Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN, TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR DAN KANTOR UPTD KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN

PEMAKAMAN 1. LATAR BELAKANG. Pengelolaan sampah di Kota Sangatta sampai saat ini belum dilakukan secara optimal. Berbagai kendala masih dihadapi dalam melaksanakan pengeloiaan sampah tersebut, b a i k k e n d a l a y a n g b e r s i f a t e k o n o m i s , s o s i a l b u d a y a , p e n e r a p a n t e k n o l o g i d a n penegakan hukum. Jenis sampah yang dihasilkan yang lebih banyak berupa sampah limbah juga merupakan kendala tersendiri. Keterbatasan pengeloiaan sampah tersebut dapat pula dilihat pada kondisi di tempat pembuangan sampah. Walaupun sampah tersebut telah diangkut ke tempat pembuangan, namun tidak berarti bahwa permasalahannya telah seiesai, karena di t e m p a t p e m b u a n g a n sampah yang seharusnya dilakukan pengelolaan secara controlled landfill ternyata hanya dilakukan secara open dumping s a j a , s e h i n g g a banyak menimbulkan dampak kepada masyarakat, baik dampak kesehatan maupun lingkungan, seperti kotor, pencemaran air serta pencemaran asap dari sampah s e r in g di b a k a r s ec a r a t e r b u k a . Pengelolaan TPA yang tidak baik ju g a m e n d a p a t k a n perlawanan masyarakat terhadap keberadaan TPA. akan

Selain itu keberadaan T P A y a n g a d a d i w i l a y a h / d a e r a h l a i n s e r i n g m e n i m b u l k a r t e r j a d i n y a k o n f i i k a n t a r daerah satu dengan lainnya. Dengan bahaya-bahaya tersebut yang mungkin dapat ditimbu lkan dan dampak bu ru k yan g mun gkin men impa masyarakat , maka sampah perlu dikelola dengan balk karena hal tersebut tidak hanya untuk kepentingan masa sek ar an g, ak an t et ap i leb ih da ri it u a da la h u n tu k kepen tin ga n gen er as i ya n g a ka n d at an g. Id ea ln ya lokasi TPA adalah suatu tempat diman a sampah diperlakukan dan dikelola dengan mempertimbangkan kepentingan-kepentingan optimalisasi pemanfaatannya. Dengan demikian tipikal lokasi TPA adalah su atu tempat yan g perlu diren can akan dengan mempertimbangkan aspek fisik lingkungan, sosial ekonomi, budaya dan daya dukung prasarana dan sarananya. Hal lainnya yang juga sangat penting adalah untuk memastikan bahwa lokasi TPA tetap berfungsi dengan benar adalah adanya kebijakan yang mengikat serta memiliki kekuatan hukum bagi semua pihak. Selain harus memiliki teknologi yang digunakan sebagai tempat pemusnahan sampah, juga harus mempertimbangkan kriteria teknis sebagai berikut : Memenuhi syarat tata letak sehubungan dengan sinkronisasi dengan rencana kawasan dan kegiatan lainnya di sekitar lokasi tersebut Efisien, optimal dan dapat dilaksanakan dengan rnemperhitungkan teknologi yang ada Indonesia. Efisien dan mampu menampung sampah secara optimal Dapat menahan tekanan aktif/pasif timbunan sampah serta stabil terhadap kemungkinan geser dan silang. Dapat menahan instrusi air, pencemaran sampah dan leachate serta kemungkinan bahaya longsor.

Mampu menahan settlement akibat penurunan/konsolidasi lapisan tanah dasar yang lunak dan dapat berfungsi untuk jalur transportasi lalu-lintas truk sampah.

Untuk metoda penanganan direncanakan akan ditingkatkan menjadi sistem controlled landfill, dimana dasar area penimbunan akan ditengkapi dengan lapisan pelindung yang dilen gkapi dengan pemadatan dengan menggun akan dozer, jalan masuk dan jalan operasional, saluran drainase untuk pengaturan aliran air permukaan, pengumpulan air leachate (lindi) dan pengolahannya, ventilasi udara, sumur pantau, lapisan penutup antara dan akhir, serta fasilitas pendukung lainnya. Tahapan awal dari pelaksanaan rencana ini tentunya didahului dengan mendesain ulang site plan pemanfaatan ruang pada kedua kawasan TPA tersebut dengan mempertimbangkan karakteristik ketersediaan lahan dalam menunjang pengelolaan kawasan yang berwawasan lingkungan. Selanjutnya disusun detail desain TPA yang dilengkapi dengan gambar-gambar teknis beserta rencana pembiayaannya. Selain itu di TPA juga sebaiknya mulai dilakukan uji coba pengomposan skala kecil. Untuk meningkatkan kinerja sistem operasional tentunya diperlukan adanya pengawasan secara melekat terhadap operasional dan pemeliharaan TPA. Untuk itu perencanaan ini juga akan dilengkapi dengan penyusunan panduan untuk melaksanakan operasional penanganan sampah di TPA berupa SOP (standard operating procedure). Penggunaan SOP harus diwajibkan kepada setiap aparat pengelola di TPA. Semuanva itu tentu harus didukung oleh peningkatan kinerja aparat pengelola di TPA, khususnya dalam hal manajemen pengelolaan Dengan dilakukannya peningkatan kinerja pengeioiaan sampah di kedua TPA tersebut diharapkan pengelolaan sampah menjadi efektif dan efisien, dampak lingkungan dapat diken da li ka n , seh in gg a ter ja di pen ingk at an ku al it as Ii n gku n gan d i seki ta r T PA dan m emberikan manfaat yang luas kepada masyarakat. Perencanaan pengelolaan persampahan dan tempat pembuangan akhir yang nantinya diharapkan menjadi pegangan Pemerintah Kabupaten didalam penyusunan suatu strategi yang bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta dapat mewu judkan suatu pembangun an yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, tentunya diperlukan pula sarana fisik kantor UPTD Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman untuk memaksimalkan fungsi layanan kepada masyarakat. Untuk itulah disusunlah kegiatan PERENCANAAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN, TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR DAN KANTOR UPTD KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN" 2. MAKSUD DAN TUJUAN 2.1 MAKSUD Maksud dilaksanakannya perencanaan ini yaitu untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sampah melalui perencanaan pengelolaan persampahan, perencanaan tempat pembuangan dan perencanaan kantcr UPTD Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman 2.2. TUJUAN Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah :
q

Tersusunnya pedoman pengelolaan persampahan yang dapat diaplikasikan dan sesuai dengan syarat teknis dan lingkungan yang menjadi acuan operasional

Tersusunnya rencana TPA sesuai dengan rencana pengelolaan sampah yang memenuhi svarat teknis dan lingkungan dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan, karakteristik lahan, prasarana dan sarana yang sudah ada maupun yang akan ditambahkan, sehingga kegiatan pembuangan/ pemusnahan sampah tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Tersedianya dokumen perencanaan Kantor UPTD yang akan digunakan dalam implementasi fisik 3. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini yaitu:


q

Meningkatn ya ku alitas lin gkungan dengan adan ya acuan operasional dalam pengelolaan persampahan sesuai dengan syarat teknis dan lingkungan Berkurangnya dampak negatif akibat pembuangan/ pemusnahan sampah yang tidak teratur dengan adanya iokasi TPA Meningkatnya kinerja layanan terhadap masalah kebersihan, pertamanan dan pemakaman dengan, adanya Kantor UPTD kebersihan, pertamanan dan pemakaman
4.

q q

RUANG LINGKUP KEGIATAN

Sesu ai den ga n ma ksud , tu ju an d an sas ar an ya n g h en da k dic ap ai d al am pe la ks an aa n keg ia ta n in i, m ak a ru an g lin gku p ya n g h aru s d il ak u ka n a da la h sebag ai be ri ku t : 4.1, PERENCANAAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
q q q q q q

Melakukan review terhadap sistem pengelolaan persampahan yang ada Melakukan identifikasi permasaiahan persampahan Melakukan perhitungan volume sampah dan prediksi peningkatan volume sampah Melakukan kajian terhadap karakteristik lingkungan khususnya persampahan sosial masyarakat terhadap

Melakukan kajian terhadap kondisi fisik lokasi alternatif rencana TPA serta lingkungan sekitarnya Melakukan survey topografi pada lokasi rencana TPA dan menyajikannya dalam bentuk peta teresterial skala 1 : 1000 yang dilengkapi dengan garis kontur interval 1,0 meter, gambar potongan memanjang dan melintang lahan eksisting dengan skala horizontal 1:1000 dan skala vertikal 1 : 100, bench mark dan tanda koordinat yang dipasang di lapangan. Feta topografi dimaksud diharapkan dapat meriggambarkan situasi detail kemiringan atau keadaan tinggi rendah permukaan tanah yang disajikan dalam bentuk garis kontur, dapat menggambarkan luasan lahan yang telah digunakan dan tinggi timbunan sampah eksisting, dapat menggambarkan batas area yang ada dalam posisi planimetris yang benar, serta memuat semua detail alam maupun detail bangunan yang ada.

Data kondisi tan ah dilaku kan dengan melakukan bor geoteknik, u ji sondir dan pemeriksaan laboratorium terhadap contoh tanah. Bor geoteknik dilakukan pada 5 (lima) titik dengan kedalaman maksimum 6 meter. Data sondir (Dutch Cone Penetration Test) diperoleh meialui pengujian di lapangan. Pemeriksaan grain size analysis di laboratorium terhadao disturb dan undisturb sample sebanvak 5 (lima) buah setiap titik. Mengumpulkan data dan informasi hidrogeologis dan geoteknis yang meliputi Air tanah di daerah lokasi TPA : kedalaman rata-rata, arah aliran, kualitas dan penggunaannya. Badan air yang berbatasan langsung dengan lokasi TPA : perkiraan debit, arah aliran, sifat dan pemanfaatannya. Data kiimatogis : presipitasi, evaporasi, temperatur dan arah angin.

Menyusun konsep dan strategi pemanfaatan ruang kawasan TPA dalam menunjang pemanfaatan ruang di sekitar kawasan dan menyusun re-desain peningkatan metoda pengolahan sampah menjadi controlled landfill. Merencanakan konsep dan strategi penanganan untuk lahan yang telah termanfaatkan atau telah digunakan sebagai tempat penimbunan dan penanganan terhadap timbunan sampah yang telah ada. Memproyeksikan timbunan sampah per hari yang masuk ke TPA, menghitung secara terperinci kapasitas tampung dan umur lahan. Memperkirakan volume leachate, dampak dan desain penanganannya. Memberikan gambaran mengenai kemungkinan system pengolahan untuk meminimiasi sampah sesuai dengan karakteristik sampah di Kabupaten Sangata. Menyiapkan kriteria desain perencanaan detail TPA. Membuat perencanaan detail TPA berdasarkan peta topografi situasi dan penyelidikan tanah, serta memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada, meliputi : site plan, lahan penimbunan sampah berikut dukungannya seperti orientasi penyiapan lahan, lapisan dasar pelindung TPA, jalan masuk, jalan kerja dan jalan operasional sekitar lahan, sarana pengumpul dan pengolah leachate, sarana pengumpul gas, lapisan tanah penutup, alat berat, pos jaga, genset, pagar keliling, drainase dan lain-lain untuk Kebutuhan sampai 5 tahun mendatang Menyusun spesifikasi teknis sarana dan prasarana pengelolaan sampah di TPA. Menyusun rencana anggaran biaya (RAB) untuk investasi pembangunan sarana dan prasarana TPA serta operasional dan pemeliharaannya, disertai dengan analisa biaya dan atas dasar metoda kerja dan tenaga kerja yang digunakan. Membuat rencana jadwal pembangunan dalam bentuk bar-chart berbagai kegiatan yang dilaksanakan (schedule pelaksanaan), baik teknis maupun non teknis, untuk jangka pendek dan menengah. Menyiapkan iaporan perencanaan, perhitungan disain, gambar rencana/ bestek, RAB, dan kelengkapan Dokumen Tender. Menyusun petunjuk rencana pengoperasian TPA (Manual operasional dan Training para petugas di TPA), meliputi :

q q

q q

q q

Rencana pembuatan sel harian termasuk lapisan kedap air (lining) jika diperlukan Rencana penyebaran dan pemadatan sampah Rencana penyediaan tanah penutup, meliputi penggalian, pengurugan, penyebaran dan pemadatan tanah penutup Operasional peralatan alat berat Rencana pengoperasian instalasi pengolahan leachate Rencana system drainase dan ventilasi udara di dalam TPA Rencana pengamanan terhadap erosi Rencana jalan operasional harian di dalam TPA Landscaping Plan untuk bagian-bagian yang berturut-turut sampai selesai Set dasar untuk fining

4.2. PERENCANAAN KANTOR UPTD KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang beriaku, khususnya Pecioman Teknis Pernbangunan Gedung Negara, dalam Peraturan Menteri Pekerjaan U m u m Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 yang yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :
1.

Persiapan perencanaan seperti rnengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan.

2. Pen yusun an pra-rencana seperti rencana blok plan , rencana tapak, site engineering, pra-rencan a bangunan termasu k program dan konsep ru ang, perkiraan biaya dan membantu mengurus periiinan sampai mendapat keterangan rencan a rota, Keterangan persyaratan ban gunan dan lingkungan dan IM B pendahuluan dari Pemerin tah setempat. 3. Menyusun pengembangan rencana, antara lain membu at : Rencana blok massa bangunan, rencana utilitas tapak termasuk jalan, parkir, penghijauan, saluran, dl!. rencana Arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya (perhitungan struktur harus ditanda tangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai ijin/ sertifikat keahlian). Rencana utilitas perhitungannya. Perkiraan biaya. Gambar -gambar detail site engineering berupa detail utilitas yang sesuai dengan mbar rencana yang telah disetujui serta gambar struktur bangunan yang akan dilelangkan. Semua gambar arsitektur, struktur, dan ME dibuat oleh Tenaga Ahli yang punyai ijin sertifikat keahlian. (Mekanikal/Elektrikal), beserta uraian konsep dan

4. Pen yusun an rencan a detail antara lain membuat

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (E.E) Laporan akhir perencanaan.

5. persiapan pelelangan umum pelaksana pekerjaan, seperti membantu Pengguna Barang/ Jasa dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan umum pelaksanaan pekerjaan. 6. Membantu Panitia pengadaan pada saat pemberian penjelasan pelelangan umum pelaksana termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan evaluasi terhadap penawaran. 7. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal/ elektrikal bangunan. 5. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari kegiatan PERENCANAAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN, TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR DAN KANTOR UPTD KEBERS1HAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN ini yaitu :
q q

Tersusunnya rancangan pedoman pengelolaan sampah informasi mengenai rangkaian rekomendasi tindakan, kegiatan, program ataupun proyek yang akan dilakukan dalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi permasalahan pengelolaan persampahan, yang akan ditentukan berdasarkan Skala prioritas penanganan, kemungkinan peran serta dan sumber pendanaan, serta untuk tingkat yang lebih detail sudah memuat jumlah kebutuhan dana yang harus dialokasikan. Tersusunnya dokumen perencanaan baik untuk TPA maupun kantor UPTD Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman vang, memenuhi persvaratan teknis, operasional dan lingkungan, serta sesuai dengan hasil analisa yang ada. Tersusunnya gambar perencanaan dan detail-detailnya yang akan menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan di lapangan, sehingga setiap gambar yang akan disajikan harus jelas dengan mencantumkan notasi gambar, hubungan satu pekerjaan dengan lainnya mudah dibaca dan dipahami, dimana gambar-gambar perencanaan dan gambar kerja terdiri dari :

Gambar Rencana Arsitektur :engkap dengan detail-detaiinya Gambar Rencana Struktur lengkap dengan detail-detailnya Gambar Rencana Elektrikal dan Mekanikal lengkap dengan detail-detailnya Gambar Rencana Plumbing lengkap dengan detail-detailnya Gambar Rencana yang dianggap perlu, lengkap dengan detail-detailnya. Rencana kerja dan syarat-syarat teknik, Rencana kerja dan syarat-syarat teknik berisi petunjuk-petunjuk pedoman dan aturan yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan; antara lain terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu : (1). Persyaratan Umum dan Persyaratan Adminstrasi, (2). Persyaratan Teknis termasuk yang bersifat khusus

Tersusunnya panduan operasional dan pemeliharaan (SOP) yang akan turut mendukung tercapainya peningkatan kinerja dan optimalisasi pelayanan.

6. WAKTU PELAKSANAAN Dalam melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan waktu pelaksanaan 4 (empat) bulan kalender terhitung setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) PELAPORAN Dalam kegiatan ini diwajibkan membuat pelaporan sebagai berikut 1. LAPORAN PENDAHULUAN Laporan ini berisikan perbaikan metodologi pelaksanaan pekerjaaan, jadwal pelaksanaan kegiatan dan pembahasan, struktur organisasi tim kerja, jadwal penugasan personil y serta kerangka studi. Laporan Pendahuluan diserahkan seiambat-lambatnya 1(satu) bulan setelah kontrak kerja ditandatangani sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. 2. LAPORAN ANTARA Laporan Antara diserahkan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak SPMK sebanyak 10 (sepuluh) Laporan ini berisikan hasil identifikasi kondisi lingkungan dan pengelolaan persarnpahan yang ada, kajian terhadap kondisi fisik lokasi rencana TPA serta lingkungan sekitarnya, data-data analisis hasil pemetaan topografi dan pengambilan sampel tanah, serta data dan informasi hidrogeologis dan geoteknis, konsep dan strategi pemanfaatan ruang kawasan TPA dan usulan peningkatan metoda pengolahan sampah serta gambar site plan, denah potongan dan tampak rencana kantor UPTD. 3. KONSEP LAPORAN AKH1R Laporan ini diserahkan paling lambat 5 (lima) bulan sejak SPMK sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. Laporan ini berisikan draft pedoman pengelolaan persampahan, draft detail perencanaan, RAB, BoQ, kelengkapan Dokumen Tender dan pedoman operasional pengelolaan TPA dan kantor UPTD. 4. LAPORAN AKHIR Laporan ini merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir setelah didiskusikan bersama dengan Tim Teknis dan Pemilik Proyek. Laporan Akhir disarnpaikan selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) bulan setelah SPMK sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. -

Anda mungkin juga menyukai