RINSON SITANGGANG,ST.,MT NIP 19650129 199003 1 003 DEPARTEMEN PENDIDIDKN NASIONAL PUSAT PENGEMBANNGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (P4TK) BIDANG OTOMOTIF DAN ELEKTRONIK MALANG. 2012
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan diklat, yang
bertujuan bagaimana cara meningkatkan efektifitas pembelajaran Sistem Pengapian Elektronik dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) pada diklat guru SMK Otomotif
pada Pusat Pengembanngan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bidang Otomotif dan Elektronik Malang.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu:tindakan Siklus I dan Siklus II,dan setiap siklus mencakup:Perencanakan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan, Evaluasi pada setiap akhir siklus, Menganalisis Data Hasil Evaluasi dan Hasil Pengamatan serta mengadakan Refleksi berdasarkan hasil analisis dan tanggapan peserta diklat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta diklat pada tes akhir siklus I adalah 2,52 dan nilai rata-rata pada tes akhir siklus II adalah 3.13 , maka hasil perolehan nilai rata-rata peserta diklat tiap siklus meningkat (0,61).
Skenario
pembelajaran selama ini masih banyak menggunakan metode ceramah,banyak kelemahan:kurang efektif,kurang termotivasi dibuktikan dgn hsl belajar yang kurang,dengan kelemahan tersebut kiranya dapat dipecahkaan dengan metode pengajaran kontekstual CTL (contextual teaching and learning).
B.Rumusan Masalah Apakah melalui pendekatan pengajaran kontekstual pd diklat guru otomotif meningkatkan efektifitas diklat Sistem Penagapian Elektronik bagi guru-guru SMK Otomotif?
C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan efektivitas pembelajaran Sistem Pengapian Elektronik pada diklat guru dengan menggunakan pendekatan pengajaran kontekstual.
D.Manfaat Penelitian
Dpt meningkatkan, memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas serta mutu pembelajaran Peserta diklat dpt terlibat langsung dlm mengaplikasikan pengalaman belajarnya baik mental, fisik, dan sosialnya guna untuk diterapkan dlm kehidupan sehari-hari.
Efektifitas pembelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian tindakan diklat ini adalah keberhasilan peserta diklat mencapai tujuan tertentu akibat adanya proses yang diatur sedemikian rupa sehingga tercipta hubungan timbal balik antara widyaiswara dan peserta diklat. Berkaitan dengan mata pelajaran Sistem Pengapian Elektronik, efektivitas pembelajaran yang dimaksudkan adalah keberhasilan peserta diklat dalam menguasai teori Sistem Pengapian Elektronik dan aplikasinya. Efektifitas tergambar dari hasil belajar peserta yang tentunya tidak terlepas dari aktifitas peserta diklat dan metode yang digunakan pada proses belajar mengajar yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
ceramah,metode
B.Metode Ceramah
Pada umumnya metode yang digunakan penulis selama ini adalah metode ceramah yang merupakan penjelasan materi oleh widyaiswara secara lisan dan mendemonstrasikan model, kemudian diselingi dengan tanya jawab untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada peserta diklat
Beberapa pakar mengatakan ceramah mempunyai keuntungan sbb: 1.Murah 2.Mudah disesuaikan dgn kondisi peserta didik. 3.Dpt mengembangkan kemampuan mendengar peserta didik 4.Dpt menjadi penguatan kepada peserta didik dengan adanya humor
Sagala (2005 : 2) kekurangan metode ceramah antara lain : (1) Tidak memberikan kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses menyerap pengetahuan kurang tajam, (2) Tidak memberikan kesempatan kepada peserta diklat untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya, (3) Pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditanggapi oleh pendengar, terlebih lagi jika menggunakan kata-kata asing
.
Metode ceramah lebih menuntut keaktifan widyaiswara,metode ceramah tidak mengarahkan peserta diklat belajar yang bermakna, Salah satu pendekatan pembelajaran yang bermakna adalah Contextual Teaching and Learning (CTL).
Pendekatan CTL adalah: Konsep belajar yang mendorong widyaiswara untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata peserta diklat dan juga mendorong peserta diklat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan diterapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan peserta diklat diperoleh dari usaha peserta diklat mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar (Nurhadi, 2004 : 103)
Tiga elemen yang harus diperhatikan dlm pembelajaran kontekstual sbb: 1.Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta diklat. 2.Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian secara khusus (dari umum ke khusus). 3.Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman dengan cara : a.Menyusun konsep sementara. b.Melakukan kerja sama untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain.
Landasan filosofi CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya menghafal Peserta diklat harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Konstruktivisme berakar pada filsafat paragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada abad ke 20 (Nurhadi, 2004 : 105)
4.Hakikat CTL
Nurhadi (2002 : 5) Memandang bahwa CTL adalah konsep
belajar yang membantu widyaiswara untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata.
Konsep pendekatan CTL ada 3 hal yang harus difahami : Proses belajar Hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata Menerapkannya dalam kehidupan
D. Komponen-komponen CTL
Komponen pembelajaran CTL adalah melibatkan 7 komponen
utama pembelajaran produktif, yakni : Konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya (Nurhadi, 2004 : 105) 1.Kata-kata kunci pendekatan CTL Hal-hal pokok pada pendekataan CTL adalah : (1) Mengutamakan Pengalaman Nyata (2) Berpikir tingkat tinggi, (3) Berpusat pada peserta diklat, (4) Peserta diklat aktif, kritis, dan kreatif, (5) Pendidikan bermakna dalam kehidupan, (6) Pendidikan bukan pengajaran, (7) Memecahkan masalah, (8)Peserta diklat berbuat widyaiswara mengarahkan
Menurut (Nurhadi, 2004 : 106) penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran, memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
Kembangkan pemikiran bahwa peserta diklat akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkostruksikan sendiri pengetatahuan dan keterampilan barunya. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan ingkuiri untuk semua topik Kebangkan sifat ingin tahu peserta diklat dengan bertanya Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompokkelompok) Hadirkan Model sebagai contoh pembelajaran Lakukan refleksi diakhir pertemuan Lakukan penilain yang sebenarnya dengan berbagai cara
E.Kerangka Pikir
Kondisi awal
Peneliti : Belum menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL )
Yang diteliti: Hasil diklat Sistem Pengapian Elektronik masih rendah
Tindakan
SIKLUS I Memanfaatkan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL ) dgn kelompok besar
Kondisi Akhir
Diduga melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL ) dapat meningkatkan hasil diklat sistem Pengapian Elekronik bagi guru SMK
SIKLUS II Memanfaatkan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL dgn kelompok kecil
F.Hipotesis Tindakan
Melalui pendekatan kontekstual diduga dapat
diklat
Sistem
Action Research) yang dilaksanakan selama dua siklus. Tindakan yang dilakukan adalah pendekatan CTL melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
C.Perencanaan Tindakan
Membuat perangkat pembelajaran, meliputi : Satpel/Lembar
Kerja, daftar hadir peserta diklat, dan daftar penilaian peserta diklat. Media pembelajaran seperti alat peraga, wall chard, trainer Sistem Pengapian Elektronik. Bahan dan alat seperti engine stand dan kunci-kunci (kunci ring,pas satu set, kunci sok satu set, obeng plat satu set, obeng bunga satu set). Instrumen observasi: Lembar Kerja Peserta Diklat, format indikator keberhasilan dan lain-lain. Evaluasi: soal-soal penilaian. Refleksi pada setiap siklus
Merencanakan pembelajaran Menentukan pokok bahasan/sub pokok bahasan Mengembangkan skenario pembelajaran Menyusun Lembar Kerja Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi Mengembangkan format observasi
Tindakan Pengamatan
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran Melakukan observasi dengan memakai format observasi Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Melakukan observasi tindakan yang telah dilakukan meliputi : evaluasi mutu, jumlah waktu dari setiap macam tindakan Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan siklus berikutnya
Refleksi
Siklus II
Perencanaan sub kompetensi : -Saat pengapian -Advans sentrifugal -Advans vacuum Tindakan Pengamatan Refleksi
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah Pengembangan program tindakan II Pelaksanaan program tindakan II Pengumpulan data tindakan II Evaluasi tindakan II
2.Distribusi Penggunaan Waktu Pembelajaran Sistem Pengapian Elektronik pada Setiap Siklusnya
Siklus I dengan 5 kali pertemuan
Siklus II dengan 4 kali pertemuan
E. Indikator Keberhasilan
Pemanfaatan waktu belajar peserta diklat Pemanfaatan kegiatan belajar peserta diklat dengan orang
G.Pelaksanaan Tindakan
kajian sub kompetensi : (1) Cara penyalaan bahan bakar pada motor bakar, bagianbagian Sistem Pengapian Baterai, dan cara kerja, (2) Kontak pemutus dan sudut dwell, (3) Kondensator, (4) Koil dan tahanan ballast, (5) Busi.
Siklus kedua berlangsung empat (4) kali tatap muka dengan
kajian sub kompetensi : (1) Saat pengapian, 2 kali pertemuan (2) advans sentrifugal, (3) advans vacuum.
3.Evaluasi
Untuk memperoleh informasi atau balikan dari proses kegiatan penelitian yaitu menilai tahap perencanaan, observasi, dan pelaksanaan tindakan. Apakah proses penelitian sudah berjalan secara efektif Apakah hasil belajar peserta diklat yang dicapai pada setiap siklus sudah sesuai dengan harapan yang diinginkan atau belum.
4.Refleksi
Kegiatan dilaksanakan untuk mengoreksi atau mengkaji ulang
Nilai Kriteria
4 3 2 1 Baik Sekali Baik Kurang Kurang Sekali
Siklus I
53,84% 38,46% 7,69% 0%
Siklus II
84,61% 15,38% 0% 0%
3.Perhatian peserta diklat pada saat proses belajar mengajar dengan metode pendekatan CTL
Nilai Kriteria 4 3 2 1 Baik Sekali Baik Kurang Kurang Sekali Siklus I 7,69% 38,46% 53,84% 0% Siklus II 84,61% 23,07% 7,69 % 0%
3
2 1
Baik
Kurang Kurang Sekali
46,15%
0% 0%
15,38%
0% 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(01) (02) (03) (04) (05). (06) (07) (08) (09) (10) (11) (12) (13)
2.5 2.3 2.2 3.0 2.1 2.0 1.8 2.8 2.6 2.7 3.3 3.1 2.3
Distribusi frekwensi skor hasil belajar peserta diklat pada tes akhir siklus I
Skor 0 0,9 1,0 1,9 2,0 2,9 Kategori Rendah sekali Rendah Sedang Frekwensi 0 1 9 Presentasi (%) 0 7,692 69,230
3,0 3,5
3,6 4,0
Tinggi
Tinggi sekali Jumlah
3
0 13
23,076
0 100,00
1.Siklus II
No Nama Peserta Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(01) (02) (03) (04) (05). (06) (07) (08) (09) (10) (11) (12) (13)
3.1 3.2 3.2 3.5 3.0 2.5 2.4 3.3 3.2 3.1 3.7 3.6 2.9
Distribusi frekwensi skor hasil belajar peserta diklat pada tes akhir siklus II
Skor 0 0,9 1,0 1,9 2,0 2,9 3,0 3,5 3,6 4,0 Kategori Rendah sekali Rendah Sedang Tinggi Tinggi sekali Jumlah Frekwensi Presentasi (%) 0 0 0 0 3 23,076 8 61,538 2 15,384 13 100,00
Tindakan Sistem
Dibentuk kelompok dengan jumlah perkelompok terdiri dari 6-7 orang sehingga dapat terbentuk 2 kelompok dari 13 orang peserta diklat. Pada awalnya ada peserta diklat yang menolak,ada yang menerima,ada yang acuh tak acuh,ada yang hanya bermainmain atau berceritera dengan rekan dekatnya, masih ragu-ragu untuk menanyakan tugas-tugas yang tidak dimengerti, Bahkan ada kelompok yang menyelesaikan tugas tidak sesuai dengan maksud pertanyaan. Jika dilontarkan pertanyaan peserta diklat,umumnya peserta diklat berani menjawab serempak,menjelang akhir siklus I sudah menampakkan ada kemajuan,tetapi pada peserta diklat yang aktif pada kelompoknya
Hasil yang dicapai peserta diklat setelah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL ini dapat mengalami peningkatan. sikap peserta diklat, keaktifan, perhatian serta motivasi dalam menyelesaikan tugas/soal-soal secara individu sebagai dampak dari pembentukan kelompok. Sehingga tentunya telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan efektivitas hasil belajar peserta diklat secara klasikal.
D.Analisis Refleksi Peserta Diklat 1.Pendapat peserta diklat terhadap pelajaran sistem pengapian Elektronik.
Sebagian besar peserta diklat merasa senang dengan pelajaran
SP dengan alasan bahwa SP merupakan kompentensi dasar yang harus di kuasai pada mata pelajaran kelistrikan teknik mekanik otomotif, Peserta diklat merasa senang dengan cara mengajar widyaiswara yang selalu menghubungkan antara materi yang di ajarkan dengan pengalaman nyata peserta diklat
metode pembelajaran denga pendekatan CTL sangat bagus. Karena dapat menghubungkan antara materi yang di pelajari di tempat diklat dengan pengetahuan mereka di luar, dan dapat bekerja sama, bertukar pengalaman dalam kelompok. Peserta diklat menginginkan semua mata pelajaran di berlakukan seperti halnya pembelajaran dengan pendekatan CTL.
perkembangan dunia otomotif Pembagian kelompok hendaknya anggota kelompok bersifat heterogen. Pembentukan kelompok- kelompok belajar yang terdiri dari 34 orang telah memberi dampak yang positif
keaktifan peserta diklat Efektivitas pembelajaran sistem pengapian Elektronik peserta diklat juga mengalami peningkatan melalui pembelajaran CTL dapat dilihat di bawah ini
Siklus I Siklus II
Skor Rata-Rata
2,50
3,10
Standar Deviasi 0,45 1,75 Pembelajaran CTL, diawali dengan widyaiswara menjelaskan materi pelajaran dan memberi gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari lebih kurang 15 menit,dibentuk kelompok antara 6-7 orang perkelompok (Siklus I) dan 3-4 orang per kelompok (Siklus II)
B.Saran Saran
Dalam melaksanakan pembelajaran, sebaiknya widyaiswara tidak hanya terfokus pada satu metode saja tetapi menggunakan beberapa metode. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL sangat efektif, maka diharapkan kepada widyaiswara khususnya widyaiswara Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) bidang Otomotif & Elektronik Malang dan pada umumnya widyaiswara kelompok produktif dapat menerapkan metode ini dalam upaya peningkatan efektivitas dan keberhasilan peserta diklat. Setiap tugas yang diberikan kepada peserta diklat hendaknya widyaiswara selalu memberikan umpan balik supaya peserta diklat dapat mengetahui sampai dimana pemahamannya
finally ..
SEKIAN DAN TERIMA KASIH