Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MANAJEMEN PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Belakang Dalam dunia bisnis pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam kegiatan pemasaran ada dua pihak yang berperan yaitu produsen dan konsumen. Produsen adalah pembuat barang-barang hasil industri dan jasa, sedangkan konsumen adalah pemakai barang hasil industri dan jasa. Barang-barang hasil industri dan jasa yang diproduksi oleh produsen digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk meningkatkan penjualan maka produsen mengelola produknya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Karakteristik konsumen akan membedakan produk satu dengan produk yang lain. Untuk memudahkan konsumen mengenali produk yang satu dengan produk yang lain, maka produsen perlu memberi merk produknya. Pemberian merk terhadap suatu produk akan bermanfaat untuk konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dan bagi produsen bermanfaat agar produk yang dihasilkan mempunyai ciri khas dimata konsumen. Tetapi produsen harus memutuskan barang manakah yang akan diberi merk, mengatur pemberian merk dan mengelola merk tersebut. Hal yang mendorong produsen melakukan pemberian merk adalah karena merk mempunyai manfaat sebagai berikut :yang pertama yakni mempermudah konsumen mengenali suatu produk, yang kedua yaitu membantu dalam market share, yang ketiga yakni untuk membantu dalam proses pemasaran dan periklanan, yang keempat untuk membedakan barang yang diberi merk dengan barang yang lain,karena mempunyai ciri khas, yang kelima adalah produsen memandang nama merk memberi peluang untuk mengetahui ciri khas dari produknya dan digunakan sebagai standar untuk membedakan harganya. 1.2 TUJUAN 1.Menentukan bagaimana faktor budaya, sosial, personal, dan psikologis mempengaruhi prilaku konsumen.

2. Menentukan konsumen membuat keputusan pembelian BAB II PEMBAHASAN 2.1 Posisi Manusia untuk Memuaskan Konsumen Keputusan adalah memilih satu atay dua alternatif untuk menyeleksi tindakan yang ada. Pengambilan keputusan konsumen (customer decision making) adalah proses pengintergrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk evaluasi dua atau lebih perilaku alternative memilih salah satu diantaranya. Perusahaan harus mengetahui siapa saja yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang. Untuk banyak produk, cukup mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan, misalnya pria biasa memilih sendiri alat untuk mencukur kumis dan begitu juga dengan wanita. Akan tetapi perhatikan misalnya dalam pembelian mobil keluarga, biasanya usulan untuk membeli mobil tersebut dapat berasal dari pihak mana saja. Setiap orang mungkin memainkan beberapa peran dalam keputusan membeli menurut Philip Kotler, 2005: Pemrakarsa: orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli produk atau jasa tertentu 1. Pemberi Pengaruh : orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan membeli. 2. Mengambil Keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusandari membeli atau sebagian dari itu, apakah akan melakukan pembelian, apa yang di beli, bagaimana membelinya, atau dimana membeli. 3. Pembelian (buyer) : orang yang benar benar melakukan pembelian. 4. Pengguna (user) : orang yang mengkomunikasikan atau menggunakan produk atau jasa. Mengetahui dengan jelas siapa yang berperan penting dalam keputusan pembelian konsumen, itu akan mempermudah perusahaan untuk menyesuaikan program pemasaran yang akan digunakan perusahaan tersebut. 2.2 Keterkaitan Perilaku Konsumen Dengan Pasar Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Beberapa faktor keterkaitan perilaku konsumen dengan pasar adalah : a. Occupant ( siapa yang ada di pasar konsumen) Yaitu Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207). Pasar konsumen terdiri dari seliruh individu individu dan rumah tangga pembeli atau membutuhkan barang barang dan

jasa untuk keperluan pribadi konsumen ini dapat di bedakan berdasarkan : umur, Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Pola mobolitas, Selera, dll. b. Object Yaitu proses yang mengarah pada apa yang akan dibeli customer.dalam hal ini sikap konsumen harus terkait dengan object, object tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merk, iklan, harga, kemasan, pengguna, media, dan lain sebagainya. c. Occasion Yaitu kapan costumer membeli suatu produk. Waktu pembelian yang dilakukan konsumen dapat di analisa berdasarkan bebrapa faktor yaitu : Frekuensi pembelian suatu produk tergantung dari tingkat pemakaian produk tersebut Tingkat pembelian juga dipengaruhi oleh faktor musiman Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi waktu pembelian konsumen d. Organization Yaitu siapa yang terlibat dalam pembelian. Dan salah satu tugas pokok perusahaan adalan menentukan siapa yang mengambil keputusan untuk suatu barang atau jasa. e. Objectivies Yaitu mengapa konsumen membeli. Dalam hal ini konsumen membeli produk karena ingin memuaskan kebutuhan dan keinginanya. Timbulnya kebutuhan dan keinginan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti: Faktor sosial Ekonomi Psikologi Pengembangan fisik Keagamaan, dsbnya f. Operation Yaitu terdiri dari seluruh individu- individu dan rumah tangga yamng membeli atau membutuhkan barang- barang dan jasa untuk keperluan pribadi.konsumen ini dapat di bedakan berdasrkan : Umur Pendapatan Tingkat pendidikan Pola mobilitas Selera dsb 2.3 Bagaimana dan Mengapa Konsumen Membeli Ada lima tahapan penting yang akan dilakukan konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli suatu produk. Adapun kelima tahapan tersebut ialah : 1. Pengenalan Kebutuhan Setiap konsumen tentu memiliki kebutuhan yang beragam. Konsumen akan berusaha mengenali setiap barang yang benar-benar mereka kehendaki sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. 2. Pencarian Informasi Setelah melakukan pengenalan kebutuhan yang akan dilakukan sendiri, konsumen akan berusaha melakukan pencarian informasi mengenai barang yang dibutuhkannya. Pencarian informasi ini biasanya bersumber pada sumber pribadi seperti keluarga, teman, tetangga; sumber komersil berupa iklan, wiraniaga, dealer, dan kemasan; sumber publik berupa media masa ; dan sumber pengalaman,yakni menggunakan produk. 3. Evaluasi berbagai Alternatif Evaluasi alternatif merupakan tahapan konsumen dalam mencari informasi tambahan tentang barang yang akan dibeli. Dalam mengevaluasi berbagai informasi alternatif ini, konsumen akan berusaha menanyakan kepada konsumen yang lain yang telah memiliki pengalaman menggunakan produk tentang kepuasan dan ketidak puasaan mereka setelah menggunakan produk yang akan dibeli.

4. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah ketika calon pembeli telah berhasil mendapatkan cukup informasi mengenai barang yang akan dibeli. Keputusan ini akan diambil jika ketiga tahapan sebelumnya memliki nilai positif atau dirasa tidak akan merugikan konsumen bersangkutan. Namun, jika ketiga tahapan sebelumnya bernilai negatif, jangan harap akan hadir suatu keputusan pembelian. Adapun keputusan penting dalam penjualan, diantaranya sebagai berikut.a) Kelengkapan dan keakuratan produk. b) Pelayanan yang baik. c) Kebersihan toko. d) Memaksimal produk-produk impulse buying. e) Up selling, dan memaksimalkan sarana promosi yang ada. 5. Keputusan setelah pembelian Keputusan setelah pembelian ini bisa merupakan awal sekaligus akhir dari sebuah pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian suatu barang. Keputusan setelah pembelian ini akan menghadirkan dua kesan berbeda, yakni kepuasan dan ketidakpuasan. Jika konsumen merasa puas, kemungkinan mereka akan terus menggunakan produk tersebut. Namun, jika tidak puas, mereka tidak akan perna lagi membeli barang tersebut. Konsumen membeli suatu produk itu berdasarkan keinginan atau kebutuhan dari konsumen itu sendiri. Selain itu ada faktor-faktor lain yang membuat konsumen ingin membeli suatu produk,yakni : 1. Ketakutan. Orang terdorong membeli karena takut. Ketakutan merupakan pendorong orang membeli yang sangat kuat. Contoh, karena takut jelek, perempuan rajin membeli make up dan rutin ke salon. Karena takut sakit, orang jadi rajin berolahraga dan membeli multivitamin. Ketakutan apa lagi lainnya? Orang takut gagal, takut kalau tua hidup sengsara, dan banyak lagi ketakutan lainnya. 2. Pengakuan. Orang membeli karena ingin dihargai dan diakui. Mereka ingin diterima sebagai bagian dari sebuah kelompok. Pada tingkatan yang lebih tinggi, orang ingin terkenal. Untuk mendapat pengakuan itu, mereka rela berkorban apapun. 3. Cinta Cinta juga pendorong pembelian yang sangat kuat. Orangtua rela mengorbankan apa saja demi anak-anak yang dicintainya. Asuransi jadi laris manis karena motif cinta ini. 4. Menang. Tak ada yang suka disebut pecundang. Semua orang ingin menjadi pemenang. Semua orang ingin jadi yang terbaik. Agar menjadi yang terbaik, mereka menggunakan atau membeli alat terbaik. Agar pintar, mereka belajar di sekolah unggulan. Agar menang balapan, mereka pakai kendaraan terbaik, oli terbaik, teknisi terbaik, ban terbaik, dan semua yang terbaik. 5. Mengembangkan diri.

Orang selalu ingin lebih baik. Mereka bergabung dengan fitness centre agar tubuhnya jadi kotakkotak. Mereka ikut seminar untuk belajar hal yang membantu mengembangkan dirinya. 6. Nyaman. Orang selalu ingin kenyamanan. Kursi yang nyaman, kasur yang empuk, sepatu yang enak dipakai, mobil yang enak dinaiki, dan lainnya. Tak ada orang yang mau susah. 7. Kebutuhan hidup. Orang hidup butuh makan, minum, tempat tinggal, kendaraan, listrik, telepon, pulsa, dan banyak lagi. Bagi pebisnis internet, komputer dan internet juga kebutuhan. Barang yang membuat kita tak bisa ACTION tanpanya menjadi alasan utama untuk membeli. 8. Hasrat berbeda. Orang ingin tak sama dengan yang lainnya. Orang ingin tampil beda. Baju yang dipakai kalau bisa hanya satu-satunya di dunia. Handphone yang dipakai merupakan produk terbaru yang belum dimiliki tetangga. Hasrat ingin berbeda ini pendorong kuat untuk membeli. 9. Hasrat berhubungan. Orang selalu berhasrat menjalin hubungan. Baik hubungan keluarga, teman, relasi, pacar, rekan kerja, dan hubungan-hubungan lainnya. Maka tak perlu heran kalau situs web pertemanan termasuk yang paling ramai di internet. Karena tak ada orang yang mau hidup sendiri di dunia. 10. Kekuasaan. Orang ingin berkuasa. Orang ingin menjadi penguasa. Karena kekuasaan orang rela melakukan apapun bahkan meski kadang tak masuk nalar. Kekuasaan adalah salah satu motif terkuat tindakan manusia. Adapun faktor pengaruh sifat pembeli adalah sebagi berikut: Faktor Kebudayaan Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Factor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dalam tingkah laku konsumen. Faktor Sosial Kelas sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu: Kelompok Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja.

Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi, professional dan serikat pekerja. Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa. Peran dan status Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat. Faktor pribadi Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: 1) Umur dan tahap daur hidup Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap. 2) Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu. 3) Situasi ekonomi Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produknya. 4) Gaya hidup Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. 5) Kepribadian dan Konsep Diri Faktor psikologis Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

1) Motivasi Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk memuaskan kebutuhan yang paling penting. Kalau sudah terpuaskan, kebutuhan itu tidak lagi menjadi motivator dan kemudian orang tersebut akan mencoba memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya. Misalnya orang yang kelaparan (kebutuhan fisiologis) tidak akan tertarik dengan apa yang terjadi dalam dunia seni (kebutuhan mengaktualisasikan diri), tidak juga pada bagaimana orang lain memandang dirinya atau penghargaan orang lain (kebutuhan sosial atau penghargaan), bahkan tidak tertarik juga pada apakah mereka menghirup udara bersih (kebutuhan rasa aman). 2.4 Faktor Untuk Evaluasi Kepuasan Produk Faktor yang digunakan untuk mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk yaitu antara lain : i. Kinerja ( Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli, misalnya kecapatan , konsumsi bahan bakar jumlah pelanggan yang dapat di angkut , kemudahan dan kenyaman dalam mengemudi dsb. ii. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap misalnya kelengkapan interior eksterior seperti ac, sound system, door lock system, power strainght dsb. iii. Keandalan ( Reabilyty) Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal di pakai mobil tidak sering ndadat ( rusak ). iv. Kesesuaian dengan spesifisikasi Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar standar yang telah sebelumnya misalnya standar keamanan dan emisi yang terpenuhi seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar dari pada mobil sedan. v. Daya tahan Yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan vi. Serviciability, meliputi kecepatan kompetensi kenyamanan mudah direparasi serta penanganan keluhan yang memuaskan vii. Estestika Yaitu daya tarik produk terhadap panca indra misalnya bentuk fisik mobil yang menarik model disaian yang artistik warna dsb. viii. Kualitas yang dipersepsikan Yaitu reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya karena kurangnya pengetahuan membeli akan atribut atau ciri- ciri produk yang akan di beli. 2.5 Evaluasi Jasa Intagible Evaluasi jasa intangible diantara lain : 1. Bukti langsung (tangibles), lebih berupa hal-hal yang kasad mata dalam memberikan layanan kepada pengguna. Terkait dengan tangibles ini adalah fasilitas fisik untuk memberikan layanan.

Salah satu bentuk tangibilitas fasilitas fisik dapat yang baik dalam pelayanan perpustakaan adalah kebersihan tempat pelayanan. Dan kebersihan serta kenyamanan ini harus terlihat di mata para pengguna perpustakaan yang meliputi fasilitas fisik,perlengkapan dsb 2. Keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,akurat dan memuaskan. 3. Daya tanggap (responsiveness), keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan. 4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan,kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya dsb. 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pemanfaatan akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan public dan yang ketiga adalah dalam hal pemasaran social, yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dan sebaiknya sebagai seorang konsumen dalam melakukan pembelian, menentukan pasar mana yang akan di tuju dan pengambilan keputusan membeli di lakukan secara benar dan tepat.

Makalah pemasaran manajemen strategi tentang produk contoh jasa tentang contoh pendidikan manajemen indonesia manajemen strategi. Ekonomi skripsi akuntansi sistem jurnal kesehatan jurnal kumpulan komputer lingkungan ilmu informasi kesehatan sistem. Informasi teknologi produk kualitas pelayanan akuntansi bisnis internasional komunikasi organisasi penelitian. Perkembangan jasa sistem skripsi artikel komunikasi keuangan matematika perusahaan psikologi pengertian teori contoh jurnal kedokteran. Riset informasi ilmiah industri makalah pemasaran perbankan teknik sistem informasi kasus konsep analisis pasar perencanaan pertanian. Sdm teknologi informasi internasional perusahaan pengertian tentang analisis definisi judul sumber daya manusia. Penelitian proposal lingkungan seminar indonesia pertanian perencanaan teori artikel produk produksi tesis buku ekonomi jurnal. Karya ilmiah bisnis rumah makalah pemasaran sakit teknik hasil laporan audit perpustakaan skripsi masalah promosi analisa audit dasar. Distribusi marketing metodologi penjualan proyek pt industri metode pendidikan seminar iklan distribusi promosi.

Organisasi proposal abstrak biaya laporan produksi perkembangan skripsi akuntansi syariah download jurnal gratis ilmu iklan. Karya tulis managemen tugas akhir makalah pemasaran managemen segmentasi jurnal ilmiah ekonomi persaingan abstrak pengembangan. Tesis judul skripsi akuntansi syariah jurnal agriculture. -----------------Bantu rekan lain menemukan kami. Pasang banner kami di website Anda :

MANAJEMEN PEMASARAN RUMAH SAKIT


H.SUKARDJO, SKM, M.Kes PEMASARAN RSUD SUNAN KALIJAGA KAB DEMAK Jika menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan selalu menyinggung empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya suatu manajemen marketing. Ke-empat faktor tersebut diantaranya adalah harga, daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu sendiri. Agar dapat terjadi penjualan yang optimal, maka diperlukan tata kelola manajemen pemasaran yang tepat pula. Untuk produk sendiri dibedakan atas dua hal yang mendasar, yaitu produk real yang siap dipasarkan seperti produksi mobil, handphone, makanan, minuman dan sebagainya. Kemudian jenis produk ke dua adalah berupa produk jasa, sebagai contoh dari produk jasa ini adalah produk pelayanan komunikasi, jasa perawatan badan seperti spa, dan masih banyak lagi. Ulasan Mengenai Produk Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang dikemas, maka kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan untuk kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi Eropa, maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori me too. Produk me too ini dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan disain dari produk yang terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata lain produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya dengan disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral Aquades merupakan produk me too dari produk Aqua. Suatu perusahaan jika memproduksi produk me too, maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk dengan produk pendahulunya. Kegiatan Promosi Ketika suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar terjadinya penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul konsumen agar mendukung terjadinya penjualan maka diperlukan juga manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik. Salah satu manajemen pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan

melakukan kegiatan promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untukmengenalkan produk kepada konsumen dengan tujuan utama untuk membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi penjualan. Dalam melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula. Dalam melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi yang terdiri atas penjualan yang dilakukan secara pribadi atau sering lebih dikenal dengan istilah personal selling, promosi yang dilakukan dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik da media cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-event tertentu yang biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah sales promotion. Perencanaan Distribusi yang Tepat Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang manajemen pemasaran adalah tak lain adalah dengan mempertimbangkan daerah atau place tempat produk yang akan dipasarkan. Dengan menimbang dan menganalisis tempat pemasaran, maka akan sangat membantu untuk menentukan strategi apa yang dipakai dalam proses pendistribusian. Dengan menggunakan distribusi yang benar, maka akan sangat membantu dalam menghemat biaya transportasi distribusi, sehingga akan sangat mempengaruhi keuntungan atau laba yang akan diperoleh oleh perushaan. Pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan distribusi agar dapat dilakukan dengan efisien. Ketiga faktor penting tersebut adalah distribusi yang sifatnya intensif, kemudian distribusi yang menggunakan metode eksklusif, serta terakhit type distribusi dengan menggunakan konsep selektif. Distribusi dengan metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat mementingkan gensi, kualitas dan prestisius. Biasanya type distribusi ini digunakan untuk manajemen pemasaran bagi perusahaan yang memang memiliki merek dagang yang cukup berkualitas tinggi. Sebagai contoh adalah distribusi yang hanya dilakukan untuk memilih outlet pemasaran yang hanya berada ditempat-tempat yang terpilih, tempat-tempat tersebut biasanya terletak di kawasan elite yang ramai dikunjungi oleh konsumen. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa gerai took yang berada di mall, plaza, dan tempat elit lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini guna mempertimbangkan untuk menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan berkualiat tinggi dan memiliki prestisius yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Umumnya jika menggunakan metode ini, penjualan yang dihasilkan tidak bisa dicapai dengan hasil yang besar jika dinilai dari satu per satu tidak secara keseluruhan. Namun tetap menghasilkan keuntungan yang amat tinggi, karena harga produk yang ditawarkan memiliki manajemen dengan harga yang relatif tinggi dan stabil. Kemudian type distribusi yang ke-dua adalah distribusi dengan menggunkan konsep selektif. Konsep distribusi ini hamper mirip jika dibandingkan dengan konsep distribusi dengan menggunakan konsep distribusi eksklusif. Namun cakupan dari distribusi selektif biasanya memiliki menajemen pemasaran yang lebih luas jika dibandingkan dengan distribusi dengan type eksklusif. Sebagai contoh untuk distribusi selektif adalah produk yang hanyak dipasarkan di tempat yang sudah terpilih, seperti indomart, alfamart, carefour, maka produk ini biasanya tidak dapat ditemukan di pasar tradisional. Konsep produksi ini biasanya banyak memilki kelemahannya jika dibandingkan dengan type distribusi lainnya. Namun poin positif yang akan didapatkan dengan mengadopsi distribusi selektif adalah terbantunya dalam mengontro harga, sehingga suatu produk akan berharga sekian rupiah dimanapun daerah produk itu dipasarkan selama pemasarannya berada pada outlet-outlet

yang telah terpilih. Terakhir adalah metode distribusi yang bersifat intensif, type distribusi ini biasanya akan memiliki pasar yang paling luas jika dibandingkan dengan metode distibusi lainnya baik distribusi dengan konsep eksklusif maupun distribusi dengan menggunakan metode selektif. Karena manajemen pemasaran produk akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik itu pasar tradisional, pasar menengah, pasar modern, atau bahkan pasar elelite yang hanya dapat terjangkau oleh kalangan tertentu. Kelemahan dari distribusi ini adalah tidak dapat mengontrol harga untuk dijadikan secara homogen. Misal untuk suatu produk yang sama namun karena dipasarkan pada dua tempat yang memiliki kualitas margin yang besar, maka harganya-pun juga akan berbeda. Penetapan Harga atau Price Penenetapan harga dari suatu produk merupakan hal yang sangat strategis untuk diperhatikan oleh suatu perusahaan. Jika menyinggung dengan harga dari suatu produk, maka biasanya akan sebanding dan sejalan dengan kualitas dari produk itu sendiri. Secara umum, biasanya jika harga suatu barang tinggi, maka hal itu disebabkan karena kualitas yang dimiliki dari suatu produk itu juga tinggi pula.Namun terkadang hal itu tidak berlaku jika konsumen jeli dalam memilih barang. Karena terkadang harga dari suatu barang mahal disebabkan oleh merek dari barang itu sendiri yang memang sudah diakui dipasaran. Tidak semua orang atau konsumen memiliki argumen bahwa semakin bagus suatu produk maka akan memiliki harga yang tinggi. Beberapa konsumen menyakini bahwa harga murah bukan berarti kualitas rendah. Hal ini tentunya adalah sebuah peluang bagi suatu perusahaan yang baru dalam membidik segmen pasar tertentu. Dengan memanfaatkan argument tersebut, maka dengan pengelolaan manajemen pemasaran yang tepat sasaran, maka tidak menutup kemungkinan produk yang ditawarkan mampu bersaing di pasar. Harga yang tinggi identik dengan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Pernyataan ini memang layak untuk dibenarkan. Namun penetapan harga yang murah juga identik dengan keuntungan yang besar juga suatu pernyataan yang dapat dibenarkan. Sebagai contoh produk jasa dibidang telekomunikasi yang saat ini berlomba-lomba untuk menawarkan produk jasa yang dimiliki dengan kecenderungan bersaing dengan harga yang rendah. Contoh real operator CDMA menawarkann harga yang relatif murah dibandingkan dengan GSM. Dan GSM menawarkan produk jasa dengan harga yang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan operator CDMA tapi dengan kualitas pelayanan jaringan yang lebih baik. Denga kata lain, dalam memilih manajemen pemasaran harus disesuaikan dengan produk yang dimiliki. Kemudian dengan mampu menganalisis dan melihat kelebihan dari suatu produk, maka akan sangat membantu dalam menentukan manajemen pemasaran yang tepat terutama dari segi harga. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat membantu untuk menentukan harga dari suatu produk dengan tepat agar dapat bersaing dipasaran dan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan: 1. Sebaiknya menetapkan harga berdasarkan dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis biaya produksi suatu produk dapat meliputi; biaya pokok, biaya overhead dan biaya penunjang lainya. Dengan menganalisis biaya produksi dalam menentukan harga suatu produk, maka akan membatu perusahaan untuk terhindar dari jurang kerugian. 2. Menetapkan harga berdasarkan permintaan. Oleh karena itu sebelum menetapkan harga dari suatu produk ada baiknya perusahaan terlebih dahulu untuk melakukan riset seberapa besar tingkatan permintaan pasar terhadap produk yang akan dipasarkan. Manajemen pemasaran dalam hal ini akan memilki peran penting dalam menganalisis kebijakan ini. Semakin besar tinggi pertmintaan dari suatu produk, maka akan semakin tinggi

kecenderungan harga yang akan dimiliki dari produk itu sendiri. 3. Menetapkan harga dari suatu produk dengan melihat harga persaingan yang ada di pasaran. Jika memungkinkan maka kenapa tidak membandrol harga dari suatu produk dibawah harga persaingan yang ada di market. Hal ini akan sangat membantu penjualan produk tersebut di pasar agar diburu oleh konsumen. Selain itu penetapan harga dari suatu produk juga dapat dilakukan dengan memasang dengan harga cantik. Misal jika keputusan perusahaan berniat menjual produk dengan harga dua ratus ribu rupiah, maka tidak ada salahnya dalam pemasarannya produk tersebut dijual dengan harga Rp 195.000,00. Percaya atau tidak permainan angka ini sangat mempengaruhi penjualan suatu produk untuk jangkan panjang dan dalam jumlah besar.

Anda mungkin juga menyukai