Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

TROUBLESHOOTING KOMPUTER DAN CARA PENANGANANNYA


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Perangkat Keras

Oleh : Pradana Aditya Laksana - 10109373 Ade Mujianto - 10109379 Iwan Gunawan 10109381

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIRVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN

Komputer adalah perangkat yang sangat berperan penting di kehidupan manusia sekarang ini. Komputer dapat membantu menyelesaikan berbagai macam pekerjaan manusia, mulai dari membuat dokumen, mendengarkan musik, membuat program aplikasi, perhitungan statistik, menggambar, dll. Namun tidak selamanya komputer yang kita miliki selalu dalam performa yang maksimal, suatu saat pasti akan timbul masalah atau berkurang performanya seiring bertambahnya usia pemakaian komputer tersebut, mulai dari masalah yang umum seperti virus sampai masalah yang lebih besar seperti harddisk bermasalah, gangguan pada motherboard termasuk prosesor, bios,baterai CMOS dan lain sebagainya. Untuk itu, perlu dilakukannya troubleshooting pada komputer. Troubleshooting komputer adalah sebuah kerusakan pada komponen

hardware dan software yang terjadi pada komputer. Troubleshooting merupakan suatu permasalahan dan kendala di dalam kinerja mekanisme komputer, sehingga mengganggu operasionalpekerjaan pemakai. Untuk itu perlu dilakukan penanganan atas masalah tersebut.

BAB II PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan ini akan dijelaskan beberapa masalah pada komputer dan cara penanganannya. Secara umum yang termasuk dalam komponen-komponen pada komputer / PC antara lain : Mainboard, Card Monitor (VGA Card), Sound Card, Prosesor, FDD, RAM, Harddisk, Power Supply, CD/DVD-ROM Drive,

Port tambahan, kabel-kabel penghubung dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut akan bermasalah jika tidak saling support atau tidak terpasang dengan benar. Berikut adalah beberapa troubleshooting komputer yang umum terjadi serta cara penanganannya :

2.1. Troubleshooting ketika merakit dan meng-upgrade komputer Merakit komputer adalah melakukan kegiatan memasang dan menghubungkan komponen-komponen yang menyusun sebuah PC dan semua komponen tersebut harus saling berintegrasi satu sama lain. Jika dalam merakit komputer ada komponen yang salah pemasangannya atau tidak terhubung dengan benar, maka akan timbul masalah yang berakibat pada komponen lainnya tidak berfungsi dengan baik. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani penyebab terjadinya Troubleshooting PC ketika kita merakit atau meng-upgrade komponen komputer adalah : a. Upgrade RAM Melakukan upgrade pada RAM sangat baik jika dilakukan, karena menambahkan kecepatan akses dan kerja komputer. Contohnya selain kita membuka program windows, kemudian membuka program aplikasi seperti adobe photoshop CS, corel draw, player music dan microsoft office sekaligus tidak akan terjadi lag (lemot) karena proses multitasking tersebut serta akan menambah kecepatan, performa, dan kenyamanan ketika menjalankan aplikasi lainnya. Langkah yang harus diambil untuk mendapatkan hasil yang memaksimal dalam meng-upgrade RAM adalah sebagai berikut : i. Kenali jenis RAM, apa jenis slot yang digunakan berbentuk DDRAM dan SDRAM pada umumnya.

ii. Kenali tipe PC pada RAM, contohnya: PC 100, PC 133, PC 2700, PC 3200 dan lain-lain. Dari jenis tipe PC tersebut apakah mendukung mainboard yang digunakan atau tidak, itu yang harus diperhatikan ketika melakukan perakitan dan meng-upgrade RAM dalam sebuah komputer.

Apabila melakukan upgrade RAM cocok akan meningkatkan semua kinerja komputer baik membuka aplikasi, membuat desain maupun permainan.

b. Upgrade Prosesor Upgrade prosesor akan bisa dilakukan jika prosesor tersebut support terhadap mainboard dari jenis slot dan kecepatan busnya serta ke memorinya. Apa lagi jenis prosesor ada intel pentium, intel celeron dan AMD. Intel celeron dipasang ke mainboard yang chipsetnya intel, terkadang harus mengubah jumper power, agar tampil ke layar monitor. Jadi yang harus diperhatikan dalam melakukan upgrade prosesor harus support pada mainboard dan memori, sehingga menghasilkan yang cocok dan memuaskan.

c. Upgrade Mainboard Upgrade mainboard bisa dilakukan, jika meng-upgrade jenis pada RAM dan prosesor, contohnya : mainboard P3 ke mainboard P4. Atau perubahan jenis mainboard yang penting jenis socketnya sama, tetapi yang harus diperhatikan adalah mainboard yang baru mendukung kecepatan bus dari prosesor yang ada atau tidak, karena akan mempengaruhi terjadinya troubleshooting.

d. Upgrade VGA Card Upgrade VGA card bisa dilakukan, apabila kapasitas / size VGA card yang akan ditambahkan tidak melebihi size VGA pada mainboard, biasanya VGA mainboard maximal 128MB. Kalau kita ingin menambahkan VGA card kemudian sizenya 512MB maka terjadi trouble atau tidak tampil ke layar monitor, karena size-nya melebihi kapasitas size VGA pada mainboard. Memang di mainboard ada fasilitas slot untuk VGA, tapi hanya bisa digunakan oleh VGA card yang size-nya tidak melebihi. Di dalam mainboard ada fasilitas yang digunakan untuk VGA dimana VGA yang size-nya tidak

melebihi VGA pada mainboard yang dinamakan slot VGA I-Express. Slot ini bisa digunakan untuk VGA card yang size-nya melebihi dari size VGA pada mainboard misalkan VGA card yang size-nya 512MB, 1GB dan lain-lain.

e. Upgrade Power Supply Upgrade Power Supply bisa dilakukan, apabila tegangan arus mendukung komponen lain, sehingga tidak terjadi trouble pada komponen lain. Biasanya apabila power supply tidak support dengan komponen lain, akan tampak aneh hampir sama secara rinci mengacu pada memori yang gagal, karena komputer dalam keadaan mati. Menurut Ramdani Nazaruddin (2005:369) mengatakan bahwa fungsi Power Supply adalah kristis sebab daya listrik untuk semua komponen di dalam sistem bersumber dari power supply.

f. Socket, Slot dan Port pada mainboard Mengecek socket, slot dan port pada mainboard, apakah dalam keadaannya kotor, sehingga komponen yang terpasang tidak terdeteksi. Maka lakukan pembersihan slot, socket dan port pada mainboard dengan menggunakan air cleaner, agar komponen yang terpasang bisa terdeteksi dengan komponen lain. Karena faktor tersebut terkadang mempengaruhi terjadinya troubleshooting pada komputer, sehingga terjadinya kegagalan pada sistem komputer. Yang harus dilakukan setelah tahu komponen mana yang bermasalah adalah mengganti komponen dengan komponen yang baru bagi komponen yang tidak support dengan komponen lainnya. Lakukanlah dengan cermat dan teliti dalam penanganan troubleshooting pada komputer, agar mendapat hasil yang memuaskan. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan melakukan pemaksaan komponen jika tidak support, karena akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen itu sendiri dan komponen lainnya.

2.2. Troubleshooting ketika mengoperasikan komputer Pada saat mengoperasikan komputer sering terjadi masalah yang dikarenakan oleh beberapa faktor, faktor yang mempengaruhi hal tersebut kemungkinan masalah pada hardware maupun software. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan masalah atau :

1. Masalah virus dan malware. 2. Komponennya ada yang rusak. 3. File sistem operasi terhapus 4. Kesalahan dalam register ketika mengubah / mengedit registry (Regedit). 5. Harddisk tidak terkoneksi dengan sistem. 6. Sistem operasi error. 7. Kapasitas file melebihi ambang batas, sehingga memori lemah. 8. Kabel data harddisk tidak terkoneksi dengan mainboard. 9. Konektor power tidak terhubung ke komponen. 10. Power Supply bermasalah atau rusak. 11. Slot pada mainboard kotor, dan lain-lain. Diatas adalah beberapa masalah yang dapat menyebabkan berkurangnya performa komputer, sehingga pemakai tidak nyaman dalam mengoperasikan komputer. Kemudian untuk menangani masalah tersebut diperlukan beberapa solusi yang sebaiknya dilakukan. Dibawah ini adalah persiapan dan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan : a. Mempersiapkan peralatan Alat-alat yang digunakan untuk menangani troubleshooting komputer Obeng min (-) dan plus (+), Tang, Kabel data untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM, Kuas / Sikat, Air Cleaner, Test-pen, dll.

b. Mengetahui komponen dan konektor masing-masing komponen PC 1. Lakukan pengecekan konektor harddisk 2. Lakukan pengecekan konektor CD/DVD-ROM 3. Lakukan pengecekan konektor pada mainboard. 4. Lakukan pengecekan konektor pada power supply. 5. Lakukan pengecekan pada kabel data yang digunakan untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM.

c. Pembersihan slot dan socket pada komponen PC


1.

Lakukan kuas/sikat.

pembersihan

semua

slot

dan

socket mainboard dengan

2.

Lakukan

penyemprotan

dengan

air

cleaner

pada

slot

dan

socket mainboard.
3. 4.

Lakukan pembersihan pada RAM. Lakukan pembersihan ruang CPU.

d. Pengecekan pada komponen PC Lakukan pengecekan pada setiap komponen komputer, (RAM, Prosesor, Mainboard, Power Supply, VGA Card, dll)

e. Lakukan update antivirus yang digunakan. Update antivirus sangat disarankan untuk dilakukan, karena dapat mencegah munculnya virus-virus baru yang sebelumnya belum terdeteksi.

f. Lakukan Pemeriksaan Komputer Ada beberapa kategori dalam pemeriksaan komputer, karena merupakan bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang terjadi. 1. Pemeriksaan Visual Pemeriksaan visual merupakan tahap awal pemeriksaan yaitu pemeriksaan beberapa masalah yang dapat ditangkap dengan mudah melalui pandangan mata atau panca indra kita. Pemeriksaan ini misalnya: i. Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel data. Apakah terdapat kabel yang lepas atau tidak tersambung dengan benar. ii. Pemeriksaan jumper seperti jumper motherboard, harddisk atau CDROM, apakah konfigurasinya sudah benar atau belum. iii. Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu audio dan sebagainya. iv. Pemeriksaan PCB (Program Control Block) apakah ada yang bengkok, jalur putus, apakah ada chip yang terbakar dan sebagainya.

2. Pemeriksaan Bunyi Pemeriksaan bunyi merupakan pemeriksaan komponen dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang dapat memberikan arti sendiri akan kondisi komputer. Sebagai contoh adalah : i. Bunyi mekanikal dapat didengar dari putaran disk, putaran kipas dan lain-lain. Apakah bunyi komponen-komponen tersebut normal seperti biasa. ii. Pendeteksian bunyi beep yang muncul ketika POST. Bunyi beep yang ditimbulkan BIOS, memberikan arti tertentu.

3. Pemeriksaan Kondisi Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus seperti misalnya menyentuh chip untuk merasakan suhunya. CPU yang mempunyai panas berlebihan, tentunya akan menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip yang besar seperti EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja. Sedangkan chip yang kecil tidak panas langsung. Chip keramik lebih panas daripada yang dibuat dari plastik. Jika terlalu sejuk ini mungkin menunjukkan chip tersebut mati atau tidak ada arus yang sampai kepadanya.

4. Pemeriksaan Isyarat Ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan tidak mampu mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Pemeriksaan ini lebih complicated, memerlukan peralatan khusus, dokumen dan gambar sistem serta pengetahuan yang mendalam mengenai sistem elektronik. Untuk menanggulangi dalam penanganan Troubleshooting pada PC harus dilakukan dengan teliti dan pemahaman dari semua jenis komponen hardware dan fungsinya. Jangan melakukan penginstalan software yang berlebihan pada komputer jika spesifikasi komputernya tidak mendukung, karena akan terjadi hang.

2.3. Troubleshooting komponen berdasarkan gejala Masalah lain yang mungkin terjadi pada komputer adalah masalah pada komponen-komponennya secara spesifik. Misalnya salah satu komponen telah aus / rusak, arus daya terlalu lemah atau bahkan tidak teraliri arus listrik pada salah satu komponen, dan lain-lain. Berikut adalah permasalahan yang terjadi pada beberapa komponen komputer : a. Masalah pada Power Supply Gejala : Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala. Solusi : Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off di belakang, tepatnya dibelakang Power Supply, sudah dalam posisi On. Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan ganti kabel power dengan yang manurut Anda bagus. Jika masalah masih berlanjut berati masalah ada pada Power Supply. Silahkan ganti power supply, disarankan sebaiknya ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya. Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, setelah menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Motherboard, VGA Card, dan Memory.

b. Masalah pada Motherboard Gejala : Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas prosesor berputar, serta tidak ada suara beep di speaker. Solusi : Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup casing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan lepaskan juga komponen-komponen

lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke motherboard, harddisk, floppy. Hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan berbagai card yang menempel pada motherboard (VGA, Sound, atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada casing hanya motherboard saja. Silahkan periksa motherboard-nya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, transistor, dan yang lainnya apakah ada yang terbakar. Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan motherboard masih bagus, tapi ada kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS. Setelah itu pasangkan kembali, dan nyalakan.

c. Masalah pada Harddisk Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke sistem operasi (operating system OS), dan kemudian di layar monitor ada pesan harddisk error, harddisk Failure, setelah itu muncul pesan press F1 to continue. Setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan Operating system not found. Solusi : Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba Bapak/Ibu dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controller-nya. Ada kemungkinan operating system rusak, hal ini bisa diatasi dengan install ulang atau jika OS menggunakan Windows 2000/XP ada Fasilitas Repair-nya, atau ada kemungkinan juga harddisk sudah rusak.

d. Mengatasi Masalah pada CD/DVD-ROM Gejala : Jenis kerusakan yang biasa ditemui : 1. Tidak terdeteksi di Windows 2. Tidak bisa keluar masuk CD/DVD 3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD) 4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk) Solusi :

1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, periksa di setup BIOS apakah sudah dideteksi? Sebaiknya di-set auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak maka kerusakan di Controller-nya. 2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor. 3. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ulang optik tersebut. 4. Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan cotton bud.

e. Masalah BIOS Gejala-1 : Hati-hati dalam Update BIOS, ketika meng-Update salah pada saat memilih versi BIOS, komputer menjadi tidak berjalan bahkan tidak dapat masuk ke BIOS. Solusi : Biasanya update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis mainboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya. Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat me-restore-nya dengan

cara memindahkan posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupkan komputer dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan posisi Jumper pada posisi semula, dan komputer siap dijalankan kembali. Jika motherboard tidak memiliki fasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke produsen (vendor). Jenis BIOS dapat lihat di buku manualnya. Catatan : Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik posisinya.

Gejala-2: CPU mengeluarkan suara beep beberapa kali di speaker-nya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah. Solusi : Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS. Bunyi tersebut menunjukkan jenis kesalahan apa yang terjadi pada komputer. Biasanya kesalahan pada Memory yang tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak terpasang dengan baik, Prosessor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan periksa masalah tersebut.

f. Battere CMOS Rusak/Lemah Gejala : Muncul pesan CMOS Checksum Failure/Battery Low, diakibatkan tegangan yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan battere lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke default-nya / setingan standar pabrik, dan konfigurasi hardware harus di set ulang. Solusi : Segera ganti baterai CMOS-nya

g. Sistem Operasi Hang/Berhenti Berproses/Blue Screen Gejala : CPU yang sering hang/berhenti beraktifitas. Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada Bad Sector di harddisk, ada virus, ada masalah di hardware seperti memory kotor / rusak, Motherboard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran kipasnya sudah lemah, Power Supply tidak stabil. Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, bisa dari memory, bisa dari harddisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Jika setelah melakukan pembersihan virus masih tetap terjadi, kemungkinan besar komputer harus di-install ulang.

REFERENSI

http://ilmu-reparasi-komputer.blogspot.com/2011/07/penanganan-trouble-shootingpada.html http://greenline99.blogspot.com/2011/08/penanganan-masalah-pada-komputerdan.html

Anda mungkin juga menyukai