bebatuan yang keras ketika disentuh.

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry menunduk dan merasakan sedikit sakit. Rasa tidak sukanya terhadap ketinggian sama seperti pria lain, namun karang terjal di sana benar-benar terjal dan berurutan dalam bentuknya, sehingga dia dapat membayangkan jatuh melewati angkasa. Jauh ke bawah sebuah sungai kecil bagaikan seutas kawat ringan, terluka sepanjang jalan melewati ngarai kecil curam, di sana-sini pada permukaan tegak lurus, pohonpohon terlihat kecil saking jauhnya, menonjol seperti tangan yang diam. Sebastian hampir sampai pada belokan, Lowry menggapai lalu mencoba menggapai lagi tapi ia tidak mendapat pegangan. Sambil bersandar miring, dia melihat batu karang. Tampaknya kalau dia dapat setengah menjatuhkan diri dan meraih pada waktu bersamaan, dia dapat memegangnya. Dia mencondongkan diri, dan 119 meraih dengan cepat. Dia berhasil memegang batu itu, dan kakinya terasa tertarik oleh gravitasi ke bawah. "Ayo terus," kata Sebastian. Lowry bergerak inci demi inci. Sangat sulit untuk bertahan memegangi batu karang itu karena terasa kasar dan melukai tangannya, la mencoba melihat Sebastian, tapi tidak dapat karena terhalang tangannya sendiri. Dia mulai merasa lelah, dan rasa muak oleh teror melandanya, seperti seseorang sedang mengawasinya, siap untuk memangsa sekali ia jatuh. Ia memandang ke atas batu karang itu. Sebuah bintik besar hitam melayang-layang di sana dengan dua bola mata besar berkilauan, memandanginya dengan tajam dan penuh dengki. Lowry memandang ke bawah dan melihat kehampaan di bawahnya. Ada suara yang lembut, mendengung, dan benda hitam itu tampak tinggi. Sesuatu dengan lambat mulai membukai pegangan jari-jari Lowry pada batu karang. "Sebastian!" Tidak ada jawaban. "Sebastian!"

http://inzomnia.wapka.mobi

Dengungan di atas kepalanya semakin kuat dan menyenangkan. 120 Satu tangan hampir lepas, dan kemudian lepas! Lowry berjuntai di udara sementara benda itu mulai dengan lambat dan senang melepaskan tangan kirinya. Lowry ingat punya pistol, mengambilnya dari kantong dan mengacungkannya ke atas. Kedua mata itu tidak berubah dan dengungan itu semakin halus. Tibatiba Lowry menyadari mengapa dia tidak dapat menjelaskan bahwa dia tidak boleh menembak. Melakukannya akan mengakibatkan seluruh batu karang akan jatuh menimpanya, dan belum tentu pelurunya akan berpengaruh. Tangan kirinya sekarang bebas dan dia menyambar dari batu karang dengan empasan udara di wajah dan hidungnya, dan kegelapan yang besar menenggelamkannya. Dia sadar akan bintang-bintang dan bulan yang berbaur menyatu dalam tarian yang berputar-putar, dan sisi jurang bergulung ke atas dengan kecepatan yang mengagumkan, dan kawat ringan dari aliran sungai yang menjadi lebih dekat dibandingkan ketika ia mulai jatuh sebelumnya. Dia tidak ingat waktu mendarat. Dia berbaring di atas permukaan yang begitu licin seperti logam. Terpesona, Lowry berdiri di atas lututnya memandangi tepi dataran karang kedua itu. Ia mendapati bahwa aliran sungai masih di bawah sana, namun pastilah kejatuhannya terhenti karena pohon-pohon itu. 121 Di manakah Sebastian? Dia melihat ke atas tapi tidak mendapatkan tanda dari sesuatu yang telah membuatnya terlepas. Dia melihat ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan bagaimana dapat turun dari tempat itu. Menekankan diri pada karang, ia berjalan miring di pinggirannya. Di situ ada gua-gua kecil, yang mulut gelapnya mengandung sesuatu yang dapat dia rasakan

http://inzomnia.wapka.mobi

tapi samar-samar. Dia tahu dia tidak boleh masuk. Namun begitu, dengan bagaimana lagi dia dapat menemukan jalan turun? Satu gua lebih besar dari yang lainnya, dan kendati hatinya telah sangat ciut ia tahu harus masuk ke sana. Dengan tangan dan lutut dia merangkak melewati mulut gua, dan tangannya menyentuh sesuatu berbulu yang membuatnya terlompat ke belakang. Sesuatu mendorongnya lembut dari belakang dan membuatnya berlutut kembali. Lantai tempat itu berbulu, seluruhnya, kering dan menggelikan bila tersentuh. Ada suatu suara yang dalam, tak peduli berkata, "Ayo, teruskan jalan di depanku." Dia tidak berani menoleh ke arah suara itu, apa pun itu. Ia bangun dan meneruskan perjalanan. Ada batu-batu karang mendatar di tempat itu yang membuatnya tersandung sekali-sekali. Tampaknya ia kehilangan senternya, tapi andaikan ada, dia juga takut untuk menggunakannya. Ada sesuatu yang mengerikan di tempat ini, sesuatu yang tidak dapat 122 dia jelaskan, tapi yang sabar menunggu dalam keheningan di tikungan selanjutnya, mungkin juga yang selanjutnya lagi- Ia terpentok dinding kasar yang membuat dirinya luka. "Ayo, terus," kata suara di belakangnya dengan nada bosan. "Di mana ... di manakah Sebastian?" dia berspekulasi. "Sekarang kamu tidak bersama mereka. Kamu bersama kami. Cobalah hindari masalah sedapat mungkin, karena kami punya sebuah kejutan untukmu di ujung salah satu terowongan ini. Lubang keluarnya ada di sebelah kananmu, bodoh. Tak ingat?" "Sa ... saya kan tidak pernah ke sini sebelumnya?" "Oh, ya, kamu pernah.... Ya, betul, tentu saja kamu pernah. Iya, kan?" "Tentu saja dia pernah," kata sebuah suara dari sisi lainnya. "Berkali-kali." "Ah, tidak," kata suara yang lain. "Semuanya kira-kira tiga kali saja. Benar, di tempat ini."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Ayo, terus," seru suara pertama sambil menguap. Hanya itulah yang dapat ia lakukan untuk memaksa kaki-kakinya bekerja. Sesuatu yang mengerikan sedang menunggunya, sesuatu yang tak berani ia dekati, sesuatu yang jika dilihatnya akan membuatnya gila! 123 "Sekarang kamu milik kami, maka ikutlah." "Apa yang akan kamu lakukan terhadap saya?" "Kamu akan tahu." Ada turunan di bawahnya, dan pada setiap tangganya ada sesuatu yang terasa berdiri di bawah kakinya dan melata pergi, hampir saja membuatnya tersandung, kadang-kadang sesuatu terasa melingkari pergelangan kakinya, kali lain sesuatu membenturnya dengan keras. Turunannya sangat panjang, tampak kegelapan di dasarnya. Dia tidak seharusnya turun ke sana! Dia harus kembali selagi masih ada waktu! "Ayo, terus," kata suara yang membosankan itu. "Kamu milik kami sekarang." Di depan hanya tampak keheningan. Di depan -Lowry tiba-tiba jatuh di lerengan, terlalu sakit dan lelah untuk melanjutkan perjalanan dan sangat ngeri melangkah dan menemukan apa yang membentang di depannya. Semuanya seperti berputar dan meraung-ranung ke arahnya. Kemudian dia mendengar suara Sebastian yang pelan dan kecil berbicara panjang dan monoton dalam bahasa Latin. Sebastian! Lowry berusaha keras berdiri dan berjalan terhuyung-huyung ke arah suara tersebut. Dia tidak 124 yakin tapi jalan bercabang terbagi dua dan dia mengambil sebuah jalan ke bawah. Dia tidak yakin tentang apa pun kecuali suara Sebastian. Dia berhenti di tikungan dan mengerjap karena cahaya lemah yang datang dari jendela kaca di atas. Tempat ini sebagian besar hanyalah bayangan dan debu, tapi sedikit demi sedikit penglihatannya dapat

http://inzomnia.wapka.mobi

menangkap bayangan benda-benda. Di sana ada tujuh patung sapi jantan dari batu, semuanya ada di sepanjang batu karang tinggi. Setiap sapi jantan punya satu kuku yang seimbang di atas bola bulat sementara mata mereka yang seperti ingin tahu menatap pemandangan di bawahnya. Lantainya sangat licin, sehingga sangat sulit untuk berdiri, dan Lowry berpegangan pada gorden kotor di sisi kanannya. Ruangan penuh dengan orang, sebagian laki-laki dan sebagian lagi perempuan. Sebastian berdiri di atas altar kecil sedikit di atas kepala mereka. Tangan Sebastian yang gemulai melambai-lambai dalam gerakan artistik di atas kepala mereka, dan matanya memandang sinar yang datang dari jendela atas. Sebuah buku yang sangat besar terbuka di hadapannya, di atas sebuah penyangga. Dan di sekeliling Sebastian, dalam lingkaran yang luas, penuh dengan perempuan. Mereka adalah perempuan-perempuan cantik, pakaian mereka semua berwarna putih, kecuali sekelebat warna merah yang datang dari mantel 125 mereka bila mereka bergerak. Wajah mereka tampak polos dan suci, dan mereka bergerak dengan anggun gemulai dan lambat. Di luar lingkaran perempuan ini ada satu lingkaran lagi, tetapi semuanya terdiri dari laki-laki. Pakaian mereka juga berwarna putih, tapi wajah mereka tidak polos, malahan penuh seringai dan jahat. Mantel tanpa lengan mereka ternoda dengan warna hitam yang tidak mereka sembunyikan. Sebastian merapal dan menggerakkan tangannya ke atas kepala mereka. Perempuan-perempuan itu bergerak dengan lambat dan pelan di sekelilingnya, tapi tidak menatap Sebastian kecuali ketika melewati depan altar. Lingkaran laki-laki itu tidak peduli sama sekali dengan apa yang dilakukan Sebastian. Kemudian Lowry hampir saja berteriak ketika melihat apa yang terjadi. Ketika lingkaran perempuan itu melewati belakang altar, para lelaki tiba-tiba meraih mereka dengan tangan yang bercakar, dan perempuan-

http://inzomnia.wapka.mobi

perempuan itu tiba-tiba dengan mata penuh berahi memandang sekilas ke pundak para laki-laki, kemudian dengan mengubah ekspresi muka seperti semula, mereka berbaris lewat di depan altar kembali. Para lakilaki kemudian saling mendorong dan tertawa satu sama lainnya, tangan mereka menggapai-gapai kembali. Sebastian terus berdoa, matanya yang lembut mengarah kepada cahaya persegi itu. 126 Lowry berusaha untuk kabur dan situ, tapi lantainya begitu licin sehingga dia bahkan tidak dapat berdiri dan lari. Dan dia melihat apa yang membuat lantai menjadi sangat licin. Lantai itu penuh dengan darah setebal satu inci! Dia menjerit. Semuanya berputar menatapnya. Sebastian berhenti berdoa dan menunduk seperti tersenyum lembut kepadanya. Mereka berkomatkamit, menunjuk-nunjuk dan memberengut, dan nada marah yang rendah terdengar dari mereka. Tujuh sapi jantan di atas meja persembahan menjadi hidup dengan suara melenguh. Mereka menggerakkan kukunya dan bola-bola menggelinding, dan tampaklah seonggok tengkorak-tengkorak manusia di sana. Sapi-sapi itu menggerakkan kuku lagi dan tengkorak-tengkorak berjatuhan dari batu karang di tengah-tengah kemarahan gerombolan orang banyak itu, jatuh di atas beberapa perempuan serta laki-laki, tapi tidak menyentuh Sebastian. Lowry tidak dapat berlari. Tak dapat bernapas. Sekarang gerombolan orang itu meraung marah, menyangka Lowry yang telah melemparkan tengkorak-tengkorak itu, mereka berbondong-bondong ke arahnya. Nyaris sebelum mereka meraihnya, dia dapat melarikan diri. Secepat mungkin dia melangkah. Sesuatu yang berliku-liku muncul dan menghalangi jalannya. 127

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kamu mau pergi ke mana?" Dengan marah Lowry merenggutnya dan kabur. Sebuah pukulan dari belakang menjatuhkannya dan sebuah suara berteriak, "Kamu mau ke mana? Kamu harus tetap di sini dan melihat ini dulu!" Namun Lowry mengangkat kakinya dan kabur. Dia dapat mendengar raungan gerombolan orang banyak berangsur hilang, tapi dia tahu bahwa benda lain di sekitarnya sekarang, terbang di bagian belakangnya, berusaha menukik ke bawah dan merintangi pelarian dirinya. Dia membentur dinding, kemudian ketika bangkit dan berusaha menemukan jalan keluar, ternyata tidak ada. Raungan gerombolan orang banyak semakin keras. Tangannya sobek ketika ia mencari jalan keluar. Kemudian kilatan pisau-pisau, dan gigitan dingin di salah satu pergelangan tangannya tiba-tiba hangat oleh aliran darahnya sendiri. Dia terjungkir ke depan dan jatuh dari ketinggian. Ada rumput di jarijari tangannya dan sinar bulan di atasnya. Dia melompat dan kabur, berlari melewati pasir yang memperlambat kecepatannya dan membuatnya tersandung. Dia masih dapat mendengar suara menderu di atas dan di belakangnya. Dia semakin menjauh dari gerombolan orang itu, namun dapatkah dia bebas dari keadaan ini? "Sebastian!" Tetapi tidak ada Sebastian. "Sebastian!" 128 Dan kemudian sesuatu yang menderu di atas dan kilasan-kilasan benda yang samar terasa olehnya. Bulan putih di permukaan yang luas, tidak seperti danau kering garam. Dia berada di tempat terbuka sekarang, tidak ada lagi tempat tersembunyi maupun tempat perlindungan. Dia berada di tempat terbuka, dan diburu oleh sesuatu yang tidak dapat dilihat, yang ingin mengambilnya kembali! Sebentuk bayangan tampak di depan, masih jauh. Dia memaksa dirinya sendiri untuk memperlambat diri dan menghindarinya. Ada sesuatu tentang topinya, mantel hitam, sesuatu yang menjuntai dari tangannyaJack Ketch!

http://inzomnia.wapka.mobi

Di sana ada jurang, dan dia berjuang menuruni-nya. Dia merangkak sepanjang dasarnya dan terus masuk ke dalam bayangana semak-semak yang ditemukannya di sana. Ada yang memanggilnya sekarang tapi dia tahu kalimat-kalimat itu. Sesuatu yang memanggilnya itu tidak boleh, tidak boleh menemukannya disini! Di sekeliling dan di atas dirinya terdapat pegunungan putih, yang memberikan tempat perlindungan kepadanya dan dia pun menelusuri jauh ke dalamnya. Pepohonan semakin rapat dan rumput-rumput lembut terasa melindungi. 129 Sesuatu bergerak sepanjang semak-semak berusaha menemukannya, dan dia berbaring diam-diam, menekan dirinya ke tanah. Sesuatu itu semakin dekat dan dekat, dan ada suara-suara bergumam. Kemudian suara itu surut dan suara-suara me-retih itu semakin lemah, dan Lowry meregangkan tubuhnya di atas rumput berembun, menarik napas. Cahaya bulan membuat bentuk-bentuk bayangan yang lembut dari tempat ini, angin malam bertiup hangat dan membelai. Ia mulai bernapas dengan tenang, dan dentaman jantungnya berkurang. Sekarang dirasakannya perasaan hampir menang. Dia belum menemukan empat jamnya yang hilang! Dia tidak menemukannya! Dia bangkit sedikit dan menopang dagu dengan tangannya, memandangi tanpa sadar benda putih persis di hadapannya. Dia belum menemukan empat jamnya! Kemudian matanya terfokus pada benda yang tadi ditidurinya. Dia sadar bahwa dia berbaring di atas gundukan, dan ada wangi bunga-bunga segar yang tumbuh terlambat pada musim semi. Ada tulisan di atas batu putih itu. Tetapi tulisan apakah itu? Dia sedikit mendekat dan membaca: JAMES LOWRY Lahir : 1901 Meninggal : 1940 Rest in Peace 130

http://inzomnia.wapka.mobi

Dia mundur. Dia bertekuk pada lututnya lalu berdiri. Malam seperti berputar, dan suara tawa tinggi yang melengking terdengar lagi, dan benda kecil hitam bentuk bergerak berkeliling menjauh dari pandangannya. Dengan tangisan yang menusuk dia berputar dan berlari dengan ngeri. Sesaat tadi dia menemukan ketenangan, damai dan tenang sebelum dia menemukan batu nisan dari kuburannya sendiri di masa depan! 6 Ketika dia terbangun keesokan paginya dia tahua dari posisi matahari yang ada pada dinding, dia masih punya paling tidak setengah jam lagi sebelum dia harus bangun. Biasanya, jika demikian, dia dapat berbaring, menggeliat, bersembunyi di bawah selimut serta menikmati kemalasannya. Tapi ada sesuatu yang berbeda pagi ini. Seekor burung murai bertengger di atas pohon di luar jendelanya, memiringkan kepalanya pertama-tama ke satu sisi lalu ke sisi yang lain berusaha mencari cacing-cacing dari ketinggiannya yang strategis itu, dengan sesekali menyiulkan nada-nada kegembiraan untuk disahuti oleh burung yang lain di seberang halaman. Di suatu tempat, masih sepagi itu, mesin potong rumput sedang dihidupkan. 132 Derunya yang riang ditingkahi suatu siulan sembrono yang terdengar tidak merdu. Di suatu tempat, pintu belakang terbanting dan seekor anak anjing menggonggong sebentar, tampaknya melihat anjing yang lain dan mulai menggeram galak. Di bawah, Lowry dapat mendengar Mary bernyanyi sambil melamun, tidak lebih dari setengah refrein lagu yang tidak begitu diketahui Lowry. Di lantai tingkat dua, di luar pintunya, dia mendengar papan berkeretak, entah bagaimana terdengar seperti bunyi yang mengancam. Tombol pintu berputar tanpa suara dan satu menit kemudian kelihatan celah, suara papan yang lain berkeretak, engsel yang mulai berkerit. Lowry dengan mata setengah tertutup, pura-pura tidur, dan melihat pintu terbuka. Dia berdiri kaku.

http://inzomnia.wapka.mobi

Wajah Tommy, dibingkai oleh rambut gelap yang awut-awutan, masih tetap di muka pintu, tangan Tommy memegang tombol dengan ring yang mengilap. Lowry tetap berbaring. Tampak jelas Tommy puas bahwa Lowry tidur, karena ia melewati ambang pintu dengan langkah-langkah tanpa bersuara, dan bergerak ke kaki tempat tidur. Sejenak Tommy berdiri di sana, melihat dengan air muka tidak bergerak, seakan siap tersenyum dan mengatakan selamat pagi kalau-kalau Lowry terbangun. Kalau seandainya dia tidak bangun, maka ... Mata Lowry nyaris tertutup, cukup untuk mengelabui tapi rupanya tak cukup rapat untuk 133 mengaburkan Tommy. Mengapa? Lowry bertanya kepada dirinya sendiri, dia berbaring di sini, berpura-pura seperti ini? Apa anehnya kalau Tommy menyiratkan ekspresi seperti berjaga-jaga? Burung murai kelihatannya melihat cacing karena berhenti bersiul lalu menghilang dari pandangan menuju halaman. Seorang ibu rumah tangga berteriak memanggil anak kecil, dengan tergesa-gesa menambah pesanan bahan makanan. Tommy tetap di tempatnya, mempelajari Lowry sampai ia yakin Lowry tetap tidur. Sepintas ia melirik ke pintu seakan memastikan bahwa Mary masih di bawah, lalu dengan pelan ia melangkah ke samping tempat tidur. Lowry merasakan ada dorongan untuk bangun dan menarik kemeja putih Tommy, tapi serasa ada yang menahannya bercampur dengan keingintahuan membiarkannya melihat apa yang terjadi. Tangan Tommy bergerak lembut melintasi mata Lowry sekali-lalu dua kali. Rasa kaku mulai merayap di sekujur tubuh Lowry. Sekarang waktunya bergerak. Dia akan bangun dan menyapa Tommy. Tapi dia tidak bisa bergerak. Serasa tubuhnya beku. Tommy lalu mencondongkan badannya hingga wajah mereka tak lebih dari tiga inci jaraknya. Sejenak Lowry berpikir dia melihat taring-taring di mulut

http://inzomnia.wapka.mobi

Tommy, tapi sebelum dia dapat sepenuhnya menangkap impresi itu, gigigigi itu kembali memendek. 134 Tommy tetap di sana lebih dari satu menit, lalu berdiri. Seulas senyum dinginnya mengurangi ketampanan wajahnya. Sekali lagi ia melintasi tangannya melalui dahi Lowry, dan dengan anggukan pelan berbalik serta menyelinap keluar. Pintu tertutup pelan-pelan di belakangnya. Waktu berlalu beberapa lamanya sebelum Lowry dapat bergerak, dan ketika melakukannya dia merasa lemah. Dia duduk di tepi tempat tidur, merasa gemetar, seperti seorang laki-laki yang baru saja memberikan tranfusi darah. Ketika dia dapat mengumpulkan tenaganya dia mendekati kaca, memegangi tepi atas meja dengan kedua tangan lalu menatapi dirinya. Matanya begitu cekung ke bawah alisnya yang berbulu kasar sehingga seakan ia dapat mengeluarkan biji matanya; rambutnya kusam; wajahnya kehilangan air muka seperti senang berkelahi yang selalu ia usahakan tampakkan untuk mengimbangi sikap pemalunya. Jelas berat badannya berkurang banyak karena pipinya cekung, dan wajahnya pucat kelabu seperti awan mendung yang membuatnya terkejut karena dirinya tampak seperti mayat. Rupanya ia lupa akan akibat pemerasan tenaga yang dialaminya dan dengan cepat ia berusaha menghilangkan kekacauan ketegangan sarafnya dengan tekun bercukur, mandi dan merawat diri. 135 Ketika ia melihat dirinya kembali di kaca, menyimpulkan dasinya, ia merasa sedikit berbesar hati. Bagaimana pun juga, sekarang adalah suatu hari di musim semi yang segar. Iblis, ambillah Jebson, si orang tua bodoh itu akan mati jauh lebih dulu daripada James Lowry. Iblis, ambillah empat jam, sebagaimana yang dikatakan ksatria, apa sih arti empat jam? Iblis,

http://inzomnia.wapka.mobi

ambillah hantu-hantu yang telah menyerangnya. Dia punya cukup keberanian dan cukup kekuatan untuk bertahan dari ini semua. Dia punya keberanian yang sangat besar dan tekad yang tidak dapat membuatnya mundur dari pernyataan tegasnya yang orisinal dalam tulisannya. Biarkan saja mereka melakukan yang terburuk! Dia berderap menuruni tangga sambil mengancingkan jaketnya, menegakkan semangat dengan usaha yang kelihatannya memerlukan penggunaan kekuatan fisik. Benda hitam ada di samping dan di belakangnya, sedangkan di ketinggian sana bunyi tawa melengking, tapi dia memutuskan untuk tidak terlalu memberi perhatian penuh. Meskipun ada mereka, dia akan terus bertingkah laku sebagaimana biasanya. Dia akan menyapa Mary dan Tommy dengan ramah. Dia akan memberi kuliah di kelasnya dengan acuh tak acuh serta panjang lebar seperti biasanya. Mulanya Mary menatapinya dengan rasa curiga, kemudian melihat bahwa dia kelihatannya sudah jauh lebih baik, mengalungkan tangan ke leher 136 Lowry dan memberikan ciuman selamat paginya yang riang. Tommy sudah duduk menghadapi meja. "Lihat kan?" kata Mary, "Kamu tidak dapat melukai batu granit tua ini. Dia segar seperti biasanya. "Terkutuklah kalau kamu tidak begitu," kata Tommy. "Omong-omong, Jim, sebelas tiga puluh malam bukanlah waktunya untuk jalan-jalan. Mudah-mudahan kamu tidak mendapat masalah." Untuk sesaat ia merasa membenci Tommy karena menyebutkan hal itu. Sepertinya Tommy berharap kejadian-kejadian yang dibencinya itu tetap bertahan dalam pikiran Lowry. Namun Tommy bertanya dengan cara yang sangat ramah yang tidak menyakiti siapa pun. Sungguh pun begitu-kunjungan yang tidak biasanya itu, dan"Ini sarapan pagimu," Mary berkata, sambil menghidangkan sepiring ham dan telur di depannya. "Tidak perlu terburu-buru, tapi sebaiknya mulai dimakan sekarang."

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry tersenyum kepadanya dan mendudukkan dirinya di ujung meja. Dia mengambil pisau dan garpunya, sambil memikirkan Tommy. Dia mulai mengambil sepotong telur. Dengan sangat lembut, piringnya bergerak. Lowry memandang untuk melihat apakah Tommy atau Mary memperhatikan. Tampaknya tidak. Sekali lagi dia mengambil sesuap telur. Sekali lagi piring bergerak dengan lembut dari satu sisi ke sisi lain. 137 Dia meletakkan garpunya. "Ada apa?" Mary bertanya. "Aku ... kupikir aku tidak begitu lapar." "Tapi kamu belum makan apa pun sejak sarapan pagi kemarin!" "Yah ..." Dengan berani dia mengangkat garpunya. Dengan lambat piring pun bergerak. Dan sewaktu dia memandangi piringnya dia menyadari satu hal lain. Ketika dia tidak memandang Tommy, dia dapat melihat dari sudut matanya kalau Tommy kelihatannya punya taring. Dia memandangi langsung laki-laki itu, tapi tidak ada yang luar biasa dengan mulut Tommy. Pasti dia hanya berimajinasi, pikir Lowry. Sekali lagi dia mencondongkan tubuh ke piringnya. Namun tidak ada keraguan tentang kebenaran impresinya. Begitu dia mengalihkan mata dari wajah Tommy, gigi taring kuning Tommy keluar, menekan bibir bawahnya! Piring bergeser. Benda hitam yang kecil sirna di belakangnya. Terdengar lengking tawa yang tinggi di satu tempat entah di mana. Dengan mengerahkan semua tenaganya Lowry berusaha duduk tenang. Dia menatapi piringnya. 138

http://inzomnia.wapka.mobi

Selama dia tidak menyentuhnya, piring itu benar-benar tenang. Kemudian dia melihat sesuatu yang lain. Waktu dia mengalihkan pandangannya dari Mary, dia kelihatan memiliki taring serupa seperti Tommy! Dia memandangi Mary, tapi wajahnya manis seperti biasanya. Dia memalingkan wajah. Mulut Mary rusak oleh taring-taring kuning! Seandainya dia dapat melihat mulut mereka dengan menatapinya langsung! Maka dia akan yakin! Benda hitam sirna dari pandangannya. Dia mencoba untuk makan dan piring bergerak. Dia melompat ke belakang, menjatuhkan kursinya. Mary melihatnya dengan mata ketakutan. Tommy juga bangun. "Saya harus ketemu seseorang sebelum kuliah saya yang pertama", Lowry berkata dengan suara terlatih dan hati-hati. Dia menatapi Tommy dan melihat gigi taring Mary. Dia menatapi Mary dan melihat wajah Mary tetap sama, tapi dia dapat melihat gigi Tommy. Dengan bergegas dia pergi ke lorong ruangan dan mengambil mantelnya, sadar bahwa Tommy mengikutinya dan juga mengambil mantelnya. Mary berdiri di belakangnya, memperhatikannya dengan pandangan bertanyatanya. MJim, apa ada sesuatu yang harus aku ketahui? Kamu dapat mempercayai kami, Jim." 139 Lowry menciumnya dan kelihatannya dapat merasakan taring-taring itu yang tidak dapat dilihatnya dengan jelas. "Aku baik-baik saja, sayang. Jangan menguatirkanku. Tidak ada yang salah." Jelas Mary tidak percaya padanya, dan tampaknya pikirannya dipenuhi kemarahan, karena baru setelah Lowry sampai di tangga terbawahlahdan senang mendapatkan jalan yang kokoh-Mary memanggilnya, "Topimu, Jim!"

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry melambaikan tangannya pada Mary dan melangkah ke jalan. Tommy sulit mengikutinya. "Jim, sobat, ada apa sih denganmu?" Ketika dia tidak melihat Tommy dia dapat melihat taring-taring itu dengan jelas-dengan pandangan licik dan jahat di wajah Tommy. "Tak ada apa-apa." "Tapi ada Jim. Tadi malam kamu meninggalkan meja makan, lalu pada jam sebelas atau sebelas tiga puluh, atau jam berapalah, kamu mengejar sesuatu seperti kemasukan seribu setan, dan sekarang kamu melanting dari meja. Ada sesuatu yang tidak kamu beritahukan padaku, Jim." "Kamu tahu jawabannya," Jim menjawab dengan merengut. "Aku ... aku tak mengerti." "Kamulah yang mulai mengatakan padaku tentang hantu-hantu dan setan." "Jim," Tommy menjawab, "Kamu kira akulah yang menyebabkan apa yang terjadi padamu?" 140 "Aku hampir yakin." "Aku senang kamu mengatakan 'hampir', Jim." "Minuman itu, kemudian semuanya menggelap selama empat jam dan aku kehilangan ..." "Jim, tidak ada racun atau apa pun di dunia ini yang dapat membuat orang hilang ingatan seperti itu dengan tidak meninggalkan efek. Akuilah itu, Jim." "Yah ... " "Dan kamu tahu itu," Tommy menjawab, "Apa pun yang sedang terjadi padamu tak ada hubungannya sama sekali denganku." "Yah ..." "Janganlah kita bertengkar, Jim. Aku cuma ingin membantumu." Jim Lowry diam, dan mereka berjalan sambil berdiam diri. Sekarang Lowry lapar, di depan sana kedai makanan penuh dengan suara ramai dan

http://inzomnia.wapka.mobi

wangi kopi. Dia mencoba untuk tidak mengingat-ingat apa yang terjadi padanya kemarin di sekitar tempat ini. "Kamu duluan saja," Jim berkata kepada Tommy, "Aku harus bertemu dengan seseorang di sana." "Terserah padamu, Jim. Nanti kita ketemu waktu makan siang?" "Aku kira bisa." Tommy mengangguk kepadanya dan melangkah pergi dengan cepat. Lowry masuk dan mendudukkan dirinya di atas bangku tanpa sandaran. 141 "Baiklah!" Mike menyapa, merasa lega dia tidak kehilangan langganan karena gatal mulutnya. "Pesan apa, Pak?" "Ham dan telur, " Jim Lowry menjawab. Lowry lega karena piring itu tidak bergerak. Dan mulailah timbul perasaan bahwa sedikitnya ada kaitan antara Tommy dengan apa yang sedang terjadi padanya. Ia makan seperti orang kelaparan. Setengah jam kemudian Lowry masuk ke ruangan kelasnya. Senang rasanya berada di tempat yang akrab baginya, dan senang rasanya berdiri di podium ini serta mengamati para mahasiswa lewat di lorong. Mereka segera akan masuk ke sini dan ia akan mulai berbicara tentang kepercayaan kuno pada waktu peradaban kuno, dan mungkin, akhirnya semuanya akan beres-beres saja. Sekilas dia melihat sekeliling kalau segalanya ada pada tempatnya, apakah papan sudah bersih untuk catatannyaDia memandang papan di belakang podium. Aneh. Papan itu selalu dibersihkan pada akhir pekan. Mengapa ada kalimat di situ? "Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Tunggu kami di kantormu" Aneh sekali tulisan itu! Tidak seperti catatan yang pernah dia dapatkan itu, yang ini dapat di142

http://inzomnia.wapka.mobi

bacanya jelas sekali. Sungguh-sungguh ada? Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada? Tentang apa itu? Menunggu di kantornya? Menunggu siapa? Untuk apa? Perasaan mual akan bencana yang akan datang mulai menguasainya. Permainan apakah ini? Dia menyambar penghapus lalu dengan marah menghapus pesan itu. Pada mulanya tulisan itu tidak terhapus, lalu lambat-laun ketika dia menghapus kata pertama, kata itu hilang. Lalu kedua, ketiga, keempat! Sekarang sudah terhapus! Dia membersihkannya sampai tak ada satu tanda pun tertinggal. Lalu, kata pertama, kata kedua, huruf demi huruf dengan perlahan muncul kembali satu per satu. Lorry mulai gemetar. Sekali lagi, diambilnya penghapus dan menghapuskan pesan itu. Perlahan-lahan, huruf demi huruf muncul lagi. "Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada.Tunggu kami di kantormu." Dia melemparkan penghapus sesaat sebelum dua mahasiswa pertama masuk. Dia bertanya-tanya apa yang akan mereka pikirkan tentang pesan itu. Barangkali dia dapat membuat-buat alasannya, memasukkannya dalam mata kuliah. Tidak, mahasiswa-mahasiswa biasa dengan pernyataan-pernyataan aneh di papan tulis, peninggalan dari mata kuliah sebelumnya. Lebih baik dia tidak mempedulikannya sama sekali. 143 Di seluruh ruangan kelas para mahasiswa menggeser-geser tempat duduk mereka, saling menyapa satu sama lain. Seorang pemudi memakai baju baru dan bersikap acuh. Seorang pemuda punya pacar baru dan berusaha bersikap sangat jantan terhadap pacarnya dan sangat serampangan terhadap teman-teman prianya. Derak-derik, obrolan dan suara geseran berangsur-angsur hilang. Lonceng berbunyi, Lowry mulai memberi kuliah. Hanya karena kebiasaan lama dan banyak membaca buku saja yang membantunya memberikan kuliah. Sekali-sekali, selama kuliah, ia benarbenar menyadari kata-katanya sejenak dan kelihatannya dia berbicara

http://inzomnia.wapka.mobi

cukup rasional. Mahasiswa-mahasiswa mencatat, mengantuk, berbisikbisik, dan mengunyah permen karet-seperti biasa. Tampak jelas bahwa mereka tidak melihat ada sesuatu yang salah. "Kepercayaan yang keliru dan keengganan manusia untuk memasuki dan menjelajahi sesuatu secara mendalam berkaitan dengan dewa ketika penyakit menyerang adalah penghalang yang efektif selama berabadabad untuk menuju pintu masuk ke dalam dunia ilmu kedokteran. Di Cina ..." "Tunggu di kantornya? Apa yang ditunggu? Dan apakah maksud Sesuatu yang sungguh-sungguh ada itu? "... bahkan ketika ditemukan obat dan cara penyembuhan bagi demam yang dapat diturunkan dan sakit yang dapat dikurangi, manusia umumnya 144 menganggap hal ini sebagai suatu fakta yang berkaitan dengan ketidaksukaan setan-penyakit terhadap dedaunan tertentu atau kualitas magis dan suatu ritual agama. Bahkan para dokter sendiri meneruskan praktek ritual tertentu, pertama karena mereka tidak yakin dan karena pikiran para pasien, sebagai faktor terbesar dalam penyembuhan, akan lebih baik bila didorong oleh kepercayaan pasien itu sendiri." Leganya dapat berdiri di sini dan berbicara kepada mereka seperti tidak ada apa-apa. Dan kelas kelihatan wajar, tampak dari para mahasiswa yang terus memandang keluar lewat jendela dan pintu, kepada matahari cerah dan bersahabat serta rumput yang sejuk dan lembut. "Dalam kebudayaan mana pun, sejarah penyembuhan secara medis dimulai oleh gemuruh gendang dukun yang mencoba mengusir setan dari pasiennya." Sampai di sini dia biasanya mencoba menceritakan sebuah lelucon kecil tentang seorang pasien yang membiarkan dirinya disembuhkan secara gila-gilaan dan sembrono untuk menyelamatkan gendang telinganya, tapi baru kali ini dia tidak dapat melakukannya. Mengapa?-Ia bertanya-tanya.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Rentannya manusia terhadap penyakit, pertama-tama ditindaki sebagai penegasan akan roh-roh dan setan-setan, karena pada umumnya tidak ada perbedaan nyata antara pasien yang sehat dan yang sakit, dan apa yang tidak dapat dilihat 145 manusia, dia hubungkan dengan se..." Lowry memegang erat-erat pinggiran mejanya, "Dia hubungkan dengan setan dan iblis." Bukankah aneh gendang dukun dulu dapat menyembuhkan orang? Aneh bahwa jampi-jampi dan jimat menjadi satu-satunya pelindung manusia dari bakteri sepanjang generasi ke generasi? Aneh bahwa obat saja masih tetap memakai banyak bentuk yang secara langsung dapat ditelesuri berasal dari setan dan iblis? Tumpukan tongkat-tongkat kruk dalam gereja orang Meksiko itu menunjukkan mujarabnya kepercayaan bahkan dalam kasus-kasus "tidak ada harapan". Gereja! Dan sekarang ketika manusia telah berpaling dari gereja kepada kebudayaan yang seluruhnya materialistis, tidakkah aneh jika urusan-urusan duniawi banyak menumpahkan darah dan kesuraman? Setan-setan kebencian dan iblis penghancur, yang kerjanya mencemooh manusia serta menambah kemalangannya! Roh-roh yang ada di darat, air, dan udara, yang melepaskan kepercayaan dan pergi, tak dirintangi, untuk melaksanakan kejahatan mereka di dunia iniDia berhenti. Kelasnya tidak lagi saling berbisik, mengunyah permen karet, memandangi jendela atau mengantuk. Mata mereka memandang tertancap dengan takjub. 146 Dia sadar telah menyuarakan apa yang terakhir dipikirkannya dengan keras. Untuk sejenak, tak lebih lama dari suatu jeda yang biasa, dia mempelajari kelasnya. Pikiran-pikiran muda yang siap dan menunggu untuk diberi makan apa saja-yang oleh orang bereputasi mana saja mungkin ingin memberi makan- pikiran seperti spons menyerap setengah

http://inzomnia.wapka.mobi

kebenaran dan sama sekali kebohongan, dan propaganda yang disebut pendidikan, yang merupakan bahan untuk dicetak menjadi bentuk apa saja yang dipilih oleh atasan mereka. Bagaimana ia tahu bahwa dia sudah mengajarkan kebenaran? Dia bahkan tidak tahu apakah penyebaran demokrasi itu salah atau benar. Ini adalah anak-anak generasi yang akan datang, di ambang perkawinan dan urusan perang yang sah. Dapatkah ia, dengan latar belakangnya, menyatakan apa saja yang mungkin dapat membantu mereka? Dia, yang sudah bertahun-tahun meyakini bahwa segala sesuatu dapat dijelaskan melalui materi pengetahuan ilmiah, dia, yang sekarang sudah mengembara jauh dan melihat benda-benda dan berbicara dengan makhluk-makhluk yang selama bertahun-tahun ditentangnya! Dapatkah sekarang dia mengatakan apa yang dia sudah sering katakan sebelumnya? "... dan karena kepercayaan itu juga, yang sangat dalam berakar dari nenek moyang kita, tidak satu pun dari kita sekarang yakin kecuali bahwa ada suatu kebenaran dalam pemikiran kuno itu. 147 Atau mungkin..." Mengapa sekarang dia mundur? Sekarang ialah si pencetak bahan itu. Mengapa dia harus berdiri di sini dan berbohong padahal tidak sampai 12 jam sebelumnya dia telah berjalan dengan hantu-hantu, sudah dipandu oleh seorang pendeta yang sudah mati lebih tiga ratus tahun lalu? Telah didera oleh hal-hal yang tidak dia lihat, yang bahkan saat ini dapat melihat sekilas benda hitam yang melemparkan dirinya ke bayangan di mana tidak ada matahari? Ialah si pencetak bahan itu. Mengapa dia takut kepada mereka? "Manusia berpengetahuan ilmiah," dia mulai dengan suara tenang, "menghilangkan ketakutan dari pikiran manusia dengan menceritakan kepada manusia bahwa tidak ada yang harus ditakuti hanya karena ia tidak dapat melihat penyebab sebenarnya. Saat ini manusia telah menyebarkan perasaan bahwa segala sesuatu dapat dijelaskan, dan bahwa wajah Tuhan pun memandang lewat media busur elektrik. Namun sekarang, saya tidak yakin tentang apa pun. Saya telah menelusuri ke

http://inzomnia.wapka.mobi

belakang menemukan bahwa miliaran manusia tak terhitung, yang semuanya pernah hidup sebelum abad yang terakhir, mengatur hidup mereka menghormati dunia gaib. Manusia selalu tahu bahwa nasibnya di dunia ini penuh sengsara, dan mereka, sesaat sebelum waktu geologi bumi, mengerti bahwa ada makhluk-makhluk di luar pengetahuan yang melakukan kesenangan aneh untuk menyiksa mereka." 148 "Di kelas ini, saat ini saja, ada sedikitnya setengah lusin jimat yang diyakini keampuhannya oleh pemiliknya. Kalian menyebutnya pembawa keberuntungan dan kalian menerimanya dari orang yang kalian sayangi atau menemukannya secara kebetulan dalam suatu kejadian di luar pemahaman kalian. Jadi, kalian setengah percaya adanya dewa keberuntungan. Dan kalian setengah percaya adanya dewa malapetaka. Kalian sudah memperhatikan dari waktu ke waktu bahwa pada waktu kamu merasa sedang yakin-yakinnya akan kekebalanmu, pada saat itulah permulaan kehancuran kalian sendiri. Mengatakan dengan keras-keras bahwa kalian tidak pernah sakit kelihatannya mengundang datangnya penyakit. Berapa banyak pemuda yang kamu tahu yang membual bahwa mereka tidak pernah mendapat kecelakaan, dan kemudian kalian kunjungi karena kecelakaan? Dan jika kamu tidak percaya akan hal ini, maka kamu tidak akan cemas tertimpa bahaya setiap kamu membual tentang keberuntungan kamu sendiri. "Ini dunia modern yang penuh dengan materi 'penjelasan', namun begitu tidak ada mesin yang menjamin keberuntungan, tidak ada pernyataan yang jelas dalam hukum mana pun yang mengatur tentang nasib manusia. Kita tahu bahwa kita menghadapi sejumlah keterangan tertentu, dan menyangkal segala kepercayaan tentang kegaiban atau adanya sekumpulan dewa-dewa jahat, kita tetap 149 memahami dengan jelas bahwa kekuatan kita menentang kegelapan dan kehampaan, dan sangat sedikit memahami tentang banyak kesengsaraan

http://inzomnia.wapka.mobi

yang kita alami. Kita berbicara tentang 'untung', dan kita membawa jimat keberuntungan dan kita berharap luput dari bahaya. Kita meletakkan salib di atas atap gereja kita dan lengkungan-lengkungan di menara tempat lonceng kita. Ketika terjadi satu kecelakaan, kita menunggu terjadinya kecelakaan yang kedua dan merasa tenang bila yang kedua itu sudah terjadi. Kita menaruh kepercayaan kita kepada dewa kebaikan dan dengan kepercayaan itu kita terus hidup, atau kita menjalani hidup tanpa bantuan melalui liang kehidupan yang suram, waspada terhadap alat penghancur yang kejam, yang mungkin merampas kita dari kebahagiaan. Atau dengan sombong kita menempatkan semua kepercayaan kepada diri kita sendiri dan menantang nasib untuk berbuat seburuk-buruknya. Kita gemetar di tempat gelap. Kita merasa ngeri di hadapan kematian. Kita berpaling, beberapa dari kita, kepada ilmu mistik, seperti astrologi atau numerologi untuk melapangkan jalan hidup kita. Dan tak ada seorang pun di sini, jika ditempatkan pada tengah malam di rumah 'berhantu' akan memaksa menyatakan tidak ada hantu-hantu. Kita adalah manusia yang pintar, yang di bibir mengucapkan ketidakpercayaan, tapi memutar mata kita ke belakang untuk mencari bahaya apa saja yang mungkin menyambar dari kehampaan hitam itu. 150 "Mengapa? Jadi, apakah benar bahwa di se-keliling kita ada setan dan iblis dan roh-roh yang karena cemburu kepada manusia membuat kerusakan yang disengaja? Atau, walaupun ada bukti ilmu pengetahuan probabilitas terhadap penjelasan dari kejadian-kejadian kebetulan, apakah kita menyatakan bahwa umat manusia membawa sengsaranya kepada dirinya sendiri? Apakah perantara yang biasanya kurang kita amati? "Sebagai pertanyaan saja, biarlah saya bertanya, mungkinkah kita semua memiliki indera tersembunyi, yang dalam kemodern kita yang berjalan cepat telah hilang dalam perkembangannya? Mungkinkah nenek moyang kita yang berperasaan tajam terhadap bahaya primitif, terkena angin dan kegelapan, telah memperhatikan perkembangan pribadi indera

http://inzomnia.wapka.mobi

itu? Dan karena kita lalai untuk meningkatkan daya pemahaman kita sendiri secara pribadi, apakah sekarang kita 'buta' terhadap perantaraperantara luar-material? Dan mungkinkah kita setiap saat tiba-tiba mengalami kebangkitan kembali indera itu, dan segamblang cahaya kilat kita melihat makhluk-makhluk yang dengan jahat mencemburui kehidupan kita? Andai kita dapat, untuk saat yang singkat, melihat hal supernatural, maka kita akan memahami kerumitan yang menimpa manusia. Namun, jika kita mengalami kebangkitan itu kembali dan mengatakan apa yang kita lihat, 151 mungkinkah kita akan dijuluki 'gila'? Apa pendapat kita tentang penglihatan para santo itu? "Sebagai anak-anak kita semua merasakan hantu-hantu dalam kegelapan. Mungkinkah indera itu lebih menonjol pada anak yang pikirannya belum ditumpulkan oleh beban berlebihan dari fakta, fakta, dan fakta? Adakah manusia di dunia ini yang bertentangan dengan dunia gaib, tapi tidak dapat memperlihatkan atau menerangkan dan dibuat percaya karena tidak adanya orang lain yang mempunyai indera aneh itu? "Saya memberikan kepada kalian sesuatu untuk direnungkan. Kalian sudah menyimak kuliah saya dengan sabar selama berminggu-minggu dan telah mengisi buku catatan dengan potongan-potongan ilmu etnologi. Sampai sekarang, tak pernah sekali pun saya membuat kalian berpikir tentang sesuatu atau merenungkan sebuah pertanyaan. Nah, bel sudah berbunyi. Pikirkanlah apa yang sudah saya katakan." Separuh dari mereka, sambil keluar kelas, berpikir bahwa itu adalah salah satu lelucon-lelucon terkenal Profesor Lowry. Separuhnya lagi, yang berpandangan teliti tampaknya bertanya-tanya apakah Profesor Lowry sedang sakit. Apa pun itu, tidak ada bedanya bagi Lowry apa yang mereka pikirkan. Dia mendudukkan dirinya di bangku dan menghindari semua pandangan dengan memisah-misah lembaran catatan.

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Tunggu kami di kantormu." 7 Untuk beberapa saat Lowry duduk di kantornya, memandangi tumpukan kertas yang berserakan memenuhi mejanya, memikirkan bagaimana ia telah menyelesaikan kuliahnya. Kelihatannya, sewaktu ia memikirkannya, sudah nasib manusia untuk menarik kembali pernyataan dan prasangka yang pernah dilontarkannya, karena hal-hal yang sudah ia sumpahi untuk tidak dilakukan adalah hal-hal yang pada akhirnya harus ia lakukan, kepercayaan-kepercayaan yang paling aneh baginya pada akhirnya mencekik tenggorokannya dengan nasib yang jahat. Bukankah demikian? Mengingat dirinya, Jim Lowry, seorang etnologis sampai mengakui kekuatan-kekuatan di luar panca indera-Ya betul, inilah ia sekarang, menunggu. Menunggu apa? 154 Empat jam itu? Pikiran tersebut membuatnya bangkit dan melangkah bolak-balik dengan sikap berinsting bagaikan makhluk liar yang terkurung dalam terali besi. Ia merasakan dirinya seperti ini dan berusaha tenang dengan mengaduk berbagai tumpukan dengan kakinya dan melihat label-label alamat dari benda-benda yang dikirim dari Yucatan. Terdapat hasil kerja setahun lalu menurut label itu-yang malahan ia tidak tahu apa isinya. Kepingankepingan batu, potongan puing, cetakan-cetakan gips, miniatur berhala yang asal-asalan, segulung surat perkamen dalam kontainer besi ... Sambil menunggu, ia membuka kotak pertama dengan tangan dan meletakkannya di meja. Ia mengangkat tutupnya. Hanya satu fosil tengkorak yang ditemukan di samping kayu upacara korban, barang keramat peninggalan terakhir dari seorang malang yang hatinya dirobek hidup-hidup dari badannya untuk memuaskan pendeta yang dikhayalkan memuja dewa-dewa kejam yang berpikir bahwa tuhan mereka butuh korban untuk pembaruan. Hanya sebuah tengkorak cokelat tanpa mataIa telah menggalinya dengan agak berdarah dingin, terbiasa karena

http://inzomnia.wapka.mobi

bagian dari pekerjaannya. Namun mengapa ia gemetar ketakutan sekarang? Namanya-ya namanya. Pastilah karena itu! Namanya tertulis di batu nisan itu. 155 JAMES LOWRY Lahir 1901 Wafat 1940 Rest in Peace Aneh, ia harus jatuh di atas gundukan berumput kuburannya, lebih aneh lagi bahwa itu adalah tempat ia beristirahat malam itu. Dan tanggalnya? 1940? Ia menelan ludah, sesuatu terasa menyumbat tenggorokannya. "Tahun ini?" Besok, minggu depan, bulan depan? Meninggal 1940 Dan ia menemukan ketenangan dari siksaan yang dialaminya. Pintu terbuka dan Tommy masuk. Lowry tahu, namun tidak dapat membuat dirinya menatap wajah Tommy. Dan ketika ia melakukannya, saat ia mulai menaikkan matanya ia melihat senyum dengki dan taringtaring kuning itu. Namun saat ia melihat langsung wajah itu, itu adalah Tommy yang telah ia kenal. "Hidup terlalu membosankan bagimu, ya," ucap Tommy sambil tersenyum. "Kamu tidak akan meluncur ke kelas ilmu kimia untuk memperoleh nitrogliserin 'kan? Atau mungkin kamu membutuhkannya?" Nitrogliserin: cairan minyak eksplosif yang keras untuk membuat dinamit dan dalam dunia kedokteran untuk memperbesar pembuluh darah 156 "Ada apa?" "Tidak ada apa-apa, kecuali salah seorang mahasiswamu hampir pingsan karena histeris. Dan sisanya-atau paling tidak, beberapa dari merekaberjalan sambil bergumam mengenai setan dan iblis. Jangan katakan engkau melihat makhluk-makhluk itu seperti caraku."

http://inzomnia.wapka.mobi

"Tidak seperti caramu," ujar Lowry. "Setiap orang terpaksa harus percaya dengan apa yang dilihatnya." "Ya, ya, baiklah, Doktor Lowry sang Penyihir tua! Apakah kamu betulbetul memikirkan hal-hal yang katamu sudah mereka katakan?" "Apa lagi yang dapat aku pikirkan? Selama empat puluh delapan jam aku telah berjalan dan berbicara, mengejar dan dikejar hantu-hantu." "Kamu terlihat tenang menghadapinya." "Mengapa harus tidak tenang?" "Oh, tidak ada alasan. Kamu terlihat jauh tidak terganggu dibandingkan beberapa hari sebelum ini, Sabtu dan Minggu, tepatnya. Apakah ... jadi, apakah kamu masih melihat-?" "Masih," kata Lowry. "Seseorang dapat terbiasa dengan apa pun juga." Pintu terbuka untuk kedua kalinya dan mereka berbalik melihat Mary masuk. Ia lupa akan kegemparan yang mungkin telah diperbuat Lowry di kelas dan tidak ada keinginan menanyainya. Tampak157 nya ia merasa dirinyalah yang mungkin menjadi penyebab tingkah laku aneh Lowry. Mary tampak setengah ketakutan dan hanya dapat tersenyum, dan setelah melihat Lowry tersenyum kepadanya, ia pun menjadi ceria. "Halo, Jim. Halo, Tommy. Aku hanya mampir untuk alasan sebagai seorang istri, Jim. Uang tunai kita tinggal sedikit, kita perlu beberapa pakaian untuk musim semi ini serta lemari harus diisi dengan bahan makanan." Jim mengeluarkan buku ceknya. "Itu," kata Tommy, "adalah alasan mengapa aku tidak akan menikah." "Ini menyenangkan, kok," kata Lowry, sambil menulis cek. "Kelasku baru mulai dua jam lagi," kata Tommy. "Bolehkah aku jadi keledai beban untuk belanja-anmu?" "Keledai beban yang baik seperti itu cukup dapat diterima," jawab Mary sopan.

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry memberinya cek dan Mary menciumnya ringan. Tommy meraih siku Mary dan mereka meninggalkan ruangan. Apakah ini semacam ilusi panca indera yang menyebabkan Lowry beberapa saat merasakan gigi-gigi taring di bibir Mary? Apakah jatuhnya cahaya 158 lampu yang begitu rupa pada wajahnya yang telah membuat Lowry melihat taring-taring berwarna kuning itu? Apakah karena kecemburuan alami saja yang telah membuatnya yakin bahwa Mary memandang Tommy dengan tatapan cinta saat mereka keluar ruangan? Ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat berusaha untuk menghilangkan pikiran buruk itu, dan kembali ke mejanya, ke tempat tengkorak tadi. Dengan marahnya, ia meletakkan tutup kotak itu dan menggeser jauhjauh darinya. Namun rupanya tutup itu tidak benar letaknya, dan kotak itu tidak berdiri dengan tegak di atas tumpukan barang sehingga ia menggelinding dengan mengeluarkan suara menggaung untuk akhirnya berdiri dengan lubang hidungnya bersandar di kaki Lowry. Ia menendangnya dan tengkorak tersebut terguling dengan suara gedebuk pelan ke sudut dan di sana rongga matanya seperti memandangnya dengan celaan pelan. Salah satu giginya terlepas dan membuat titik cokelat di atas karpet. JAMES LOWRY Lahir 1901 Wafat 1940 Rest in Peace Pikirannya kacau hingga ia tidak dapat mengingat apakah itu tengkorak Sebastian atau bukan, 159 atau bahkan apakah kuburan Sebastian telah menghasilkan sesuatu, kecuali debu dan tali pinggang emas. Tanpa tujuan, dari dalam jejalan bayangan masa SMA-nya terngiang kata-kata, "Lakukan atau tidak sama sekali, itu adalah masalahnya." Ia mengucapkannya berulang kali sebelum ia menyadarinya sama sekali. Ia mencoba mengutip semacam lelucon

http://inzomnia.wapka.mobi

sedih, dan bergumam, "Aduh, Lowry yang malang. Aku mengenalnya, Horatio-" Ia mencoba tertawa pada dirinya sendiri namun gagal. Ia dapat merasakan otot-ototnya kembali kejang, ia dapat mendengar gema ucapan ibu tua itu. Kucing, topi, tikus,-Kucing, topi, tikus. Topi, kelelawar, kucing, tikus. Topi menuju kelelawar, menuju kucing, menuju tikus. Tikus lapar, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Topi, kamu datang ke sini untuk kelelawar, kamu mendekati kucing, kamu dimakan oleh tikus. Apakah kamu masih ingin mencari topimu? Topi, kelelawar, kucing, tikus. Tikus lapar, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Apakah kamu masih ingin menemukan topimu? 160 Apakah kamu masih ingin menemukan topimu? APAKAH KAMU MASIH INGIN MENEMUKAN TOPIMU? Ia melompat menjauh dari mejanya dan membenturkan kursinya ke lantai. Suara kerasnya memberinya kelegaan, namun begitu ia mendirikan kursinya ... Topi, kelelawar, tikus, kucing. Topi, kelelawar, kucing, tikus. Topi, topi, topi. Kelelawar, kelelawar, kelelawar, kelelawar. Tikus, tikus, tikus, tikus, tikus. Topi, kelelawar, kucing, topi, tikus, topi, kelelawar, tikus, kucing, topi, tikus, kelelawar, kucingApakah kamu masih ingin menemukan topimu, James Lowry? "Tidak!" "Berarti," ujar sebuah suara sopran anak, "kamu adalah Kehidupan."

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia memandang sekelilingnya mencari pemilik suara tersebut. Namun kantor itu kosong. Dan kemudian Lowry melihat gerakan tertentu di dinding di depan mejanya di tempat yang dulunya terdapat lemari buku, yang meninggalkan guratan-guratan pada dinding. Ia menatap tempat itu dengan saksama dan menyadari bahwa gerakan itu membuat bentuk yang jelas. Pertama, bentuk samar-samar suatu wajah, dan kemudian, sedikit 161 demi sedikit, disambung dengan bentuk badan. Rambut di atas kepala, dan sepasang mata bergerak lamban, dan satu tangan timbul dari dinding yang diikuti dengan lainnya. "Saya tidak ingin menakutimu," ucap suara tinggi dan musikal itu. Benda itu menyerupai seorang anak kecil yang umurnya tidak lebih dari empat tahun, seorang anak kecil dengan rambut keriting pirang panjang berbentuk indah dan berlesung pipit, la mengenakan baju berjumbaijumbai, semuanya bersih dan putih. Wajahnya bulat dan cantik, namun itu kecantikan yang aneh, tidak sepenuhnya kekanak-kanakan, matanya biru gelap, hampir hitam, dan di dalamnya terpancar ekspresi yang bukan ekspresi polos anak kecil, namun lebih terlihat sebagai suatu ekspresi jalang yang bergairah, bibirnya penuh, membuka, seolah-olah akan memberikan ciuman hangat seorang kekasih. Dan bagaikan sebuah aura, satu bayangan hitam terbentuk bundar mengelilinginya. Namun, secara sekilas pandang, yang terlihat seorang anak kecil, berumur tidak lebih dari empat tahun, polos, dan penuh tawa. Matanya yang cabul menatap wajah Lowry sembarangan saat ia bertengger di atas mejanya. "Tidak, saya tidak membuatmu takut, kan?" "Mahkluk... makhluk apakah kamu?" ujar Lowry. "Seorang anak kecil, tentu saja. Tidakkah kamu punya mata?" Dan sambil termenung, ia berkata, 162

http://inzomnia.wapka.mobi

"Kamu tahu, kamu adalah seorang laki-laki yang sangat tampan, Tuan Lowry. Sungguh besar dan kasar-" Pandangan melamun terlihat di matanya dan lidah kecil merah jambunya menjentik membasahi bibirnya dengan bergetar. "Kamu yang menulis pesan itu?" "Bukan. Namun aku datang untuk mengatakan padamu tentang hal itu. Kamu sekarang cukup yakin, Tuan Lowry, bahwa kamu tidak ingin menemukan topimu?" "Tidak!" "Tapi itu topi yang sangat bagus." "Saya tidak ingin melihatnya lagi." Ia tersenyum dan menyandarkan tubuhnya dengan tenang, sepatu kecilnya membuat bunyi ketukan yang beraturan di sisi samping meja. Ia menguap dan melemaskan ototnya dan menatap lama ke arah Lowry. Bibirnya yang penuh bergetar dan lidah merah jambunya menjentik. Dengan usahanya yang kelihatan dia berusaha kembali ke urusannya. "Jika kamu sudah selesai dengan ketidakper-cayaanmu terhadap kami," ujarnya, "dan kalau kamu mau membantu kami melawan yang lain, maka saya akan mengatakan sesuatu yang membuatmu senang. Maukah kamu?" Lowry ragu dan kemudian mengangguk. Ia merasa sangat aneh. 163 "Kamu mengunjungi temanmu, Tommy Williams, sesaat sebelum kamu kehilangan empat jammu kan?" "Kamu mungkin mengetahui hal ini lebih dariku," jawab Lowry dengan penuh kepahitan. Ia tertawa sesaat, dan Lowry mulai mengenali suara yang berada di dekatnya berjam jam sebelumnya. Ia menatap gadis cilik itu dalamdalam dan mulai melihat bayangan gadis cilik itu yang mulai bergetar dan aura hitam menyebar berkerut bagaikan sesuatu makhluk besar gelap sedang bernapas. Ia mengayunkan sandalnya ke arah meja dan melanjutkan ucapannya. "Tommy Williams mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya. Kamu

http://inzomnia.wapka.mobi

menawarkan kami tantangan dan mengatakan kami tidak ada, padahal kami tahu tentangmu melebihi dirimu sendiri. Kamu tahu, segala sesuatu ini telah direncanakan. Setiap beberapa generasi, Tuan Lowry, kami bahkan memperbanyak urusan kami dengan manusia. Suatu periode baru saja dimulai. Dan kamu, Tuan Lowry, telah dinobatkan, karena kami membutuhkan kendali manusia." Anak kecil itu tersenyum dan lesung pipit terlihat di pipinya yang halus. Ia merapikan bajunya dengan gerak-gerik seorang anak kecil, memandang Lowry dan mengetukkan tumit sepatunya "Itu yang kami maksud dengan "Kehidupan", Tuan Lowry. Kamu adalah kehidupan, pusat kendali. Biasanya semua kehidupan berlalu dengan cepat, 164 berganti seiring kita lalui. Saat ini mungkin untuk pertama kalinya dalam hidupmu kau tiba-tiba merasa apakah 'Saya adalah Saya?' Ya, kesadaran yang ada dalam dirimu bertalian dengan apa yang orang sebut keilahian. Untuk sesaat hampir setiap makhluk hidup di dunia ini telah menjadi Kehidupan, fokus dari segala kehidupan. Ini seperti obor yang diteruskan dari tangan ke tangan. Biasanya anak-anak kecil polos seperti sayalah yang dinobatkan, sehingga anak kecil itulah yang merenungkan banyak hal di luar jati dirinya sendiri." "Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?" "Nah," katanya dengan sungguh-sungguh, "Asal kau tahu saja, ini adalah waktunya kami memilih Kehidupan dan menginvestasikan fungsi ini hanya pada satu orang. Saya yakin Tommy Williams-mu itu tahu hal ini. Selama kau hidup, maka dunia ini bergerak, hidup. Selama kau berjalan, mendengar, dan melihat dunia berputar maju. Yang kamu tahu adalah bahwa di sekitar dirimu segala kehidupan memusatkan diri untuk kelihatan hidup. Sebenarnya tidak begitu. Semua yang lain hanya alat pentas untukmu. Hal ini seharusnya terjadi padamu dari dulu sekali, tapi

http://inzomnia.wapka.mobi

sulit untuk membangun komunikasi denganmu. Kamu adalah Kehidupan, satu-satunya yang hidup di dunia ini." 165 Lingkaran hitam di sekitar anak itu bergetar lembut. Ia menyentuhkan tangannya yang indah ke pita putih rambutnya, lalu melipat tangannya di pangkuan. Ia menatap Lowry dengan tajam, dan pandangan bergairah perlahan tersirat di matanya, dan bibirnya membuka. Napasnya semakin cepat. "Apa...apa yang harus aku lakukan?" tanya Lowry. "Tidak ada. Kamu adalah Kehidupan." "D-di-i-ia-a a-a-d-da-la-h K-k-e-e-hi-d-u-p-pa-n!" terdengar geraman paduan suara terdengar di bagian lain ruangan. "Tapi mengapa kamu memberitahukan ini kepada saya?" "Agar kau tidak mengkhawatirkan apa-apa dan kamu tidak melakukan sesuatu dengan gegabah. Kamu takut kepada Tommy Williams. Ya, Tommy Williams, seperti halnya Jebson dan Billy Watkins, hanyalah sandaran yang memotivasi dirimu." "Tapi mengapa pagi ini ketika ia mendekatiku dan mencondongkan tubuhnya dan memandangi wajahku aku tak dapat bergerak?" Ia terlihat tegang. "Apa yang ia lakukan?" "Hanya memandangiku. Dan aku terus-menerus melihat taring-taring itu saat aku menatapnya langsung-" "Oh!" ia menangis terkejut. "Itu tidak mungkin!" "I-t-t-uu tt-i-dd-a-k mm-uu-n-gg-k-ii-n!," paduan suara itu itu terdengar lagi. 166 "Terlambat," akhirnya ia bicara. "Tidak ada yang dapat kamu lakukan. Tommy Williams adalah pemimpin yang lain. Dan bagaimana pun juga kamu harus berurusan dengan Tommy Williams." "Mengapa?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Ia telah mengambil sebagian dari isi jiwamu." "Ia baru saja berada di sini beberapa menit yang lalu." "Setiap kali ia melihatmu ia akan mencoba mengambil sebagian dari dirimu! Kamu harus mencegahnya!" "Bagaimana?" raung Lowry. Namun anak kecil itu sudah lenyap, dan aura gelap itu semakin pekat dan mulai hilang di atas sampai hanya seperti benda kecil hitam dan bulat. Dengan letupan asap benda itu lenyap! "Bagaimana?" teriak Lowry. Hanya gema suaranya di dinding yang menjawab^ nya. Dan saat ia menatap bekas retakan di dinding, itu hanya gurat retakan yang tidak mirip dengan suatu wajah atau pun yang lain. Apa yang telah terjadi dengan benda itu? Di mana benda itu sekarang? Lowry membenamkan wajahnya pada kedua telapak tangannya. Ketika lonceng jam dua belas berbunyi, Lowry bangkit lebih hanya karena kebiasaan daripada 167 keinginan untuk meninggalkan kantornya. Rasa keprihatinan yang pedih dan mendalam meliputi dirinya, seakan di bawah sadarnya ia menunggu suatu pukulan dari suatu tempat pojok yang tak terduga menghempasnya setiap saat. Dengan segala usaha, ia berusaha menenangkan pikirannya, ia menegakkan bahunya dan memakai mantelnya dan berjalan ke depan dengan tatapan awas. Namun ada perasaan lain yang mulai dirasakannya, perasaan bahwa tidak ada yang dapat menyentuhnya. Saat perasaan itu hilang, perasaan yang lain akan datang. Seperti kepercayaan religi fanatik terhadap 'tuhan' pribadi, suatu hal yang terasa sangat asing bagi Lowry. Dan saat ia berjalan melewati kerumunan mahasiswa yang terburu-buru di lorong-lorong kelas dan di bawah tangga, ia mulai menyadari kekuatan dalam dirinya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia, bagaimana pun juga memang seorang pria besar, namun sebagai seorang yang sangat pemalu, ia tidak pernah menyadari kenyataan itu. Bahkan, ia lebih beranggapan dirinya sebagai seorang yang kurang besar dan kurang tinggi. Beberapa atlet di kampus melewatinya bersamaan, dan ia memperhatikan, dengan hampir tersenyum, bahwa ia sebenarnya lebih tinggi dan lebih besar dari mereka. Aneh, ia tidak pernah menyadari kelebihan pada dirinya. Ini bagaikan menemukan tambang emas atau menemukan wanita cantik yang menyatakan cintanya, atau sejuta orang berdiri bersorak untuknya. 168 Di luar, seorang siswa menarik kursinya di depan tangga hingga cahaya matahari menghangatkan punggungnya, dan di tangannya ia memegang koran. Saat Lowry melewatinya, ia bertanya-tanya berita apa yang terbaru, maka ia melirik koran yang dibaca mahasiswa itu. Untuk beberapa saat ia berpikir bahwa ia buta. Tidak ada cetakan apa pun di koran tersebut. Yang ada hanya lembaran kertas putih, namun mahasiswa itu tampak membacanya dengan asyik. Lowry, meskipun bingung, tetap berjalan. Namun, saat ia berjalan ia merasa senang dengan aktivitas itu dan lambat laun melupakan masalah koran tersebut. Beberapa mahasiswa berdiri di sepanjang jalan, berbicara satu sama lain. Seorang pria menghidupkan pemotong rumput. Seorang bocah lelaki melangkah kecil sambil membawa amplop telegraf berwarna kuning. Tiba-tiba saja Lowry merasakan sesuatu yang aneh, seolah-olah sesuatu sedang terjadi di belakangnya yang harus ia ketahui. Ia berhenti dan memandang sekeliling. Bocah tersebut tadinya berhenti berjalan, namun kemudian berjalan kembali. Lelaki pemegang pemotong rumput tadinya berhenti, namun sekarang memotong rumput kembali. Keramaian mahasiswa berhenti menggerakkan tangan dan berhenti tertawa sesaat lamanya, namun segera melakukannya kembali.

http://inzomnia.wapka.mobi

169 Lowry merenunginya sambil berjalan. Mungkin sesuatu telah terjadi di otaknya, seperti ingatan yang salah. Tentu saja ini hanya imajinasinya yang membuat ia percaya bahwa segalanya berhenti di luar pengamatannya. Billy Watkins yang pastilah bangun lebih pagi daripada biasanya sedang berjalan terpincang ke arahnya. Ia berhenti dan menyentuh topinya. "Anda merasa lebih baik hari ini, Ji-Profesor Lowry?" "Lebih baik, terima kasih." "Baiklah, jaga diri Anda, Jim-Profesor Lowry." "Terima kasih, Billy." Lowry berjalan dan kemudian ia memndapat-kan perasaan itu lagi. Ia berhenti dan memandang ke belakang. Billy Watkins sedang berdiri bagaikan orang-orangan yang pincang, namun saat Lowry benar-benar memandanginya, Billy Tua mulai berjalan. Dan laki-laki yang memegang pemotong rumput, pembawa pesan dan para mahasiswa- mereka semua berhenti juga, baru bergerak ketika Lowry memandang mereka. Sangat aneh, pikir Lowry. Dan ada hal aneh lain yang menunggunya ketika ia melanjutkan perjalanannya. Kereta kuda berjalan lamban di sebelah kanannya, dan baik kuda maupun keretanya terhenti di tengah-tengah aksi mereka saat 170 ia membuang pandangannya, dan barulah berjalan lambat saat Lowry mengamatinya. Ia sampai di sebuah kafe kecil tempat para dosen biasa makan siang. Ia membuka pintu di tengah keheningan. Tidak terdengar gemerincing pisau dan garpu, dentingan piring-piring, tidak ada obrolan. Diam. Namun hanya sekejap. Lowry masuk ke dalam kafe dan suara-suara dentingan, gemerincing dan obrolan mulai terdengar penuh seperti rekaman suara

http://inzomnia.wapka.mobi

terpotong separuh jalan. Selain itu, tidak ada sesuatu yang berbeda dari biasanya di tempat itu. Dosen-dosen lain menyapanya dan beberapa orang mahasiswa mengangguk sopan dan ia pun duduk di sebuah bangku. "Sungguh memalukan apa yang telah Jebson lakukan terhadapmu," kata seorang dosen muda dengan muak. Sungguh memalukan. Kelihatannya seseorang telah memukul orang itu karena ada bekas-bekas di wajahnya yang tidak dapat segera dihapus. Tapi saya tetap berpikir perbuatannya sungguh memalukan." "Roti lapis isi salad ayam dan segelas susu," kata Lowry kepada pelayan. Ia lalu berbicara kepada beberapa pria di mejanya mengenai hal-hal sepele di kampus dan menceritakan kepada mereka anekdot mengenai perjalanan terakhirnya ke Yucatan. Perasaan menguasai diri, bercampur dengan "pusat" keberadaan membuat Lowry tenang. Dan beberapa saat kemudian, saat mereka berpisah, ia menyadari bahwa ia telah 171 menjalin pertemanan lebih akrab dengan teman-temannya. Namun sesuatu yang aneh telah terjadi di tempat ini selama makan siang. Ia beberapa kali mencoba untuk mendengarkan pembicaraan di meja belakangnya, namun yang terdengar hanya campuran suara-suara. Ia menyadari kalau hari ini adalah hari Senin dan dirasakannya suatu perasaan lega. Ia tidak harus mengajar lagi hari ini, karena jadwal padatnya jatuh pada hari Selasa dan Kamis. Ia dapat pergi keluar dan menikmati sinar matahari dan melupakan apa yang telah terjadi dengannya. Tempat itu hampir kosong saat ia pergi. Ia berdiri sebentar di luar pintu, berpikir jalan mana yang harus ia tempuh. Dan kemudian ia terkejut karena semua tidak biasa di jalan yang akrab ini. Dua mobil berhenti di jalur macet, para sopir kelihatan sedang tidur di balik kemudi mereka. Seorang anak di atas sepeda terlihat bersandar tak berdaya di pohon. Tiga orang mahasiswa tertelungkup di pinggir jalan. Orang-orang itu pasti telah mati.

http://inzomnia.wapka.mobi

Tapi tidak. Tidak, para pengemudi mobil itu kini duduk tegap dan mobilmobil itu bergerak. Anak yang berada di atas sepeda mengayuh sepedanya terburu-buru. Tiga orang mahasiswa itu menyambar bukunya dan berjalan begitu saja menuju kampus. Lowry berbalik dan memandang ke dalam kafe. Petugas kasir duduk telungkup di atas kotak kaca 172 di samping buku kasir. Seorang pelayan diam dengan posisi berdiri di atas satu kaki dan memegang nampan di telapak tangannya dengan seimbang. Seorang pengunjung kafe hampir telungkup di atas mangkuk supnya. Lowry mengambil langkah sembarangan ke arah mereka. Pelayan itu mulai bergerak perlahan. Kasir mulai menulis di bloknot. Pengunjung itu mulai menghirup supnya dengan suara menyeruput. Merasa bingung, Lowry berjalan keluar dari kampus ke arah jalan. Apa yang sedang dia alami sekarang?Ia berhenti di stan penjual koran dan membeli sebuah surat kabar. Tidak ada yang salah dengan penjual koran itu, karena seperti biasa penjual tua itu melakukan muslihatnya berlambat-lambat melayani sehingga pembelinya lupa meminta kembalian dua pennies yang seharusnya diberikan. Dengan membuang jauh-jauh pengalaman yang telah ia alami, Lowry terus berjalan. Ia melihat surat kabar yang dibelinya. Ia tidak terlalu terkejut melihat bahwa koran itu ternyata juga kosong, namun ia merasakan semacam kemarahan terhadap penjual koran itu. Ia berputar dan berjalan kembali menuju penjual koran. Seorang lelaki lain sedang berdiri membeli sebuah koran, namun sekarang, baik penjual maupun lelaki tersebut tidak bergerak. Mereka tidak beraksi hingga Lowry hampir tepat berada di depan mereka, dan mereka kembali bertransaksi seperti biasanya. Namun Lowry memperhatikan bahwa koran 173 yang dibeli lelaki tersebut juga kosong. Merasa muak, Lowry melemparkan koran itu ke jalan lalu pergi.

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry berjalan-jalan ke arah utara, bermaksud sekalian berolahraga yang akhirnya membawanya keluar kota, karena ia rindu akan ketenangan aliran sungai kecil tempat ia dulu biasa berenang dan suara desiran pohon willow di tepiannya. Hal-hal aneh yang ditemuinya di perjalanan kemudian membuatnya bertanya-tanya karena orang, binatang, burung terlambat bergerak sesaat lamanya. Ia yakin melihat hal-hal itu terlambat bergerak, atau otaknyalah, yang letih dengan rangkaian kejadian dua hari lalu itu, tidak berfungsi secara serempak. Ia tidak begitu khawatir sampai ia menemukan tempat di mana ia berniat untuk beristirahat. Tampaknya ia terlambat mengetahui bahwa tempat itu sekarang merupakan pabrik selulosa, namun saat ia mendekat, tidak dilihatnya tanda aktivitas atau asap dari pabrik yang membubung ke langit. Ia menemukan tempat di samping kolam tempat ia biasa menyelam dengan melanggar larangan bertanda: "Pasokan Air Kota. Jangan Cemari". Ia merebahkan tubuhnya di atas rumput yang sejuk dan merasakan sinar matahari. Begitu menyenangkan datang ke tempat ini dan betapa berbedanya ia dulu sebagai seorang anak yang bermalasmalasan 174 175 itu? Ia keluar dari persembunyian dan heran melihat dua ratus pekerja atau lebih membawa bahan bangunan lalu memalu dan menyemen batubata dengan kecepatan yang belum pernah dilihatnya. Pabrik itu selesai dalam waktu singkat, halaman belakang, tangki-tangki, cerobongcerobong, pagar-pagar berkawat, dan semuanya! Benar-benar kerja yang penuh peluh! Ia semakin mendekat dan sadar akan pandangan para pekerja kepadanya. Begitu melihat dirinya, para pekerja itu kelihatan bingung. Seorang mandor mulai meneriakkan cacian kepada mereka. Dalam waktu satu menit, bangunan itu selesai. Para pekerja kemudian dengan cepat masuk ke dalam ruangan dan keluar membawa kotak makan

http://inzomnia.wapka.mobi

siang mereka. Namun seakan hal itu salah, mandor itu memaki kembali ke arah para pekerja dan suara tiupan peluit pun terdengar serta sirene meraung-raung. Para pekerja itu bergegas masuk kembali dan terdengar suara dentaman mesin dan raungan uap panas. Pabrik itu kembali bekerja, penuh dengan suara letusan. Pohon-pohon willow lenyap. Dan sungai kecil itu telah menjadi saluran air! Merasa bingung, Lowry berjalan cepat-cepat kembali menuju kota. Ia mulai merasa muak dan risau dengan semua ini. Bagaimana kemunculan dirinya bisa mempengaruhi kondisi sebegitu rupa? Dunia terus berjalan terlambat di belakangnya saat ia memasuki kota. Orang-orang diam tak bergerak sampai ia muncul dan mereka pun bergerak, di sini sepanjang liburan. Lambat laun ia terlena dalam kebahagiaan yang menenangkan dan dengan bermalas-malasan melamunkan hal-hal yang ia pikirkan dan lakukan ketika masih kecil dengan 'baju monyet'-nya. Dulu ia mengagumi ayahnya, dan sekarang telah menjadi seperti ayahnya, seorang profesor di Atworthy. Pikiran itu menyenangkan hatinya, bahwa ia sekarang adalah gambaran dari orang yang ia kagumi sewaktu kecil dulu. Ia memikirkan panjang lebar apa yang akan dikatakannya kepada anak kecil dengan 'baju monyet'-nya itu yang sering berbaring-baring di tempat ini. Mengatakan padanya bahwa misteri dunia orang dewasa itu sama sekali ternyata bukan misteri, namun semacam kebiasaan bermartabat, mungkin bertumbuh dengan gambaran citra anak muda, mungkin sebagai alasan berkurangnya kekuatan fisik muda, mungkin sebagai perisai penolong yang dapat digunakan orang untuk bertahan di dunia. Sebetulnya betapa sedikit yang perlu dikhawatirkan anak kecil itu. Keadaan "dewasa" adalah keadaan yang dikelilingi banyak kekhawatiran, dan hal itu salah, seperti juga untuk masa kanak-kanak. Setelah beberapa saat ia menyadari suara pukulan palu dan mesin truk. Makin lama suara itu makin keras dan membangkitkan keingintahuannya. Apa yang terjadi di sekitarnya?

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia bangkit dan mengintai dari balik pohon wil-low, melihat dinding yang setengah jadi. Apakah 176 seakan-akan mereka disangga dalam pemandangan adegan buatan. Rasa curiga merasuki dirinya dan ia tiba-tiba berganti arah. Bagaimana dengan rumah-rumah? Bagaimana keadaan rumah-rumah itu? Ketika ia tiba di pertengahan jalan menuju blok yang seingatnya belum pernah ia lewati, ia berbelok tiba-tiba ke sebuah gang kecil. Tepat seperti yang ia duga! Rumah-rumah itu punya bagian depan tapi tak ada bagian belakangnya! Seperti set untuk pertunjukan! Ia terus berjalan melewati gang dan di sana sini orang-orang bergerak terlambat berusaha menjadi pelengkap rumah bagian depan dan belakang yang salah itu, tapi mereka ragu-ragu dan bingung, seakanakan kehadiran dan kemunculan Lowry membuat lutut mereka gemetaran. Bagaimana dengan jalan utama? Dia belum pernah berada di tengahtengah toko-toko. Ia merasa harus melakukan tes menyeluruh, ia bergegas, tidak menghiraukan efek yang tampaknya ia miliki terhadap boneka-boneka itu. Ia mengitari blok jalan utama, tapi sebelum ia berbelok di sudut, terdengar olehnya suatu suara yang ngeri dan terpukul: "Jim! Jim! Jim! Oh, Tuhan! Jim!" Ia melompat ke pojok dan berhenti, terkejut. Jalan penuh dengan orang-orang yang tampaknya mati. Mereka tergeletak di balik kemudi dan di 177 selokan. Mereka bersandar kaku di bagian depan toko-toko. Polisi lalu lintas sedang memegangi bendera pengatur arahnya. Dua pasang kuda berada di lintasan jalan dan petani di keretanya dalam posisi miring menarik tali kekang, seperti orang mati. Dan melewati hamparan kacau

http://inzomnia.wapka.mobi

inilah Mary berlari. Topinya hilang dan rambutnya acak-acakan dan dalam matanya terlihat kengerian. Lowry memanggilnya dan Mary hampir menjatuhkan dirinya dengan lega. Dengan terisak-isak, lengan terulur, ia melemparkan diri pada Lowry dan membenamkan wajah berurai air mata di dadanya. "Jim!" isaknya. "Oh, Tuhan! Jim!" Saat ia mengusap lembut rambut wanita itu, ia melihat munculnya tandatanda kehidupan di jalan itu dengan kegiatan-kegiatan kecilnya yang begitu dikenal Lowry. Polisi meniup peluitnya dan mengayunkan benderanya dan kuda-kuda mulai melompat, dan petani terlihat mengunyah dan meludah. Para pembeli dan penjual saling bertransaksi dan segala sesuatunya berjalan normal di seluruh jalan. Namun Jim tahu bahwa jika ia melihat ke belakang, orang-orang yang melewatinya akan diam, tertelungkup, tali-tali boneka itu mengendur. Sosok yang mereka kenal tampak menghampiri mereka. Tommy, mengayunkan tongkat hitamnya, 178 memakai topi dan wajah tampannya dengan ekspresi senangnya yang khas mendekati mereka dan berhenti ketika mengenali mereka. "Halo, Jim." Lalu dengan suara prihatin, "Ada yang tidak beres dengan Mary?" "Kamu tahu apa yang tidak beres dengan Mary, Tom Williams." Tommy memandang Lowry dengan heran. "Aku tak mengerti maksudmu, sobat." "Karena kamu berpura-pura untuk tidak tahu," ucap Jim dengan selera humornya yang dingin. "Ini semua sudah lebih dari cukup." "Apanya?" "Kamu mengambil sesuatu dariku. Aku ingin kau mengembalikannya padaku. Aku sudah tahu semuanya." "Lalu?" "Aku ingin bagian dari diriku kembali." "Kamu menuduhku-" "Sebagai pencuri." "Lalu?"

http://inzomnia.wapka.mobi

"Selama aku memiliki keseluruhan diriku, semua berlangsung dengan baik di dunia ini. Sekarang setelah ada bagian dari diriku hilang-." Tommy tertawa senang. "Jadi kamu mengetahuinya?" "Aku akan memperbaiki ini semua, Tom Williams, dengan kata lain mengakhirimu " 179 Tawa Tommy terdengar rapuh, dan ia mengayunkan tongkatnya seakan ingin menyerang dengannya. "Apa sih itu yang membuatmu sangat menghargainya?" "Aku tidak tahu dan tidak peduli betapa berharganya. Apa yang menjadi milikku tetap menjadi milikku. Berikan sebagian dari diriku, Tom Williams." "Dan kehilangan milikku sendiri?" tanya Tommy sambil tersenyum. "Apa yang menjadi milikku adalah milikku," kata Lowry. "Aku agak meyakini sikap komunis," kata Tommy. "Aku menginginkan bagian dari dirimu dan aku tentu saja bermaksud terus memilikinya." Dan sekarang taring-taring di sudut mulutnya terlihat cukup jelas. Lowry menyisihkan Mary ke satu sisi. Ia mencengkeram mantel Tommy dan menariknya mendekat, ingin memukulnya. Namun, entah bagaimana, Tommy lepas dari cengkeraman dan menyerang Lowry keras dengan tongkatnya. Sesaat dunia bagi Lowry terlihat gelap. Namun ia berusaha kembali mencekik Tommy. Namun, tongkat itu kembali merobohkannya. Kelengar sekarang, ia pun limbung dan berusaha menjernihkan panca inderanya yang berkabut. Sekali lagi tongkat itu menghajarnya dan ia merasakan jalanan yang keras di pipinya. 180 Beberapa saat ia menyadari ada wajah di hadapannya, wajah dengan gigi taring yang menonjol. Rasa lemas yang menyakitkan, seakan dia kehabisan darah hampir mati, menyertainya ketika ia berdiri. Tommy berdiri tegak dan Lowry mendapati dirinya tak dapat bergerak. Tommy terlihat dua kali lebih besar dan kuat dari sebelumnya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Mary memandangi Tommy lama-lama, ekspresi wajahnya pelan-pelan berubah dari kekaguman ke rasa puas setuju. Lalu Lowry tahu mengapa. Mary bukan apa-apa kecuali boneka juga, lebih banyak diatur gerakannya daripada yang lain karena lebih banyak berada bersama sumbernya. Dan ketika Tommy mengambil sebagian dari dirinya, Mary mulai membagi perhatiannya di antara mereka, karena salah satu dari merekalah yang dapat menghidupkannya. Dan sekarang Tommy memiliki "pusat" keberadaan tak perlu ditanyakan kepada siapa Mary akan ikut. Mary sama sekali tidak menatap Lowry. Dia memandang wajah Tommy dan tersenyum lembut. Tommy balas tersenyum, dan mereka pun pergi dengan bergandengan tangan. Lowry mencoba berteriak namun mereka tidak mendengarkan. Mereka hilang di sudut jalan. Sedikit demi sedikit, kehidupan jalan mulai redup dan menjadi diam. Sedikit demi sedikit, tidak seluruhnya. Di sana sini satu boneka berkedut 181 sedikit. Di sana sini terlihat mulut membuka tanpa suara. Lowry memandangi adegan itu dengan ngeri. Bagi Lowry dunia hampir mati! Tubuhnya terasa begitu berat sehingga ia tidak dapat bergerak sama sekali. Namun ia yakin, ia harus mengejar mereka, mencari mereka, mengambil kembali kekuatan vital yang telah diambil. Hidup, meskipun delapan kali, di dunia yang kelihatan mati akan membuatnya gila! Dan Mary! Bagaimana bisa-namun ia juga hanya sebuah boneka. Boneka dengan semua penyangganya. Ia tidak bersalah. Yang bersalah adalah Tommy. Tommy yang dipikirnya teman! Suatu penderitaan baginya untuk menyeret tubuhnya, tapi ia harus, sedikit demi sedikit meraba-raba tubuh-tubuh yang telungkup di bawah sinar yang terang. Ia sadar betapa bertambah panasnya cuaca dan bertambah lesu. Jika saja ia dapat beristirahat sejenak, mungkin ia

http://inzomnia.wapka.mobi

dapat mengumpulkan kekuatan. Ia melihat semak tebal di halaman dan merangkak ke tempat teduh itu. Beristirahat sebentar saja lalu mencari Tommy dan Mary! 8 Hari menjelang malam ketika ia terbangun. Ia meregangkan tubuhnya yang kaku karena kedinginan. Untuk beberapa saat ia tidak dapat mengingat kejadian-kejadian yang telah ia alami, dan ia berlutut, sadar akan satu hal yang harus ia kerjakan namun tidak begitu mampu untuk melakukannya. Kelesuan ini! Apakah rasa lelah ini juga telah mempengaruhi otaknya? Tetapi tidak, otaknya baik-baik saja. Ya, Tommy dan Mary serta dunia yang tampaknya mati. Dan alangkah berharganya istirahat yang baru saja ia alami. Atau mungkin karena ... Ia memandang ke depan dari balik semak-semak. Beberapa orang sedang berjalan maka cukup jelaslah kalau Tommy berada di dekat-dekat situ 184 dan karena itu Lowry juga mendapat kekuatan sama halnya dengan boneka-boneka itu. Mungkin itu akan membantunya! Jika ia dapat mendekati Tommy dan kemudian, didukung oleh pengaruh Tommy sendiri, ia mungkin dapat memenangkan kembali apa yang telah hilang darinya. Ia bersembunyi di tengah-tengah bayangan yang ada di jalan itu, mencari Tommy. Tapi tidak, ia tidak dapat menemukan tanda-tanda lelaki itu. Mungkinkah Tommy berada di dalam salah satu rumah-rumah ini? Mungkinkah ia berada di ruang makan? Pada posisi di mana ia dapat melihat keluar dan melihat ke jalan? Mungkin ada penjelasan lain. Mungkin, karena sekarang Tommy memiliki semuanya, boneka-boneka ini akan terus hidup dalam kehidupan yang dibuat-buat dan Lowry mengikutinya. Tetapi dirinya sendiri tahu dan mereka-

http://inzomnia.wapka.mobi

Lowry menampakkan diri dari tempat persembunyiannya. Seorang lelaki sedang berdiri di samping kotak surat yang terletak di pojok. Mungkin ia mengetahui di mana Tommy. Lowry, menghirup udara sembarangan, menghampiri pria tersebut. Ia baru akan membuka mulutnya dan mulai bertanya ketika tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Pria itu Tommy! Tommy, dengan senyum mengejek di bibirnya dan pandangan licik di matanya! 185 Lowry berputar dan kabur, tetapi saat ia menyadari bahwa tidak ada langkah kaki yang mengikutinya, ia memperlambat langkahnya. Ia menoleh ke belakang dan pria tadi sedang memandangnya dan terdengar tawa ringan, riang di udara. Mengapa ia tidak dapat menghadapi pria itu? Apakah ia harus menemukannya dalam keadaan tidur untuk dapat mencuri kembali apa yang sudah hilang dari dirinya? Lowry berhenti. Tak dapatkah ia lebih pintar lagi untuk melakukannya? Mungkinkah ia menjelaskan kepada beberapa boneka itu apa yang telah terjadi terhadap dunia agar ia mendapat bantuan? Banyak dari bonekaboneka itu dapat menyerang Tommy dan mengalahkannya lalu mengambil dari dirinya apa yang seharusnya dimiliki dunia ini. Ia terus berjalan, mencari seorang yang dapat membantunya untuk memulai rencananya. Seorang lelaki terlihat sedang menyiram rumput di balik pagar dan Lowry berhenti sambil memberi isyarat kepadanya. Sambil memegang selang air, pria tersebut berjalan lesu menghampirinya. Lowry baru akan mulai bicara ketika ia melihat wajah pria itu. Meskipun hari telah malam, wajah pria tersebut tampak jelas! Wajah itu adalah wajah Tommy! Lowry berbalik dan lari, dan kembali tawa riang terdengar di udara. 186

http://inzomnia.wapka.mobi

Ia memeperlambat langkahnya, berusaha untuk tidak panik. Tidak ada gunanya bingung, karena ia masih mempunyai kesempatan. Tidak semua orang dapat menjadi Tommy. Tak lama kemudian ia melihat seorang wanita bergegas menuju rumah. Lowry berpikir jika ia bercerita kepada wanita itu dan wanita tersebut bercerita kepada suaminya-Ya. Ia akan memanggilnya. Ia mengangkat tangannya dan wanita tersebut menghindar darinya. Namun, melihat tidak ada ancaman dari dalam diri Lowry, wanita tersebut mengizinkan Lowry untuk berbicara. Ia baru mengucapkan satu kata saat ia menyadari siapa wanita itu. Mary! Jantungnya berdegup kencang. Wanita itu sendiri di sini! Dan Lowry dapat memohon kepadanya-Kembali Lowry mulai berbicara. Namun wajah Mary penuh cemooh dan wanita itu membalikkan tubuhnya sambil berjalan meninggalkan Lowry. Lowry membutuhkan beberapa detik untuk mengatasi peristiwa yang baru saja dialaminya. Namun ia tidak akan mengakui kekalahannya. Tak lama datanglah tiga orang mahasiswa. Mereka pasti akan patuh padaku, pikir Lowry. Para mahasiwa itu mengenakan baju hangat dengan motif garis-garis di bagian lengan. Lowry melangkah menghampiri mereka. 187 Ketika para mahasiswa tersebut berhenti dan menatapnya, Lowry mulai berbicara. Namun kemudian Lowry berhenti. Wajah masing-masing mahasiswa yang ia pandangi bergantian menjelma menjadi wajah Tommy. Wajah-wajah tersebut memiliki senyum Tommy yang penuh ejekan dan sorot mata licik seperti setan. Lowry melangkah mundur dan tetap berjalan mundur. Ia berbalik dan berlari sekencang-kencangnya sampai ia tiba di blok berikutnya. Seorang wanita berada di sana, namun Lowry sudah lebih tahu untuk tidak menghentikan wanita itu, karena dalam jarak 10 kaki, dengan sinar lampu jalan, ia dapat melihat bahwa wanita itu adalah Mary. Lowry

http://inzomnia.wapka.mobi

menutupi wajahnya dengan topinya dan berjalan membungkuk. Saat wanita tersebut menjauh darinya, ia kembali berlari. Lowry berlari melewati para pejalan kaki yang lain, dan masing-masing dari mereka yang menatapnya memiliki wajah Tommy atau Mary. Dan setelah beberapa saat mereka mulai sebentar-sebentar memanggilnya bergantian. "Halo, Jim," sapa Tommy dengan wajah mengejek. "Oh, kamu, Jim," lanjut Mary. Malam semakin larut dan sinar lampu jalan menyilaukan pandangan Lowry. Udara malam 188 bertambah panas dan kemudian dengan cepat berganti dingin. Bagian depan rumah-rumah tersebut tampak dingin dan tenang dalam kesuraman, jendela-jendela yang terang tampak seperti mata-mata yang sedang melotot dan mengejeknya. "Halo, Jim." Dan kembali ,"Oh, kamu, Jim." Rumput yang terbentang, kumpulan semak-semak, menghuni malam seperti hantu-hantu aneh. Bayangan kecil sibuk kian kemari melewati kakinya, dan sesekali menyapu kakinya dengan sentuhan yang lembut dan berbulu. Sekali, saat ia turun dari pinggiran jalan, ia melihat satu benda bersisik di tengah keheningan malam. Dan kemudian wajah Tommy, terapung melawan kegelapan malam. Benda tersebut tipis dan samar, namun senyum itu terlihat di sana dan tatapan licik itu menatapnya terus-menerus. Wajah tersebut menghilang dan hanya meninggalkan kilat sorotan mata. Di depannya, satu bentuk mulai menari, berhenti ketika ia hampir mengangkapnya dan kemudian tergesa-gesa menghindar, untuk menari lagi dan memberi isyarat. Ada perilaku tertentu yang mengingatkan bentuk itu pada identitas seseorang. Dengan lelahnya, ia mengenali Mary, wajahnya tampak dingin penuh ejekan. Mengapa dan ke mana ia akan memandunya?

http://inzomnia.wapka.mobi

"Halo, Jim." 189 "Oh, kau rupanya, Jim." Bayangan dan bagian depan rumah-rumah yang suram dengan dingin menatapnya. Bayangan-bayangan yang terpantul di rumput-rumput bersembunyi di pinggir pohon. Benda-benda halus yang menabrak kakinya dan bayangan besar bagai sayap lebar yang siap memeluk seisi kota. Gumpalan putih seperti kabut dari wajah-wajah melintas seketika. Wajah Tommy dan Mary. Wajah Mary dan Tommy. Di atas, terdapat desiran kelelawar. Di bawah, terdengar suara rendah dan parau. Dan bau dari rumput yang baru saja dipotong dan bendabenda hidup bercampur dengan parfum yang tak dapat ia kenali. Parfum. Sama menyesatkan seperti wajah-wajah yang melintas di hadapannya. Parfum-milik Mary. Parfum Mary. Bercampur dengan bau tembakau eksotis. Tembakau eksotis. Milik Tommy. Awan gelap yang tebal menyebar dan lampu-lampu semakin suram dan bayangan-bayangan menjadi semakin dalam dan mulai berbaris di samping Lowry. Masing-masing bayangan datang dan bergabung dengan bayangan lainnya. Semakin gelap dan gelap dan lambat laun tanpa suara sama sekali. Tidak ada suara atau bau-bauan. Hanya gumpalan-gumpalan tipis senyum-senyum yang mengejek yang lama-kelamaan surut dan hilang untuk selamanya. 190 Dengan lemahnya ia bersandar pada dinding jembatan batu kecil di belakang gereja dan mendengar air yang berkata: "Oh, kamu, Jim." "Halo, Jim." Di bagian lain berdiri satu bayangan yang gelap dan tebal. Makhluk dengan topi teronggok di kepala dan jubah hitam yang mencapai sepatu yang telah usang. Makhluk tersebut dengan hati-hati menjalin tali, helai

http://inzomnia.wapka.mobi

demi helai. Lowry mengetahui ia akan beristirahat sejenak dan kemudian berjalan melewati jembatan menuju pria kegelapan itu. "Oh, kamu, Jim." "Halo, Jim." Suara yang sedikit serak, bahkan hampir tak terdengar, perlahan-lahan menghilang. Dan sekarang tidak ada senyuman itu lagi. Tak ada sesuatu pun di langit kecuali bayangan yang luas dan rengekan sendu angin malam. Lampu jalan melemparkan cahayanya yang pucat kepada Lowry dan dengan cahaya itu Lowry mencoba melihat air. Suara-suara di bawah air hampir tidak terdengar berbisik. Yang ada hanya desiran angin malam yang menyejukkan. Sekilas ia melihat sesuatu yang putih di dalam air dan condong lebih jauh ke depan, bukan karena tertarik pada kenyataan bahwa itu adalah pantulan wajahnya sendiri pada permukaan kaca hitam di bawahnya. Lowry melihat bayangan wajah itu semakin jelas, memantulkan mata dan mulutnya. Seakan-akan ia melihat dirinya di air itu, lebih nyata 191 dari dirinya yang sedang bersandar di sebuah batu. Dengan malasnya, ia memberi isyarat pada bayangan itu. Bayangan itu tampak semakin mendekat. Lowry kembali memberi isyarat. Bayangan itu tetap semakin mendekat. Dengan sikap penuh ketegaran, ia mencoba meraih bayangan itu dengan kedua tanggannya. Bayangan itu menghilang dari permukaan air, walau sebenarnya tidak. Jim Lowry berdiri tegak, ia menarik napas panjang dalam-dalam menghirup udara malam yang segar dan menatap bintang-bintang di langit. Ia berbalik dan menatap sepanjang jalan dan melihat-lihat orangorang berjalan dan menikmati bau rumput yang baru dipotong. Ia menatap ke seberang jembatan dan melihat Old Billy Watkins bersandar di sebuah batu mengisap rokok melalui pipanya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Dengan perasaan hampir seperti kemenangan atas semua beban kesedihan dalam dirinya, Jim Lowry menyeberangi jembatan mendekati petugas polisi malam itu. "Oh. Halo, Profesor Lowry" "Halo, Billy" "Malam yang indah." "Ya...ya, Billy. Malam yang indah. Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, Billy." 192 "Apa saja, Jim." "Ayo, ikut aku." Old Billy mengetuk abu dari pipanya dan perlahan berjalan di sampingnya. Old Billy adalah seorang lelaki tua yang bijaksana, la dapat merasakan perasaan Lowry dan ia tidak berkata apa pun untuk mengganggu perasaannya, hanya terus berjalan sambil mencium nuansa kehidupan musim semi. Mereka berjalan beberapa blok dan kemudian Jim Lowry membelok ke jalan kecil rumah Tommy. Rumah tua itu tidak berlampu dan tenang, kelihatan seakan menunggu mereka. "Kamu harus punya satu kunci untuk membuka pintu itu, Billy." "Ya, aku punya satu, ini kunci biasa." Old Billy memutar tombol pintu dan meraba-raba lampu ruangan, menyalakannya dan berdiri di belakang mengikuti Lowry. Jim Lowry menunjuk rak topi di dalam ruangan dan melihat tas wanita yang tergeletak di samping topi wanita. Ada satu topi lagi di sana, topi pria, terletak di antara rak topi dan ruang tamu, topi itu berinisial " J.L " pada pitanya. "Ikut denganku, Billy," ucap Jim Lowry dengan suara yang tenang dan terkontrol. Saat mereka melewati ruang tamu, Old Billy melihat tumpukan kursi yang telah patah dan satu buah asbak rusak. Jim Lowry membuka pintu dapur dan menyalakan lampu. Jendela dapur itu telah rusak.

http://inzomnia.wapka.mobi

193 Suara meong terdengar dari suatu tempat dan Jim Lowry membuka pintu menuju gudang bawah tanah. Dengan langkah mantap dan perlahan ia menuruni tangga yang pendek, melalui jaring laba-laba yang tampak baru tergantung. Seekor kucing Persia dengan ekspresi setengah marah meloncat melewati mereka dan lari keluar rumah. Jim meraba lampu ruang bawah tanah. Untuk sementara waktu tampaknya ia tidak akan menyalakannya, namun hanya beberapa saat. Lampu pijar itu berayun-ayun menerangi ruang bawah tanah dengan sinarnya yang tajam. Sebuah lubang telah digali di tengah-tengah lantai yang kotor dan sebuah sekop tergeletak di sampingya. Jim Lowry memegangi kawat lampu dan mengangkatnya agar cahaya dapat menyinari peti tempat menyimpan arang. Sebuah kapak, hitam kena darah, gagangnya menunjuk ke arah mereka. Dari peti tersebut tersembul sesuatu berwarna putih. Old Billy mendekati tumpukan gelap dan berdebu itu dan mendorong sebagian dari tumpukan tersebut. Terdengar gemuruh longsoran batu kecil, memperlihatkan wajah Tommy Williams yang telah rusak dan hancur. Di sebelah kanannya, dengan kepala terlempar ke belakang, mata terbelalak dan tangan berdarah yang lengket menggantung, terbaringlah mayat Mary, istri Jim Lowry. 194 Old Billy menatap Jim Lowry selama beberapa menit dan kemudian Jim Lowry berbicara, suaranya monoton. "Aku yang melakukannya Sabtu siang. Dan Sabtu malam aku kembali ke sini untuk mencari bukti yang aku tinggalkan-topiku-dan membuang mayat-mayat ini. Minggu aku datang kembali-Aku harus memanjat jendela. Aku kehilangan kunci." Jim Lowry menjatuhkan dirinya di atas sebuah kotak dan menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangannya."Aku tak tahu mengapa aku melakukannya. Oh, Tuhan, maafkan aku, aku tidak tahu mengapa. Aku menemukan wanita itu di sini, bersembunyi, setelah

http://inzomnia.wapka.mobi

aku menemukan topinya. Semuanya berputar dan aku tak dapat mendengar apa yang mereka terus teriakkan kepadaku dan... dan aku membunuh mereka." Ia menangis terisak. "Aku tak tahu mengapa. Aku tak tahu mengapa ia berada di sini... Aku tak tahu mengapa aku tak dapat berpikir ... saraf otak karena malaria ...kecemburuan buta-" Old Billy bergeser sedikit dan tumpukan batu bara itu bergeser sedikit. Lengan Tommy terbuka. Tampaknya ia telah menjatuhkan tubuhnya ke Lowry dan dalam kepalan tangannya tergenggam potongan secarik kertas yang seakan-akan dalam kebisuan bahkan menjelaskan kematiannya. Old Billy mengambil kertas tersebut dan membacanya: 195 Tomy Yang Baik: Minggu depan adalah hari ulang tahun Jim dan aku ingin mengadakan pesta untuknya sebagai kejutan. Aku akan datang Sabtu siang dan kau dapat membantuku membuat daftar nama teman-temannya dan memberiku saranmu yang bagus untuk minuman keras yang terbaik untuk pesta itu. Jangan sampai ia mengetahui rencana kita ini. Salam, Mary. Di atas sana terdengar dentingan tawa: tinggi, gembira, puas, penuh ejekan, dan jahat. Namun, tentu saja, itu mungkin hanya desahan angin yang berdesir dari bawah pintu ruang bawah tanah. BIOGRAFI SINGKAT Karier penulisan L. Ron Hubbard yang mencolok merentang lebih dari setengah-abad pencapaian sastra dan pengaruh kreatif terus-menerus. Dan meskipun yang pertama dan terutama ia seorang penulis, pengalaman hidup dan perjalanannya ke semua sudut bola dunia ini luas dan beraneka-ragam. Rasa ingin tahunya yang tak pernah puas itu dan keyakinan pribadinya bahwa orang harus menjalani kehidupan sebagai

http://inzomnia.wapka.mobi

seorang profesional, telah membawanya ke suatu pencapaian luar biasa seumur hidupnya, la juga seorang penjelajah, etnolog, marinir dan pilot, pembuat film dan fotografer, filosof dan pendidik, komposer dan musisi. Tumbuh dewasa di Montana, suatu desa perintis yang masih belum dibangun, ia kena bronchitis untuk pertama kalinya dan menjadi saudara-sedarah seorang dukun Indian Blackfeet pada usia enam tahun. Pada usia 16, ia melakukan perjalanan ke 198 Asia yang masih dianggap jauh sekali pada 1927. Tahun berikutnya, untuk lebih memuaskan dahaga nya akan petualangan dan meningkatkan pengetahuannya yang mulai bertambah tentang kebudayaan lainnya, ia berhenti sekolah dan kembali ke Timur. Dalam perjalanannya, ia bekerja sebagai seorang mandor kargo dan jurumudi di atas sebuah kapal dagang menyusur pantai bolak-balik antara Jepang dan Jawa. Ia jadi kenal Shanghai lama, Beijing, dan Perbukitan Barat ketika sedikit orang Barat bisa masuk Cina. Ia melakukan perjalanan lebih dari seperempat juta mil di laut dan di daratan sementara masih remaja belasan tahun dan sebelum ada penerbangan komersial yang sekarang kita kenal. Ia kembali ke Amerika Serikat pada musim gugur 1929 untuk menyelesaikan studi dan masuk George Washington University di Washington D.C., tempat ia belajar teknik mesin dan mengambil salah satu kursus paling awal dalam fisika molekuler dan atom. Di samping studi, ia menjadi ketua En gmeering Society dan Flying Club, dan menulis artikel, cerita dan lakon untuk majalah universitas. Selama periode itu pula, ia melakukan perjalanan keliling untuk berceramah ke Amerika Tengah-Barat dan menjadi seorang fotografer dan koresponden nasional untuk majalah Sportsman Pilot, majalah penerbangan yang paling terkemuka pada masa itu. 199

http://inzomnia.wapka.mobi

Kembali belajar di universitas kehidupan pada 1932, ia memimpin dua ekspedisi yang terpisah, Caribbean Motion Picture Expedition; dengan berlayar di atas salah satu kapal komersial bertiang-empat Amerika yang terakhir, dan yang kedua, satu survei mineralogis dari Puerto Rico. Keberaniannya membuat ia diterima menjadi anggota Explorer Club yang terkenal itu dan selanjutnya ia membawa bendera mereka yang didambakan banyak orang itu pada dua perjalanan eksplorasi dan penemuan lainnya. Sebagai seorang marinir ahli yang punya lisensi untuk mengoperasikan kapal di lautan mana saja, kecintaannya seumur hidup kepada laut tercermin dalam banyak kapal yang dipimpinnya dan keterampilan anak buah yang ia latih. Ia juga mengabdi negara sebagai seorang opsir angkatan laut Amerika Serikat selama Perang Dunia kedua. Semua ini-dan jauh lebih banyak lagi- menemukan jalannya ke dalam tulisannya dan membuat ceritanya serasa otentik sehingga menarik bagi pembacanya di meluruh dunia. Ini dimulai pada 1954 dengan terbitnya "The Green God" dalam majalah Thrilling Adventure, kisah seorang opsir intelijen angkatan laut Amerika yang tertangkap dalam misteri dan intrik Cina pra-komunis. Pengetahuannya yang luas tentang dunia dan penduduknya dan kemampuannya menulis dalam setiap gaya dan aliran, dengan pesat menjadikannya seorang penulis petualangan aksi, dunia barat, misteri, dan 200 kisah menegangkan yang ulung. Sedemikian rupa rasa hormat sesama penulis sehingga ia baru berusia 25 tahun ketika dipilih sebagai ketua New York Chapter dari American Fiction Guild. Di samping kariernya sebagai penulis fiksi terkemuka, ia bekerja sebagai penulis skenario di Hollywood di mana ia menulis cerita asli dan skenario untuk serial Columbia yang laris pada 1937 "The Secret of Treasury Island." Ia banyak sekali menulis, menyiapkan skenario, dan menjadi konsultan skenario film untuk Columbia, Universal dan studio besar lainnya.

http://inzomnia.wapka.mobi

Pada 1938, ia dihubungi oleh penerbit besar dari New York, Street and Smith, penerbit Astounding Science Fiction. Karena ingin memanfaatkan pesona majalah yang memuat nama L. Ron Hubbard yang telah terbukti menarik pembaca untuk menjaring lebih banyak pembaca untuk genre yang baru muncul ini, pada dasarnya mereka menawarkan untuk membeli semua fiksi sains yang ia tulis. Ketika protes bahwa ia tidak menulis tentang mesin dan mobil tapi tentang orang, mereka mengatakan bahwa itu yang memang mereka inginkan. Yang selebihnya adalah masa lalu. Dampak dan pengaruh novel dan ceritanya kepada bidang fiksi sains, fantasi dan horor benar-benar besar bagi perubahan suatu genre. Adalah unsur manusia yang mendorong itu yang pertama-tama ia bawa ke dalam genre baru yang sampai 201 sekarang tetap menjadi dasar popularitas internasionalnya yang makin besar. L. Ron Hubbard secara konsisten memungkinkan pembaca mengintip ke dalam pikiran dan emosi tokoh-tokohnya dalam suatu cara yang secara tajam meningkatkan pengalaman membaca tanpa memperlambat langkah cerita, satu peringkat penulisan yang jarang dicapai. Di antara contoh paling terkenal dari ini adalah tiga cerita yang ia terbitkan dalam satu tahun kreatif yang fenomenal (1940)-FINAL BLACKOUT dan suramnya kemungkinan masa depan dunia dari perang yang tak bisa dibatalkan dan keberanian terakhir yang oleh Robert Heinlein disebut "sebagai sepotong fiksi sains sempurna yang pernah ditulis"; petualangan-fantasi murni, TYPEWRITER IN THE SKY yang oleh Clive Cussler digambarkan sebagai "ditulis dalam gaya petualangan hebat yang seharusnya ditulis"; dan novel prototipe yang secara psikologis penuh ketegangan dan horor mencekam di tengah kehidupan sehari-hari yang biasa, , dipelajari oleh penulis dari Stephen King sampai Ray Bradbury.

http://inzomnia.wapka.mobi

Adalah karya Hubbard yang menentukan tren di bidang ini dari 1938 sampai 1950, khususnya, yang tidak hanya membantu memperluas pandangan dan batasan imajinatif dari fiksi sains dan fantasi, tapi sungguh-sungguh memantapkannya sebagai salah seorang pendiri dari apa yang terus dianggap sebagai Zaman Keemasan genre itu. 202 Mendapat kehormatan di mana-mana-penerima banyak penghargaan, di antaranya Tetradrama D'Oro Award dan Gutenberg Award khususBATTLEFIELD EARTH sudah diterjemahkan ke dalam 12 bahasa, dan dengan mudah mendapat peringkat novel fiksi sains satu jilid paling tebal, sepanjang 1050 halaman, dalam sejarah genre ini. Dekalogi buku MISSION EARTH sudah mendapat penghargaan sama, memenangkan Cos-mos 2000 Award dari pembaca Prancis dan NovaScience Fiction Award yang bergengsi dari National Committee Italia untuk Fiksi Sains dan Fantasi. Novel ini sudah terjual lebih dari lima juta eksemplar dalam enam bahasa, dan begitu diluncurkan, masingmasing dari 10 jilidnya menjadi buku laris internasional. Di luar itu, L. Ron Hubbard tercatat punya 21 buku laris internasional yang berturutturut. Skenario asli pertama L. Ron Hubbard AL! PEDRITO! WHEN INTELLIGENCE GOES WRONG, ditulis kembali sebagai novel oleh pengarang Kevin J. Anderson, diluncurkan pada 1998 dan langsung muncul sebagai buku laris versi New York Times. Ini diikuti dengan terbitnya A VERY STRANGE TRIP pada 1999, aslinya kisah petualangan perjalanan-waktu L. Ron Hubbard, ditulis kembali sebagai novel oleh Dave Wolverton, juga menjadi buku laris versi New York Times, langsung setelah diluncurkan. 203 Alhasil, hasil karya sastranya meliputi lebih dari 260 novel, novelet, cerpen yang diterbitkan, dan skenario dalam setiap genre yang besar.

http://inzomnia.wapka.mobi

Untuk mendapat lebih banyak informasi tentang L. Ron Hubbard dan banyak karyanya yang terkenal tentang fiksi, kunjungilah situs Internet tentang karya L Ron Hubbard pada: http://www. bridgepub.com, http://www.authorservicesinc.com dan http://www.battlefieldearth.com.

Anda mungkin juga menyukai