Epilepsi
Epilepsi
BATASAN
Kejang adalah lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan secara sinkron dari neuron- neuron di dalam SSP Epilepsi adalah suatu keadaan klinis pada penderita yang cenderung mendapatkan serangan kejang epilepsi berupa serangan paroxismal berulang Jadi kalau 1 x kejang bukan epilepsi
Pengertian
Gangguan serebral kronis dgn timbulnya serangan kejang tiba2 yang berulang berupa serangan ringan sampai berat yg bersifat sementara akibat lepasnya muatan listrik berlebihan Gangguan ini bisa disebabkan faktor fisiologis, biokimiawi, anatomis atau gabungan ketiganya
Insiden
Dapat menyerang pd semua kelompok usia 70% menyerang pada usia < 20 th, sering terjadi pada anak-anak Berhubungan dengan faktor keturunan
Patofisiologi
Gejala serangan epilepsi sebagian timbul sesudah otak mengalami gangguan, berat ringannya bergantung pada lokasi dan keadaan patologinya Lesi pada otak tengah, talamus, dan korteks serebri kemungkinan bersifat epoleptogenik, sedangkan lesi pada serebelum dan batang otak biasanya tidak mengakibatkan serangan epilepsi
Patofisiologi
1. Ketidakstabilan membran sel neuron shg mudah untuk diaktifkan 2. Neuron hipersensitif dgn ambang yang menurun, shg mudah terangsang scr berturut-turut 3. Mungkin terjadi polarisasi yang abnormal (hiperpolarisasi atau repolarisasi) krn terjadi perbedaan potensial aksi listrik lisan intra sel dan esktra sel 4. Ketidakseimbangan ion yang mengubah lingk kimia dari neuron, menyebabkan neuron mengalami depolarisasi
Patofisiologi
Gangguan pada sel neuron ataupun transmisi sinaptik Ggn. eksistasi dan inhibisi pd interaksi neuron Lepasnya muatan listrik berlebihan
2. Fase aura
fase serangan kejang yang disertai gangguan muskuloskeletal TD meningkat, nadi cepat tubuh rigid, dilatasi pupil, stridor, pengeluaran saliva berlebihan, lidah tergigit, Konfuse, amnesia, nyeri otot, paralisis, tidur lama, mual, isolasi diri
Klasifikasi Epilepsi
I.Epilepsi umum/general, Dg tanda : kesadaran menurun, seizure seluruh tubuh, fokus di centre cephalic .
a.Absence (ptitmal) b.Tonik dan atau klonik (grandmall) c.Mioklonik
II. Epilepsi parsial/fokal Dg tanda: kesadaran normal, seizure sebagian tubuh, fokus di kortek
a.Parsial sederhana (simple) b.Parsial komplek/psikomotor c.Epilepsi umum sekunder
3. Epilepsi Mioklonik
Biasanya pada anak Saat serangan terjadi gangguan kesadaran sebentar, disertai derakan volunter yang aneh dari sekelompok otot ( mioklonik jerking ) terutama otot bahu dan lengan
4. Epilepsi Atonik
Penderita mendadak kehilangan tonus otot disebut drop attack
EPILEPSI PARTIAL
Adalah serangan epilepsi yang bangkit akibat lepas muatan listrik di suatu daerah di korteks cerebri ( fokus ) A. Epilepsi partial sederhana Manifestasi tergantung dari SSP yang terkena : Epilepsi partial sederhana dengan gejala motorik (Jackson Motorik Epilepsy) Fokus di gyrus pre sentralis lobus frontalis Epilepsi partial sederhana dengan gejala sensorik (Jackson Sensorik Epilepsy) Fokus di gyrus post centralis lobus parietalis
PEMERIKSAAN KLINIS
Cari kelainan fokal, bila ada : Aura Pemutaran kepala waktu kejang Todd's paralisis yaitu: hemiparese post ictal Waktu serangan : mau bangun tidur atau akan tidur Umur < 3 tahun atau setelah pubertas Pertumbuhan ekstremitas pada anak Pemeriksaan tambahan : DL, UL, Natrium, Calsium, BUN, S. Creatinin, BSN, 2 Jam PP, LCS EEG X' foto kepala CT Scan / MRI Arteriografi
DIAGNOSIS Ditentukan dulu epilepsi atau bukan Bila epilepsi termasuk bentuk yang mana Penyebabnya meningitis, AVM,
Diagnosis Banding : Sindrom neurologik periodik tanpa gangguan kesadaran ex. TIA, Migrain , Hiperventilasi Sinkop Psikoneurosa reaksi konversi ( histeris ) Breath Holding Spells
KOMPLIKASI
A. Medik: 1. Cacat fisik : otak rusak, luka-luka, lidah tergigit. Ggn pernafasan 2. Cacat mental : akibat dari pasien, akibat dari keluarga, akibat dari lingkungan * B. Sosial : penolakan / isolasi Px, problem sekolah dan problem pekerjaan
Status epileptikus
Serangan sering terjadi, belum selesasi serangan yang satu sudah ada serangan berikutnya
STATUS EPILEPTICUS
Penyebab : Penderita mendadak berhenti minum obat Meningitis Tumor otak Encepalopati Abses otak Perdarahan otak Hipoglikemi
Pengobatan Dilantin bolus 300 mg disusul 3 x 100 mg IV Dilanjutkan dengan dilantin caps. 3 x 100 mg Boleh diberikan diazepam IV 10 mg , bila masih kejang diulang setiap 2 jam 10 mg IV ( max. 120 mg / hr ). ESO : depresi pernafasan Atau diazepam pump 0,6 cc / jam Bila dengan cara di atas kejang masih belum berhenti , konsul ke anestesi narkose dengan thiopentone Pengobatan penyebabnya
PENGOBATAN
Prinsip : Mono pharmacy : gunakan 1 macam obat anti epilepsi Mulai dosis rendah Dosis dinaikkan bertahap : 5 x 10 half Life obat misalnya dph setelah 5 hr Obat dihentikan bila :
2 tahun bebas kejang EEG normal Kejang umum primer Tidak ada kelainan neuro - psikiatris
Grand mall : difenil hidantoin ( DPH ) 3 x 100 mg Epilepsi partial : karbamazepin 3 x 100 mg dinaikkan sampai 3 x 200 mg Petit mall epilepsi : klonazepam ( rivotril ) 3 x 1 tablet atau valproat Mioklonik : sodium valproat atau klonazepam Obat baru : trileptal, lamictal, gabapentin, topiramate
Penatalaksanaan
Anamnesis-> Riwayat Pemeriksaan fisik Pemeriksaan laborat dan LP EEG Head CT Scan
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko cedera b.d. penurunan kesadaran, kelemaham, gerak otot tonik-klonik 2. Risiko sumbatan jalan nafas b.d. obstruksi trakeobronkial, ggn persepsi, ggn neuromuskular 3. Ggn Konsep Diri bd. stigma sosial, salah persepsi dari lingkungan sosial 4. Ggn mekanisme koping bd. Terdiagnogsa epilepsi dan keteikatan dengan obat 5. Kurang pengeth ttg. peny. Epilepsi dan pengobatan b.d. kug terbuka, misinterpretasi, kurang informasi