Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI & DASAR HUKUM ARBITRASE Apakah Arbitrase itu? Dasar Hukum Arbitrase 1. UU No.

o.14 tahun 1970 tentang Pokok Pokok Kekuasaan Kehakiman pasal 3 ayat 1 2. UU No.30 tahun 1999 Pasal 5

TATA CARA ARBITRASE


Daftar pada Pengadilan PHI
SEPAKAT BERDAMAI

MAHKAMAH AGUNG

SIDANG ARBITRASE

TIDAK SEPAKAT

Perjanjian Bersama (PB)

SEPAKAT BERDAMAI ARBITRASE

Bipartit/Musyawarah/Mufakat (Risalah Rapat)

Pekerja/Buruh

BERSELISIH

Pengusaha

Perselisihan Hak, Kepentingan, PHK, Antar SB/SP dalam satu perusahaan

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial pada PT.DIRGANTARA INDONESIA seharusnya dapat Melalui Arbitrase

Penyebab awal Permohonan pernyataan Pailit terhadap PT. Dirgantara Indonesia oleh Heryono, Nugroho, dan Sayudi - mantan karyawan PT. Dirgantara Indonesia kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga Permohonan Kasasi kepada Mahkamah Agung oleh PT.Dirgantara Indonesia

Lanjutan
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan berjalan sangat panjang, membutuhkan banyak tenaga, biaya yang tidak sedikit, dan melibatkan banyak pihak eksternal Apabila kedua belah pihak memilih jalur arbitrase dalam penyelesaian sengketa ini, maka ada kemungkinan persengketaan ini berakhir secara damai dengan upaya arbiter atau majelis arbiter mendamaikan kedua pihak yang berakhir dengan pembuatan akta perdamaian

Efektifitas Penerapan Arbitrase di Indonesia sebagai Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa

Kelebihan Arbitrase Alasan Arbitrase lebih baik daripada jalur pengadilan

Anda mungkin juga menyukai