Anda di halaman 1dari 6

BAB I MENERAPKAN KONSEP P E L U A N G Notasi Faktorial

n faktorial adalah hasil perkalian semua bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan n n! = n . (n-1) . (n-2) . (n-3) . . 1 Contoh : 3! = 3 . 2 .1 = 6 5! = 5 . 4 . 3 . 2 .1 = 120

Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur atau elemen dengan memperhatikan urutannya

1. Permutasi dari unsur yang berbeda


n

Pk =

n! (n k)!

Contoh : 1. Ada berapa cara menyusun bilangan yang terdiri dari 2 angka disusun dari 3 angka yang tersedia ? (tidak ada pengulangan dan urutan diperhatikan) Jawab : n = 3 k = 2 maka
n

Pk =

n! 3! 3! 3.2.1 = = = 6cara = (n k)! (3 2)! 1! 1

2. Dari 6 orang akan dipilih 3 pengurus kelas. Berapa formasi yang dapat dibentuk ? Jawab : n = 6 k = 3 maka
n

Pk =

n! 6! 6! 6.5.4.3.2.1 = = = 120formasi = (n k)! (6 3)! 3! 3.2.1

2.

Permutasi n unsur dari n unsur (k = n)


n

Pk = n!

Contoh : 1 4 buah lukisan akan dipasang pada 4 bingkai berbeda. Ada berapa cara untuk memasang lukisan tersebut ? Jawab : n = k = 4 maka n Pk = 4 P4 = 4!= 24 cara 3. Sebuah dinding akan dicat menggunakan 3 warna. Berapa banyak kemungkinan susunan variasi warna dinding tersebut ? Jawab : n = 3 maka n Pk = 3 P3 = 3!= 6 cara 3. Permutasi dari beberapa unsur yang sama

P=

n! k1!.k2!...km!

Contoh : Berapa banyaknya permutasi yang dapat disusun dari kata a. MATEMATIKA b. PERMAISURI

Jawab : a. Jumlah huruf = 10 buah Huruf R = 2 buah Huruf I = 2 huruf maka :


P= 10! 10 .9.8.7.6.5.4.3.2.1 = = 907200 buah 2!.2! 2.1.2.1

b. Jumlah huruf = Huruf M = 2 buah Huruf A = 3 buah Huruf T = 2 huruf maka :


P= 10! 2!.3!.2! 10 .9.8.7.6.5.4.3.2.1 = =151200 buah 2 .1 .3 .2 .1 .2 .1

4.

Permutasi siklis atau melingkar


Digunakan jika susunan unsurnya berbentuk lingkaran P = ( n 1 )! Contoh : Berapa banyaknya susunan yang mungkin jika 10 orang berdiri mengelilingi api unggun Jawab : n = 10 maka P = ( n 1 )! = ( 10 1 )! = 9! = 362880 buah Berapa banyak susunan yang mungkin jika 8 orang duduk mengelilingi meja bundar ? Jawab : n = 8 maka P = ( 8 1 )! = 7! = 5040 buah

1. 2.

5.

Permutasi berulang
Digunakan jika unsur yang tersedia boleh ditulis berulang P = nk Contoh : Berapa banyak susunan yang terdiri dari 3 huruf diambil dari kata MERAH jika huruf-huruf tersebut boleh berulang ? Jawab : n = 5 k = 3 maka P = nk = 53 = 125 buah

Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur atau elemen tanpa memperhatikan urutannya
n

Ck =

n! k!(n - k)!

Contoh : 1. Suatu tim basket yang terdiri dari 5 orang akan dipilih dari 12 orang. Berapa macam susunan tim basket tersebut dapat dipilih ? Jawab : urutan tidak diperhatikan n = 12 k = 5 maka :
n

Ck =

n! 12! 12! 12.11.10.9.8.7! = = = = 792macam k!(n - k)! 5!(12 5)! 51.7! 5.4.3.2.1.7!

2.

5 orang siswa akan berjabat tangan. Berapa banyak jabat tangan yang akan terjadi ? Jawab : n=5 k = 2 maka :
n

Ck =

n! 5! 5! 5.4.3.2.1 = = = = 10 kali k!(n - k)! 2!(5 2)! 2!.3! 2.1.3.2.1

Peluang suatu kejadian


Ruang sampel adalah : semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan Titik sampel adalah : anggota dari ruang sampel
Contoh : Jika percobaanya menggunakan sebuah dadu maka maka Ruang sampelnya = {mata 1, mata 2,, mata 6 } Titik sampelnya ada 6 buah Peluang suatu kejadian adalah besarnya kemungkinan suatu kejadian akan terjadi

P=

n(k) n(s)

dimana P = Peluang suatu kejadian n(k) n(s) = banyaknya kejadian yang dimaksud = banyaknya anggota ruang sampel

Contoh : 1. Berapakah peluang terambil kartu As jika sebuah kartu diambil dari satu set kartu bridge ? Jawab : Dalam satu set kartu terdapat 4 buah kartu As maka n(k) = 4 Satu set kartu berjumlah 52 buah kartu maka n(s) = 52 n(k) 4 1 P= = = n(s) 52 13 2. Berapa peluang muncul dua sisi gambar jika dua buah uang logam dilempar bersama-sama ? Jawab : Ruang sampelnya = {A, G. AG, GA} maka : n(k) 1 P= = n(k) = 1 n(s) = 4 n(s) 4

Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara jumlah kejadian dengan banyaknya percobaan yang dilakukan

FR =

f(A) N

dimana : FR f(A) N

= Frekuensi Relatif suatu kejadian = Banyaknya kejadian = Jumlah percobaan yang dilakukan

Contoh : 1. Sebuah uang logam dilempar sebanyak 50 kali. Ternyata muncul gambar sebanyak 20 kali. Berapa frekuensi relative muncul gambar ? f(A) 20 2 = = Jawab : FR = N 50 5 2. Sebuah dadu dilempar sebanyak 100 kali. Ternyata muncul mata 5 sebanyak 50 kali. Berapa frekuensi relatif muncul mata 5 ? f(A) 50 1 = = Jawab : FR = N 100 2

Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah besarnya harapan suatu kejadian akan terjadi dalam N kali percobaan

FH = N.P(A) dimana FH
N P(A) 1.

= Frekuensi Harapan = Percobaan yang dilakukan = Peluang suatu kejadian A

Contoh : Jika sebuah dadu dilempar 150 kali, berapa frekuensi harapan muncul mata dadu 1 ? 1 1 Jawab : N = 150 P(A) = maka : FH = N.P(A) = 150 . = 25 kali 6 6 2. Jika sebuah kartu diambil dari satu set kartu yang dikocok sebanyak 26 kali, berapa frekuensi harapan terambil kartu As merah ? 2 2 Jawab : N = 26 P(A) = maka : FH = N.P(A) = 26. = 1 kali 52 52

Peluang komplemen suatu kejadian


Jika A adalah komplemen dari kejadian A maka ; P(A) = 1 P(A) dimana P(A) = Peluang komplemen kejadian A P(A) = Peluang kejadian A

1.

Contoh : Jika peluang hari ini turun hujan adalah 0,75 berapa peluang hari ini tidak turun hujan ? Jawab : Misalkan A adalah kejadian turun hujan dan A adalah kejadian tidak turun hujan P(A) = 0,75 maka P(A) = 1 P(A) = 1 0,75 = 0,25 1 ? 3 Misalkan A adalah kejadian Budi tidak lulus dan A adalah kejadian Budi lulus 1 1 2 P(A) = maka P(A) = 1 P(A) = 1 = 3 3 3

2.

Berapa peluang Budi lulus ujian jika peluang Budi tidak lulus adalah Jawab :

Peluang dua kejadian saling lepas dan tidak saling lepas 1. Peluang dua kejadian saling lepas
P( A B ) = P( A ) + P( B ) Contoh : Sebuah kartu diambil dari satu set kartu bridge. Berapa peluang terambil kartu hati atau kartu berwarna hitam ? Jawab : Karena kartu hati berwarna merah maka dua kejadian ini saling lepas Misalkan A = kejadian terambil kartu hati dan B = kejadian terambil kartu hitam 13 26 P(A) = P(B) = maka : 52 52 13 26 39 3 P( A B) = P( A ) + P( B) = + = = 52 52 52 4

2.

Peluang dua kejadian tidak saling lepas


P( A B ) = P( A ) + P ( B ) P( A B ) Contoh : Sebuah kartu diambil dari satu set kartu bridge. Berapa peluang terambil kartu hati atau kartu As ? Jawab : Karena salah satu kartu As merupakan kartu hati maka dua kejadian ini tidak saling lepas

Misalkan A = kejadian terambil kartu hati dan B = kejadian terambil kartu As 13 4 1 P( A B ) = P(A) = P(B) = maka : 52 52 52 4 1 16 4 13 P( A B) = P( A ) + P( B) - P( A B) = + = = 52 52 52 52 13

Peluang dua kejadian saling bebas dan tidak saling bebas 1. Peluang dua kejadian saling bebas
P( A B ) = P( A ) P( B ) Contoh : Dua buah dadu dilempar bersama-sama sebanyak satu kali. Berapa peluang muncul mata 4 pada dadu I dan mata dadu 5 pada dadu II ? Jawab : Karena kemunculan mata dadu I tidak mempengaruhi mata dadu II maka dua kejadian ini saling bebas Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 4 pada dadu I B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu II Karena dua buah dadu maka n(S) = 6 x 6 = 36 A = {(4,1),(4,2),(4,3).(4,4).(4,5),(4,6)}= 6 B = {(5,1),(5,2),(5,3).(5,4).(5,5),(5,6)}= 6 P(A) = 6 36 P(B) = 6 36 maka : 6 6 1 x = 36 36 6

P( A B ) = P( A ) P( B ) = 2.

Peluang dua kejadian tidak saling bebas atau bersyarat


P ( A B ) P( A ) P ( B ) atau P ( A B ) = P ( A ) P ( B/A ) Contoh : Dua buah dadu dilempar bersama-sama sebanyak satu kali. Buktikan bahwa kejadian muncul mata 4 pada dadu I dan jumlah mata kedua dadu adalah 9 adalah kejadian tidak saling bebas Jawab : Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 4 pada dadu I B = kejadian munculnya jumlah mata dadu adalah 9 n(S) = 36 A = {(4,1),(4,2),(4,3).(4,4).(4,5),(4,6)}= 6 B = {(3,6),(4,5),(5,4).(6,3)}= 4 A B = {(4,5)} = 1 P(A) = 6 1 = 36 6 P(B) = 4 1 = 36 9 P( A B ) = 1 maka : 36

P( A B ) = P( A ) P( B ) 1 1 1 = 36 6 9 1 1 36 54 Ternyata P( A B) P( A ) P( B) maka dua kejadian tersebut tidak saling bebas

Anda mungkin juga menyukai