Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR (KGE 123) PERTEMUAN 2 INTERPRETASI PETA TEMATIK Disusun oleh: Riki Zakaria (1113034058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

1. Judul Interpretasi Peta Tematik 2. Tujuan Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah : a. Untuk dapat mengetahui dan memahami peta tematik apa saja yang dapat dibuat dari peta topografi b. Untuk dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat peta tematik c. Untuk dapat mengetahui dan memahami langkah kerja dalam pembuatan peta tematik dengan cara menjiplak peta topografi 3. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : a. b. c. d. Kertas O.H.P. 3 lembar Spidol O.H.P. 4 warna Mistar 1 helai peta topografi

4. Dasar Teori Pengertian peta menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : Menurut ICA (International Cartographic Association) Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Menurut Aryono Prihandito (1988) Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

Menurut Erwin Raisz (1948)


Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas. Jadi, Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas. Peta Tematik (E.S Bos, 1977) adalah suatu peta yang menggambarkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau konsep yang spesifik yang ada hubungannya dengan detil topografi tertentu. Menurut International Cartographic Association (1973), peta tematik adalah peta yang dibuat dan didesain untuk menggambarkan kenampakankenampakan atau konsep-konsep khusus. Dari batasan tersebut dapat dikatakan secara garis besar bahwa peta tematik merupakan peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyai tema khusus dan ada kaitannya dengan detail topografi tertentu. Contoh peta tematik adalah peta penggunaan lahan, peta jalan, peta pola aliran sungai, dll. Peta Tata guna lahan biasanya digambarkan dengan menggunakan simbolsimbol wilayah yang memiliki warna yang berbeda. Simbol-simbol tersebut menunjukkan mana wilayah yang merupakan sawah, kebun, lading, dan sebagainya. Selain dengan polygon warna-warni dapat juga ditambahkan simbol-simbol huruf atau angka untuk menunjukkan tahun tanam atau jenis lain yang ada didalam satu wilayah tanam. Misalnya ladang atau kebun di wilayah pesawahan. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan yang merupakan hasil

budidaya manusia digambarkan dengan menggunakan simbol garis berwarna hitam atau merah. Sungai merupakan jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada umumnya, sungai memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau dataran tinggi dan bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan dengan garis yang berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta kontur, sungai digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah kontur membelok ke arah hulu. Pola aliran sungai adalah hubungan keruangan sekitar daerah aliran sungai dalam sungai utama dalam menginterpretasi kenampakan geologi dan

geomorfologis. 5. Langkah Kerja Langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : a. Sediakan alat dan bahan. b. Siapkan peta topografi yang akan digunakan, kemudian tempatkan peta di atas meja gambar! c. Ambil plastik transparan dan tempatkan di atas peta tadi. Agar kedudukan plastik tidak berubah (bergeser), maka digunakan selotipe atau doubletip untuk menempelkannya. d. Membuat garis tepi pada plastik transparan untuk menandai batas wilayah yang digambar. e. Gunakan spidol transparan untuk mulai menggambar ulang (menjiplak) pada plastik. mewarnai objek yang digambar sesuai dengan peta yang dijiplak. f. Mengulangi langkah tersebut untuk membuat peta tematik lain. 6. Hasil Hasil dari praktikum membuat peta tematik adalah :

7. Pembahasan Dari peta topografi yang digunakan sebagai dasar untuk membuat peta tematik dapat dijadikan tiga peta tematik, yaitu peta penggunaan lahan, peta jalan, dan peta pola aliran sungai. Dalam peta penggunaan lahan, wilayah yang paling banyak digunakan/dominan adalah untuk area pemukiman. Wilayah yang digunakan terbanyak kedua adalah untuk area pesawahan, yakni area sawah tadah hujan. Selanjutnya untuk Tegalan/ladang, dan yang terakhir untuk area perkebunan. Area pemukiman cenderung berpusat di dekat daerah sawah tadah hujan dan tegalan/ladang. Rute jalan di peta ini sangat banyak dan menghubungkan daerah satu dengan daerah lain yang berbeda penggunaan lahannya. Misalnya area pemukiman dengan area perkebunan. Rute jalan di peta ini sangat banyak dan menghubungkan daerah satu dengan daerah lain. Di dalam peta ini terdapat dua jenis jalan, yakni tipe jalan lain dan tipe jalan lokal. Untuk pola aliran sungai, di daerah ini sangat sedikit aliran sungainya, sehingga kurang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk area pesawahan. Oleh karena itu area pesawahan di wilayah ini menggunakan tipe sawah tadah hujan. 8. Kesimpulan Dari peta topografi yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta tematik, dapat dibuat menjadi tiga jenis peta tematik, yaitu peta penggunaan lahan, peta jalan, peta pola aliran sungai. Ketiga peta tematik tersebut saling berhubungan, seperti contohnya peta penggunaan lahan dan peta pola aliran sungai. Dalam peta penggunaan lahan, lahan yang digunakan terbagi menjadi empat area, yaitu area pemukiman, area sawah tadah hujan, area perkebunan, dan area tegalan/ladang. Pada peta rute jalan terbagi menjadi dua tipe yaitu

tipe jalan lain dan tipe jalan lokal. Pada peta pola aliran sungai hanya terdapat satu tipe. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan. diakses pada tanggal 23 April 2012 pukul 17.00 http://www.anneahira.com/aliran-sungai.htm. diakses pada tanggal 23 April 2012 pukul 17.00 www.jkpp.org/downloads/bab_05.pdf diakses pada tanggal 1 Mei 2012 pukul 22.47 http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Peta_Tentang_Pola_dan_Bentuk_Muk a_Bumi_9.2_%28BAB_8%29 diakses tanggal 2 Mei 2012 pukul 00.30

Anda mungkin juga menyukai