Anda di halaman 1dari 20

UJI EFEKTIVITAS DAN ANALISIS FISIOLOGI DAUN GEDI (Abelmoschus manihot) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

OELH; LA ODE SUMARLIN NONNY MANAMPIRING FRISKA MONTOLALU

antioksidan

Indonesia beriklim tropis: keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Memiliki sekitar 25.000 - 30.000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia dan 90 persen dari jenis tanaman di Asia. Menurut Dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, MKes, (Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradkom, Kemkes RI), 940 spesies berpotensi tanaman obat. Spesies terdaftar di BPOM, digunakan oleh industri obat tradisional saat ini baru mencapai 283 tanaman. (media workshop bertema Hidup Sehat dengan Herbal di kawasan Adityawarman, Jakarta 12/7/2012).

Kaya sumber bahan obat alam dan tradisional yang secara turun temurun telah digunakan sebagai ramuan obat tradisional. Kemajuan IPTEK tidak mampu menggeser peranan obat tradisional pemerintah menggalakkan pengobatan kembali ke alam (back to nature) (Wijayakusuma, 1999). Orang kini cenderung beralih ke tumbuhan obat karena tumbuhan obat: 1. tidak ada efek samping bila digunakan secara benar, 2. efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia, harganya murah, dan penggunaannya tidak perlu bantuan tenaga medis (Karyasari, 2002).

Gedi (Abelmoschus manihot L. Medik), tumbuhan tropis famili Malvaceae, secara tradisional telah lama dikenal di Sulawesi Utara sebagai tanaman sayuran yg berkhasiat obat karena mengandung senyawa tertentu. Afrika biasa menggunakan daun gedi untuk mengatasi demam, rasa sakit dan pembengkakan pada gangguan rematik, hemoroid dan abses. Senyawa golongan polifenol dan flavonoid di dalamnya bisa mengatasi keluhan tersebut.

PENINGKATAN RESPIRASI MITOKONDRIA YANG PADA AKHIRNYA MENGHASILKAN REACTIVE OXYGEN SPESIES (ROS) ****KERUSAKAN OKSIDATIF****

Insert

Figure 8.3

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektrolit yg dimiliki radikal bebas dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yg dpt menimbulkan stres oksidatif.

Radikal

bebas merupakan jenis oksigen yg memiliki tingkat reaktif yg tinggi dan scr alami ada didlm tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia tubuh Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yg berasal dari polusi udara, asap tembakau, penguapan alkohol yg berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar ultr violet, x-rays dan ozon

Oxidant : RO, O2-

Antioxidants

HO, HOO, H2O2 ROO , 1O2

RO, O2HO HOO H2O2, ROO, 1O2,

Radikal bebas dpt merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan/saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini menyebabkan berkembangnya sel kanker,penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan mempercepat proses penuaan.
Radikal bebas dpt merusak membran sel serta merusak dan merubah DNA.

Akhir-akhir ini banyak penyakit-penyakit degenerative seperti kanker, jantung, artritis, diabetes, liver dsb. Penyakit degeneratif ini disebabkan karena antioksidan yang ada di dalam tubuh tidak mampu menetralisir peningkatan konsentrasi radikal bebas. Peranan antioksidan sangat penting dalam menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan juga merusak biomolekul, seperti DNA, protein, dan lipoprotein di dalam tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif, seperti kanker, jantung, artritis, katarak, diabetes dan hati (Silalahi, 2002).

Butuh antioksidan eksogen, seperti Vitamin E, Vitamin C maupun berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Dari manfaat daun gedi yang sudah diketahui secara turun temurun dari nenek moyang maka kelompok melakukan penelusuran pustaka yang memperlihatkan bahwa kajian fitokimia tumbuhan gedi (Abelmoschus manihot L. Medik) sebagai obat tradisional di Sulawesi Utara masih sedikit informasi.

Mencari

bahan aktif dan menguji efektivitas antioksidan dari daun tanaman gedi yang ada di Sulawesi Utara secara invitro dan invivo. Pengujian daun Gedi yang diduga potensial dalam menghasilkan bahan-bahan antioksidan. Pengujian tersebut dilakukan menggunakan metoda efek penangkapan radikal bebas DPPH (Diphenyl picryl hydrazil) yang prinsipnya adalah penangkapan hidrogen dari antioksidan oleh radikal bebas. Uji efek antioksidan secara invivo pada mencit.

Anda mungkin juga menyukai