Anda di halaman 1dari 4

Nama NIM

: Zainab Maryati : 1007101130042

Tugas Prinsip-Prinsip Manajemen MANAJEMEN INDONESIA Manajemen Indonesia banyak mengadopsi manajemen barat (Amerika dan Eropa Barat) dan timur (Jepang dan Cina), namun juga tidak luput dari pengaruh faktor budaya tradisional yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Apalagi dalam satu perusahaan belum didapatkan sistem manajemen yang cocok, maka manajemen yang akan dijalankan merupakan pencampur adukan dari bebagai macam bentuk dan gaya manajemen yang ada, serta ditambahkan dengan faktor budaya di mana organisasi tersebut berada. Namun dari berbagai hasil temuan para peneliti dan dari berbagai tulisan yang ada. Manajemen Indonesia secara umum bercirikan diantaranya adalah : 1. Bersifat budaya tradisional seperti solider organik, hierarkis, rukun dan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam mengembalikan keputusan 2. Bersifat pragmatis, akusentris dan dalam beberapa tahun terakhir bersifat otokritik dan berpikir jangka pendek 3. Bersifat rutin, formalistik, kurang tersentralisasi, kurang berkomunikasi tugas, umumnya lebih dikoordinasi melalui rencana daripada saling menyesuaikan, namun tidak seluruhnya bersifat birokratis serta paternalistik dan otokritik Cara seseorang atau suatu organisasi menyusun pekerjaan dan hubungan antara pekerjaannya, dipengaruhi oleh sifat pekerjaan itu sendiri yang mungkin bersifat universal, dan juga oleh cara orang-orang tersebut mengatur hidup pada umumnya. Sifat pekerjaan bisa saja bersifat universal karena dilandasi oleh teknologi yang berkembang berdasarkan hukum yang berlaku. Cara hidup seseorang itu sendiri dipengaruhi oleh banyak hal seperti kebudayaan, nilai, dan norma kehidupan. Cara-cara orang mengatur pekerjaan dipengaruhi kebudayaannya, tapi kebudayaan juga berpengaruh kuat pada perilaku pekerjaan. Astid S. Susanto menyatakan ciri-ciri kebudayaan masyarakat Indonesia yang dapat digunakan sebagai pangkal tolak pemahaman suasana dan kebudayaan organisasi Indonesia mencakup:

a. Masyarakat Indonesia masih bersifat masyarakat dalam pengorganisasian organisasi daripada dalam pengorganisasian mekanis (Emille Durkheim). b. Masyarakat Indonesia menunjukkan keinginan untuk bertahan dalam lingkungan solidaritas organis daripada solidaritas mekanis. c. Walaupun pada satu pihak, suatu organisasi/instansi memang merupakan unit ekonomi di mana orang mencari nafkah dan perbaikan nasibnya, langkah tersebut dilaksanakannya karena mereka terpaksa. Sikap kebudayaan tradisional yang meresapi pergaulan hidup masyarakat Indonesia adalah kecenderungan untuk berusaha mempertahankan kesepakatan, kedamaian, keadaan saling membantu, dan saling menerima satu sama lain dalam semua hubungan sosial, dalam keluarga, diantara tetangga, di tempat kerja, di dalam masyarakat dan sebagainya. Setiap orang wajib menghindari setiap sikap dan perbuatan yang dapat menimbulkan perasaan tidak enak, ketegangan, keresahan, pertikaian terbuka, yang di dalam masyarakat Jawa disebut dengan rukun. (Frans Magnis Suseno, 1985 ; 39). Ciri kebudayaan masyarakat Indonesia lainnya yang sangat banya berpengaruh dalam kehidupan berorganisasi adalah bermusyawarah menuju mufakat, dan memutuskan segala sesuatu atas dasar konsensus diantara seluruh kelompok organik, sekurang-kurangnya diantara kelompok seangkatan pengalaman (peer group). Namun demikian, dewasa ini masyarakat Indonesia sudah tidak lagi berada pada tatanan masyarakat tradisional seluruhnya, disebabkan dengan terbuka lebarnya arus informasi yang berakibat dengan menggejalanya sikap mendunia (globalisasi), di mana semuanya itu berpengaruh terhadap perilaku kehidupan masyarakat yang merupakan campuran antara nilai-nilai tradisional dan modern. MANAJEMEN INDONESIA VS MANAJEMEN BARAT A. Manajemen Indonesia Vs Manajemen Ilmiah (Scientific Management) Berdasarkan tujuannya, manajemen Indonesia maupun manajemen ilmiah sama-sama bertujuan memaksimalkan kesejahtraan bagi perusahaan serta memaksimumkan kesejahtraan karyawan.

Dalam manajemen ilmiah (scientific management), misi yang dilakukan dalam melaksanakan visi adalah dengan cara: Menggunakan ilmu yg layak untuk menyelesaiakan pekerjaan Melatih karyawan pemilihan karyawan yg tepat, insentif, Membantu karyawan dalam perencanaan kerja. Sedangkan manajemen Indonesia, misi yang dilakukan dalam melaksanakan visinya dengan cara: Menyesuaikan peraturan organisasi dengan budaya yang berlaku pada daerah tempat organisasi tersebut berada. Merekrut karyawan-karyawan yang berkualitas. Meningkatkan mutu karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan kepada karyawan. Pada organisasi, ketika seorang karyawan diberikan pelatihan, organisasi tersebut akan menetapkan kontrak sehingga organisasi tersebut tidak mengalami kerugian. Dalam semua hal tersbut, pada sistem manajemen Indonesia kurang jelasnya pembagian tugas yang pasti. Setiap tugas yang diberikan kurang dikomunikasi. Segala tugas yang dikerjakan lebih pada rancangan awal yang telah direncanakan. Tugas-tugas tidak disesuaikan dengan yang situasi. B. Manajemen Indonesia Vs Prinsip Administrasi Prinsip Administrasi menurut Henry Faloy dan Merry Parker Follet ada 5 yaitu: 1. Foreigside. Membuat rencana-rencana yang akan dilakukan 2. Organization. Menyediakan dan mengarahkan karyawan untuk penetapan rencanarencana organisasi ke depan. 3. Command. Memimpin, memilih & menilai pekerja 4. Coordination. Setiap pembagian tugas akan disesuaikan dengan sub unit yang tepat. 5. Control. Pemimpin memastikan semua yang telah direncanakan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Prinsip administrasi memiliki ketegasan pada jalur komunikasi dan perintah yang didapatkan hanya dari 1 atasan.

Sedangkan manajemen Indonesia memiliki beberapa kesamaan prinsip, namun penjelesannya berbeda. Setiap organisasi membuat rencana-rencana atau rancangan apa yang ingin dicapai dalam periode-periode tertentu. Begitu pula pada manajemen Indonesia. Pada manajemen Indonesia rencana-rencana tersebut biasanya merupakan hasil

musyawarah dimana salah satu budaya Indonesia adalah musyawarah. Dalam penetapan rancangan-rancangan organisasi ke depan, pada sistem manajemen Indonesia, pemimpin menampung semua pendapat karyawana, namun pada negara bagian barat, pemimpin yang mengatakan apa yang harus dilakukan. Dalam dunia barat, pemimpin dipilih berdasarkan kinerja yang bagus. pada budaya Indonesia, pemimpin dapat dipilih dengan banyak jalur, seperti jalur kinerja yang baik ataupun jalur penikahan. Dalam manajemen Indonesia, perintah diterima dari satu orang. Namun tugas tersebut tidak langsung menuju tesampaikan kepada karywan biasa. Birokrasi Indonesia sangat panjang dan membingungkan. Dalam pembagian tugas disesuaikan dengan bidang-bidang masing-masing, namun pada bebarapa organisasi Indonesia terkadang terjadi peran ganda dimana seseorang mengerjakan tugas-tugas bidang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai