Anda di halaman 1dari 36

Askep Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI)

Infeksi saluran kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001).

Etiologi
Secara normal, air kencing atau urine adalah steril atau bebas kuman. Infeksi terjadi bila bakteri atau kuman yang berasal dari saluran cerna menuju ke urethra atau ujung saluran kencing untuk kemudian berkembang biak disana. Kuman yang paling sering menyebabkan ISK adalah E.coli yang umum terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah. Pada pria dan pasien di rumah sakit, 30 40% disebabkan proteus, stapilokok, dan bahkan pseudomonas.

Pathofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui; penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen, eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter, atau sistoskopi. Dua jalur utama terjadinya ISK ialah, hematogen dan asending, tetapi dari dua cara ini asendinglah yang paling sering terjadi.

Manifestasi Klinis
Gejala yang sering ditemukan ialah disuria, polakisuria, nyeri suprapubik dan daerah pelvis. Polakisuri terjadi akibat kandung kemih tidak dapat menampung urin lebih dari 500 ml karena mukosa yang meradang sehingga sering kencing. Nokturia ialah cenderung sering kencing pada malam hari akibat kapasitas kandung kemih menurun.

Pemeriksaan penunjang
Kultur urin untuk menentukan adanya dan jumlah mikroorganisme, (diambil sampel dari urin pancar tengah dan katerisasi uretra). Aspirasi suprapubis untuk mendapatkan urine steril. Intravenous cystourethrogram (VCUG) untuk melihat adanya refluks vesikoureter. Sistoskopi untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra. Pielografi retrograde untuk melihat kontur dan ukuran ureter dan ginjal. Sistometri untuk mengkaji kapasitas pengisian kandung kemih dan efektivitas detrusor reflux.

Penataksanaan
Pasien dianjurkan untuk banyak minum agar diuresis meningkat, diberikan obat yang menyebabkan suasana urin alkali jika terdapat disuria hebat, dan diberikan antibiotic yang sesuai. Pada anak - anak dan pria, kemungkinan terdapat kelainan saluran kemih lebih besar sehingga sebaiknya diberikan antibiotic selama 5 hari, bukan dosis tunggal, dan diadakan pemeriksaan lebih lanjut.

ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian Identitas Pasien Nama Umur : Jenis Kelamin Status Agama : Pendidikan : Tgl Masuk RS Tgl pengkajian : No Registrasi

: : :

:
:

Riwayat Kesehatan Keluhan Utama : keluhan utama disuria, frekuensi miksi yang bertambah dan nyeri suprapubik. Riwayat Kesehatan Sekarang : terjadi disuria, frekuensi miksi yang bertambah dan nyeri suprapubik, biasanya disertai dengan pasien mengeluh bau urine yang tidak menyenangkan, berwarna keruh, kadang terdapat hematuri, nyeri pada daerah panggul, demam, nyeri tekan kostovertebral, mual, muntah, kekakuan abdominal, peningkatan suhu tubuh, penurunan haluaran. Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien memiliki riwayat infeksi pada ureter Pasien sering minum alcohol

Kebutuhan Dasar Manusia (11 Pola Gordon) 1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan Menggambarkan persepsi pemeliharaan dan penanganan kesehatan. DS : Klien mengerti jika penyakitnya berbahaya jika tidak di tangani. Jika sakit pasien mengkonsumsi obat yang dibelinya dari warung. Pasien adalah seorang perokok dan peminum alkohol. DO : 2. Pola Nutrisi Metabolik Menggambarkan masukan nutrisi, balance cairan dan elektrolit. DS : Anoreksia Pola makan terganggu Porsi makan tidak di habiskan Badan terasa lemah DO : Berat badan menurun Rambut pasien tidak kusam Kuku pasien dan kulit normal

3. Pola Eliminasi Menjelaskan pola fungsi ekskresi, kandung kemih, pernapasan dan kulit. Pola eliminasi kandung kemih DS : Mengalami gangguan saat berkemih Nyeri saat berkemih DO : Warna dan bau urin Pola Eliminasi Pencernaan DS : BAB tidak ada masalah Tidak ada darah pada feses Feses sedikit keras Nyeri perut saat BAB DO : Warna dan bau feses

Pola elimninasi integument DS : - Berkeringat dan menggigil DO : Pasien terlihat gelisah Turgor kulit tidak keriput Pola eliminasi pernapasan DS : - Susah bernapas DO : Nafas pasien cepat Bernafas melalui hidung

4. Pola aktifitas / latihan Menggambarkan latihan dan aktifitas, pola pernafasan, pola sirkulasi. DS : Klien merasa lemah tetapi bebas dalam melakukan pergerakan. DO : Aktivitas dilakukan pasien secara mandiri.

5. Pola Istirahat / Tidur Menggambarkan pola tidur, istirahat dan persepsi tentang energi. DS : Nyeri menyebabkan pasien susah tidur. DO : Gelisah

6. Pola Kognitif/Perseptual Menggambarkan kemampuan penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan raba serta persepsi nyeri dan kemampuan proses berpikir. DS : - Pasien merasa nyeri pada panggul DO : - Nyeri tekan

7. Pola persepsi diri dan konsep diri Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan diri, gambaran diri, harga diri, identitas diri. DS : - Berat badan menurun DO : - Terjadi perubahan bentuk tubuh

8. Pola peran hubungan Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran pasien terhadap keluarga dan lingkungan masyarakat tempat tinggal klien. DS : - Hubungan dengan orang lain seperti biasanya,tidak terpengaruhi. DO : - Interaksi terbatas
9. Pola Manajement stress Menggambarkan kepuasan untuk menangani stress dan menggunakan system pendukung. DS : - Klien sering marah - marah, gelisah dan cemas dengan penyakitnya DO : - Klien tampak gelisah

10. Pola Seksualitas Dan Reproduksi Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau yang dirasakan dengan seksualitas. DS : Peningkatan libido DO : Kelemahan umum
11. Pola Nilai Kepercayaan Menggambarkan dan menjelaskan pola nilai keyakinan termasuk spiritual. DS : Klien mengeluh jarang beribadah akibat kelemahan umum. DO : Klien gelisah dan binggung

Pemeriksaan Fisik o Kepala dan rambut : Tidak ada kelainan o Wajah : Ekspresi wajah meringis o Mata : Bila terjadi hematuria, kemungkinan konjungtiva anemis o Telinga : Tidak ada kelainan o Hidung : Tidak ada kelainan o Mulut & gigi : Bibir kering dan lidah kotor o Leher : Tidak ada kelainan o Perut : - Inspeksi : frekuensi napas meningkat o Perut : - Palpasi : distensi abdomen & nyeri tekan suprapubik o Ekstremitas atas dan bawah: Kelelahan dan kelemahan fisik o Kulit: - Inspeksi : Kulit kering

Pemeriksaan Penunjang o Diagnosis pasti dikatakan dengan kultur organisme melalui urine. o Dipakai tes stick untuk mengetahui adanya proteinuria, hematuria, glukosuria dan PH. o Pemeriksaan secara mikroskopik dikatakan positif bila terdapat piuria (> 2000 leukosit/ml) pada pasien dengan gejala ISK. o Pemeriksaan urinalisis: Keruh Bakteri Pituria Sel darah putih Sel darah merah mungkin ada

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. RISIKO INFEKSI B/D EFEK BAKTERI ESCHERIA COLI. Data penunjang : Tujuan (kriteria hasil) client outcome Luka klien dapat sembuh tepat waktu bebas eksudat purulen dan tidak demam 1. NANDA (Risk For Infection/1986) Pengertian : peningkatan risiko utuk terinvasi oleh organisme pathogen. Factor Risiko : o Prosedur invasive o Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari papran pathogen o Trauma o Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan

o Rupture membrane amniotic o Agen parmasetikal (misalnya imunosupresan) o Malnutrisi o Peningkatan paparan lingkungan terhadap pathogen o Imunosupresi

o Imunitas didapat tidak adekuat

2. CEMAS BERHUBUNGAN DENGAN DISURIA 1. NANDA ( ANXIETY) Pengertian : Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan respon otonom (sumber terkadang tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan yang was-was untuk mengatasi bahaya. Ini merupakan sinyal peringatan akan adanya bahaya dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menghadapinya. Batasan karakteristik : a) Perilaku a. Penurunan produktivitas b. Gelisah c. Insomnia d. Resah

b) a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Afektif Kesedihan yang mendalam Takut Gugup Mudah tersinggung Nyeri hebat Ketakutan Distres Khawatir Cemas

c) Fisiologi a. Goyah b. Peningkatan respirasi (simpatis) c. Peningkatan keringat d. Wajah tegang e. Anoreksia (simpatis) f. Kelelahan (parasimpatis) g. Gugup (simpatis) h. Mual (parasimapatis) i. Pusing(parasimpatis) d) Kognitif a. Bingung b. Kerusakan perhatian c. Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas d. Sulit berkonsentrasi

NOC Domain : functional health (I) Class : Mobility (C) Scale : severe to none (n) 020401. tekanan pada luka 020402. konstipasi 020404. penurunan status nutrisi 020405. usus yang kurang aktif 020408. retensi urine 020409. demam 020410. infeksi saluran kemih 020411 penurunan kekuatan otot NUTRITIONAL STATUS (1004) domain : physiologic health (II) class : Nutrition (K) scale : extremely compromised to not compromised (a0 100401. pemasukan nutrisi 100402. intake makanan dan minuman 100403. energi 100404. massa tubuh 100405. berat badan

NIC : Counseling (5240) Aktivitas : 1) Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan kecemasan. 2) Bantu pasien untuk menfokuskan pada situasi saat ini, sebagai alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan. 3) Sediakan pengalihan melalui televise, radio, permainan serta terapi okupasi untuk mengurangi kecemasan dan memperluas focus. 4) Sediakan penguatan yang positif ketika apsien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan lainnnya meskipun mengalami kecemasa.

KURANGNYA PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN NYERI SUPRAPUBIK 1. NANDA (DEFICIENT KNOWLEDGE) Pengertian : Tidak ada atau kurang informasi kognitif berhubungan dengan topic atau spesifik

Batasan karakteristik : Mengungkapkan adanya masalah Mengikuti instruksi tidak akurat Tes penampilan tidak akurat Perilaku berlebihan atau tidak sesuai.

NOC Nursing outcome (NOC) 1. Pengetahuan : pengaturan Diabetes ( 1820) Domain : health knowledge and behavior (IV) Class : Health Knowledge(S) Scale : none to extensive (i) 182001 : Menggambarkan fungsi insulin 182002 : Menggambarkan peran nutrisi dalam mengontrol gula darah 182003 : Menggambarkan rencana asupan nutrisi sesuai dengan yang ditentukan 182004 : menggambarkan strategi taat terhadap diet 182005 : menggambarkan peran atau manfaat dari latihan dalam mengawasi tingkat gula darah 182006 : Menggambarkan gejala-gejala yang berhubungan dengan hiperglikemia 182007 : Menggambarkan pencegahan hiperglikemia 182008 : Menggambarkan prosedur perawatan hiperglikemia 182009 : Menggambarkan gejala-gejala hipoglikemia 182810 : Menggambarkan pencegahan hipoglikemia

3.
1) 2)

3) 4) 5) 6) 7)

NIC : Teaching Disease Process (5602) Menghargai tingkat pengetahuan klien dalam pemahaman tentang proses penyakitnya. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana itu berhubungan dengan anatomi dan fisiologi. Menggambarkan tanda-tanda dan gejala yang mungkin muncul. Menggambarkan proses penyakit Mengidentifikasi kemungkinan penyebab Memberikan informasi bagi klien tentang kondisinya Membahas perawatan / terapi pilihan

4. GANGGUAN POLA TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN OLIGURIA. 1. NANDA (DISTURBED SLEEP PATTERN, 1980, 1998) Pengertian : Keterbatasan waktu tidur (secara alami terusmenerus, dalam periode kesadaran normal relatif ) meliputi jumlah dan kualitas. Batasan karakteristik : o Terbangun dalam waktu lama o Insomnia dalam waktu lama o Kerusakan pola normal karena diri sendiri o Insomnia pagi hari o Terbangun lebih awal atau terlambat bangun o Mengeluh untuk mulai tidur o Tidur tidak puas o Tiga kali atau lebih bangun di malam hari.

3. NIC : SLEEP ENHACEMENT (1850) Aktivitas : 1) Pantau pola tidur dan catat hubungan faktor-faktor fisik 2) Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam 3) Cari teman sekamar yang cocok bagi pasien, jika memungkinkan 4) Ajarkan pada pasien untuk menghindari makanan dan minuman pada jam tidur yang dapat mengganggu tidur 5) Berikan tidur siang jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tidur

1.

Nyeri Akut Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan reaksi peradangan ditandai dengan nyeri di daerah suprapubluk,gelisah ,merintih. pengalaman emosional dan sensori yang yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara actual / potensial atau menunjukan adanya kerusakan. (Association for the Study of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi, durasi nyeri kurang dari 6 bulan.

Intervensi : Pengaturan nyeri (1400) Melakukan pengkajian yang komperehensif dari nyeri termasuk lokasi, karakteristik, serangan, dan respon klien terhadap nyeri. Mengobservasi tanda-tanda non verbal dari ketidak nyamanan terutama pada ketidak mampuan berkomunikasi secara efektif. Memastikan klien mendapatkan perawatan analgesic. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik dan mengetahui pengalaman nyeri dan respon klien terhadap nyeri. Menyediakan informasi tentang nyeri seperti penyebab, lamanya, dan cara-cara untuk mengantisipasi ketidak nyamanan.

Mengontrol factor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon ketidaknyamanan klien. Mengurangi atau menghilang faktor-faktor penvetus yang dapat meningkatkan nyeri. Mengontrol-kontrol nyeri sebelum nyeri menyebar. Mendorong klien untuk untuk dapat berbicara tentang pengalaman nyeri. Memantau kepuasan klien terhadap manajemen nyeri.

Rasional : Mengkaji adanya perubahan pada tingkat kesadaran dan potensial peningkatan sel tumor dan bermanfaat dalam menentukan okasi, peluasa dan pekembangan kerusakan. Normalnya autoregulasi mempertahankan aliran darah keotak yang stabil. Kehilangan autoregulasi serebral local dan menyeluruh. Teknik komunikasi terapeutik dapat membuatkan klien mengungkapan peyebaran nyeri secara keseluruhan kepada perawat tanpa ada yang disembunyikan. Informasi tentang nyeri sangat perlu disampaikan kepada klien Hasil akhir dapat memastikan klien kehilangan rasa nyeri tersebut.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai