Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian Pestisida
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida
pembunuh hama.
Pengertian Pestisida
Menurut Food Agriculture Organization (FAO) 1986 dan
peraturan pemerintah RI No. 7 tahun 1973 : Pestisida adalah campuran bahan kimia yang digunakan untuk mencegah, membasmi dan mengendalikan hewan/tumbuhan penggangu seperti binatang pengerat, termasuk serangga penyebar penyakit, dengan tujuan kesejahteraan manusia.
satu agen pencemar ke dalam lingkungan baik melalui udara, air maupun tanah dapat berakibat langsung terhadap komunitas hewan, tumbuhan terlebih manusia.
lingkungan melalui beberapa proses baik pada tataran permukaan tanah maupun bawah permukaan tanah. Masuk ke dalam tanah berjalan melalui pola biotransformasi dan bioakumulasi oleh tanaman, proses reabsorbsi oleh akar serta masuk langsung pestisida melalui infiltrasi aliran tanah
yang tercemar pestisida akan mengalami proses dekomposisi bahan pencemar. Dan pada tingkat tertentu, bahan pencemar tersebut mampu terakumulasi hingga dekomposit
penguapan oleh foto-dekomposisi sinar matahari terhadap badan air dan tumbuhan. Selain pada itu masuknya pestisda diudara disebabkan oleh driff yaitu proses penyebaran pestisida ke udara melalui penyemprotan oleh petani yang terbawa angin.
Jenis-jenis pestisida
1.
Pestisida Karbamat Karbamat dikenalkan pada 1951 oleh geology chemical company di Switzerland dan dipasarkan pada tahun 1965. insektisida tersebut cepat terurai dan hilang daya racunnya dari jaringan sehingga tidak terakumulasi dalam jaringan lemak dan susu seperti organoklorin. Umumnya digunakan dalam rumah untuk penyemprotan nyamuk, kecoa, lalat, dan lain-lain. Contoh: karbaril, metiokarb, propoksur, aldikarb, metomil, oksamil, oksi karboksin, metil karbamat, dimetil karbamat seperti bendiokarb, karbofuran, dimetilon, dioksikarb, dan oksikarboksin.
Jenis-jenis pestisida
2. Pestisida Organofosfat Organofospat ditemukan pada tahun 1945. struktur kimia dan cara kerjanya berhubungan erat dengan gas syaraf. organofosfat dapat menurunkan populasi serangga dengan cepat, persistensinya di lingkungan sedang sehingga organofosfat secara bertahap dapat menggantikan organoklorin.
Contoh : malathion, monokrotofos, paration, fosfamidon, bromofos, diazinon, dimetoat, diklorfos, fenitrotion, fention, dan puluhan lainnya.
Jenis-jenis pestisida
3. Pestisida Diazinon
Diazinon merupakan insektisida yang sangat efektif digunakan untuk memberantas dan membasmi, ataupun mengendalikan hama-hama tanaman seperti kutu daun, lalat, wereng, kumbang penggerek padi, dan sebagainya. Diazinon umumnya digunakan pada tanaman buah, padi, tebu, jagung, tembakau dan tanaman hortikultura.
tidak mengalami degradasi dalam tanah, tapi malah akan berakumulasi. Dalam air, pestisida dapat mengakibatkan biology magnification, pada pestisida yang persisten dapat mencapai komponen terakhir, yaitu manusia melalui rantai makanan.
2. Pencemaran udara
Pestisida yang disemprotkan segera bercampur dengan
udara dan langsung terkena sinar matahari. Pestisida dapat mengalami fotodekomposisi di udara. Pestisida mengalami perkolasi atau ikut terbang menurut aliran angin. Makin halus butiran larutan makin besar kemungkinan ikut perkolasi dan makin jauh ikut diterbangkan arus angin.
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhlukmakhluk penghuni piramida atas
Biodegradasi
Biofilter KomposBiofilter Kompos
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Bioremediasi
Bioremediasi Limbah Pestisida Dengan Mikroba Indigen : Mikroba indigen merupakan mikroba alamiah atau mikroba setempat Penggunaan pestisida yang berlangsung lama akan menekan pertumbuhan mikroba indigen yang berfungsi untuk merombak senyawa toksik (organofosfat). Karena itu, diperlukan pengisolasian mikroba di laboratorium.
pH, temperatur, dan kelembapan tanah juga sangat berperan dalam menentukan kesuksesan proses bioremediasi Contoh mikroba : Pseudomonas putida mampu untuk menyerap metil parathion yang merupakan golongan organofosfat
Bioremediasi
Bioremediasi Karbamat Oleh Bakteri Beberapa bakteri pembentuk biofilm mampu melakukan perombakan senyawa ini dalam waktu 48 jam
Beberapa contoh bakteri perombak karbamat adalah
Achromobacter denitrificans, Delftia acidovorans, Delftia tsuruhatensis, Pseudomonas umsongensis, dan Pseudomonas nitroreducens.
dalam senyawa oleh pengaruh biologis sehingga terjadi perubahan integritas molekuler
kondisi lingkungan harus sesuai dengan
Biodegradasi
Proses biodegradasi pestisida dipengaruhi oleh struktur kimia pestisida, sebagai berikut :
Semakin panjang rantai karbon alifatik, semakin mudah mengalami degradasi. 2. Ketidak jenuhan dan percabangan rantai hidrokarbon akan mempermudah degradasi.
1.
Biodegradasi
3. Jumlah kedudukan atom-atom C1 pada cicin aromatik sangat mempengaruhi degradasi. Misal 2,4-D ( 2,4diklorofenol asam asetat ) lebih mudah dirombak didalam tanah dibandingkan dengan 2,4,5-T ( 2,4,5triklorofenoksi asam setat ). 4. Posisi terikatnya rantai samping sangat menentukan kemudahan degradasi pestisida
Aspergilus niger merupakan salah satu spesies bakteri yang dapat dikembangkan untuk metabolisme tertentu seperti endosulfan dan karborufan
air atau udara yang tercemar kontaminan melalui media filter untuk tempat hidup mikrooganisme pada reaktor, dan diharapkan kontaminan diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya yaitu H2O dan CO
Biofilter Kompos
Umumnya pada biofilter diinokulasi dengan
mikroorganisme kultur campuran dimana akan terjadi seleksi alamiah sehingga diperoleh satu jenis/lebih mikroorganisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan Kelebihan kompos sebagai media filter (biasanya untuk aliran limbah cair) adalah : a. Memiliki porositas tinggi, b. Kapasitas absorbsi tinggi terhadap senyawa organik dan anorganik, c. Retensi kelembaban baik, d. Kemampuan mendukung kecepatan degradasi tinggi