Anda di halaman 1dari 2

Malam baru saja berlalu, mentari pagi pun masih malu-malu menampakan sinarnya di ufuk timur, kabut yang

perlahan menipis menyisakan tetesan embun pagi nan segar di pucuk dedaunan. Sementara Faiz dan kawan-kawan seperjuangan masih sibuk menyusun strategi penyerangan esok malam. Ya, inilah mereka para pejuang bangsa yang tak kenal rasa lelah dan takut menghadapi kebengisan para penjajah Tanah Air tercinta. Bertahun-tahun mereka berjuang meski belum meraih hasil yang real, namun tak sedikit di antara mereka yang rela mati dalam pemberontakan, penyerbuan dan pertahanan yang kerap kali dijebol tentara Belanda. Baiklah, kita cukupkan musyawarah kita pagi ini...!! ucap seorang yang berjanggut lebat dan sedikit memutih diantara mereka. Sebaiknya kita istirahat sambungya. Dari penampilan dan pakaian yang dikenakan tampaknya ialah pemimpinnya, karena ia yang terlihat banyak menentukan kebijakan sejak musyawarah malam tadi. Sementara aku yang baru saja tiba dengan dua sahabatku tampak layaknya seorang anak kecil yang tak tahu apa yang sedang mereka para tetua perbincangkan. Tak lama, perkumpulan pun bubar, satu persatu anggota meninggalkan ruang tengah, mencari posisi terbaik untuk memanjakan tubuh yang letih. Namun beberapa di antara mereka tampak masih sibuk berbincang, salah satunya sepupuku dan pria berjanggut lebat tadi. Kami bertiga memang baru saja bergabung dengan Laskar Pejuang ini, tak banyak yang kami ketahui mengenai seluk-beluk kepemimpinan dan pergerakan mereka. Kami datang kemari karena saudara sepupuku Faiz yang meminta, ia memang sudah cukup lama bergabung karena usianya tiga tahun lebih tua dibanding aku. Katanya Laskar sedang lemah, kami butuh beberapa pemuda sebagai kekuatan tambahan sebelum penyerbuan.maka kuajak kedua sahabatku, Gilang dan Bagas untuk bergabung bersama. Sebanarnya selain kami masih ada beberapa pemuda lain dari beberapa daerah di Jawa Barat yang juga baru saja bergabung, namun mereka sudah lelap beristirahat selepas Shubuh tadi. pagi ini, kita simpan tenaga kita untuk malam nanti

Kenapa kalian belum tidur..??? tanya Faiz, seraya menghampiri kami yang duduk termangu di sudut ruangan. Sebaiknya kalian beristirahat, karena malam nanti akan menjadi malam yang panjang dan tentu melelahkan Faiz melanjutkan. Akhirnya kami pun memilih untuk rehat sejenak dan mengendurkan otot-otot yang kaku setelah menempuh perjalanan panjang yang memakan waktu empat hari untuk sampai disini. Sambil membayangkan apa yang akan kami lalui dan hadapi malam nanti, mataku pun mulai meredup hingga akhirnya terlelap.

Anda mungkin juga menyukai