: Magnoliophyta Divisi : Magnoliopsida Kelas : Lamiales Bangsa : Verbenaceae Suku : Lantana Marga : Lantana camara Jenis : Tidak diketahui Sinonim : Tidak diketahui Nama Umum : Tidak diketahui Nama Daerah : Tidak diketahui Nama Asing Kandungan Senyawa : Tidak diketahui : Tidak diketahui Kegunaan : Tidak diketahui Referensi
: Magnoliophyta Divisi : Magnoliopsida Kelas : Lamiales Bangsa : Verbenaceae Suku : Lantana Marga : Lantana camara Jenis : Tidak diketahui Sinonim : Tidak diketahui Nama Umum : Tidak diketahui Nama Daerah : Tidak diketahui Nama Asing Kandungan Senyawa : Tidak diketahui : Tidak diketahui Kegunaan : Tidak diketahui Referensi
Nama Lokal : Kembang satek, saliyara, saliyere, tahi ayam, tahi kotok,; cente (Sunda) kembang telek, obio, puyengan, tembelek,; tembelekan, teterapan (jawa), kamanco, mainco,; tamanjho (Madura), Bunga pagar, kayu singapur, lai ayam; (Sumatera); Wu se mei (China). Verbenaceae Perdu tegak atau setengah merambat, bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri tinggi + 2 m. Terdapat sampai 1.700 m di atas permukaan laut, di tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar, bau khas. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung meruncing pinggir bergerigi tulang daun menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarang. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih, merah muda, jingga kuning, dsb. Buah seperti buah buni berwarna hitam mengkilat bila sudah matang. Kulit batang berwarna coklat
dengan permukaan kasar
KANDUNGAN KIMIA : Daun: Lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak menguap 0,16 0,2%), Beta-caryophyllene, gamma-terpidene, alpha-pinene, p-cymene. KEGUNAAN : 1. Akar tembelekan obat : Influenza, TBC kelenjar, rheumatik, fluor albus (keputihan). 2. Bunga tembelekan mengobati penyakit : TBC dengan batuk darah, asma.
3. Daun tumbuhan tembelekan obat : sakit kulit, bisul, bengkak, gatal-gatal, panas tinggi, rematik, memar. HABITAT
Lantana Camara Linn/Tembelekan memiliki habitat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.700 m di atas permukaan air laut. Lantana banyak tumbuh di tempat-tempat yang terbuka atau agak ternaungi, tetapi di tempat yang relatif panas sering digunakan untuk pagar.
dan 1270 mm dengan sebagian besar hujan jatuh selama musim hujan
Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.700 m dpl., pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau agak ternaung. Dengan cara generatif melalui biji atau stek batang.
UJI FARMAKOLOGIS
a. Ekstraksi Setiap bagian tumbuhan yang akan diuji dibersihkan, dipotong-potong halus dan dikering anginkan. Selanjutnya bagian tumbuhan tersebut di maserasi menggunakan pelarut metanol selama 3 hari. Setelah didapat ekstrak metanol kemudian diuapkan pelarutnya in vacuo. Ekstrak kental ini nantinya akan digunakan sebagai sampel untuk uji aktivitas sitotoksik. c. Prosedur Uji Aktivitas Sitotoksik Disiapkan 9 vial untuk tiga konsentrasi masingmasing larutan uji 1000, 100, 10 g/mL serta satu vial untuk kontrol. Larutan induk dibuat dengan melarutkan 20 mg sampel uji dalam 2 mL metanol. Larutan induk tersebut sebanyak 500, 50,5 L berturut-turut dimasukkan kedalam masing-masing vial yang telah disiapkan untuk konsentrasi 1000, 100, 10 g/mL. Vial yang berisi larutan uji dikeringkan dalam desikator sampai semua pelarutnya menguap, kemudian ditambahkan 50 L DMSO termasuk vial kontrol untuk melarutkan sampel kembali. Selanjutnya ditambah 2 mL air laut. Larva Artemia salina Leach sebayak 10 ekor dimasukkan kedalam setiap larutan uji dan kontrol, dicukupkan volumenya sampai 5 mL dengan air laut, diletakkan dibawah sinar lampu selama 24 jam. Setelah 24 jam diamati dan dihitung jumlah larva udang yang mati. Dari data yang diperoleh, dihitung
nilai LC 50 nya dengan analisis probit atau program komputer Finney [7].
Isolasi Terhadap serbuk simplisia dilakukan karakterisasi yang meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar abu, penetapan kadar abu yang tidak larut asam, penetapan kadar abu yang larut air, penetapan kadar minyak atsiri, penetapan kadar air, penetapan susut pengeringan, pemeriksaan beberapa unsur kimia simplisia dan pemeriksaan kandungan senyawa golongan alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, steroid/triterpenoid dan kuinon. Setelah simplisia dikarakterisasi dilakukan ekstraksi secara maserasi-perkolasi dengan pelarut etanol. Ekstrak dilarutkan dalam air panas, kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksana, eter, etil asetat dan n-butanol. Pemeriksaan flavonoid dalam ekstrak dilakukan secara kromatografi kertas (KKt) dalam pengembang yang sesuai dengan penampak bercak aluminium klorida. Isolasi flavonoid dilakukan secara KKt preparatif. Pita flavonoid dimaserasi dalam metanol, kemudian isolat yang didapat diperiksa dengan spektrofotometer ultraviolet. Flavonoid yang telah diisolasi dihidrolisis dalam suasana asam, hasil hidrolisis diekstraksi cair-cair dengan etil asetat. Lapisan air diperiksa secara kromatografi lapis tipis bersama dengan beberapa pembanding aglikon flavonoid. Pada pemeriksaan verbaskoid, simplisia diekstraksi sinambung dengan n-heksana, kemudian ampasnya dimaserasi dengan etanol. Maserat disaring, diuapkan, residunya dilarutkan dalam campuran metanol-aseton, dijerapkan pada silika gel, dicuci dengan kloroform-metanol, dan dielusi dengan etanol. Ekstrak dipekatkan dan dilarutkan dalam air panas, kemudian difraksinasi dengan etil asetat. Pemeriksaan verbaskosid dalam ekstrak dilakukan secara kromatografi kertas dan lapis tipis dengan menggunakan pengembang sesuai. Sebagai pembanding digunakan ekstrak etanol daun Strobilantes crispus (Acanthaceae)
Kingdom:Plantae (Tumbuhan) Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Lamiales Famili: Verbenaceae Genus: Lantana Spesies: Lantana camara LINN