Abstract Indonesia has a Dendrobium orchid genus that consists of 1500 species. Genetic wealth of plants used by orchid breeders to memperba many new hybrids that are more qualified, so get the sale price of a higher le. Every step of the procurement of natural species of orchids from the forests and species to produce hybrid seeds that bottled reproduced in the laboratory can produce profits. Bottled seedlings child who has experienced 3 (three) times a sub-culture approximately 9 months old could be on acclimatization is issued by small plants from the bottle. Bottled-bottled has been readily accepted by both communities and farmers orchid hobbyists to the next in the planting of large amounts of pot called compote (community pots). Within 6 months of the compote on to a single crop production (individual pots), after 3 months to teenagers who are ready to plant flowering and then sold as potted plants or cut orchids.
Pendahuluan Perdagangan tanaman anggrek dapat dibagi menjadi produksi mericlone dan hibrid dalam botol, produksi community pot,
pupuk, insektisida, fungisida, bakterisida, zatzat tumbuh dan media tanamnya seperti pakis, moss, pot tanah, dan alat-alat lainnya yang diperlukan seperti paranet, selang, hand sprayer dan sebagainya. Maka diperoleh kesimpulan bahwa peluang bisnis anggrek sangatlah besar. Tiap langkah usaha ini ada nilai tambahnya dan harga jualnya yang menanjak secara parabolis yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha yang dapat melihat peluang bisnis ini.
produksi individual pot, tanaman remaja siap berbunga, tanaman pot dengan bunga,
anggrek potong, dengan sasaran hobiis, usaha rental, acara-cara resmi kenegaraan,
pernikahan, ulang tahun dan hari-hari besar lainnya seperti Idul Fitri, Natal, Tahun Baru. Disamping itu prasarana anggrek juga
Alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu bunga seharusnya penyerbukan maupun anggrek tanpa mudah bantuan tetapi
pollination)
juga
dilakukan
penyerbukan
silang (cross pollination). Penyerbukan silang mempunyai tujuan untuk memperbanyak jenis anggrek atau hybrid Cara Penyerbukan Sendiri (Self Pollination) 1. Tangan kiri memegang bunga anggrek, dengan posisi bunga diatas telapak tangan dengan tujuan agar benang sari yang jatuh pada saat membuka operculum (tutup benang
mengalami manusia
serangga,
kenyataannya susah untuk menyerbuk sendiri karena kedudukan kepala putik agak ke dalam dibawah benang sari, sehingga setiap
benangsari yang masak kemudian operculum nya membuka, maka pollen akan jatuh tidak menempel pada kepala putik. Agar terjadi penyerbukan, maka dibantu oleh manusia. Selain penyerbukan sendiri (self
sari) tertahan ditangan, tidak jatuh ke bawah. 2. Dengan menggunakan tusuk gigi yang dibasahi aquadest, atau ditempelkan pada kepala putik yang berperekat, kemudian operculum dibuka dan dengan cepat tusuk gigi dilekatkan
pada pollen. Polen berwarna kuning keemasan dan jumlahnya 2 3 buah. 3. Setelah itu pollen ditempelkan pada kepala putik yang berperekat 4. Kemudian diberi label yang berisi : jenis anggrek, nama kolektor dan tanggal penyerbukan.
Pengambilan Polen
Cara Penyerbukan Silang ( Cross pollination) 1. Tangan kiri memegang bunga anggrek yang berwarna ungu dengan posisi bunga diatas telapak tangan dengan tujuan agar benang sari yang jatuh pada saat membuka
operculum (tutup benang sari) tertahan ditangan, tidak jatuh ke bawah. 2. Dengan menggunakan tusuk gigi yang dibasahi aquadest, atau ditempelkan pada putik yang berperekat, kemudian operculum dibuka dan dengan cepat tusuk gigi
dilekatkan pada pollen. Polen berwarna kuning keemasan dan jumlahnya 2 3 buah. 3. Setelah itu pollen ditempelkan pada kepala putik bunga anggrek yang berwarna putih, begitu juga pollen bunga anggrek yang berwarna ungu diambil dengan cara yang Gambar Proses Penyerbukan silang :
sama kemudian ditempelkan pada bunga yang berwarna ungu. 4. Kemudian diberi label yang berisi : jenis anggrek, nama kolektor dan tanggal penyerbukan.
Pembentukan Buah Hasil Penyerbukan Penyerbukan berhasil ditandai dengan kelayuan bunga. Pada hari ke 7 setelah pollen menempel pada kepala putik, mahkota bunga (labellum, petal dan sepal) mulai layu, kemudian diikuti oleh menggelembungnya
dasar bunga sehingga terbentuklah buah yang berisi beribu-ribu biji, lembut seperti tepung. Setelah 3 bulan, buah sudah masak dan biji sudah siap dikulturkan (ditanam) dalam botolbotol yang berisi media tanam Vacint and Went aseptis secara invitro.
pipet, becker glass, erlenmeyer, pinset, lampu spiritus dan bahan bahan anorganik untuk
merupakan hasil penyerbukan putik oleh serbuk sari. Keuntungannya menghasilkan hibrid-hibrid baru dan setelah diseleksi
membuat media kultur dan juga tersedianya tenaga teknis terampil. Di laboratorium, tepatnya di dalam Laminair air flow, biji anggrek ditabur dalam botol steril yang berisi media tanam misalnya media Vacint and Went, dengan cara sebagai berikut : 1. Laminair air flow disterilkan dengan
menghasilkan kultivar-kultivar baru yang unggul. Kelemahannya adalah hasil silangan sangat bervariasi sehingga sulit untuk
produksi bunga yang seragam dalam jumlah besar dan usaha pemasaran ekspor. Dalam perbanyakan benih hasil
alcohol 96% , dan lampu Ultra Violet untuk membunuh bakteri dan fungi. 2. Setelah itu alat-alat seperti skapel, pinset, beker glass, erlenmeyer,
silangan perlu persiapan laboratorium dengan alat-alatnya seperti Laminair airflow cabinet atau entkast, alat ini digunakan untuk
menyebar benih hasil penyerbukan sendiri atau silangan, autoclave untuk sterilisasi alatalat dan media tanam, disamping itu
petridish dan botol-botol kultur yang berisi media kultur disterilkan juga dengan alcohol 96%.
Setelah
15
menit
lampu
Ultra
Violet
disubkulturkan lagi ke dalam media baru, satu botol bisa menghasilkan 10 botol yang berisi tanaman kecil berdaun 6 dan berakar yang siap diaklimatisasi atau dikeluarkan dari botol. Setelah melalui 3 kali sub kultur yang memakan waktu lebih kurang 9 bulan maka satu buah anggrek yang padat dengan biji akan menghasilkan 2000 5.000 botol
dimatikan kemudian buah yang berisi biji disterilkan dengan alcohol, lalu dipotong melintang atau membujur dengan skapel kemudian dengan pinset biji dikulturkan atau ditanam dalam botol-botol yang sudah
disiapkan. Setelah itu hasil kultur ditaruh di rak-rak di ruang inkubasi. Setelah 2 minggu terlihat bola-bola kecil berwarna kehijauan menunjukkan bahwa biji sudah mulai tumbuh. Benih berumur 3 bulan setelah tanam disubkulturkan yaitu ditanam kembali ke dalam media baru, yang mana satu botol bisa menjadi 20 25 botol.yang berisi benih yang berdaun 2. Setelah berumur 6 bulan setelah tanam disubkulturkan lagi ke dalam media baru, satu botol bisa menghasilkan 10 - 20 botol yang berisi tanaman kecil bedaun 4 dan berakar. Kemudian umur 9 bulan setelah tanam
dengan masing-masing berisi 10 plantlet (tanaman kecil anggrek ) yang telah siap diaklimatisasi. Tanaman anggrek hasil aklimatisasi yang bisa bertahan hidup sampai remaja kurang lebih 75%, yaitu sekitar 15.000 37.500 tanaman menjadi kecil. Kemudian berkembang
kurang lebih 90 % yaitu sekitar 13.500 33.750 tanaman anggrek dewasa dan siap berbunga dan cukup untuk menanami lahan seluas 2000 - 4000 m2 .
Bisnis Bibit dalam Botol Penjualan bibit dalam botol yang siap diaklimatisasi ( ditanam di luar botol) merupakan peluang bisnis yang cukup potensial. Bibit botol hasil mericlon dijual dengan harga Rp
35.000,-/botol sedangkan bibit botol hibrid (hasil silangan) harganya Rp 25.000,-/botol harga ini dapat berbeda-beda tergantung jenisnya
Analisa Usaha Tani Analisa usaha tani bibit botolan hasil perbanyakan secara generatif di laboratori um dihitung berdasarkan asumsi : Harga autoklaf dan peralatan laboratorium adalah Rp 15.000.000,- dengan masa pakai 5 tahun Harga entkast kayu Rp 1.000.000,- dengan masa pakai selama 5 tahun Harga 10 tanaman induk a Rp 200.000 : Rp 2.000.000,- dengan masa produksi 5 tahun. Satu kali produksi (1 tahun) menghasilkan 5000 botol dengan harga Rp 25.000,-/botol. Harga berlaku di DKI Jakarta tahun 2005
1. Biaya a. Biaya tetap - Sewa laboratorium dan rak selama 1 tahun - Penyusutan autoklaf dan peralatan laboratorium - Penyusutan Laminair air flow cabinet - Penyusutan tanaman induk - Tenaga pembibit 1 orang a Rp 2.000.000 /bl - Tenaga kerja laboratorium 2 orang a Rp 500.000/bl - Biaya tidak terduga : Rp : Rp : Rp : Rp : Rp : Rp : Rp 2.400.000,600.000,500.000,200.000,24.000.000,12.000.000,2.000.000,-
b. Biaya tidak tetap - 6.000 botol kosong a Rp 1000.- Media dan kemikalia (36 x Rp 2.00.000,-) : Rp : Rp 6.000.000,7.200.000,-
__________________ Total Biaya Tidak tetap Total Biaya = Biaya tetap + biaya tidak tetap = 41.700.000,- + Rp 13.200.000,- = Rp 54.900.000 2. Perhitungan Keuntungan a. Pendapatan Pendapatan diperoleh dari produksi bibit botolan sebanyak 5000 botol x Rp 25.000,- : Rp 125.000.000,b. Keuntungan = Pendapatan Total biaya = 125.000.000,- - Rp 54.900.000,- = Rp 70.100.000/tahun = Rp5.841.000,-/bulan 3. Kelayakan usaha BEP = totalbiaya 54.900.000 = = 10.980 totalproduksi 5.000 : Rp 13.200.000,-
Pustaka : Anonim . 2002. Dendrobium Untung dalam 4 Bulan. Trubus 389 April / XXXIII. Jakarta. Anonim. 2005. Anggrek Dendrobium. Trubus Info Kit. Vol 1. No.01 Mei. PT Trubus Swadaya. Jakarta. Yusnita . 2003. Kultur Jaringan. Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agromedia Pustaka. Jakarta.