Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Semakin tinggi mutu kegiatan belajar siswa, diharapkan semakin baik hasil belajarnya dan semakin banyak masalah belajar yang dialami siswa memungkinkan semakin rendah perolehan hasil belajarnya. Jumlah masalah belajar siswa cenderung meningkat tahun ke tahun. Hal ini timbul karena beberapa faktor, baik itu faktor internal dan faktor eksternal.

Dalam pembelajaran, aspek-aspek yang harus diperhatikan adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek-aspek tersebut harus berjalan seimbang agar tercapai tujuan pembelajaran tercapai. Selain itu, perkembangan fisik juga mempengaruhi dalam proses pembelajaran siswa tersebut. Permasalahan yang dihadapi peserta didik juga dipengaruhi tugas-tugas

perkembangan yang diembannya. Tugas perkembangan merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh individu selama hayatnya. Jika tugas perkembangan individu tersebut dilakukan dengan kurang optimal, maka itu akan menciptakan permasalahan pada peserta didik tersebut. 2. Rumusan Masalah Apa permasalahan yang dihadapi peserta didik usia SMP dan SMA? Apa tugas-tugas perkembangan peserta didik usia SMP dan SMA? Bagaimana hubungan tugas perkembangan dengan masalah yang dihadapi peserta didik? 3. Prosedur Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yaitu langkah-langkah yang ditempuh dengan pendekatan Metode Library Research (kepustakaan) dan juga ditambah dengan data-data yang di ambil dari internet yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

4. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pendidik mengetahui dan mampu dalam menghadapi peserta didik yang mempunyai masalah dalam belajar maupun masalah dalam tugas perkembangannya.

BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Masalah Belajar Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar atau pendidikan dan latihan, menunjukkan kepada perubahan dalam pola-pola sambutan atau perilaku dan aspek-aspek kepribadian tertentu sebagai hasil usaha individu atau organisme yang bersangkutan dalam batas-batas waktu setelah tiba masa pekanya. Dengan demikian, perubahan-perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu berlangsung secara intensional atau dengan sengaja diusahakan oleh individu yang bersangkutan. Dari definisi masalah dan belajar, maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut: Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. 2. Masalah yang Dihadapi Peserta Didik Masalah yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran dapat diakibatkan oleh beberapa aspek, yaitu dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Selain ketiga aspek tersebut, perkembangan fisik juga dapat mempengaruhi permasalahan yang dihadapi peserta didik.

a. Aspek Kognitif Aspek kognitif adalah aspek yang merujuk potensi subyek belajar menyangkut kecerdasan atau intelektualitasnya, seperti pengetahuan yang dikuasai maupun cara berpikir. Setiap anak tentunya memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda

karena anak memiliki ciri khas sehingga dia menjadi seorang insan yang unik. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam memahami kognitif seorang anak karena memang pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda.

Aspek Kognitif Siswa SMP Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif anak pada saat berada di SMP, berada pada tahap Formal operation stage, yaitu tahap ke empat atau terakhir dari tahapan kognitif. Keating merumuskan lima pokok yang berkaitan dengan perkembangan berpikir operasi formal, yaitu sebagai berikut:

1) Berlainan dengan cara berpikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadarannya sendiri disini dan sekarang, cara berpikir remaja berkaitan erat dengan dunia kemungkinan. Remaja mampu menggunakan abstraksi dan dapat membedakan yang nyata dan konkret dengan abstrak dan mungkin. 2) Melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan nalar secara ilmiah. 3) Remaja dapat memikirkan tentang masa depan dengan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya. 4) Remaja menyadari tentang aktivitas kognitif dan mekanisme yang membuat proses kognitif itu efisien dan tidak efisien. Dengan demikian, introspeksi menjadi bagian kehidupannya sehari-hari. 5) Berpikir operasi formal memungkinkan terbukanya topik-topik baru dan ekspansi berpikir. Pada aspek ini masalah yang dihadapi peserta didik biasanya meliputi masalah yang berhubungan dengan pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Peserta didik mendapat kesulitan dalam mencerna dan memahami materi, hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: a. b. Kurang atau tidak adanya konsentrasi siswa pada saat belajar Metode yang digunakan guru dalam memberi materi kurang efektif
4

c. d.

Suasana ruangan belajar yang tidak nyaman Pikiran-pikiran negatif mengenai materi dan guru yang telah tertanam pada peserta didik

e.

Kurangnya kemampuan alamiah anak yang dibawa sejak lahir

Aspek Kognitif Siswa SMA Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa SMA. Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa SMA tersebut mengarah pada peningkatan potensi. Kadang-kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia. Meskipun demikian sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi terutama pada masa SMA akhir dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan.

Perkembangan kognitif pada fase usia dewasa awal, dikemukakan oleh Schaie (1997) bahwa tahap-tahap kognitif Piaget menggambarkan peningkatan efisiensi dalam perolehan informasi yang baru. Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah diketahui, khususnya dalam hal penentuan karier dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga.

Pada aspek ini, masalah yang biasanya dihadapi oleh siswa SMA yaitu siswa kesulitan dalam mencari poin-poin penting dalam suatu pelajaran, sehingga siswa tidak bisa menerapkan pengetahuan tersebut. Masalah lain yang dialami oleh siswa SMA yaitu dalam hal penentuan karier. Siswa masih banyak yang bingung dalam menentukan karier dan jati dirinya.

b. Aspek Afektif Aspek ini mencakup kemampuan menyangkut aspek perasaan dan emosi. Aspekaspek afektif tidak bersifat teknis melainkan refleksif, yaitu suatu refleksi tentang nilai-nilai dan/atau tema-tema yang berkaitan dengan perilaku manusia terutama pada pengembangan aspek perasaan, sikap, nilai dan emosi.

Aspek Afektif Siswa SMP Menurut Arajoo T.V (1986), ranah afektif menyangkut perasaan, modal, dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP mencakup proses belajar perilaku dengan orang lain atau sosialisasi. Sebagian besar sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang lain. Masa usia SMP merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa, atau biasa disebut sebagai masa remaja awal, sehingga pada usia ini sikapsikap yang dapat muncul pada siswa adalah sebagai berikut:

1) Pada usia ini seorang siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka, sebagai akibat dari perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual dan juga karena kebingungannya sendiri tentang apakah ia masih kanak-kanak atau seorang dewasa. 2) Siswa mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri. 3) Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi. Hal ini seringkali terjadi sebagai akibat dari kombinasi ketegangan psikologi, ketidakseimbangan biologis, kelelahan dan hal yangterakhir terjadi karena bekerja terlalu keras, pola makan yang tidak tepat dan/atau tidur yang tidak cukup. 4) Seorang remaja cenderung tidak toleran dan membenarkan pendapatnya sendiri, mungkin karena kurangnya rasa percaya diri. Mereka mempunyai pendapat bahwa ada jawaban-jawaban absolut dan bahwa mereka mengetahuinya. 5) Siswa SMP mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif dan mungkin menjadi marah apabila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu (mahatahu).

Aspek Afektif Siswa SMA Secara tradisional perkembangan remaja/siswa SMA dianggap sebagai periode badai dan tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan perempuan berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaankeadaan itu. Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu

sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola prilaku baru dan harapan sosial baru. Pada masa SMA, lingkungan sangat berpengaruh pada kepribadian seorang siswa. Jika lingkungan sekitar merupakan lingkungan yang baik, maka kepribadian siswa yang akan terbentuk juga baik, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini, perhatian dan kasih sayang dari keluarga, terutama orang tua. Walaupun remaja bergerak ke dunia yang lebih luas, dalam dirinya masih ada sifat kanak-kanaknya. Remaja membutuhkan kasih sayang dirumah, sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahunsebelumnya.

Nampaknya tidak ada manusia, juga remaja yang dapat hidup bahagia dan sehat tanpa mendapatkan cinta dari orang lain. Kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat penting, walaupun kebutuhan-kebutuhan akan perasaan itu disembunyikan secara rapi. Para remaja yang berontak secara terang-terangan, nakal dan mempunyai sikap permusuhan mungkin pada dasarnya dilandasi oleh kurangnya rasa cinta dan dicintai yang tidak disadari.

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat permasalahan yang dialami seorang siswa SMA secara umum adalah sebagai berikut: 1) Pemberontakan remaja merupakan ekspresi dari perubahan universal dari masa kanak-kanak ke dewasa. 2) Karena bertambahnya kebebasan mereka, banyak remaja ada dalam keadaan konflik dengan orang tua mereka. Mereka mungkin mengharapkan simpati dan nasehat kita. 3) Siswa pada usia ini seringkali melamun, terutama tentang masadepan mereka. Banyak diantara mereka terlalu tinggi menafsir kemampuan mereka dan kesempatan mereka untuk memasuki pekerjaan dan memegang jabatan tertentu.

c. Aspek Psikomotorik Aspek psikomotorik merupakan aspek yang mencakup kemampuan yang menyangkut keterampilan fisik dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Aspek psikomotorik sangat penting untuk dimiliki seorang siswa. Walaupun aspek kognitif dan afektif siswa tersebut baik, tetapi aspek psikomotorik siswa tersebut tidak optimal, maka tujuan dari pembelajaran tidak akan tercapai. Aspek-aspek psikomotorik dapat berupa praktek-praktek dari suatu proses pembelajaran. Seorang siswa sebaiknya memiliki aspek psikomotorik yang baik, karena percuma saja siswa
7

tersebut memahami dan mengetahui suatu materi jika ia tidak bisa mempraktekkannya dalam kehidupan, maka ia tidak akan merasakan esensi dari materi tersebut.

Aspek Psikomotorik Siswa SMP Wuest dan Combardo (1974) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotorik seusia SMP ditandai dengan perubahan jasmani dan fisiologis sex yang luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa tersebut adalah perubahan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka. Pada masa ini, laki-laki mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki-laki cenderung terus meningkat dalam hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh karena itu, kemampuan psikomotorik laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Aspek psikomotor ini juga bisa dilihat dari bagaimana siswa tersebut melakukan pengamatan, observasi, atau praktik-praktik pada proses pembelajaran. Apakah anak tersebut aktif atau tidak pada saat belajar. Permasalahan yang biasa dihadapi siswa pada aspek ini adalah kecanggungan anak pada saat praktik. Hal ini bisa dikarenakan metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, jarang sekali mengadakan pengamatan atau praktik, sehingga siswa akan menjadi canggung dalam praktik.

Aspek Psikomotorik Siswa SMA Perkembangan aspek psikomotorik pada siswa SMA tidak jauh berbeda dengan siswa SMP. Pada siswa SMA perkembangan psikomotorik bisa berkembang menjadi lebih baik dan bisa juga sebaliknya. Perkembangan psikomotorik pada siswa SMA bisa dilihat dari tingkah laku siswa tersebut. Jika aspek psikomotorik pada siswa tersebut telah berjalan dengan baik, maka siswa mampu mengambil poin-poin penting dalam proses pembelajaran, yang kemudian dapat diterapkannya ke dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus memperhatikan aspek ini. Karena aspek ini sangat besar pengaruhnya pada saat siswa terjun ke lingkungan kerja nantinya.

d. Perkembangan Fisik Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek perkembangan peserta didik yang sangat penting dan mempengaruhi aspek-aspek perkembangan lainnya.

Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Siefert dan Hoffnung, 1994, mengatakan bahwa perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, system saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan tubuhnya (seperti: perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti: penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya).

Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan atau perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan atau perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.

Perkembangan Fisik Siswa SMP Perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja yang berdampak terhadap perubahan psikologis (Sarwono,1994). Berdasarkan konteks pubertas, kematangan organ-organ seks dan kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat. Anak perempuan umumnya mengalami pertumbuhan lebih cepat 2 tahun ketimbang anak laki-laki. Pertumbuhan cepat pada anak perempuan terjadi pada usia 10.5 tahun dan anak laki-laki pada usia 12.5 tahun. Bagi kedua jenis kelamin, pertumbuhan capat ini berlangsung selama kira-kira 2 tahun (Diamond & Diamond, 1986).

Pada usia SMP, alat reproduksi mulai berkembang. Pada perempuan, perkembangan alat reproduksi lebih cepat dibandingkan dengan lak-laki. Pada perempuan, mulai menstruasi, tumbuh rambut-rambut halus di bagian kewanitaan, payudara dan pinggul mulai membesar, suara menjadi lebih halus. Pada laki-laki, alat-alat reproduksi juga mulai berkembang, seperti tumbuh kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar,
9

suara berat, tumbuh bulu di ketiak, di dada, dan di kaki dan di lengan, dan di sekitar kemaluan, serta otot-otot menjadi kuat.

Permasalahan yang timbul akibat perkembangan fisik yang tidak optimal akan mempengaruhi siswa dalam bertingkah laku. Bagi siswa yang mengalami kekurangan pada perkembangan fisiknya, cenderung akan menjadi pribadi yang kurang mempunyai rasa percaya diri. Dalam hal ini, peran orang tua, guru, dan teman sebaya sangat diperlukan. Orang tua dan guru harus memberikan perhatian dan semangat kepada siswa tersebut. Teman-teman sebayanya juga harus tetap menjadikan siswa tersebut sebagai teman mereka, jangan sampai teman-teman mereka menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan siswa tersebut menjadi berkecil hati, minder, dan menyianyiakan dirinya sendiri.

Perkembangan Fisik Siswa SMA Perkembangan fisik pada siswa SMA tidak jauh berbeda dengan siswa SMP, karena masih pada konteks remaja. Hanya saja pada usia SMA, perkembangannya menjadi begitu pesat karena pada usia SMA sudah dalam tahap remaja akhir. Permasalahan yang terjadi juga tidak jauh berbeda dengan permasalahan yang terjadi pada siswa SMP, yaitu perkembangan fisik yang tidak berjalan dengan optimal atau siswa tersebut mempunyai keterbelakangan atau cacat fisik. Peran keluarga dan lingkungan sekitar sangat mempengaruhi pada sikap, tingkah laku, dan mental siswa tersebut. Sebaiknya keluarga dan lingkungan sekitar tetap memperlakukan mereka dengan baik agar siswa tersebut tetap percaya diri dan mau berbaur dengan lingkungannya. Selain itu, pada masa usia SMA ini rasa keingintahuan seorang remaja sangat tinggi, oleh karena itu peran keluarga dan lingkungan juga sangat dibutuhkan agar siswa tersebut tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjerumus ke dalam seks bebas.

3. Tugas-Tugas Perkembangan

a. Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMP 1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

10

2) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat. 3) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita. 4) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas. 5) Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni. 6) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat. 7) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi. 8) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara.

b. Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMA 1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat. 3) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebayanya dalam peranannya sebagai pria atau wanita. 4) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas. 5) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan arah karir dan apresiasi seni. 6) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan bermasyarakat. 7) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.

11

8) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun makhluk Tuhan. 9) Mencapai kematangan dalam pilihan karir. 10) Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga.

4. Hubungan Tugas Perkembangan terhadap Permasalahan yang Dialami Siswa Menurut Havighrust, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi apabila mereka gagal, mereka akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Jadi, tugas perkembangan sangat penting untuk diselesaikan oleh individu. Hal ini bertujuan agar pada tahap perkembangan selanjutnya tidak mendapat kendala dan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Permasalahan yang dialami siswa selain diakibatkan oleh aspek-aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, juga dikarenakan tugas perkembangan yang belum diselesaikan dengan sempurna. Misalnya seorang siswa yang masih bingung memilih karir, lalu ia masuk ke jurusan dengan alasan mengikuti temannya, lalu pada saat ia menjalani kehidupan di jurusan tersebut, ia tidak menyukai dan tidak minat terhadap jurusan tersebut. Siswa tersebut akan tidak bersemangat, dan akhirnya memutuskan untuk pindah jurusan. Hal ini dikarenakan tugas perkembangan yang belum selesai, yaitu tugas untuk mencapai kematangan dalam pilihan karir.

12

BAB III KESIMPULAN Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi pada siswa SMP dan SMA disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Selain dikarenakan ketiga aspek tersebut, permasalahan juga dipengaruhi oleh perkembangan fisik dan tugas perkembangan yang terjadi pada siswa. Jika tugas perkembangan tidak diselesaikan pada waktunya, maka akan timbul permasalahan pada siswa, siswa akan kesulitan pada saat proses perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu, peran orang tua, guru, dan lingkungan sangat penting dalam membantu siswa agar terlepas dari permasalahan yang dialami siswa tersebut.

13

DAFTAR PUSTAKA Syamsuddin Makmun, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Anggun. (2012). Permasalahan Belajar Siswa di SMP atau SMA. [Online]. Tersedia: http://goenable.wordpress.com/2012/01/06/permasalahan-belajar-siswa-di-smp-atau-sma/ [27 Oktober 2012] Wennysan. (2012). Tugas-Tugas Perkembangan Peserta Didik SMP. [Online]. Tersedia: http://wenny-susanti.blogspot.com/2012/07/tugas-tugas-perkembangan-peserta-didik.html [30 Oktober 2012] Anonim. (2011). Perkembangan Peserta Didik Periode Sekolah Menengah Atas (SMA). [Online]. Tersedia:http://ekobudiprasetyonugroho.wordpress.com/2011/04/02/perkembanganpeserta-didik-periode-sekolah-menengah-atas-sma/ [30 Oktober 2012] Anonim. (2012). Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Masa Kanak-Kanak, Anak, Remaja, dan Dewasa. [Online]. Tersedia: http://arifelektro08spektrum.blogspot.com/2012/01/perkembangan-fisik-danpsikomotorik.html [30 Oktober 2012] Imru. (2011). Perkembangan Anak Usia SMP. [Online]. Tersedia: http://imrufisika.blogspot.com/2011/12/perkembangan-anak-usia-smp.html [30 Oktober 2012]

14

15

Anda mungkin juga menyukai