Anda di halaman 1dari 32

BOOK REPORT

Judul : Kurikulum Dan Pembelajaran Pengarang : Prof. Dr. Oemar Hamalik Penerbit : Sinar Grafika Tahun terbit : 2008 Jumlah Halaman: 183 halaman

BAB I PROSES PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan / atau latihan, bagi peranannya di masa yang akan datang. Tujuan pendidikan seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan tersusun bertingkat, yang terdiri dari tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran. Tujuan

pendidikan nasional telah ditetapkan dalam Undangundang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peserta didik adalah komponen masukan dalam proses pendidikan, sebagai organisme yang hidup memiliki potensi untuk berkembang, yang memerlukan lingkungan dan arah tertentu sehingga membutuhkan bimbingan dan pembelajaran. Peserta didik dapat ditinjau dari berbagai segi, yakni segi pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif / pedagogis. Tenaga kependidikan adalah komponen yang bertugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bimbingan, melatih, mengelola, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelayanan teknik. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas pokok melaksanakan proses belajar mengajar. Karena itu, setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan-kemampuan profesional, kepribadian, dan kemasyarakatan.

Konsep pengajaran hampir sama artinya dengan konsep pembelajaran. Pembelajaran dianggap suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau langkah-langkah. Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi aspek filosofis dan aspek proses

REFLEKSI BAB I

Menurut analisa penulis bahwa pada dasarnya kita sebagai calon guru harus mengetahui dan memahami tentang konsep pendidikan dan proses pendidikan itu sendiri. Ketika kita sudah benar-benar memahami tentang konsep dan proses pendidikan, maka segala sesuatu yang kita rencanakan akan terlaksana dengan baik dan juga tersusun. Yang lebih penting kita harus benar-benar memahami psikologi peserta didik dan proses pendidikan itu sendiri.

BAB II DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Kurukulum, yakni :


Kurikulum adalah pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh ijazah. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh pengetahuan. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dalam undang-undang No. 2 tahun 1989 dikemukakan, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari :

Filsafat pendidikan yang mengandung nilai-nilai dan cita-cita masyarakat tentang manusia yang ideal, dan merupakan sumber tujuan pendidikan. Lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi lingkungan manusiawi, lingkungan sosio kultural, lingkungan biologis, dan lingkungan geografis. Kebutuhan pembangunan tersirat dalam tujuan pembangunan nasional,yakni mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan merata, mandiri, maju dan tangguh. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif, dengan pembinaan sumber daya manusia tertuju pada peningkatan kualitas, selaras dengan nilainilai, berpijak pada peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektifitas.

Kurikulum memiliki komponen-komponen :


Tujuan kurikulum yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional; Materi kurikulum adalah isi kurikulum berupa kajian dan pelajaran; Metode atau cara yang digunakan untu menyampaikan materi pelajaran; Organisasi kurikulum, yang terdiri dari mata pelajaran terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi / pengajaran, program yang berpusat pada anak, core program, dan eclectic program Evaluasi kurikulum; Berorientasi pada tujuan Relevansi dengan kebutuhan Efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan Fleksibilitas Berkesinambungan Keterpaduan, dan bermutu

Pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip :


REFLEKSI BAB II

Menurut analisa penulis, sebagai calon guru kita harus peka terhadap perubahan kurikulum, akan tetapi yang terpenting kita harus memahami dan dapat mengimplementasikan konsep-konsep kurikulum yang ada, agar perencanaan penbelajaran yang kita buat terarah.

BAB III HAKIKAT BELAJAR

Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Belajar juga diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Belajar berbeda dari kematangan, perubahan fisik dan mental, yang mana perubahan yang disebabkan oleh belajar bersifat menetap secara relatif. Menurut psikologi klasik, belajar adalah suatu proses pengembangan dan latihan jiwa (mind). Menurut psikologi daya, belajar adalah melatih dayadaya agar dapat berfungsi dengan baik. Menurut psikologi behavioristik, belajar adalah membentuk hubungan stimulus-respons dengan latihanlatihan. Menurut psikologi kognitif , belajar adalah proses-proses pusat otak atas struktur kognitif (fakta) dalam bentuk pemahaman dan pemecahan masalah. Menurut psikologi gestalt, belajar adalaj akibat interaksi antara individu dengan lingkungan berdasarkan keseluruhan dan pemahaman.

Unsur-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari Motivasi yakni dorongan untuk berbuat Bahan belajar, yaitu materi yang dipelajari Alat bantu belajar, yaitu alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar Suasana belajar, yaitu keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang dalam belajar Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental untuk melakukan kegaiatan belajar

REFLEKSI BAB III

Menurut analisa penulis, bahwa dengan belajar kita dapat dengan mudah membentuk pola pemikiran kita menjadi lebih baik, akan tetapi esensi belajar disini tidak hanya secara tex book saja, melainkan pengembangan teori yang di dapat dengan penelitian-penelitian yang kita lakukan, maka kita akan mendapatkan teori baru yang bisa jadi lebih sesuai dan mudah dipahami oleh orang lain. Maka dari itu pergunakanlah waktu kita untuk belajar di perguruan tinggi sekarang ini, agar kita dapat mengembangkan pola pemikiran kita menjadi lebih terbentuk lagi.

BAB IV HAKIKAT PEMBELAJARAN

Pendidikan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Latihan mnitikberatkan pada pembentukan keterampilan sedangkan pengajaran merupakan proses pengajaran yang terarah pada tujuan yang direncanakan. Teknologi pendidikan menitikberatkan pada aplikasi kreatif ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan teori belajar, 5 pengertian pengajaran yaitu :

Pengajaran adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik / siswa di sekolah. Pengajaran adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Suatu sistem pembelajaran memiliki tiga ciri utama yaitu memiliki rencana khusus, saling ketergantungan antara unsurunsurnya, dan tujuan yang hendak dicapai.

REFLEKSI BAB IV

Kepribadian seseorang dapat terbentuk dengan adanya pendididkan, maka dari itu proses pendidikan sangatlah penting bagi setiap orang. Karena seseorang akan dapat mengetahui jati dirinya yaitu dari sebuah proses pendidikan.

BAB V TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian yang integral dari sistem pembelajaran, merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa, dan oleh karenanya perlu dipelajari oleh setiap guru. Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan ukuran perilaku. Tujuan sangat penting karena digunakan untuk menilai hasil pembelajaran, bahkan dapat dijadikan sebagai intrumen pengukuran. Tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kriteria kondisi untuk belajar, rumusan tingkah laku dan ukuran minimal tingkah laku yang diinginkan.

Tujuan pendidikan dan pengajaran diklasifikasikan menjadi :


Pendekatan langsung / jangka panjang yang digunakan dalam rangka menyusun kurikulum. Jenis perilaku, pendekatan ini berguna dalam rangka penyusunan tujuan kurikulum Pendekatan sumber, yang berguna untuk memilih dan merumuskan tujuan suatu bidang pengajaran. Matra kognitif , meliputi aspek-aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Matra afektif, meliputi aspek-aspek penerimaan, sambutan, menilai, organisasi dan karakteristik. Matra psikomotorik, meliputi aspek-aspek persepsi, kesiapan, respons terbimbing, mekanisme dan respon yang unik

Taksonomi tujuan pendidikan meliputi :

REFLEKSI BAB V

Komponen-komponen di dalam tujuan belajar haruslah dipahami oleh kita selaku calon pendidik, karena dengan kita memahami komponen-komponen tersebut maka kita jiga dapat dengan mudah mengenali dan memahami psikologi peserta didik Selain itu kita juga harus dapat memahami dan mengimplementasikan daripada tujuan pembelajaran, karena pembelajaran merupakan tolak ukur untuk menilai / mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.

BAB VI DASAR PEMBELAJARAN

Asas-asas belajar yang dinilai cukup dominan mendasari pembelajaran yaitu : Tujuan belajar yang disadari oleh siswa Motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan , dorongan, dan kesadaran siswa Informasi balikan terhadap hasil belajar siswa Transfer belajar ke dalam situasi kenyataan. Individu merupakan satu kesatuan yang berbeda satu dengan yang lainnya, baik secara vertikal maupun secara horizontal, yang disebabkan oleh faktor keturunan dan / atau pengaruh lingkungan Perbedaan itu meliputi aspek kecerdasan, bakat, jasmani, sosial-emosional, pengaruh keluarga dan prestasi belajar

Latihan adalah suatu tindakan / perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil belajar. Lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar yang bermakna / memberikan pengaruh terhadap individu, baik positif atau negatif. Lingkungan meliputi lingkungan sosial, kultural dan alam dengan berbagai aspek. Pembelajaran berdasarkan lingkungan memiliki manfaat tertentu diantaranya menanamkan pengertian yang realistik terhadap proses sosial, mengembangkan kesadaran, minat berpikir ilmiah, tanggung jawab, persiapan hidup di masyarakat.

REFLEKSI BAB VI

Lingkungan merupakan sumber media pembelajaran yang natural, karena semua pengetahuan yang di dapatkan oleh peserta didik berkaitan dengan keadaan yang ada disekelilingnya. Bisa jadi pembelajaran yang bersumber dari lingkungan akan lebih mudah diserap oleh peserta didik. Karena proses pembelajaran dengan lingkungan tidak monoton seperti pembelajaran formal, peserta didik dapat melakukan proses pembelajran sambil bermain. Maka dari itu kita sebagai calon guru harus pandai-pandai memilih metode pembelajaran agar peserta didik tidak jenuh dan tidak menras terbebani dengan kegiatan belajar mengajar yang mereka lakukan.

BAB VII MOTIVASI BELAJAR

Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi memiliki komponen dalam dan komponen luar. Ada kaitan yang erat antara motivasi dan kebutuhan, dan drive, dengan tujuan dan intensif. Penentuan jenis motivasi berdasarkan pendekatan kebutuhan manusia yang bersifat bertingka-tingkat, pendekatan fungsional yang berdasarkan konsep-konsep penggerak, harapan dan insentif, pendekatan deskriptif yang menunjuk pada kejadian-kejadian yang dapat diamati. Upaya meningkatkan motivasi belajar terdiri dari :

Penggerakan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery, motivasi kompetensi, belajar discovery, brainstroming, suasana yang berpusat pada siswa, pengajaran berprogram. Pemberian harapan dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang langsung, intermediate, dan jangka panjang, perubahan harapan dan tingkat aspirasi. Pemberian insentif , dengan cara umpan balik hasil tes, pemberian hadiah, komentar dan kerjasama. Pengaturan tingkah laku siswa, dengan cara restitusi dan the riple effect

REFLEKSI BAB VII

Bahwa pada dasarnya motivasi itu terdiri dari dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dimana untuk motivasi intrinsik itu datangnya dari dalam diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik datangnya dari luar. Ketika kita berkeyakinan kuat dan punya tekad yang bulat untuk lebih meningkatkan prestasi dan juga di bantu oleh dorongan dari keluarga dan lingkungan sekitar, maka secara otomatis apa yang kita inginkan dapat tercapai sesuai dengan apa yang kita harapkan.

BAB VIII PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Konsep pengajaran / pembelajaran terus berkembang mulai dari :

Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar Pengajaran sebagai suatu sistem Model interaksi sosial Model proses informasi Model personal Model modifikasi tingkah laku

Berdasarkan teori belajar ada 4 model pembelajaran :

Ada 4 bentuk strategi pembelajaran, yakni :

Belajar penerimaan atau proses informasi dengan strategi pembelajaran ekspositif Belajar penemuan atau proses pengalaman dengan strategi inquiry discovery Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan strategi belajar tuntas Pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan integrasi dengan strategi pengajaran unit.

RFLEKSI BAB VIII

Dengan adanya konsep-konsep dalam pembelajaran, maka akan memberikan gambaran bagi kita selaku calon pendidik. Harus kita ketahui bahwa terkadang konsep yang dibuat sedemikian rupa bisa merubah karena suatu kondisi yang dihadapi. Selain itu ada beberapa gambaran untuk kita tentang strategi dalam proses pembelajaran, semua itu ditujuakan agar antara pendidik dan peserta didik ada interaksi dan komunikasi yang positif.

BAB IX PENDEKATAN CBSA DALAM PEMBELAJARAN

Cara belajar siswa aktif adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa. Penerapan CBSA dalam sistem pembelajaran adalah pandangan mengenai siswa sbagai objek pembelajaran dan subjek yang belajar. Titik berat proses pembelajaran pada keaktifan siswa dan guru, peran dan fungsi guru secara aktif dan kreatif. Kadar CBSA terletak pada banyak keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dilihat dari input,proses dan output (produk). Kebaikan CBSA dinilai dari prakarsa siswa dalam mengemukakan pendapat, ketrelibatan mental dalam kegiatan belajar, peran guru sebagai fasilitator, belajar dengan kegiatan pengalaman langsung.

Kelemahan CBSA terletak pada menurunnnya kadar CBSA itu sendiri pada siswa, penggunaan metode kurang bervariasi, kemampuan guru melaksanakan CBSA masih kurang, dan kurangnya literatur / bacaan. Pemanfaatan CBSA dalam pembelajaran yaitu dalam bentuk pemanfaatan waktu luang, pembelajaran individual, belajar kelompok, bertanya jawab, umpan balik, pendayagunaan lingkungan masyarakat, dan mempelajari buku sumber.

REFLEKSI BAB IX

Dengan adanya pendekatan belajar dengan sistem CBSA, maka peserta didik dituntut agar aktif dalam kegiatan belajar mengajar, bagi kita sebagai calon pendidik kita harus dapat mengarahkan agar peserta didik aktif dan kreatif, bila perlu berikan motivasi dan stimulus-stimulus yang positif sepertiyang aktif diberikan reward berupa nilai atau yang lainnya. Dalam sistem CBSA guru hanya sebagai fasilitator, yang memegang peran yang aktif dalam kegiatan belajar yaitu peserta didik sendiri.

BAB X EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Penilaian berbeda dengan pengukuran yang bersifat kuantitatif sedangkan evaluasi menafsirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan pendidikan. Evaluasi merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi berfungsi sebagai diagnotik, seleksi, kenaikan kelas dan penempatan. Tujuan evaluasi belajar adalah untuk memberikan informasi berkenaan dengan kemajuan siswa, pembinaan siswa, membantu perkembangan tingkah laku. Evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen input, proses dan output. Sasaran evalusi pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, unsur dinamis pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum. Prosedur evaluasi pembelajaran menggunakan metode kuesioner, studi kasus, observasi, anekdotal record, dan wawancara, dilengkapi dengan intrumen penilaian tertentu.

REFLEKSI BAB X

Evaluasi pembelajaran merupakan komponen dari proses pembelajaran, yang memberikan kontribusi yang sangat besar, karena dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui perkembangan yang terjadi dalam diri peserta didik, ada peningkatan atau tidak. Ketika tidak ada peningkatan kita harus membuat rancangan metode yang baru dalam kegiatan belajar agar siswa lebih memahami dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai