Anda di halaman 1dari 5

Urutan Wali Bila seorang ayah kandung gugur dari kedudukannya sebagai wali, lalu yang berhak adalah

wali dalam daftar urutan berikutnya. Bila wali yang ada dalam urutan berikutnya ini ada cacatnya, maka perwalian dipegang oleh nomor urut berikunya. Para ulama dalam mazhab As-Syafii telah menyusun dan menetapkan daftar urutan wali, yang tidak boleh dilangkahi. Mereka adalah a. Ayah kandung b. Kakek c. Saudara laki-laki, yang seayah dan seibu. Misalnya kakak atau adik calon istri, yang penting sudah aqil baligh. Tetapi bila saudara yang satu ibu tapi lain ayah tidak bisa menjadi wali. d. Saudara laki-laki, yang seayah saja e. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seayah dan seibu f. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seayah saja g. Paman, atau saudara laki-laki ayah kandung h. Anak paman Perlu diketahui bahwa urutan ini tidak boleh diacak-acak, di mana paman tidak bisa langsung mengambil alih posisi sebagai wali, selama masih ada kakek, kakak, adik, keponanakan dengan segala variannya.

Menurut golongan Syafi`iyah rukun shalat tiga belas macam, yaitu: 1. Niat. 2. Takbirat al-Ihram. 3. Berdiri pada shalat fardhu bagi yang sanggup. 4. Membaca al-Fatihah bagi setiap orang yang shalat kecuali ada uzur seperti terlambat mengikuti imam (masbuq). 5. Ruku. 6. Sujud dua kali setiap rakaat. 7. Duduk antara dua sujud. 8. Membaca tasyahud akhir. 9. Duduk pada tasyahud akhir. 10.Shalawat kepada Nabi SAW setelah tasyahud akhir. 11.Duduk diwaktu membaca shalawat. 12.Mengucapkan salam. 13.Tertib. Syarat sah shalat
Menurut ulama Syafi'iyah ada 4: a. Islam b. Berakal c. Suci dari haid dan nifas sepanjang hari d. Dilaksanakan pada waktunya. (Sedangkan "niat", menurut Syafi'iyah, dimasukkan ke rukun puasa). Banyaki bca farmakoterapi membantu banar dink ae,,, Nama2 obat generik dikuasain pkus contoh2nya Konsul2nya sms k2 za kda papa dink ae,,, 087814594045

k2 handak off mau keluar he ARA PENOMORAN NO.REGISTRASI PENGERTIAN NO. REGISTRASI (PERMENKES RI NO. 920/MENKES/PER/X/1995, TENTANG PENDAFTARAN OBAT JADI IMPOR) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1o 11 12 13 14 15 Keterangan : Kotak no 1 membedakan nama obat jadi D : Nama Dagang G : Nama Generik Kotak No 2 menggolongkan golongan obat N : Golongan obat narkotik P : Golongan obat Psikotropika T : Golongan obat Bebas terbatas B : Golongan obat bebas K : Golongan obat keras Kotak nomor 3 membedakan jenis produksi I : Obat jadi Impor E : Obat jadi untuk keperluan ekspor L : Obat jadi produksi dalam negeri/lokal X : Obat jadi untuk keperluan khusus Kotak nomor 4 dan 5 membedakan priode pendaftaran obat jadi 72 : Obat jadi yang telah di setujui pendaftarannya pada priode 1972-1974, dan seterusnya. Kotak nomor 6,7 dan 8 menujukkan nomor urut pabrik. Kotak no 9,10, dan 11 menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui untuk masing-masing pabrik.

Kotak no 12 dan 13 menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi. Macam sediaan yang ada yaitu : 12 : Tablet isap 37 : Sirup 24 : bedak/talk 62 : Inhalasi 33 : Suspensi 30 : Salep 29 : krim 10 : Tablet 01 : Kapsul 46 : Collyria 36 : Drops Kotak nomor 14 menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi A : Menunjukkan kekuatan obat yang pertama di setujui B : Menunjukkan kekuatan obat yang kedua di setujui C : Menunjukkan kekuatan obat yang ketiga di setujui Kotak nomor 15 menunjukkan kemasan yang berbeda untuk tiap nama, kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi. 1 : Menunjukkan kemasan yang pertama 2 : Menunjukkan beda kemasan yang pertama 3 : Menunjukkan beda kemasan. Cara penomoran bets Produksi Ruahan Digit 1 : Untuk produk (tahun) 1990 = 0 1991 = 1 Digit 2 & 3 : Kode produk dari produk ruahan 01 : Kloramfenikol salep mata 02 : Sulfacetamid salep mata Digit 4,5 & 6 : Urutan produk 001, 002, .. 999 dan kembali ke 001

misalnya 302025 Produk jadi 2-6 digit pada produk ruahan ditabah di depan Digit 1 : Untuk tahun pengemasan 1990 = A 1991 = B Contoh : D 02302025

Anda mungkin juga menyukai