Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 1.

Pendahuluan Kecamatan Juli dengan nama Ibukota Kecamatan Juli merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bireuen dengan luas wilayah 212.08 km 2 (luas wilayah terbesar ke tiga dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen) dan dengan persentase luas dari seluruh luas Kabupaten Bireuen (1.901,21 km 2 ) sebesar 11,16%.

L A K C M T NJU I U S EA AA L Kecam atan Juli L uas Wilayah (km ) 212,08 Persentase 11,16

Kecamatan Juli Memiliki jarak dari kecamatan ke Ibukota Kabupaten sebesar 12 Km dan ke Ibukota Provinsi sebesar 231 Km. Kecamatan Juli pada tahun 2009 memiliki jumlah penduduk sebesar 25.375 jiwa, dengan Kepala Keluarga 5.789, masing-masing jumlah penduduk laki-laki 12.544 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 12.831 jiwa sehingga rata-rata kepadatan penduduk per Km 2 adalah 119 jiwa. Dalam menunjang proses menuju kota agropolitan, Kecamatan Juli telah memiliki sumber daya lahan yang sesuai dengan pengembangan komoditas pertanian dan yang dapat dipasarkan dan memiliki pasar (komoditas unggulan). Kecamatan Juli dari segi infrastruktur sarana dan prasaran yang memadai untuk mendukung usaha dan sistem meliputi, pasar, lembaga keuangan (koperasi), kelembagaan pertanian, balai penyuluhan pertanian yang berfungsi sebagai klinik pertanian, jaringan jalan yang memadai dan aksesibilitas dengan daerah lainnya, yang seluruh hal diatas untuk

mendukung usaha pertanian yang efisien. Kecamatan Juli juga memiliki sarana dan prasarana umum seperti transportasi, jaringan listrik, air bersih, dan lain-lain. Kecamatan Juli juga telah memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan sosial yang memadai, seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi, perpustakaan, mini market dan lain-lain. Kecamatan Juli memiliki jaminan akan kelestarian lingkungan hidup, baik sumber daya alam, sosial budaya maupun hubungan kota dan daerah sekitarnya. Ditinjau dari letak geografis, berdasarkan geografis pantai terdapat : 0 gampong, letak geografis lembah : 1 gampong, letak geografis lereng : 10 gampong, dan letak geografis daratan : 25 gampong, dengan jumlah keseluruhan gampong di Kecamatan Juli : 36 gampong. Kecamatan Juli bila di tinjau dari letak topografi memiliki 26 daerah dataran dan 10 daerah berbukit. Dengan mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani, Kecamatan Juli terus meningkatkan kegiatan-kegiatan di sektor , dimana pada tahuntahun belakangan ini daya jual komoditi mengalami peningkatan seperti kelapa sawit, kakao, kedelai, dan lain lain. Dalam catatan makro ekonomi, sejak awal pembangunan berlangsung, memberikan kontribusi yang tinggi dalam penyerapan dan penyediaan tenaga kerja serta penciptaan nilai tambah (value added). Luas lahan sawah di Kecamatan Juli adalah 643 Ha, terdiri dari : - luas baku sawah yang diairi dengan sistem irigasi dengan jenis irigasi teknis seluas 237 Ha - jenis irigasi non PU seluas 117 Ha, - jenis tadah hujan seluas 289 Ha. dengan jumlah petani : 1.671 jiwa dan produksi pada tahun 2008 berjumlah 5.289 ton. Berikut adalah luas tanam dan produksi pertanian di Kecamatan Juli : Kedelai, luas tanam : 1.885 Ha dengan produksi 2.466 ton. Jagung, luas tanam : 280 Ha dengan produksi 460 ton, 609 jiwa.

Kacang tanah, luas tanam : 11 Ha dengan produksi 21 ton. Kacang hijau, luas tanam : 16 Ha dengan produksi 28 ton. Ubi kayu, luas tanam : 64 Ha dengan produksi 650 ton. Ubi jalar, luas tanam : 7 Ha dengan produksi 89 ton. Karet, luas tanam : 339 Ha dengan produksi 185 ton. Kelapa sawit, luas tanam : 262 Ha dengan produksi 1.254 ton. Pinang, luas tanam : 2.831 Ha dengan produksi 3.800 ton, jumlah petani : 911 jiwa. Kakao, luas tanam : 1.374 Ha dengan produksi 1.485 ton, jumlah petani : 744 jiwa. Kemiri, luas tanam : 151 Ha dengan produksi 70 ton. Kelapa, luas tanam : 1.458 dengan produksi 1.342 ton.

2. Tujuan Tujuan dari pengembangan kawasan agropolitan Kecamatan Juli adalah : a. Meningkatkan agribisnis. b. Mendorong berkembangnya sistem usaha agribisnis yang berdaya saing dan berbasis kerakyatan. c. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melaui agribisnis. d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dan perbaikan ekonomi daerah. e. Mewujudkan pengembangan berbagai subsistem secara terpadu dalam sistem agribisnis. f. Optimalisasi sumber daya pertanian, terutama pemanfaatan lahanlahan pertanian yang ada dengan membentuk sentral-sentral pengembangan komoditas unggulan guna mendapatkan efisiensi dan efektifitas yang diikuti dengan alokasi sarana dan prasarana yang diperlukan. pendapatan dan kesejahteraan rakyat melalui

g. Menunjang keseimbangan produksi pertanian antar daerah, guna memenuhi kebutuhan akan permintaan pasar. 3. Sasaran. Sasaran utama dalam pengembangan kawasan agropolitan Kecamatan Juli adalah : a. Masyarakat pelaku agribisnis. b. Kelembagaan petani. c. Kelembagaan sistem agribisnis. d. Lembaga penyuluhan pembangunan terpadu. e. Sarana dan prasarana publik seperti transportasi, terminal bus/mobil barang, listrik, air bersih, telekomunikasi, dll. 4. Keluaran. Keluaran dari Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Kecamatan Juli adalah : a. Terbentuknya jaringan bisnis petani yang aktif. b. Terbentuknya kelembagaan tani yang mampu menyusun usaha tani yang berorientasi pasar dan lingkungan. c. Terbentuknya tim tani yang multi disiplin, profesional dan proporsional. d. Terbentuknya kontak tani/petani sebagai tempat belajar bagi petani disekitarnya. e. Terbentuk suatu sistem dinamis yang menunjang iklim usaha pertanian dimana pemerintah sebagai legalatory, pengusaha sebagai pelaku dunia usaha dan petani sebagai unit produksi tani yang sinergi.

Anda mungkin juga menyukai