Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TERSTRKTUR KEWIRAUSAHAAN

JENIS-JENIS PERUSAHAAN ( BADAN USAHA)

Oleh : Chyntian Rosmaniar A1L010119

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN AGROTEKNOLOGI PURWOKERTO 2012

I. PENDAHULUAN

Perusahaan berasal dari kata dasar usaha. Usaha adalah kegiatan manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran yang diinginkan. Misalnya perusahaan kain, perusahaan plastik, perusahaan percetakan, perusahaan biskuit, perusahaan pengalengan ikan, dan perusahaan pembuatan mie instant. Dalam melakukan kegiatan usaha, manusia harus menggunakan faktor-faktor produksi yaitu faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi pengusaha/kewirausahaan. Apabila keempat faktor tersebut digabungkan dan dikendalikan dalam kegiatan produksi, sehingga menghasilkan barang atau jasa, kegiatan ini disebut kegiatan usaha. Menurut Drs. Bambang Prishardoyo, Msi. (2005:96) Perusahaan adalah Tempat berlangsungnya kegiatan teknis dan kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan menghasilkan barang-barang atau jasa sehingga dapat melayani kepentingan umum Jadi perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi. Menurut Drs. Bambang Prishardoyo, Msi. (2005:98) Badan usaha adalah Kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang mengorganisir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan memperoleh laba Faktor-faktor yang digunakan adalah faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja manusia, faktor produksi modal, dan faktor produksi kewirausahaan. Dengan kata lain, badan usaha adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan menggunakan faktor produksi. Untuk mendirikan badan usaha yang baru, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Barang dan jasa apa yang akan di usahakan, Pemasaran barang dan jasa, Penentuan harga pokok dan harga jual barang dan jasa, Pembelian, Pembelanjaan,

Kebutuhan tenaga kerja, Organisasi internal, Kemampuan dan kecakapan pengusaha, Kemungkinan memperoleh laba dalam jangka waktu yang lama, Jenis badan usaha yang dipilih.

Pemilihan suatu jenis badan usaha (perusahaan) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Tipe usahanya, Luas operasinya atau jangkauan pemasaran yang hendak dicapai, Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha, Sistem pengawasan yang dikehendaki, Tinggi rendahnya resiko yang dihadapi, Jangka waktu ijin operasional yang diberikan pemerintah, Keuntungan yang direncanakan.

II. ISI

PERUSAHAAN Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya(input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelolah serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir disemua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Perusahaan disebut sebagai pabrik atau tempat mengolah sumbarsumber ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa. Kita mengenal adanya istilah badan usaha dan ada istilah perusahaan. Kedua istilah tersebut sebenarnya berbeda namun sering sekali diberikan pengertian yang sama. Meskipun dalam arti singkat keduanya adalah sama, antara istilah badan usaha dengan perusahaan hendaknya dapat dibedakan. Perusahaan merupakanalat dari bahan usaha untuk mencapai tujuam yakni mencapai keuntungan. Perusahaan (badan usaha) mempunyai berbagai jenis, antara lain:
A. Jenis perusahaan berdasarkan kegiatan utamanya :

a. Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adlah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contoh dari perusaaan semacam ini adalah kantor akuntan, pengacara, tukang cukur, dan lainlain. b. Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memebeli barang jadi dan menjual kembali tanpa melekukan pengolahan lagi.Contohnya adalah dealer, toko-toko kelontong, toko serba ada, dan lain-lain. c. Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufactur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualbahan jadi tersebut.Contohnya pabrik sepatu, pabrik roti, dan lain-lain.

B. Jenis Penggolongan Badan Usaha (Perusahaan) Menurut Bentuk Hukum atau

Yuridis( Berdasarkan kepemilikannya ) Penggolongan badan usaha menurut bentuk hukum atau yuridis berhubungan dengan tanggung jawab pemiliknya terhadap kewajiban atau utang-utang badan usaha. Untuk itu, badan usaha dapat digolongkan menjadi Badan Usaha atau Perusahaan Perseorangan, Persekutuan Firma (Fa), Perseroan Komanditer atau Commaanditarie Vennotschap (CV), Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Perusahaan Patungan (Joint Venture), dan Yayasan. a. Perusahaan Perseorangan Perusahaan seorangan adalah perusahhaan yang dimiliki, dikelolah dan dimiliki, dekelolah dan dipimpin oleh seorang yan bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktvitas perusahaan. tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan. Ciri-ciri perusahaan ini adalah:

- Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan - Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi - Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi - Seluruh keuntungan dinikmati sendiri- Sulit mengatur roda perusahaan

karena diatur sendiri - Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbanlan penghasilan yang lebih besar - Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup - Sewaktu-waktu dapat dipidahtangankan Keunggulan : Pemilik bebas mengambil keputusan hak pemilik perusahaan Kelemahan Tanggungjawab pemilik tidak terbatas

Seluruh keuntungan perusahaan menjadi Sumber keuangan perusahaan terbatas

Rahasia perusahaan terjamin Pemilik lebih giat berusahan

Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi kompleks

b. Firma Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau lebih dengan bersama untuk melaksanakan usaha, umunya dibentuk oelh orang-orang yang memiliki keahlian bersama atau melaksanakan usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang memiliki keahlian sama atau profesi dengan tanggung jawab masing-masing anggota terbatas,laba ataupin kerugian akan ditanggung bersama.

ciri-ciri :

- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi. - Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin - Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya. - Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup - Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma - Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian - Mudah memperoleh kredit usaha

c. Perseroan Komanditer (CV)

Persekutuan komanditer atau commanditaie vennootschap (CV) adalah suatu persekutuan yang terdiri atas beebrapa orang yang berusaha dan beberapa orang yang hanya menyerahkan modal saja. Dalam CV, salag satu atau beberapa anggota bertanggung jawab tidak terbatas, anggota yang lain bertanggung jawb terbatas utang-utang bedan ysaga sesuai dengan bersarnya modal yang dimasukkan.jadi CV merupakan campuran persekutuan orang dan modal. ciri-ciri dan sifatn cv:

- Sulit untuk menarik modal yang telah disetor - Modal besar karena didirikan banyak pihak - Mudah mendapatkan kridit pinjaman - Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan - Relatif mudah untuk didirikan - Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

d. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang kepimilikannya ditentukan berdasarkan jumlah lembar sahan yang dimiliki oleh pemiliknya. Selain memili landasan hukum jels seperti yang diatur dalam Undang-undang No.40tahun 2007 tentang perseroan terbatas bentuk PT ini juga dirasakan lebih menhaga keamaan para pemegang saham atau peilikmodal dalam berusaha. Ciri-ciri :

- Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi - Modal dan ukuran perusahaan besar

- Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham - Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham - Kepemilikan mudah berpindah tangan - Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai - Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen - Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham - Sulit untuk membubarkan PT - Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden.

e.Koperasi Istilah koperasi berasal dari bahasa inggris, cooperation, atau bahasa Belanda cooperatie,yang artinya usaha bersama. Defenisi koperasi secara resmi diberikan didalam undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Menurut undang-undang tersebut, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomis rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Unsur-unsusr badan hukum koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Antara lain, koperasi mempunyai organisasi yang teratur, memiliki harta kekayaan sendiri, melakukan hubungan hukum sendiri yang diwakili oleh pengurus koperasi, dan mempunyai tujuan sendiri.

f. Perusahaan Patungan (Joint Venture) Joint Venture adalah bentuk usaha kerja sama antara dua orang atau lebih, baik kerja sama dalam pengumpulan modal dalam usaha, maupun dalam kegiatan organisasi. Pertanggungjawaban terhadap kewajiban atau utang-utang perusahaan diatur secara

khusus sesuai kesepakatan bersama. Perusahaan patungan ini didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dan pengembangan modal dari perusahaan tersebut.

g. Yayasan Yayasan merupakan organisasi perkumpulan dan bukan merupakan badan usaha yang bertujuan mencari keuntungan, tetapi merupakan kegiatan sosial untuk membantu kesejahtraan masyarakat yang lemah dan melaksanakan kegiatan bagi kepentingan orang banyak. Sumber dana yang diperoleh yayasan berasal dari hasil sumbangan, hibah, pemberian, sedekah, atau bantuan yang tidak mengikat, baik berasal dari masyarakat organisasi, instansi swasta, maupun instansi pemerintah.

C. Perusahaan menurut lapangan usahanya Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu perusahaan pertambangan, pertanian, industri, perdagangan, dan perusahaan jasa. a. Perusahaan ekstraktif Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengambil secara langsung benda atau barang yang tersedia di alam. Contohnya seperti perusahaan pertambangan, perusahaan penangkap ikan, perusahaan penebangan kayu, dan perusahaan pembuatan garam.

b.

Perusahaan agraris Perusahaan agraris adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengolah sumber daya alam yang dapat diperbarui sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya seperti perusahaan pertanian, perkebunan, petemakan, dan perikanan darat.

c.

Perusahaan industri Perusahaan industri adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi (bahan baku) atau sampai menjadi barang jadi. Contohnya 1) Perusahaan tekstil, yailu mengolah kapas menjadi kain yang kemudian oleh

perusahaan garmen diubah menjadi produk pakaian jadi. 2) Perusahaan mebel, yaitu mengolah bahan mentah dari kayu atau rotan

menjadi barang jadi, seperti kursi, lemari, dan Iain-Iain.

d. Perusahaan perdagangan Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli produk berupa barang atau jasa dari perusahaan ekstraktif, agraris, industri, dan jasa yang kemudian dijual kembali kepada konsumen. Contohnya seperti usaha perdagangan dari mulai yang besar sampai yang kecil seperti supermarket, mall, grosir, dan warung.

d.

Perusahaan jasa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menjual jasa untuk para konsumen (pemakai) dengan memperoleh imbalan. Perusahaan jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jasa transportasi dan perusahaan jasa lain. 1) 2) a) b) Jasa transportasi adalah jasa pengangkutan orang atau barang hasil produksi Perusahaan jasa lain meliputi berikut. Jasa untuk membantu proses produksi, misalnya jasa bank, pergudangan. Jasa yang langsung ditujukan kepada para konsumen (pemakai), misalnya dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya bus, mini bus, taksi, dan truk.

jasa asuransi, penjahit, bengkel, dokter, dan Iain-Iain.

D. Perusahaan (Badan Usaha) Menurut Kepemilikan Modal

a. Badan Usaha MilikNegara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN bergerak di sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh: perjan, perum, dan persero. Tujuan pendirian usaha milik negara adalah memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kasnegara, mengejar dan mencari keuntungan, Pemenuhan hajat hidup orang banyak, Perintis kegiatan-kegiatan usaha dan memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah.

b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh swasta, dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan. Contoh: firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan sebagainya. Pendirian badan usaha milikswasta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemiliknya.

c. Badan usaha campuran

Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian milik pemerintah dan sebagian milik swasta. Keuntungan yang diperoleh olah badan usaha campuran akan dibagi sesuai dengan persentase kepemilikan modal. Contohnya Persero di mana modal yang dimiliki oleh badan usaha ini adalah 51% atau lebih dimiliki pemerintah dan paling banyak 49% dimiliki oleh swasta atau investor. Contoh lain adalah PT Telkom, PT Angkasa Pura, dan PT BNI.

d. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh: Bank Jateng, Bank Jabar, dan PDAM.

E. Perusahaan (Badan Usaha) menurut banyakanya pekerja

a. Perusahaan (usaha) Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Dalam UU, jumlah asset perusahaan mikro sebersar maksimal 50 juta dengan omzet pendapatan maksimal 300 juta.

b. Perusahaan (usaha) kecil Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerjaa kurang dari 6 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00; milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi Ciri-ciri usaha kecil Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah; Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah; Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha; Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;

Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;

Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

Contoh usaha kecil adalah Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja, Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya; Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan; Peternakan ayam, itik dan perikanan; dan Koperasi berskala kecil.

c. Perusahaan menengah Perusahaan sedang adalah badan usaha yang jumlah pekerjanya lebih dari 5 orang dan kurang dari 51 orang. Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasi penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Perusahaan ini memiliki asset 500 juta hingga 10 miliar. Ciri-ciri usaha menengah Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi; Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll; Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll; Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan; Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik. Contoh dari perusahaan menengah adalah Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah; Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor; Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi; Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;dan Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan d. Badan usaha atau perusahaan besar Perusahaan besar adalah badan usaha yang jumlah pekerjanya lebih dari 50 orang.
F. Jenis Perusahaan atau Badan Usaha Menurut Modal yang Paling Dominan

a. Badan usaha atau padat karya Padat karya adalah badan usaha atau perusahaan yang lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia daripada penggunaan mesin-mesin. Contohnya perusahaan batik, perusahaan rokok. b. Badan usaha atau perusahaan padat modal Perusahaan padat modal yaitu badan usaha atau perusahaan yang lebih banyak mengutamakan penggunaan mesin-mesin atau barang modal daripada jumlah tenaga kerja. Contoh pabrik tekstil, pemintalan benang

III. SIMPULAN

PENUTUP

1. Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya(input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelolah serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan 2. Badan usaha adalah Kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang mengorganisir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan memperoleh laba
3. Badan usaha dan Perusahann arti singkat keduanya adalah sama, antara istilah

badan usaha dengan perusahaan hendaknya dapat dibedakan 4. Jenis-jenis perusahaan atau badan usaha dapat dibedakan berdasarkan kegiatan utamanya, hukum (kepemilikannya), lapangan usahanya, kepemilikan modal, banyaknya pekerja, dan modal dominannya.

DAFTAR PUSTAKA

Prishardoyo, Bambang, Agus Trmawarto dan Shodiqin. 2005. Pelajaran Ekonomi Kelas 2. PT. Grasindo: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai