Anda di halaman 1dari 12

12

BABI I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kebudayaan pendidikan dalam berwirausaha menjadi salah saru tujuan Negara. Berkembang pesatnya system perekonomian di Luar Negeri menjadi titik awal sebuah tuntutan bangsa. Waralaba yang di bangun oleh pedagang-pedagan china mempengaruhi pola pikir bangsa yang stagnan. Sebagai jiwa yang beredukasi sepantasnya mengembangkan ilmu pengetahuan guna mencerdaskan dan membiasakan pola hidup yang lebih baik. Mencari setiap permasalahan dalam sistematika belajarnya. Dengan mengidentifikasi serta penangan permasalahan merupakan hal-hal yang seharusnya dilakukan dalam mengembangkan jiwa kepribadian bangsa. Kebanyakan orang hidup berdasarkan basic kemampuannya masisg-masing. System pertahanan hidup yang di implementasikan oleh setiap warga Indonesia beditu beragam. Para pelajar menggunakan ilmu yang dipelajarinya di bangku perkuliahan sebagai tameng moral dan modal jualan. Petani menggunakan tenaganya sebagai modal pencarian nafkah. Begitu pula dengan pembisnis menggadaikan uangnya untuk membeli uang orang lain. Namun ada kalanya sebagai orang terpejar pula ikut terjun dalam dunia agrobisnis. Keterpaduan edukasi dan ekonomi menjadi sebuah konklusi besar. Perpaduan presepsi dalam mencari ilmu dan mencari harta merupakan gambaran tugas suci. Konsep dasar ini yang memnyimpilkan dan meinterpretasikan seorang enteurpreneur yang terpelajar.

12

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Wirausaha Menurut Septi secara etnologisnya : Wira = manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/ pendekar kemajuan yang memiliki watak agung. Swa = sendiri. Ta = berdiri Jadi Wiraswasta = keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan persoalan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (Wasty Soemanto, 1984: 43). Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan: Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan pribadi. Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai berikut: Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri denganmemanfaatkan peluang- peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangantantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006). Dari beberapa pendapat tesebut dapat di simpulkan bahwaorang yang jiwa wirausha adalah seorang yang modal utamanya ketekunan yang dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri pertama disertai dengan keberanian menanggung resiko berdasarkan suatu perhitungan dan perencanaan yang tepat.. A. Falsafah Wirausaha Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orangorang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.
2

12

Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Keberhasilan sebagai wirausaha tergantung kepada kesediaan anda untuk bertanggung jawab atas pekerjaan anda sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan-kemampuan dan keterampilan anda. Jika anda secara jujur dan agresif mengejar tujuan-tujuan ini, anda akan dapat mencapai hasil-hasil yang positif. Begitu pula menurut Drucker (1986:21) said In the United States,for instance, the entrepreneur is often defined as one who starts his own, new and small business. pengusaha sering didefinisikan sebagai salah satu orang yang memulai sendiri, bisnis baru dan kecil. Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individuindividu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.

A. Wirausah Sebagai Pribadi Setiap orang adalah individu yang unik, semua orang mempunyai pengalaman masa lampu yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggung jawab yang berlainan, dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan. Anda harus bersedia dari pengalaman dan berubah dari waktu kewaktu. Anda haruslah selalu sadar akan cara-cara baru,untuk meningkatkan produktifitas anda sendiri. Salah satu kunci utama bagi keberhasilan anda adalah keterlibatan anda dalam pertumbuhan pribadi secara terus menerus. B. Menjadi Wirausaha Ditempat Kerja Anda Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan mempengaruhi karir anda. Bersifat lah fleksibel dan imaginatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. Anda haruslah bersedia berkerja dalam keadaan konflik, perubahan dan keragu-raguan. Anda harus menyusun prioritas dalam sasaran karir, dan hasil-hasil yang di inginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sebuah ciri wirausaha yang penting adalah bahwa anda menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin besar kebutuhan orang akan produk atau jasa anda, semakin besar imbalan anda. Jika anda bekerja untuk meningkatkan
3

12

tingkat hidup orang lain dan memperbaiki kehidupan mereka anda akan melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Inilah maana menjadi seorang wirausaha. Adapun Kata kunci dari kewirausahaan adalah; 1. Pengambilan resiko 2. Menjalankan usaha sendiri 3. Memanfaatkan peluang-peluang 4. Menciptakan usaha baru 5. Pendekatan yang inovatif 6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah) C. Sikap Terhadap Karir Para wirausah memimiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat di terapkan pada sejumlah karir yang luas.Faktor-faktor dalam mengembangkan sikap-sikap kewirausahaan dalam karir anda adalah : 1. Pililah sebuah kari yang akan memberikan anda kemungkinan untuk mewujudkan diri anda secara kreatif dan juga memungkinkan pertumbuhan pribadi dan profesi. 2. Jika anda memulai kari, tindakan-tindakan anda hendaknya mencontoh orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan yang sama 3. Selalulah berusaha meningkatkan diri. 4. Karena semuanya selalu berubah, maka andapun haruslah berubah. 5. Anda harus berosientasikan tindakan. 6. Buatlah beberapa hal yang menjadi rutin agar anda mempunyai banyak waktu untuk berwirausaha. 7. Jika anda terlibat secara pribadi, maka terimalah tanggung jawab untuk mensukseskan sesuatu kegiatan 8. Anda harus mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi dari pada individu yang bekerja untuk anda dalam upaya mencapai hasil-hasil maksimum. 9. Mengambil keputusan merupakan ciri utama dari wira usaha yang berhasi. 10.Hiduplah pada masa sekarang dan janganlah memboroskan waktu dengan menyesali kegagalan di masa lampau. D. Sifat Mental Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan individu-individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara menilai pengalaman-pengalaman secara sehat. Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka
4

12

mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan. Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan. Sebagai contoh seorang pengusaha yang karena ia memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki koneksi tertentu dengan pejabat pemerintah sehingga ia memperoleh fasilitasfasilitas istimewa baik dalam memenangkan tender maupun kemudahan dalam perizinan bukanlah seorang wirausahawan. Orang tersebut tidak lebih hanyalah seorang pengusaha/pedagang. Kita dapat mengambil contoh pengusaha air minum dalam kemasan dengan merk Aqua, Bapak Tirto Utomo. Dia dapat dikatakan seorang wirausahawan karena ia melakukan terobosan dalam usaha baru air minum dalam kemasan yang pada saat itu dikuasai oleh minuman bersoda dan beralkohol. Pada awal berdirinya perusahaan Aqua banyak orang mempertanyakan mengapa air tawar diperjual belikan yang biasanya di Indonesia dapat diminta dengan gratis, tetapi usaha tersebut ternyata berhasil bahkan kini banyak perusahaan lain yang mengikutinya. Wirausaha berbeda dengan penemu (inventor) yaitu orang yang menemukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia, misalnya Thomas Alpha Edison menemukan listrik. Einstein menemukan atom, dan lainnya. Mereka tidak dapat disebut wirausahawan jika penemuannya tersebut tidak ditransformasikan oleh mereka sendiri ke dalam dunia usaha. Wirausahawan adalah orangyang yang memanfaatkan penemuan tersebut ke dalam dunia usaha. E. Pentingnya Sikap Positif Sikap mental positif memudahkan anda unuk memfokus pada kegiatankegiatan dan kejadian-kejadian atas hasil-hasil yang ingin anda capai. Faktor-faktor yang berguna bagi wirausaha dalam mengembangkan sikap mental yang positif : 1. Pusatkan perhatian anda 2. Pilihlah sasaran positif dalam pekerjaan anda. 3. Bergaulah dengan orang-orang yang berfikir dan bertindak secara wirausaha 4. Percaya diri anda dan bakat -bakat anda 5. Lingkungan anda akan mempengaruhi prestasi anda 6. Hilangkan beban dengan mengambil tindakan

F. Kebiasaan dan Sikap Jika anda mengerti bahwa andalah yang bertanggung jawab atas tindakantindakan anda, seharusnya anda bersedia meninjau kembali kebiasaan-kebiasaan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan masa depan. Wirausaha sejati adalah orang yang selalu berubah dan berkembang. Mempunyai sikap-sikap yang positif dan citra diri yang sehat penting bagi semua wirausaha.

12 1. Wirausahawan dilahirkan, dicetak, atau lingkungan

Perdebatan yang sangat klasik adalah perdebatan mengenai apakah wirausahawan itu dilahirkan (is borned) yang menyebabkan seseoarng mempunyai bakat lahiriah untuk menjadi wirausahawan atau sebaliknya wirausahawan itu dibentuk atau dicetak (is made). Sebagian pakar berpendapat bahwa wirausahawan itu dilahirkan sebagian pendapat mengatakan bahwa wirausahawan itu dapat dibentuk dengan berbagai contoh dan argumentasinya. Misalnya Mr.X tidak mengenyam pendidikantinggi tetapi kini dia menjadi pengusa besar nasional. Dilain pihak kini banyak pemimpin/pemilik perusahaan yang berpendidikan tinggi tetapi reputasinya belum melebihi Mr. X tersebut. Pendapat lain adalah wirausahawan itu dapat dibentuk melalui suatu pendidikan atau pelatihan kewirausahaan. Contohnya, setelah Perang Dunia ke-2 beberapa veteran perang di Amerika belajar berwirausaha. Mereka belajar berwirausaha melalui suatu pendidikan atau pelatihan baik pendidikan/pelatihan singkat maupun pendidikan/pelatihan yang berjenjang. Dengan modal pengetahuan dan fasilitas lainnya mereka berwirausaha. Samuel Whalton pendiri Walmart yang kini menjadi retailer terbesar dunia adalah veteran yang memulai usahanya pada usia 47 tahun. Ross Perot pendiri Texas Instrument yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden Amerika dari partai independen juga seorang veteran yang berhasil dibentuk menjadi wirausahawan. Ada yang mengatakan bahwa seseorang menjadi wirausahawan itu karena lingkungan. Misalnya, banyak orang WNI keturunan menjadi wirausahawan yang sukses karena mereka hidup di lingkungan para wirausahawan atau pelaku usaha. Pendapat yang sangat moderat adalah tidak mempertentangkan antara apakah wirausahawan itu dilahirkan, dibentuk atau karena lingkungan. Pendapat tersebut menyatakan bahwa untuk menjadi wirausahawan tidak cukup hanya karena bakat (dilahirkan) atau hanya karena dibentuk. Wirausahawan yang akan berhasil adalah wirausahawan yang memiliki bakat yang selanjutnya dibentuk melalui suatu pendidikan atau pelatihan, dan hidup di lingkungan yang berhubungan dengan dunia usaha. Seseorang yang meskipun berbakat tetapi tidak dibentuk dalam suatu pendidikan /pelatihan tidaklah akan mudah untuk berwirausaha pada masa kini. Hal ini disebabkan dunia usaha pada era ini menghadapi permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan dengan era sebelumnya. Sebaliknya orang yang bakatnya belum terlihat atau mungkin masih terpendam jika ia memiliki minat dengan motivasi yang kuat akan lebih mudah untuk dibentuk menjadi wirausahawan. Bagi yang ingin mempelajari kewirausahan janganlah berpedoman
6

12

pada berbakat atau tidak. Yang penting memiliki minat dan motivasi yang kuat untuk belajar berwirausaha.

2. Manfaat mempelajari Kewirausahaan Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut akan memberikan kita pilihan karir untuk berperan menjadi: 1. Wirausahawan (entrepreneurs) 2. Wiramanajer (intrapreneurs) 3. Wirakaryawan (innopreneurs) 4. Ultramanajer (ultrapreneur) 5. Pendidik/ Pemikir Jika wirausahawan adalah orang yang menjalankan usahanya sendiri, wiramanajer adalah orang yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan tetapi tidak menjalankan usaha sendiri melainkan menjalankan usaha atau memimpin usaha orang lain. Wiramanajer adalah manajer yang meng-implementasikan ide-ide wirausahawan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan (pinchott III, 1985). Tanri Abeng yang pernah menjadi manajer Bakri Group dan PT Multi Bintang adalah contoh seorang wiramanajer yang berhasil. Wirakaryawan adalah para karyawan yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan tetapi karena sebab-sebab tertentu mereka memilih untuk bekerja di suatu perusahaan/organisasi. Mereka adalah karyawan dari segala lapisan manajemen yang dapat meng-implementasikan ide-ide yang inovatif di dalam struktur perusahaan yang ada (Lynn dan Lynn, 1992). Ultramanajer. Adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membuka bidangusaha baru di berbagai tempat dengan pendekatan yang inovatip. Pendidik/pemikir. Belajar kewirausahaa dapat pula dimanfaatkan untuk menjadi pendidik atau pemikir dalam kewirausahaan. Mereka adalah orang-orang yang mempelajari kewirausahaan tetapi bukan bermaksud untuk menjadi pelaku yang berhubungam dengan kewirausahaan, melainkan untuk kepentingan pendidikan atau menganalisis sesuatu yang membutuhkan pengetahuian tentang kewirausahaan.

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan persaingan. Inti dari kewirausahaan adalah; Pengambilan resiko, Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-peluang, Menciptakan baru, Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.

12

REFFERENCES

Drucker, P.F. (1986), Innovation and Entrepreneurship; Practice and Principles, New York: Harper & Row
http://materikuliah-septiana.blogspot.com/2011/03/2-perbedaan-wiraswasta-danwirausaha.html

Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean A (2008), Kewirausahaan, New York: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat. Pinchot III, G. (1985), Intrapreneuring, New York: Harper and Row Publishers. Yusuf, Nasrullah. (2006), Wirausaha dan Usaha Kecil, Jakarta; Modul PTKPNF Depdiknas.

12

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini. Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliah menuju zaman Islamiah. Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan dosen pembimbing yang turut membantu serta support sehingga terselesainya makalah ini. Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdoa, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin.!

Cirebon, 06 September 2012

Penulis

10 ii

12

DAFTAR ISI
1. Daftar Isi 2. Kata Pengantar 3. Bab I Pendahuluan -

i ii 1 1

Latar belakang

4. Bab II Pembahasan Pengertian wirausaha


a. Falsafah wirausaha b. Wirausaha sebagai pribadi c. Menjadi wirausaha di tempat kerja d. Sikap terhadap karir

2 2 3 3 4 4 5 5

e. Sikap mental f. Pentingnya sikap positif


g. Kebiasaan dan sikap

5. Bab II Penutup 6. Refference

8 9

11

12

MAKALAH
BERJIWA WIRAUSAHA
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Syuaeb Kurdi M.Pdi Mata Kuliah : Leadership

Oleh Nandang Iskandar Fitria Siti Nurlela

Tarbiyah PBI-E/VII

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

12

Anda mungkin juga menyukai