Anda di halaman 1dari 53

Komunikasi (Communication)

Agus Nursikuwagus

Week - X

Materi

Multiplexing Sinkron /Asinkron Serial / Paralel Handshaking, kasus RS232

Multiplexing 1

Definisi : (disingkat muxing) merupakan proses kombinasi pesan sinyal analog dan data dijital kedalam satu sinyal. Tujuannya : Agar dapat saling membagi dalam penggunaan sumber daya. Contoh : Dalam bidang elektronik sering digunakan untuk memproses sinyal analog dengan bantuan converter analog-to-digital (ADC). Dalam komunikasi, sinyal termultipleks ditransmisikan melalui kanal komunikasi, dengan menggunakan media transmisi fisik. Multiplexing terbagi atas kanal komunikasi low-level sampai kanal lojik higher-level, salah satunya untuk transfer sinyal pesan atau untaian data. Proses kebalikannya sering disebut demultiplexing, yang dapat mengekstrak kanal original pada sisi penerima. Alat untuk membentuk multiplexing dikenal dengan istilah multiplexer (MUX), dan proses kebalikannya disebut demultiplexer (DEMUX).

Multiplexing 2

Format dasar dari Multiplexing yang kebanyakan dipakai adalah timedivision multiplexing (TDM) dan frequency-division multiplexing (FDM). Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut wavelength-division multiplexing (WDM). Rata-rata bit pada untaian bit dijital dapat ditransfer secara efektif melalui kanal bandwidht fixed yang disebut statistical multiplexing. Contoh : komunikasi paket mode yang merupakan suatu mode asingkron pada Time-domain multiplexing Untaian bit dijital dapat ditansferkan melalui kanal analog yang dikenal sebagi code-division multiplexing. Pada komunikasi tanpa kabel multiplexing disempurnakan dengan teknik polarisasi (vertikal / horisontal atau clockwise/counterclockwise) pada setiap kanal berdekatan dan satelit, atau melalui kombinasi phased multiantenna array dengan skema Multiple-input multiple-output communications (MIMO).

Multiplexing 2

Teknik multiplexing lebih lanjut dikembangkan menjadi multiple access method atau channel access method. Contoh : TDM menjadi Time-division multiple access (TDMA) , statistical multiplexing menjadi carrier sense multiple access (CSMA). Metoda multiple access dapat membuat mungkinya beberapa transmiter terhubung pada media fisik yang sama untuk pemakaian bersama dalam hal kapasitas. Multiplexing disediakan pada layer fisik dari model OSI ataua model TCP/IP. Sedangkan akses multipel juga ada pada protokoli media access control, yang merupakan bagian dari layer data link Inverse multiplexing (IMUX) merupakan kebalikan dari tujuan multiplexing, dapat dikatakan satu untaian data dapat dipecah menjadi beberapa untaian data, dengan cara transfer pada beberapa kanal komunikasi dan membuat kembali untaian data original .

Multiplexing 3

Multiplexer

Skema Multiplexer 2-to-1. Dapat sama dengan kontrol switch

Multiplexing 4

DeMultiplexer

Skema 1-to-2 Demultiplexer. Seperti multiplexer, dapat sama dengan switch kontrol

Multiplexing 4

Pada digital signal processing (DSP), multiplexer menangani beberapa untaian data dijital terpisah dan mengkombinasikan semuanya menajadi satu untaian data higher data rate. Hal ini memungkinkan banyak untaian data yang dapat dibawa dari satu tempat melalui satu link fisik sehingga dapat mereduksi cost.

Multiplexing 5

Pada sirkuit dijital, kabel selektor adalah nilai dijital. Multiplexer 2-to-1, nilai lojik 0 akan menghubungkan I0 ke output. Sedangkan nilai lojik1 akan menghubungkan I1 ke output. Kebanyakan jumlah pin selektor = n jumlah input. Contoh : jumlah input 9-16 membutuhkan tidak kurang dari 4 pin selektor. Jumlah input 17 - 32 inputs membutuhkan tidak kurang dari 5 pin selektor.

Multiplexing 6

Multiplexer 2-to-1, multiplexer memiliki persamaan boolean dengan 2 input A dan B, sedangkan S adalan selektor input dan Z adalah output.

Multiplexing 7
S 0 A 1 B 1 Z 1

1 0 0 1 1 0 0

0 1 0 1 0 1 0

1 0 0 1 0 1 0

Tabel kebenaran Multiplexer Untuk merealisasikan dibutuhkan gerbang AND 2 buah, gerbang OR 1 buah, dan gerbang NOT.

Multiplexing 8

4-to-1 mux

8-to-1 mux

16-to-1 mux

Multiplexing 6
Persamaan boolean 4-to-1 multiplexer :

Multiplexing 9

Multiplexing 6

Multiplexing 10

Seri 7400 dengan beberapa IC yang memuat multiplexer


S.No. 1 IC No. 74157 Function Quad- 2:1 MUX Output State Output same as input given

2
3 4 5 6 7

74158
74153 74352 74151A 74152 74150

Quad- 2:1 MUX


Dual- 4:1 MUX Dual- 4:1 MUX 8:1 MUX 8:1 MUX 16:1 MUX

Output is inverted input


Output same as input Output is inverted input Both outputs available ie. Complementary outputs Output is inverted input Output is inverted input

Multiplexing 11

Digital demultiplexers Demultiplexers menangani satu input dan sejumlah input pilihan, juga memiliki beberapa output. Demultiplexers terkadang sangat tepat unutk perancangan general purpose lojic, karena jika input demultiplexer TRUE maka akan bekerja seperti decoder. Artinya beberapa fungsi bit seleksi dapat dibentuk dengan serangkaian logika OR yang benar dari keluarannya.

Multiplexing 13

Demultiplexer

Multiplexing 12

Seri 7400 dengan beberapa IC yang memuat demultiplexer


S.No. IC No. 74139 74155 74156 74138 74154 74159 Function Dual- 1:4 DEMUX Dual- 1:4 DEMUX Dual- 1:4 DEMUX 1:8 DEMUX 1:16 DEMUX 1:16 DEMUX Output State Output is inverted input Complementary outputs available Output is open collector Output is inverted input Output is same as input Output is open collector and same as input

1 2 3 4 5 6

Sinkron /Asinkron 1

Merupakan tipe komunikasi serial Pada komunikasi singkron perangkat akan diinisialisasi sinkron terhadap dirinya sendiri, dan akan dikirimkan karakter secara berkesinambungan agar tetap dalam keadaan sinkron. Sinkronisasi data dapat melakukan transfer data dengan cepat dibandingkan dengan asinkron, hal ini disebabkan penambahan bit penanda pada awal dan akhir dari byte data yang tidak dibutuhkan. Asinkron dapat diartikan tidak tersinkronisasi, yang tidak membutuhkan pengiriman dan penerimaan karakter. Untuk pengiriman data diidentifikasi dengan menggunakan bit start dan stop. Identifikasi 2 bit ini menjadikan asinkron menjadi lebih lambat. Tetapi hal ini sangat cocok jika digunakan pada prosesor yang tidak memiliki transaksi dengan penambahan karakter idle Jalur asinkron dapat dinyatakan siap dengan mengidentifikasi nilai bit 1 (Mark state). Dengan penandaan ini dapat dinyatakan bahwa tidak ada data yang dikirm. Ketika karakter dikirimkan maka start bit akan dikirmkan oula. Start bit dapat dinyatakan dengan nilai 0 (Space Start), jika switch line berpindah dari 1 ke 0 maka penerima akan diberitahukan bahwa adanya transfer karakter

Sinkron /Asinkron 2

Transfer Asinkron

Serial / Paralel 1

Komunikasi serial adalah proses pengiriman data satu bit pada satu waktu secara sekuensial, pada kanal komunikasi atau bus komputer. Komunikasi paralel adalan proses pengiriman setiap bit simbol sekaligus secara bersamaan. untuk komunikasi dan jaringan komputer dengan pertimbangan kabel dan proses sinkronisasi. Bus komputer serial menjadi banyak digunakan sebagai perbaikan teknoloi yang dapat mentransfer data dengan kecepatan tinggi.

Serial / Paralel 2

Perbandingan serial dan paralel : Hubungan paralel mentrasmitkan beberapa untaian data (bit sebenarnya dari untaian data) denga mengunakn multiple saluran(FO, kabel, dll) Hubngan serial hanya mengirimkan untaian data tunggal. Dalam hal ini terlihat bahwa serial lebih lemah dibandingkan paralel. Disebabkan karena transfer serial lebih memanfaat clock tick pada setiap tranfernya. Beberapa faktor dalamhal transfer serial : Clock skew antara perbedaan saluran bukan merupakan suatu halangan. Komunikasi serial membutuhkan beberapa kabel koneksi (Kabel / Serat opetik) dengan ruang yang sedikit. Ruang ekstra dibutuhkan untuk isolasi yang lebih baik dari kanal terhadap sekelilingnnya. Crosstalk bukan menjadi halangan,karena ada beberapa konduktor yang diberdayakan. Dalam beberapa kasus serial merupakan pilihan baik karena murah untuk diimplementasikan. Banyak melibatkan IC pada antarmuka serial, yang berbeda dengan paralel, dengan beberapa pin.

Serial / Paralel 3

Contoh arsitekture serial : Morse code telegraphy RS-232 (low-speed, implemented by Serial Ports) RS-485 Universal Serial Bus (moderate-speed, for connecting computers to peripherals) FireWire Ethernet Fibre Channel (high-speed, for connecting computers to mass storage devices) InfiniBand (very high speed, broadly comparable in scope to PCI) Midi control of electronic musical instruments DMX512 control of theatrical lighting Serial Attached SCSI Serial ATA PCI Express SONET and SDH (high speed telecommunications over optical fibers) T-1, E-1 and variants (high speed telecommunications over copper pairs)

Serial / Paralel 4

Serial kabel

Serial / Paralel 5

Parallel DB25 pinoutCentronics pinout

Serial / Paralel 6
Centronics pinout

Serial / Paralel 7
Parallel printer cable

Line
Strobe Data bit 0

DB 25 male (comput er) 1 2

Centronics (printer) 1 2

Data bit 1
Data bit 2 Data bit 3 Data bit 4

3
4 5 6

3
4 5 6

Data bit 5

Serial / Paralel 8
Data bit 6 Data bit 7 8 9 8 9

Acknowledge
Busy Paper out Select Autofeed Error Reset

10
11 12 13 14 15 16

10
11 12 13 14 32 31

Serial / Paralel 9
Select Signal ground 17 18 36 33

Signal ground
Signal ground Signal ground Signal ground Signal ground Signal ground Signal ground Shield

19
20 21 22 23 24 25 Cover

19 + 20
21 + 22 23 + 24 25 + 26 27 28 + 29 16 + 30 Cover + 17

RS 232 (1)
Pada awal tahun 1960, komite standarisasi yang sekarang dikenal dengan nama Electronic Industries Association mengembangkan sebuah interface untuk perlengkapan komunikasi data. Lahir standar RS232 yang menspesifikasikan signal voltages, signal timing, signal function, sebuah protokol untuk pertukaran informasi, dan konektor mekaniknya. RS 232 adalah interface antara Data terminal equipment (DTE) dan Data Circuit-Termination (DCE) mengunakan cara kerja pergantian data biner.penggunaan dalam komunikasi memakai sistem host yaitu antara DTE(data terminal equipment)dan system DCE(data CircuitTerminating Equipment).

RS 232(2)
Gambar RS 232 sebagai interface DTE dan DCE RS 232 terbagi dalam beberapa fungsi dari beberapa sinyal yang berbeda yang digunkan sebagai interface.Sinyal itu dibagi dalam 4 kategori yaitu:common,data,control,dan timming.

RS 232(3) Functional characteristics

RS 232(4) RS 232 dispesifikasikan

dengan 25 pin connector. Ini merupakan ukuran connector minimum dari standar fungsi yang membawa semua sinyal.

DB-25 Female

DB-25 Male

RS 232(5)

Mechanical Interface Characteristics

RS 232(6)
RS 232 dengan 9 pin conector

RS 232(7) Electrical Specifications Signal dispesifikasikan diantara DTE dan DCE Menggunakan pengkodean -Voltage < -3V = binary 1 -Voltage > +3V = binary 0

RS 232(8) RS-232 Signals (Asynch)


Odd Parity

Even Parity

No Parity

Handshaking 1

Pada bidang IT dan telekomunikasi, definisi handshaking adalah proces negosiasi otomatis dengan secara dinamik pada sekumpulan paramater pada kanal komunikasi yang tersedia antara 2 entitas sebelum normal komunikasi pada saluran dimulai. Lebih kearah kesiapan fisik dari saluran dan proses transfer information normal. Handshaking kemungkinan digunakan untuk negosiasi parameter yang dapat diterima pada sistem lainnya pada komunikasi saluran tetapi tidak terbatas pada rata-rata transfer informasi, pengkodean alpabet, parity, prosedur interupt, protokol dan fitur hardware.

Handshaking 2

RS232 DB9 pinout

DEC MMJ pinout

Handshaking 3

RS232 DB25 pinout

Handshaking 4

RS232 DB9 to DB25 converter

Handshaking 5
DB9 - DB25 conversion DB9 1 2 3 4 5 8 3 2 20 7 DB25 Function Data carrier detect Receive data Transmit data Data terminal ready Signal ground

6
7 8 9

6
4 5 22

Data set ready


Request to send Clear to send Ring indicator

Handshaking 6
RS232 loopback test plug for terminal emulation software

Handshaking 7
DB9 1+4+6 DB25 6 + 8 + 20

2+3 7+8

2+3 4+5

Function DTR CD + DSR Rx Tx RTS CTS

Handshaking 8
RS232 loopback test plug for Norton Diagnostics and CheckIt

Handshaking 9
DB9 1+4+6+9 2+3 7+8 DB25 6 + 8 + 20 + 22 2+3 4+5 DTR Tx RTS Function

CD + DSR + RI

Rx CTS

Handshaking 10
Simple RS232 null modem without handshaking (Null modem explanation)

Connector 1 2 3 5 3 2 5

Connector 2 Rx Tx

Function Tx Rx

Signal ground

Handshaking 11
RS232 null modem with loop back handshaking (Null modem explanation)

Connector 1
2 3 5 3 2 5

Connector 2
Rx Tx

Function
Tx Rx

Signal ground

1+4+6
7+8 -

1+4+6 7+8

DTR
DTR RTS RTS

CD + DSR
CD + DSR CTS CTS

Handshaking 12
RS232 null modem with partial handshaking (Null modem explanation

Handshaking 13
Connector 1 1 2 3 4 5 6 7+8 3 2 6 5 4 1 Connector 2 7+8 RTS2 Rx Tx DTR DSR RTS1 Function CTS2 + CD1 Tx Rx DSR DTR CTS1 + CD2

Signal ground

Handshaking 14
RS232 null modem with full handshaking (Null modem explanation)

Handshaking 15
Connector 1 2 3 4 5 6 7 8 3 2 6 5 4 8 7 Connector 2 Rx Tx DTR DSR RTS CTS Function Tx Rx DSR DTR CTS RTS

Signal ground

Anda mungkin juga menyukai