Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Masalah rokok saat ini menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan. Telah banyak artikel dalam media cetak dan pertemuan ilmiah, ceramah, wawancara baik di radio maupun televisi serta penyuluhan mengenai bahaya merokok dan kerugian yang ditimbulkan akibat rokok. ( http://metlit.com) Kota Solok terdiri dari 2 kecamatan yaitu, kecamatan Tanjung Harapan dan kecamatan Lubuk Sikarah. Jumlah remajanya yang paling banyak yaitu Di kecamatan Tanjung Harapan. Kelurahan Koto Panjang berada di wilayah kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok. Berdasarkan profil Kelurahan Koto Panjang Kec. Tanjung Harapan Kota Solok tahun 2008, jumlah remaja yang menetap di Kelurahan Koto Panjang berjumlah 448 orang. Berdasarkan kategori remaja, remaja awal (12-15th) berjumlah 200 orang, remaja tengah (15-18 th) berjumlah 141 orang, remaja akhir (1821 th) berjumlah 107. Jumlah remaja yang paling banyak berdasarkan kategori remaja yaitu remaja awal. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan melalui wawancara pada hari selasa, 23 Desember 2008 terhadap 10 orang remaja yang berada di Kelurahan Koto Panjang 8 orang remaja mengatakan bahwa sudah pernah merokok bahkan telah terbiasa mengkonsumsi rokok. 3 orang remaja mengatakan merokok dengan alasan orang tua mereka juga merokok dan tidak ada larangan dari orang tua untuk merokok. 3 orang remaja mengatakan merokok karena diajak teman, 2 orang remaja mengatakan merokok karena melihat orang disekitar mereka merokok dan berusaha menirunya. 2 orang remaja mengatakan sudah mulai batuk-batuk karena mengkonsumsi rokok. Disini kita bisa melihat di samping Koto Panjang merupakan Kelurahan yang paling padat penduduknya yaitu 2.041 orang dengan luas pemukiman 20,00 ha, dan dekat dengan pasar serta besarnya pengaruh lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja ke arah negatif, karena remaja akan cenderung meniru perilaku yang dilihat disekitarnya. Salah satunya dalam hal merokok yang dimulai sejak awal mereka menginjak masa remaja.

Subanada mempengaruhi

dalam perilaku

Soetjiningsih merokok

mengemukakan pada remaja

banyak diantaranya

faktor :

yang Faktor

psikologis/kepribadian ( stress, rasa bosan, rasa ingin tahu), Faktor biologis ( keturunan, jenis kelamin dan umur ), Faktor lingkungan ( orang tua, saudara kandung, teman sebaya ), faktor regulatori. Peneliti hanya memfokuskan penelitian pada empat variabel yaitu dukungan keluarga, dukungan teman, jenis kelamin dan umur. Berhubung karena keterbatasan biaya dan waktu penelitian. Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di Kelurahan Koto Panjang Kec.Tanjung Harapan Kota Solok tahun 2009. 1.2 Perumusan masalah Banyaknya remaja yang merokok dan sangat besarnya dampak merokok dan belum diketehuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di Kelurahan Koto Panjang Kota Solok tahun 2009. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 1.4.2 1.5.1 1.5.2 1.5.3 1.5.4 Tujuan Umum Tujuan Khusus Bagi Peneliti Bagi Remaja Instansi Kelurahan Peneliti Selanjutnya

1.5 Manfaat Penelitian

1.6 Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Rokok 2.1.1 Pengertian Rokok Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. (http://anti-rokok.com) 2.1.2 2.1.3 Bahaya rokok Dampak yang Ditimbulkan Akibat Rokok Berbagai penyakit mulai dari rusaknya selaput lendir sampai penyakit keganasan seperti kanker dapat ditimbulkan dari rokok. (prilaku-merokok-pada-remaja-Smp.html) 2.2 Remaja 2.2.1 Pengertian Remaja Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin menjadidewasa (dalam Hurlock, 1999). 2.2.2 Ciri Ciri Masa Remaja ciri-ciri masa remaja antara lain: 1. Masa remaja sebagai periode yang penting 2. Masa remaja sebagai periode peralihan 3. Masa remaja sebagai periode perubahan 4. Masa remaja sebagai usia bermasalah 5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan 7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic 8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa adolescere (kata

Belanda, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh

tiga tahap proses perkembangan yang dilalui remaja dalam proses menuju kedewasaan, yaitu : 1. Remaja awal (12-15 tahun) 2. Remaja madya (15-18 tahun) 3. Remaja akhir (18-21 tahun) 2.2.3 2.2.4 2.3.1 2.3.2 2.3.3 Tugas-Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja Perubahan Sosial Pada Masa Remaja Perilaku Pengertian Perilaku Merokok Tipe Perilaku Merokok Tiga tipe perokok tersebut adalah : 1.Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari. 2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari. 3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari. 2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remaja 1. Pengaruh Orang Tua 2. Pengaruh Teman Sebaya 3. Jenis Kelamin 4. Umur

2.3 Perilaku Merokok

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN


3.1 Kerangka Konsep Penulis mengadopsi teori yang dikemukakan oleh Subanada dalam Soetjiningsih, dalam penelitian ini penulis mencoba memfokuskan penelitian mengenai dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, jenis kelamin dan umur yang dihubungkan dengan perilaku merokok pada remaja. Variabel Independent Dukungan keluarga Dukungan teman sebaya Jenis Kelamin Umur 3.2 Definisi Operasional
N o 1 Variabel Definisi operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Ordinal Hasil Ukur

Variabel Dependent

Perilaku merokok pada remaja

Variabel dependent Perilaku Seseorang Wawancara merokok pada dikatakan remaja sebagai perokok adalah mereka yang merokok sedikitnya 1 batang perhari sekurangkurangnya selama 1 tahun.

kuesioner

Perokok ringan : 1-4 btg/hari Perokok sedang : 5-14 btg/hari Perokok berat: 15 btg/hari Tidak merokok

Variabel Independent Dukungan keluarga

Dorongan atau Wawancara stimulus yang diberikan oleh anggota keluarga kepada remaja untuk melakukan kegiatan merokok

kuesioner

Ordinal

Ya : jika anggota keluarga ada yang merokok serta tidak ada larangan Tidak : jika keluarga tidak ada yang merokok serta ada larangan Ya : jika ada dorongan untuk merokok Tidak : jika tidak ada dorongan untuk merokok

Dukungan teman

Dorongan atau Wawancara stimulus yang diberikan oleh anggota kelompok sepermainan kepada remaja untuk melakukan kegiatan merokok Identitas dimiliki remaja laki-laki perempuan yang Wawancara oleh yaitu dan

kuesioner

Ordinal

Jenis Kelamin

kuesioner

Nominal

Laki-laki Perempuan

Umur

Usia seseorang Wawancara mulai dari lahir sampai sekarang

kuesioner

Ordinal

Remaja awal : 12-15 th Remaja tengah/madya: 15-18 th Remaja akhir : 18-21 th

3.3 Hipotesa

BAB IV METODELOGI PENELITIAN


4.1 Jenis dan Desain Penelitian 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3 Jenis Data dan Sumber Data 4.3.1 Jenis data Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik atau sifat variabel. Misalnya, baik-sedang-kurang, baik-tidak baik, tinggi-sedang, yatidak dan sebagainya. (Soekidjo notoadmodjo, 2005:185) Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga, dukungan teman, jenis kelamin dan umur. 4.3.1.2 Data kuantitatif Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran, maupun dari nilai suatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif kedalam data kuantitatif. (Soekidjo notoadmodjo, 2005:185). Data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu jumlah remaja dan data merokok pada remaja. 4.3.2 Sumber Data Data Primer adalah semua data yang diperoleh langsung dari wawancara peneliti dan responden tentang dukungan keluarga, dukungan teman, jenis kelamin, umur dan perilaku merokok pada remaja. 4.3.2.2 Data Sekunder Data sekunder adalah : semua data yang diperoleh dari kantor kelurahan serta instansi lainnya tentang jumlah remaja. 4.4 Populasi dan Sampel 4.4.1 Populasi 4.3.2.1 Data Primer 4.3.1.1 Data kualitatif

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang berada di Kelurahan Koto Panjang Kota Solok yang berjumlah 448 orang. 4.4.2 Sampel Sampel adalah : sebagian objek penelitian yang mewakili populasi Tekhnik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus : n= N 1 + N (d 2 ) : Besar Sampel

Keterangan : n N : Besar Populasi D : Tingkat Kepercayaan/ Ketetapan yang diinginkan (Sukidjo Noto Admodjo : 2002 : 92) Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah : n = n = n = = N 1 + N (d 2 ) 448 1 + 448(0,12 ) 448 1 + 4,48 448 5,48

= 81,75 = 82 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 82 orang. Cara pengambilan sampel yaitu dengan cara sampel acak sederhana (simple random sampling) dengan kriteria sampel sebagai berikut : 1. Bersedia menjadi responden 2. Bisa diajak berkomunikasi 3. Bisa tulis baca 4. Bertempat tinggal di Kelurahan Koto Panjang Kota Solok 4.5 Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik Pengumpulan Data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan wawancara pada responden dimana responden diminta untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan untuk dukungan keluarga dan dukungan teman dalam merokok, jenis kelamin serta umur. 4.6 Tekhnik Pengolahan dan Analisa 4.6.1 Tekhnik Pengolahan Data Setelah data terkumpul, data diolah secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut : 4.6.1.1 Editing Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang dijawab responden melalui wawancara. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin. 4.6.1.2 Coding Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden ke dalam kategori-kategori yang dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode yang berbentuk angka pada masing-masing pertanyaan. Jawaban Ya diberi nilai 1 (satu) dan jawaban Tidak diberi nilai 0 (nol) untuk aspek dukungan keluarga dan dukungan teman. 4.6.1.3 Tabulasi Tabulasi adalah pekerjaan mebuat tabel jawaban-jawaban yang sudah diberi kode, kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam tabel distisusi frekuensi. (Cholid Narbuko : 2001 : 153) 4.6.2 Tekhnik Analisa Data Analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. (Soekidjo Notoadmodjo, 2005:188). Seluruh variabel yang digunakan dilakukan tabulasi frekuensi baik variabel independen maupun variabel dependen dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Mean (X) = Keterangan : 4.6.2.1 Analisa Univariat

Xi
n

X : Nilai rata-rata : Sigma Xi : Jumlah nilai yang diobservasi n : Jumlah responden 4.6.2.2 Analisa Bivariat Analisa Bivariat yang di lakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. (Soekidjo Notoadmodjo, 2005:188). Dalam penelitian ini akan dilakukan uji statistik yaitu uji Chi-Square dengan menggunakan komputerisasi yaitu program SPSS dengan melihat nilai p. jika p < 0,05 maka secara statistik disebut bermakna jika p > 0,05 maka secara statistik disebut tidak bermakna 4.7 Pertimbangan Etik 4.8 Prosedur Penelitian 4.8.1 Tahap Pra Penelitian 4.8.1.1 Memilih Lokasi Penelitian 4.8.1.2 Mengurus Izin Penelitian 4.8.1.3 Melakukan Studi Pendahuluan Untuk Mencari Masalah. 4.8.1.4 Menyusun Proposal dan Instrumen 4.8.1.5 Seminar Proposal 4.8.2 Tahap Persiapan 4.8.2.1 Revisi Instrumen Pengumpulan Data. 4.8.2.2 Memperbanyak Instrumen Pengumpulan Data. 4.8.3 Tahap Pelaksanaan 4.8.3.1 Penjelasan Tujuan Pada Responden 4.8.3.2 Penyampaian Informed Consent Pada Responden 4.8.3.3 Pengisian Kuesioner Oleh Responden 4.8.3.4 Mengumpulkan Kuesioner dan Mengecek Kelengkapannya. 4.8.3.5 Pengolahan dan Melakukan Analisa Data yang Terkumpul. 4.8.3.6 Pembahasan Hasil Penelitian. 4.8.3.7 Penyusunan Laporan Penelitian 4.8.3.8 Sidang Hasil Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai