Anda di halaman 1dari 1

Fokus Utama

Edisi i | Th 1 | November 2012

1 Muharram 1434 H

Tahun Baru Hijriah Tonggak Kebangkitan Islam Dunia


Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1434 Hijriah sudah di depan mata. Dan biasanya, penyambutannya tak semeriah malam tahun baru Masehi. Namun, meskipun jauh dari gegap gempita seremoni, pergantian tahun Hijriah menyimpan makna yang mendalam bagi ummat Islam. Sebab hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam di dunia.
pada sisi allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS : at Taubah(9):36). Sebelumnya, orang arab prakerasulan Rasulullah Muhammad SaW telah menggunakan bulanbulan dalam kalender hijriyah ini. hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SaW adalah pada tahun gajah.abu Musa al-asyri sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah umar r.a. menulis surat kepada amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah utsman bin affan r.a., ali bin abi Thalib r.a., abdurrahman bin Auf r.a., Saad bin abi Waqqas r.a., Zubair bin awwam r.a., dan Thalhan bin ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. ada yang mengusulkan berdasarkan milad rasulullah, ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad menjadi rasul. Dan yang diterima adalah usul dari ali bin abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SaW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Maka semuanya setuju dengan usulan ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya rasulullah. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini, diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku pada masa itu di wilayah arab. Sistem kalender pra-Islam di arab Sebelum datangnya Islam, di tanah arab dikenal sistem kalender berbasis campuran antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan untuk mensinkronkan dengan musim dilakukan penambahan jumlah hari (interkalasi). Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Sebuah tahun dikenal dengan nama peristiwa yang cukup penting pada tahun tersebut. Misalnya, tahun dimanaMuhammad lahir, dikenal dengan sebutan Tahun Gajah, karena pada waktu itu, terjadi penyerbuan Kabah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh abrahah, Gubernur Yaman (salah satu provinsi Kerajaan aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia). Hukum Memeriahkan Datangnya Tahun Baru Islam Secara Fiqih Islami, tidak ada perintah secara khusus dari Rasulullah SaW untuk melakukan perayaan penyambutan tahun baru secara ritual. Bukankah penetapan sistem kalender Islam baru saja dilakukan di masa Khalifah umar bin alKhattab r.a.? Memang tidak didapati nash yang sharih tentang ritual khusus penyambutan tahun baru, apalagi dengan itikaf, shalat qiyamullail atau zikir-zikir tertentu. Kalau pun ada, hadits-haditsnya sangat lemah bahkan sampai kepada derajat maudhu dan mungkar hadits. namun bukan berarti kegiatan penyambutan tahun baru itu menjadi terlarang dilakukan. Sebab selama tidak ada nash yang mengharamkan secara langsung dan kegiatan itu tidak terkait langsung dengan ibadah ritual yang diada-adakan, hukumnya hala-halal saja. Lebaran Anak Yatim Tentang lebaran anak yatim, mengapa sampai diidentikkan dengan bulan Muharram, karena ada anjuran untuk mengusap kepada anak yatim pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari asyura. Mengusap kepada anak yatim adalah bahasa ungkapan untuk memberikan santunan dan bantuan kepada mereka.(***) BuLAn BuLAn ISLAM
1. Muharram 2. Safar 3. Rabiul awal 4. Rabiul Tsani 5. Jumadal ula 6. Jumadal Tsani 7. Rajab 8. Syaban 9. Ramadhan 10. Syawal 11. Dzulqodah 12. Dzulhijjah

Tahun Baru Islam mengingatkan pengikut Muhammad pada kejadian spektakuler yang pernah terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa hijrah. Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri ke negeri lain, dari satu kawasan ke kawasan lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain. Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi Muhammad SaW dan para sahabatnya dari Kota Mekkah menuju Kota Yathrib, yang kemudian disebut al Madinah al Munawwarah. Ditetapkannya peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah sebagai awal tahun dari penanggalan atau kalender Islam, mengandung beberapa hikmah yang sangat berharga bagi kaum muslimin. Peristiwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat berarti bagi setiap muslim. Karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekkah menuju suasana yang prospektif di Madinah. Semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa opimisme yang tinggi juga terpancar dalam Tahun hijriah. Yakni semangat berhijrah dari halhal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah daru hal-hal yang baik ke yang lebih baik. Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah,

Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah barat.
meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda. hijriah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum anshar. Bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya. Dalam riwayat dikisahkan, seseorang mendatangi Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah, saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah berakhi. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Mari semangat menyambut masa yang akan datang dengan penuh harapan, yakinlah bahwa, sehabis gelap akan terbit terang. Setelah kesusahan akan datang kemudahan dan yakinlah bahwa pagi pasti akan datang, walaupun malam terasa begitu lama dan panjang. Karena roda kehidupan selalu berputar dan tidak mungkin berhenti. Sejarah Penetapan Tahun Hijriah Penetapan kalender hijriyah dilakukan sejak jaman Khalifah umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Kalender hijriyah juga terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wataala: Sesungguhnya bilangan bulan

R its
Informasi Seputar Tangsel

Tabloid

Anda mungkin juga menyukai