Anda di halaman 1dari 83

KROMOSOM

Disusun Oleh: Shelpi Novita Kristiani

BENTUK KROMOSOM

Pengertian Kromosom
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul

yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kromosom dikenal sebagai komponen dlm inti sel yg mempunyai susunan, bentuk, & fungsi khusus serta mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi sehingga pembelahan sel dapat berlangsung dengan baik. Untuk pemeriksaan kromosom digunakan zat warna basis dengan menggunakan metode Fuelgen atau dapat pula menggunakan hematoksilin atau acetocarmin.

Bagian-Bagian Kromosom

Bagian-bagian Kromosom
Sentromer
Bagian kromosom

Telomer
Lengan kromosom

yang terletak pada daerah penyempitan primer diantara lengan kromosom. Disebut jga kinetokor yi, pusat pergerakan kromosom.

yg sering mempunyai penyempitan sekunder yg didlmny mengandung nucleolarzone/nucleo lar organizer. Berfungsi untuk pembentukan nukleolus.

Kromonemata

Kromonemata dibagi 2
Spiral
Rangkaian molekul

Satelit
Bagian dari lengan

DNA

kromosom yg letaknya pada ujung telomer dengan bentuk bulat dan dihub.kan dgn ujung telomer oleh adanya bangunan sprti benang yg disebt filamen kromosom.

Perbedaan Kromatin berdasarkan banyaknya menghisap zat warna


Heterokromatin Eukromatin

daerah kromatin yang relatif lebih banyak dan mudah menghisap zat warna

Daerah kromatin yang terang dan mengandung gen yg sedang aktif.

Gambar Letak Sentromer

Letak Sentromer dlm kromosom


Telosentrik
(Telo = ujung,
Akrosentrik
(Akro = tdk sma,

sentries = sentromer) Kromosom 1 lengan dan sentromernya terletak dislah 1 ujung dri lengan

sentries = sentromer) Kromosom 2 lengan, tp salah 1 lengannya sangat pendek sdgkn yg 1 panjang. Sentromer terletak diantara 2 lengan yg tdk sma panjg.

Letak Sentromer dlm Kromosom


Submetasentrik
(Submeta = agak

Metasentrik
(Meta = tengah,

tengah, sentries = sentromer) Sentromer terletak diantara 2 lengan yg hampir sama panjg.

sentries = sentromer) Sentromer terletak diantara 2 lengan yg panjangnya sama (ditengah kedua lengan)

Jumlah Kromosom

2 Tipe Kromosom
Kromosom Tubuh (Autosom)
Berfungsi

untk mengatur dan mengendalikan bntuk tubuh makhluk hidup.

Kromosom seks (gonosom/allosom)


Menentukan jenis kelamin.

DNA DAN RNA


Disusun Oleh: A.A Gde Ika Pradnyana Putra

DNA
DNA Deoksiribosa Nukleat Acid = ADN ( Asam Deoksiribonukleat ) DNA tersusun atas nukleotida2 1nukleotida = 1nukleosida + 1 Fosfat 1nukleosida= 1gula pentosa = basanitrogen ( purin dan pirimidin )

DNA terdiri atas:


a. Gula Pentosa b. Fosfat

c. Basa Nitrogen :

- Purin guanin ( G ) dan Adenin ( A ) - Pirimidin Timin ( T ) dan Sitosin

DNA James Watson & Francis Crick ( 1953 ) Bentuk DNA DOUBLE HELIX Susunan DOUBLE HELIX : 1. Gula dan Fosfat sebagai induk / ibu tangga 2. Basa Nitrogen dengan pasangan tetap sebagai anaknya. G dengan C yang dihubungkan dengan 3 ikatan lemah aton H T dengan A yang dihubungkan dengan 2 ikatan lemah atom H

GAMBAR DNA

REPLIKASI DNA
Kemampuan DNA untuk membentuk

DNA baru yang sama persis dengan

DNA sebelumnya.

Beberapa DNA:

hipotesis

terjadinya

replikasi

1. Teori Konservatif double helix yang

lama membentuk double helix yang baru sama persis. 2. Teori Dispensif Double helix lama terputus2 yg kmudian memisah & membentuk potongan2 baru dan bersambung dgn potongan2 lama shg kembali mjdi DNA yg baru yang sama

3. Teori Semi Konservatif dua pita dari

double helix memisah diri dan masing2


pita yg lama mendapatkan pasangan pita2 yang baru seperti pasangan yg lama sehingga terbentuklah susunan DNA

yang baru dan sama persis.

Enzim2 yg berperan dalam Replikasi DNA:


1. Helikase : Memudahkan untuk membuka rantai

ganda DNA menjadi dua buah rantai tunggal.


2. Polimerase : Menggabungkan DNA 3. Ligase : Menyambung bagian2 rantai tunggal

DNA yang baru terbentuk.

RNA
*RNA Ribosa Nukleat Acid = ARN ( Asam Ribosa Nukleat ) *Bentuk beruntai Tunggal, pada bagian tengahnya beroilin, melilit, melengkung *1Nukleotida = Fosfat + Ribosa + Basa *Basa: - Purin adenin ( A ) dan Guanin ( G ) - Pirimidin Urasil ( U ) dan Sitosin ( S )

Macam Macam RNA


RNA duta mRNA dibentuk oleh DNA

di dalam nukleus, berperan membawa kode genetika dari DNA RNA ribosom (rRNA) dibentuk oleh DNA terdapat pada Ribosom, berperan membaca dan menterjemahkan kode RNA transfer ( tRNA) dibentuk oleh DNA, terdapat dalam sitoplasma, berperan sebagai pengikat asam amino.

GaMbar RNA

Perbedaan DNA dan RNA


N O 1 2 3 4 5 6 7 8 PERBEDAAN Letak dalam Sel Susunan Molekul gula Basa organik Fungsi Sifat dalam Sel Reaksi Enzym

DNA
Nukleus / Inti Satu pasang deokribosa Timin ( T ) Infoermasi Genetika a. Mampu Membiak b. Membuat ARN Feulgen DNA - ase

RNA
Sitoplasma Tunggal Ribosa Urasil ( U ) Sintesa Protein a. Tak mampu membiak b. Dibuat ADN Methyl Green Pyronin RNA - ase

SINTESIS PROTEIN
Sintesis Protein dibagi menjadi transkripsi dan translasi.

TRANSKRIPSI
Transkripsi. DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. :

Lanjutan
Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Contoh transkripsi

TRANSLASIProses penerjemahan rangkaian kodon-kodon RNA-d menjadi rangkaian asam amino polipeptida
mRNA / RNAd yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Disana mRNA masuk ke rRNA / RNAr diikuti oleh tRNA / RNAt. Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA kemudian rantai

bergeser ke tengah.

Lanjutan
Kodon mRNA berikutnya dicocokkan

dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari ribosom.

KODE GENETIKA

PENURUNAN SIFAT AUTOSOM


Disusun Oleh: Rista Mellyana Purba

Sifat

keturunan

yang

yang

ditentukan oleh gen autosom.


Pewarisan bersifat Dominan dan

Resesif.
Terjadi pada Pria dan Wanita.

Pewarisan Gen Autosom Dominan


1.

Polydactyly : Terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan/kaki. Kadang-kadang kelainan ini terlihat hanya sebagai syndactyly (dua ibu jari pada satu kaki saling melekat menjadi satu).

2.

Phenylthio-Carbamida (PTC) : Kelainan dalam pengecapan (taster=TT, non-taster=tt).

3.

Thalassemia : Pecahnya sel darah merah. Thalassemia

Mayor=ThTh, Thalassemia Minor=Thth, orang sehat=thth.


4.

Dentinogenesis Imperfecta : Dentin berwarna putih seperti air susu, email normal, ruang pulpa dan saluran akar terhapus

dengan dentin abnormal.

5. Anonychia : Kelainan dimana kuku dan jari tangan/kaki tidak ada atau tidak baik tumbuhnya. (dominan=An, normal=anan). 6. Retina Aplasia : Kelainan yang menyebabkan

bayi lahir dalam keadaan buta. (dominan=Ra,


normal=rara) 7. Katarak : Kelainan pada mata yang menyebabkan orang menjadi buta. (dominan=K) 8. Albino : Kelainan pada warna kulit (pigmen). (dominan=aa)

Pewarisan Gen Autosom Resesif


1. Mata Biru : Hanya mampu membentuk sedikit

melanin sehingga warna berwarna biru. (gen bb)


2. Cystic Fibrosis : kelainan metabolisme protein

sehingga mengakibatkan kerusakan/kemunduran pada beberapa organ. (gen resesif= cfcf)


3. Tay-Sachs : Kelainan urat saraf yang mengalami

kemunduran, kehilangan kemampuan intelektual, otot menjadi lemah.

PEWARISAN SIFAT GONOSOM


Sifat keturunan yang diwariskan dari orang tua kepada anak yang ditentukan oleh gen yang terdapat didalam kromosom kelamin, disebut rangkai kelamin kelamin (sex linkage). Gen yang terpaut kromosom sex-X Gen yang terpaut kromosom sex-Y

Gen yang Terdapat Kromosom Sex-X


1. Hemofilia

Darah

sukar

membeku.
2. Buta

Warna

Tidak

bisa

membedakan warna tertentu.

Terpaut Kromosom Sex-Y


1. Jari-jari Berselaput. 2. Hystrixgravier

Pertumbuhan

rambut

panjang dan kaku dipermukaan tubuh (menyerupai hewan landak berduri)


3. Hypertrichosis : Tumbuhnya rambut pada

bagian-bagian tertentu ditepi daun telinga.

MUTASI GEN
Mutasi : Perubahan gen / kromosom dalam makhluk

hidup yang menyebabkan perubahan genetis.


Dapat disebabkan oleh kesalahan replikasi materi

genetik selama pembelahan sel oleh radiasi, bahan kimia, virus, atau bisa saja pada saat proses meiosis.
Ada 2 jenis mutasi :

a. Mutasi Gen
b. Mutasi Kromosom

Mutasi Gen
Perubahan kimiawi pada satu atau beberapa

pasangan basa (basa nitrogen) dalam satu gen


tunggal.
Dapat juga terjadi karena adanya kesalahan

penerjemahan kode genetik.


Cara mutasi gen antara lain :

a) Substitusi : penggantian satu nukleotida

dengan

pasangannya

pada

DNA

komplementer dengan pasangan nukleutida yang lain.


b) Insersi : Penyisipan atau penambahan satu

atau lebih nukleotida ke dalam rangkai polinukleotida.


c) Delesi

pengurangan

satu

atau

lebih

MUTASI KROMOSOM
Perubahan jumlah kromosom dan struktur. Mutasi kromosom dibedakan menjadi 2

jenis :
a) Perubahan Struktur Kromosom b) Perubahan Jumlah Kromosom

Perubahan Struktur Kromosom


Mutasi yang menyebabkan kerusakan bentuk kromosom ( aberasi), yaitu : 1) Delesi : Hilangnya segmen kromosom. 2) Duplikasi : Penggandaan segmen kromosom pada kromosom homolog. 3) Inversi : Pembalikan / perubahan posisi segmen kromosom. 4) Translokasi : Perpindahan segmen kromosom

pada kromosom non homolog yang bukan pasangannya. 5) Katenasi : Ujung-ujung kromosom non homolog saling bertemu membentuk lingkaran.

Perubahan Jumlah Kromosom


Mutasi yang terjadi ditandai dengan perubahan

jumlah kromosom. 1) Euploid : Jumlah kromosom merupakan kelipatan kromosom haploid. (n+n=2n=>adanya penambahan haploid, 2n+2n=4n=> adanya penambahan diploid) 2) Aneuploid : Penambahan atau pengurangan dari jumlah kromosom normal. (nulsomik, monosomik, trisomik, tetrasomik)

Macam-Macam Mutasi
1. Sindrom Turner (45, X0 atau 44A+X) :

diderita oleh wanita, mandul, kaki berbentuk X, dada dan ovarium tidak berkembang, tidak haid, tubuh kecil, IQ rendah. 2. Sindrom Down (47, XY atau XX+21 atau 45A+21+XY atau XX) : IQ rendah, mata sipit, gigi kecil dan jarang, selalu berliur, telapak seperti kera, imunitas lemah. 47(45AA+XY)

3. Sindrom

Klinefelter (47, XXY atau

44A+XXY) : biasanya diderita oleh pria,

payudara

membesar,

testis

mengecil,

pemalu, tidak percaya diri, tangan dan

kaki panjang.

HUKUM MENDEL

Disusun Oleh: Diah Widiarti

Dalam hukum mendel dikenal istilah genotipe dan fenotipe Genotipe adalah sifat tidak tampak yang ditentukan oleh

pasangan gen dalam individu


Sedangkan fenotipe adalah sifat yang tampak dari luar atau

yang dapat kita amati dengan panca indera Contoh : a. sifat warna bulu biru pada ayam adalah fenotipe; disimbolkan BB, maka BB adalah genotipe

b. Sifat pemarah adalah fenotipe disimbolkan RR,


maka RR adalah genotipe

Sedangkan simbol P pada hereditas menurut

mendel adalah parental atau induk


Simbol F pada hereditas mendel adalah fenotipe Simbol F1 pada heresitas menurut mendel

adalah filial 1 atau keturunan yang pertama


Dominan berarti kuat dan resesif berarti lemah

HUKUM HEREDITAS MENURUT MENDEL


Tiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor

keturunan (gen), satu dari induk jantan , lainnya dari induk betina. Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya. Satu dari pasangan alel itu dominan atau menutup alel yang resesif jika keduanya bersama-sama. Pada pembentukan sel kelamin (gamet) yaitu proses meiosis, pasangan faktor-faktor keturunan memisah.. Individu murni atau galur murni mempunyai dua alel yang sama, dominan semua atau resesif semua. Semua individu F1 adalah seragam. Jika dominasi tampak sepenuhnya, maka individu F1 memiliki fenotipe seperti induknya yang dominan

PRINSIP PRINSIP MENDEL


Prinsip hereditas ; menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat

organisme dikendalikan oleh faktor-faktor menurun (gen).


Prinsip segregasi bebas ; pada pembentukan gamet, pasangan gen

memisah secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pesangan gen (alel) tersebut.
Prinsip berpasangan secara bebas ; pada pembuahan (fertilisasi)

gen-gen dari gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediet); pada

dominansi penuh, fenotipe gen dominan akan menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip tidak penuh, fenotipe gen pada individu heterozigot berada diantara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.

HUKUM MENDEL 1
Pemisahan gen se-alel atau Segregation of

allelic genes. Peristiwa pemisahan alel terlihat ketika pembentukan gamet inidividu (genotipe heterozigot), tiap gamet mengandung salah satu alel itu. Hukum Segregasi, berdasarkan percobaan menyilang 2 individu yang memilki satu karakter berbeda atau Monohibrid

Monohibrid Kacang Ercis Oleh Mendel


Persilangan monohibrid adalah suatu persilangan dengan satu sifat beda P(Induk) : TT (tinggi) x tt (rendah) F1 (Keturunan 1) : Tt (tinggi) F2 (Keturunan 2) : F1x F1
T T t TT Tt t Tt tt

Rasio Genotipe = 1 TT : 2 Tt : 1 tt Rasio Fenotipe = 3 Tinggi : 1 Rendah

Mendapatkan Generasi Ketiga


a. TT (Tinggi) x TT (Tinggi)

F3 = TT (Tinggi) >>> 100 % Tinggi b. Tt (Tinggi) x Tt (Tinggi) F3= Rasio Genotipe : 1 TT : 2 Tt : 1 tt Rasio Fenotipe : 3 Tinggi (75 %) : 1 Rendah (25 %) Rasio Genotipe : 1 TT : 2 Tt : 1 tt c. tt (Rendah) x tt (Rendah) F3= tt (Rendah) >>> 100 % Rendah

Hukum Mendel II
Pengelompokan gen secara bebas atau

Independent Assortment of Genes Berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen se-alel secara bebas pergi ke masingmasing kutub ketika meiosis Pembuktian hukum ini dipakai pada Dihibrid atau Polihibrid (persilangan dari individu yang memiliki dua atau lebih karakter berbeda)

Polihibrid kacang Ercis Oleh Mendel


P : YYRR (Kuning - Bulat) x yyrr (Hijau -

Keriput) F1: YyRr (Kuning - Bulat) F2: F1 x F1


YR YR YYRR Yr YYRr yR YyRR yr YyRr

Yr
yR yr

YYRr
YyRR YyRr

Yyrr
YyRr Yyrr

YyRr
yyRR yyRr

Yyrr
yyRr yyrr

Rasio Fenotipe

Kuning - Bulat (9) : Kuning - Keriput (3) : Hijau - Bulat (3) : Hijau - Keriput (1)
Fenotipe Kuning Bulat & Hijau

Keriput kombinasi asli (kombinasi


parental), sedangkan Fenotipe Kuning

Keriput & Hijau Bulat kombinasi

PERSILANGAN RESIPROK
Persilangan Resiprok adalah

Persilangan

dengan

gamet

jantan

dan

gamet

betina
sehingga

dipertukarkan

menghasilkan keturunan yang

sama

BACKCROSS DAN TESTCROSS


Backcross

adalah persilangan antara individu F1 dengan salah satu induknya (induk dominan atau induk resesif ) P1: Hh >< hh (hitam ) (putih)

Gamet:

H h

F1:
H h h

Hh (Hitam)

Hh (Putih)

hitam : putih = 1 : 1

Testcross

adalah

perkawinan

F1

dengan salah satu induk yang resesif. Testcross disebut juga perkawinan

penguji (uji silang) karena bertujuan


mengetahui apakah satu individu

bergenotipe homozigot (galur murni)


atau heterozigot.

Testcross

P1: (hitam)

HH

>< (putih)

hh

F1:
(hitam) F2: (hitam) Gamet: H h
h H h

Hh
Hh >< (putih) h hh

Hh = Hitam 50% hh = Putih 50%

Jadi diagram di atas berfenotipe sama,

berarti homozigot karena menunjukan hasil testcross 100%

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL


1. Interaksi gen ; peristiwa dua gen atau lebih yang

bekerja sama atau menghalang-halangi dalam memperlihatkan fenotipe 2. Kriptomeri ; peristiwa pembastaran dimana suatu faktor dominan tertutup oleh faktor dominan lainnya dan baru tampak jika tidak bersama dengan faktor penutup itu.contoh bunga Liana maroccana, disilangkan bunga merah (AAbb) dengan bunga putih (aaBB) maka hasilnya adalah bunga ungu (AaBb) 3. Epistasis-Hipostasis ;Epistasis adalah peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya sebaliknya hipostasis dimana gen dominan tertutup gen dominan lain yang bukan

4. Polimeri ; gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme 5. Gen-gen komplementer; interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersama-sama akan saling melengkapi sehingga muncul fenotipe alelnya 6. Gen dominan rangkap ; terjadi karena terdapat dua gen dominan yang mempengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama 7. Gen penghambat ; penyimpangan semu yang terjadi karena terdapat dua gen yang dominan yang jika bersama-sama pengaruhnya akan menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut sehingga perbandingan fenotipe = 13 : 3. contohnya pada persilangan ayam bulu putih dengan ayam berbulu putih.

MODIFIKASI HUKUM MENDEL


Disusun Oleh: Amalia Fildzah

Penyebab terjadinya sbb:


Semi Dominansi Kodominansi Gen Letal

SEMI DOMINANSI
Gen dominan tidak menutupi pengaruh alel

resedifnya dengan sempurna,sehingga muncul sifat


antara (intermedier)
Maka individu heterozigot memiliki fenotip yang

berbeda

dengan

fenotip

individu

homozigot

dominan
Pada ratio F2 didapatkan nisbah 1:2:1

Modifikasi Nisbah Mendel


Modifikasi nisbah 3 : 1

Semi dominansi terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier). ex : Pewarisan warna bunga pada Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)

P:
Gamet F1 : MM M

Merah
Merah muda Mm

x m m

Putih

Menyerbuk sendiri (Mm x Mm) F2 : dengan nisbah fenotipe merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1

KODOMINANSI
Kodominansi juga menghasilkan Nisbah Fenotipe

1:2:1 pada generasi F2


Tapi, kodominansi tidak memunculkan sifat antarapada

individu heterozigot, tetapi merupakan hasil ekspresi masing-masing alel, kedua alel akan sama-sama diekspresikan dan tidak saling menutupi.
Seperti dalam pewarisan golongan darah sistem ABO

pada manusia

Kodominansi tidak memunculkan sifat antara pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan sifat yang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel. ex : Pada pewarisan golongan darah sistem ABO pada manusia. I AI B 1 IAIA 2 IAIB 1 IBIB
X

IAIB

(Golongan darah A) (Golongan darah AB) (Golongan darah B)

Golongan darah A : AB : B = 1 : 2 : 1

GEN LETAL
Adalah gen yang dapat mengakibatkan kematian

pada individu homozigot, pada masa embrio atau


setelah kelahiran (sub letal)
Dua macam gen letal:
Gen Letal Dominan dalam keadaan heterozigot dapat

menimbulkan efek sub letal (kelainan fenotipe)


Gen Letal Resesif cenderung menghasilkan fenotipe

normal pada individu heterozigot

dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot (embrio). Macam-macam gen letal : Gen letal dominan Gen letal resesif ex : peristiwa letal dominan antara lain dapat dilihat pada ayam redep (creeper). Apabila sesama ayam redep (Cpcp) dikawinkan, maka Cpcp x Cpcp CpCp, Cpcp, cpCp, cpcp Letal Redep Normal

Gen Letal Gen yang

EKSPRESI GEN
Disusun Oleh: M. Ganda Gunawan

PENGERTIAN EKSPRESI GEN


Didalam

gen, urutan nukleutida sepanjang

untaian DNA menentukan protein, yang akan


dihasilkan oleh organisme disebut sebagai ekspresi gen.

Ekspresi gen terdiri dari dua tahap:


1. Transkripsi 2. Translasi

1. Transkripsi
Ini merupakan tahapan awal dalam proses sintesis
protein yang nantinya proses tersebut akan berlanjut pada ekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip.

Hasil dari proses sintesis tersebut adalah tiga macam RNA, yaitu :
mRNA (messeger RNA)
tRNA (transfer RNA) rRNA (ribosomal RNA)

2. Translasi
Translasi terjadi setelah proses transkripsi. Translasi merupakan suatu proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Yang diperlukan dalam proses translasi adalah : mRNA ribosom tRNA asam amino

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai