Anda di halaman 1dari 5

D. URAIAN MATERI : 1. PERINTAH MUSYAWARAH 1. Surat Ali Imran 159 tentang perintah musyawarah.

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Isi Kandungan Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut. Adapun cara menyelesaikan persoalan hidup dalam surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah. Orang yang selalu bersikap keras dalam menghadapi masalah maka ia akan dijauhkan dalam pergaulan. Oleh karena itu, apabila kita terlanjur berbuat salah dan berlaku kasar kepada orang lain maka segeralah minta maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Baik dengan tidak sengaja, apalagi disengaja.

Kalau kita mempunyai persoalan, sedang kita sudah memecahkannya dengan cara bermusyawarah yang kita kehendaki maka kita serahkan saja kepada Allah SWT apa hasil yang akan dicapai nanti. Karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertakwa dan berserah diri kepadanya.

Rasulullah telah memberikan contoh tentang musyawarah. Menjelang perang Uhud terjadi perbedaan pendapat antara beliau dengan sejumlah sahabat. Nabi SAW berpendapat sebaiknya orang Islam bertahan di dalam kota, tetapi sebagian sahabat beliau agar musuh dihadapai di luar kota. Nabi akhirnya menerima usul mereka walaupun dengan berat hati. Setelah terbukti kalah dalam perang itu, Nabi tetap bersikap lemah lembut kepada mereka.

Hal yang penting, selalu menyepakati sesuatu melalui musyawarah, yaitu semua pihak harus teguh dengan pilihan kesepakatannya, bukan menyesali hasil pilihan. Allah SWT pasti akan membela mereka yang telah bersikap istiqamah dan bertawakal kepada Allah.

Ayat diatas menjelaskan bahwa dengan adanya rahmat Allah swt, Nabi Muhamad saw, berlaku lemah lembut, tidak bersikap dan berperilaku keras dan kasar. Selain itu dalam pergaulan beliau senantiasa memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah serta memohonkan ampun kepada Allah terhadap kesalahan-kesalahan orang yang menyalahi beliau. Rasulullah juga senantiasa bermusyarawarah dengan para sahabatnya tentang hal-hal yang perlu dimusyawarahkan. Keluhuran budi Rasulullah inilah yang menarik simpati orang lain, tidak hanya kawan bahkan lawanpun menjadi tertarik sehingga mau masuk islam. Oleh karen itu, dapat dipahami bahwa Islam mengajarkan bahwa tatanan kehidupan muslim adalah mengedepankan perdamaian yang menitik beratkan demokrasi/musyawarah.Oleh sebab itu Q.S. Ali Imran : 159 tersebut di atas mempunyai makna/pesan moral agar umat Islam di dalam menjalankan kehidupannya baik dalam berdakwah (mengajak orang lain) untuk memahami Islam, atau berperan sebagai seorang pemimpin (khalifah) hendaknya memperhatikan Q.S. Ali Imran : 159 ( sebagai ciri ciri kepemimpinan yang baik) yang kandungannya dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

a. Berlaku lemah lembut terhadap sesama (bersikap simpatik). Maksudnya adalah menjaga tutur kata dengan ucapan yang baik, tidak membuat orang lain marah dan tersinggung, justru merasa dihargai, dan berkomunikasi yang baik. b. Saling memaafkan (sikap terbuka dan interaktif). Maksudnya adalah jika terjadi kesalahpahaman saat menyelesaikan persoalan, mungkin saja salah satu dari kita membuat kesalahan. Minta dan berikan maaf. Memaafkan kesalahn orang lain adalah bagian dari taqwa (Q.S. 3 : 133 dan 134). c. Memohon ampun (empati dengan kekurangan dan kesalahan diri dan orang lain). d. Mengedepankan musyawarah dalam memecahkan suatu persoalan (demokratis). e. Bertawakkal (memasrahkan diri segela urusan dan keputusan musyarawah kepada Allah). Penekanan isi ayat ini adalah perintah musyawarah tidak hanya untuk nabi saja tetapi juga untuk semua orang. Musyawarah berasal dari kata syawara secara bahasa artinya adalah mengeluarkan madu dari sarang lebah, bisa dapat juga diartikan menurut keumuman bahasa Indonesia adalah : berunding, urun rembuk, rapat, mengajukan pendapat dan usul. Sedangkan arti menurut istilah ialah : suatu

kegiatan perundingan antar pribadi atau golongan antara 2 orang atau lebih dalam rangka memecahkan mengenai suatu masalah atau beberapa masalah, dengan maksud untuk mengambil keputusan atau kesepakatan bersama. Dalam bermusyawarah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut : a. Musyawarah dilandasi dengan hati yang bersih b. Bermusyawarah dalam hal-hal yang baik atau tidak mengarah kepada perbuatan dosa dan kejahatan. c. Bersikap dan berperilaku yang baik misalnya : saling menghargai dan menghormati, berkata yang sopan, tidak memaksakan kehendak dan lain-lain. d. Berlapang dada, bersedia memberi maaf dan meminta maaf apabila ada kesalahan. e. Terhadap hasil yang sudah disepakati kita laksanakan bersama dan kita pasrah atau bertawakkal kepada Allah swt. Penerapan Sikap dan Perilaku : Sikap dan Perilaku yang mencerminkan penghayatan Q.S. Ali Imran : 159 adalah sebagai berikut : 1. Menunjukkan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia. 2. Menunjukkan sifat kejujuran dalam mengemukakan pendapat, dan menyampaikan informasi. 3. Ikhlas saat memberikan maaf kepada orang lain. 4. Menghormati pendapat atau saran orang lain, walaupundirinya yang benar. 5. Senantiasa bertawakkal dengan sabar serta berusaha dan ikhtiar. 2. Surat Asy Syuura 38 tentang pentingnya musyawarah.

Artinya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

Isi Kandungan Dalam ayat tersebut Allah menyerukan agar umat Islam mengesakan dan mnyembah Allah SWT. Menjalankan shalat fardu lima waktu tepat pada waktunya. Apabila mereka menghadapmasalah maka harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain masalahmasalah hukum yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Persoalan yang pertama kali dimusyawarahkan oleh para sahabat adalah khalifah. Karena nabi Muhammad SAW sendiri tidak menetukan siapa yang harus jadi khalifah setelah beliau wafat. Akhirnya disepakati Abu Bakarlah yang menjadi khalifah. QS. Asy Syura 38 diatas menjelaskan sifat-sifat orang yang beriman yang akan memasuki surga Yaitu : a. Senantiasa melaksanakan perintah Allah swt, dan meninggalkan larangannya. b. Disiplin dalam mengerjakan sholat. c. Selalu bermusyawarah dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan. d. Menafkahkan sebagian rizki yang telah dikaruniakan oleh Allah swt. Untuk hal-hal yang diridloiNya. Musyawarah termasuk salah satu sifat orang yang beriman, hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang memang perlu dimusyawarahkan, misalnya : Hal yang sangat penting, sesuatu yang ada hubungannya dengan orang banyak / masyarakat, pengambilan keputusan dan lain-lain. Dalam kehidupan bermasyarakat musyawarah sangat penting karena : a. Permasalahan yang sulit menjadi mudah karena dipecahkan oleh orang banyak lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli. b. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak. c. Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya dengan orang banyak d. Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain e. Berlatih menghargai pendapat orang lain. Penerapan Sikap dan Perilaku Sikap dan Perilaku yang mencerminkan penghayatan Q.S. Asy Syura : 38 adalah sebagai berikut :

a. Menyeru atau mengajak manusia untuk senantiasa berada di jalan Allah SWT, yang dilakukan dengan cara berdialog atau berdiskusi dengan baik dan penuh argumentasi yang tepat. b. Terbiasa mendirikan shalat tepat waktu yang dilaksanakan secara berjamaah, sebagai simbol kekuatan ummat dan kebersamaan. c. Ikut serta berperan aktif dalam kegiatan organisasi dan peduli terhadap permasalahan di lingkungannya. d. Selalu bermusyawarah untu mencari jalan keluar dalam menghadapi hal-hal yang penting e. Peduli kepada kaum dluafa dengan kelebihan rezeki yang Allah berikan kepadanya, E. RANGKUMAN MATERI a. Surah Ali Imran ayat 159 menjelaskan tentang adanya rahmat Allah swt, yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw, sehingga beliau senatiasa berakhlak mulia, berhati lembut, penuh kasih sayang, bersifat dan berperilaku baik yang diridloi Allah swt, selain itu rasulullah juga suka memberi maaf, memohonkan ampun kepada Allah swt, bermusyawarah dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan dan selalu bertawakkal kepada Allah swt. Akhlak mulia seperti inilah yang perlu kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. b. Surah Asy Syura 38 menjelaskan tentang sifat-sifat orang yang beriman diantaranya : Bertaqwa, disiplin sholat lima waktu, suka bermusyawarah dan menafkahkan hartanya dijalan Allah.
http://syaunarahman.wordpress.com/2011/01/06/standar-kompetensi-memahami-ayat-ayat-al-qurantentang-demokrasi-musyawarah/ http://hbis.wordpress.com/2008/12/10/al-qur%E2%80%99an-tentang-demokrasi/

Anda mungkin juga menyukai