Anda di halaman 1dari 2

Pengertian dan Sebab-sebab perubahan undang-undang dasar Istilah perubahan atas suatu undang-undang dasar mengandung beberapa arti,

baik itu yuridis maupun politis. Dalam teori Hukum Tata Negara bila disebut perubahan- undangundang dasar maka yang dimaksudkan adalah : a. Penggantian Undang-Undang Dasar. Undang-undang dasar yang lama diganti seluruhnya atau sebagian besar dengan undang-undang dasar yang sama sekali baru. Ada kalanya penggantian itu disebutkan secara jelas dalam undang-undang dasar baru itu dan ada kalanya tidak disebutkan; b. Perubahan atau Amandemen Undang-Undang Dasar. Undang-undang dasar yang lama dirubah beberapa pasalnya untuk menampung perkembangan zaman, sedang pasal-pasal yang lain tidak mengalami perubahan. Ada kalanya pasal-pasal perubahan itu ditempatkan di bagian akhir undang-undang dasar yang lama dengan judul perubahan atau amandemen, sedang pasal-pasal yang diubah tetap berada di tempatnya semula. Cara ini disebut adendum, contohnya Undang-Undang Dasar Amerika Serikat. Ada kalanya pulaperubahan itu dimasukkan dalam undang-undang dasar yang lama, sedang pasal yang lama dihilangkan dan diganti dengan yang baru. Dalam pengertian pada butir (b) ini perubahan juga diartikan sebagai penambahan pasal-pasal baru untuk menampung kebutuhan zaman, yang penempatannya sama dengan yang disebutkan di atas ini.Undang-undang dasar Amerika Serikat mencantumkan penambahan itu tetap di bagian akhir undangundang dasarnya yang disebut sebagai amandemen.undang-undang dasar Indonesia memuatnya dalam pasal-pasal di dalam undang-undang dasarnya dengan menambahkan huruf pada pasal yang dekat materinya dengan pasal yang lama atau yang dirubah, misalnya Pasal 6A, Pasal 7A dsb, yang menunjukkan adanya penambahan pada Undang-Undang Dasar Indonesia. Di samping pengertian yang disebut di atas, ada juga pengertian perubahan undangundang dasar dalam praktik ketatanegaraan di mana undang-undang dasar yang lama tetap berlaku tanpa adanya perubahan secara yuridis, artinya, undang-undang dasar yang lama tetap utuh dan berlaku secara formal, tetapi dalam penyelenggaraan negara dalam praktiknya sebagian atau seluruh pasal-pasalanya tidak diterapkan oleh penguasa. Rezim atau penguasa yang otoriter atau totaliter menggunakan keputusan-keputusan yang dibuatnya sendiri untuk dijadikan dasar penyelenggaraan negara dan pemerintahannya. Misalnya, pada masa pemerintahan hitler yang totaliter di jerman, Hitler tetap memberlakukan konstitusi Weimar 1900 yang cukup baik untuk menyelenggarakan pemerintahan yang non demokratis. Di indonesia pun hal yang sama berlaku pada masa revolusi pisik mempertahankan kemerdekaan RI, di mana UUD 1945 yang presidensil berlaku tetapi dalam praktik dilaksanakan sistem parlementer. Dalam makalah ini yang dimaksud dengan perubahan undang-undang dasar mencakup ketiga pengertian yang disebut di atas baik penggantian, perubahan, maupun perubahan dalam praktik penyelenggaraan negara.

Perubahan UUD 1945 ke Konstitusi RIS disebut penggantian, Konstitusi RIS ke UUD 1950 disebut perubahan, dan UUD 1950 ke UUD 1945 disebut penggantian. Adanya ketentuan tentang perubahan UUD seperti disebutkan di atas, dimaksudkan sebagai antisipasi terhadap perkembangan zaman oleh para pembuatnya, di mana kebutuhan akan perubahan tersebut kemungkinan akan sedemikian rupa sehingga perlu penyesuaian atau perubahan. Dengan adanya ketentuan mengenai perubahan itu berarti perubahan atau penyesuaian itu harus ditempuh melalui cara-cara konstitusional bukan melalui revolusi atau secara sewenang-wenang oleh penguasa ataupun cara-cara inkonstitusional lainnya. Caracara inkonstitusional lainnya, ialah dengan tidak merubah undang-ungang dasar yang berlaku itu secara formal, tetapi tidak mempraktikkan sebagai ketentuan-ketentuan yang ada itu atau juga dalam praktik mengganti sebagai ketentuan yang ada dalam UUD itu sebagaimana dikehendaki oleh penguasa. Perubahan seperti itu membuat nilai undang-undang dasar yang berlaku sah itu berubah menjadi nilai yang nominal. Bahkan perubahan inkonstitusional yang lebih parah ialah dengan menyatakan UUD yang ada itu tetap sah dan berlaku tetapi tidak dilaksanakan sama sekali dalam praktek, yang berlaku adalah

Anda mungkin juga menyukai