1 Muharram 1434 H
Tahun Baru Islam mengingatkan pengikut Muhammad pada kejadian spektakuler yang pernah terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa hijrah. Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri ke negeri lain, dari satu kawasan ke kawasan lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain. Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi Muhammad SaW dan para sahabatnya dari Kota Mekkah menuju Kota Yathrib, yang kemudian disebut al Madinah al Munawwarah. Ditetapkannya peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah sebagai awal tahun dari penanggalan atau kalender Islam, mengandung beberapa hikmah yang sangat berharga bagi kaum muslimin. Peristiwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat berarti bagi setiap muslim. Karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Mekkah menuju suasana yang prospektif di Madinah. Semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa opimisme yang tinggi juga terpancar dalam Tahun hijriah. Yakni semangat berhijrah dari halhal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah daru hal-hal yang baik ke yang lebih baik. Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah,
Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah barat.
meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda. hijriah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum anshar. Bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya. Dalam riwayat dikisahkan, seseorang mendatangi Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah, saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah berakhi. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Mari semangat menyambut masa yang akan datang dengan penuh harapan, yakinlah bahwa, sehabis gelap akan terbit terang. Setelah kesusahan akan datang kemudahan dan yakinlah bahwa pagi pasti akan datang, walaupun malam terasa begitu lama dan panjang. Karena roda kehidupan selalu berputar dan tidak mungkin berhenti. Sejarah Penetapan Tahun Hijriah Penetapan kalender hijriyah dilakukan sejak jaman Khalifah umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah. Kalender hijriyah juga terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari berkisar 29-30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wataala: Sesungguhnya bilangan bulan
R its
Informasi Seputar Tangsel
Tabloid