Anda di halaman 1dari 2

Kisah Usil Di Sekolah

Pada suatu hari di sekolah SMAN 1 Banjar tepatnya ruang kelas X8 ada 5 siswa yang terkenal aneh dari 34 siswa lain didalam kelas. Mereka memiliki watak yang berbeda-beda dari satu sama lainnya. Eko si aneh yang kejam namun baik hati pada perempuan, Iqbal si aneh kedua yang bodoh dan ceroboh, Wafa si aneh ke tiga yang ganjen namun sensitif. Selanjutnya, Widdy yang selalu menjadi korban habis-habisan dari keusilan anak-anak, lalu Widianti yang memiliki sosok keibuan namun ia sering gugup dan kurang PeDe atau percaya diri. Nah, lalu guru favorit yang selalu menjadi sasaran usil anakanak aneh itu adalah Bapak Drs.Vanzoel Sinaga yang bernama asli Zulharman Salam. Saat KBM berlangsung, seperti biasa Iqbal yang bodoh itu beraksi mengusili Widdy. Iqbal mengendap-ngendap untuk bisa mendapatkan pulpen milik Widdy di mejanya. Yeah! Pulpen itu berhasil Iqbal dapatkan. Kemudian, Iqbal mengeluarkan isi pulpen tersebut dan kembali menaruh pulpen itu di meja Widdy. Alhasil, ketika Widdy akan mencatat materi, tanpa sadar Widdy menulis tanpa isi pulpen, hahaha, Iqbal tertawa. Widdy sudah tidak aneh lagi dengan kejadianitu. Sementara itu, Iqbal cengengesan karena lagi-lagi aksi jailnya berhasil. Teman-teman yang lain pun ikut tertawa dengan keberhasilan Iqbal mengusili Widdy. Sementara itu, si aneh yang lainnya, Eko berinisiatif untuk mengusili gurunya. Eko mengetuk-ngetuk bawah meja. Respon Pak Zoel, Siapa? Ada siapa diluar? Silahkan masuk.... Salah seorang anak berkata Sepertinya ada tamu Pak!. Pak Zoel pun berjalan mengarah ke pintu, ketika membuka pintu Wahwah, gak ada orang!. Hahahaha.... semua murid tertawa terbahak-bahak. Eko lagi-lagi berhasil mengusili para Guru. Beberapa menit kemudian Widianti masuk kelas setelah dari toilet. Eko berteriak, Pak, kayaknya yang tadi ngetuk pintu Widianti!. Anak-anak kembali tertawa Hahaha.... Widianti pun kebingungan. Betul kamu yang tadi mengetuk pintu? tanya Pak Zoel. Dengan gugup Widianti menjawab Aaapa Pak? Bukan Pak! Bukan saya..... Anak-anak tertawa lagi karena mereka mengetahui memang sebenarnya tidak ada yang mengetuk pintu.

Besok harinya, proses belajar di kelas X8 berlangsung seperti biasanya. Akan tetapi pada jam ke 3-4 guru tidak masuk kelas karena belia mengikuti pelatihan di Bandung. Murid X8 kegirangan, terutama anak-anak aneh. Saat itu Widdy ingin sekali mengusili Iqbal, Widdy berniat menyembunyikan sepatu Iqbal si bodoh. Namun ternyata, Widdy ketahuan akan mengambil sepatu Iqbal. Ia berlari karena ketakutan, namun kaki Widdy tersandung mengenai kursi dan terjatuh. Widdy pun terluka. Tiba-tiba Eko datang menolong Widdy karena kasihan melihat wajahnya yang kesakitan. Kemudian Eko memanggil Iqbal agar segera meminta maaf pada Widdy. Setelah Iqbal meminta maaf, Iqbal kembali ke tempat duduknya. Ketika Iqbal akan duduk di kursinya, Eko menarik kursi Iqbal sehingga ia terjatuh. Anak-anak pun tertawa, termasuk Widdy yang tadinya menangis kesakitan pun ikut tertawa. Kemudian dari luar Wafa berlari masuk kedalam sambil berteriak Ada Guru! Ada Guru!. Nah saat itulah Eko kembali beraksi. Eko menempelkan lem kursi dikursi Wafa, dan menempelkan kertas yang telah diberi tulisan Awas! Saya Bau!. Kemudian Pak Zoel memanggil satu-persatu siswa dan menyuruh maju kedepan. Saat Wafa dipanggil, Wafa tidak bisa berdiri. Anak-anak pun tertawa. Pak Zoel berkata Ayo cepet Wafa, kenapa tidak berdiri. Wafa menjawab Anu Pak, ini ada lem di kursi saya.... Akhirnya celana Wafa sobek karena dipaksa berdiri. Anak-anak tertawa lagi. Perbuatan jail siapa ini? tanya Pak Zoel dengan nada marah. Iqbal menjawab, Eko Pak!.Eko kedepan!!! suruh Pak Zoel. Eko pun dihukum dengan disuruh mengerjakan soal matematika, diluar kelas sampai jam pelajaran selesai. Setelah itu ke-5 siswa usil tersebut menghilangkan sifat usilnya sedikit demi sedikit. Dan hasilnya, siswa X8 menjadi jebolan siswa-siswi yang ikut olimpiade. Dan kelas X8 yang sekarang menjadi kelas yang tentram, indah dan damai.

Anda mungkin juga menyukai