DEFINISI
Persalinan proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu, dianggap normal usia kehamilan cukup bln (setelah 37 mgg) tanpa disertai adanya penyakit Persalinan dimulai (inpartu) pd saat uterus berkontraksi perubahan pd serviks p p (membuka dan menipis) dan berakhir dgn lahirnya plasenta secara lengkap
DIAGNOSIS
Curigai adanya persalinan jika terdapat:
Nyeri abdomen intermiten setelah kehamilan 22 minggu Nyeri disertai lendir darah Adanya pengeluaran air dari vagina atau keluarnya air secara tib tib i tiba-tiba
II
Awal (nonekspulsif)
II
Akhir (ekspulsif)
PEMERIKSAAN DALAM
Dilakukan sebaiknya dilakukan setiap 4 y p jam selama kala I Hal-hal yang diperhatikan: a a ya g pe at a :
Warna cairan amnion Dilatasi serviks Penurunan kepala
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama, mungkin diagnosis in partu blm dpt ditegakkan
PEMERIKSAAN DALAM
PEMERIKSAAN DALAM
PEMANTAUAN
Parameter Tekanan d h Tk darah Suhu badan Nadi Denyut jantung janin Kontraksi Pembukaan serviks Penurunan Frekuensi pada fase laten Setiap jam S i 4j Setiap 4 jam Setiap 30 60 menit Setiap 1 jam Setiap 1 jam Setiap 4 jam* jam Setiap 4 jam* Frekuensi pada fase aktif Setiap jam S i 4j Setiap 2 jam Setiap 30 60 menit Setiap 30 menit Setiap 30 menit Setiap 4 jam* jam Setiap 4 jam*
MONITORING INTRAPARTUM
Kardiotokografi / Cardiotocography g g p y (KTG/CTG) Partograf a tog a
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Salah satu alat untuk menilai kesejahteraan janin dalam uterus Kesejahteraan ja : ja dalam keadaan eseja te aa janin janin a a ea aa hidup, sehat, tidak mengalami hipoksia Menggunakan dua elektrode yang dipasang pada fundus (untuk menilai aktifitas uterus) dan pada lokasi punctum maximum denyut jantung janin
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Dapat menilai aktifitas jantung janin p p j gj pada saat kontraksi (his) maupun diluar his. Dapat menilai hubungan a ta a denyut apat e a ubu ga antaran e yut jantung dan tekanan intrauterin
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Hasil rekaman KTG DJJ: Denyut Jantung Janin; AU: Aktivitas Uterus
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Rata-rata baseline DJJ : 120 160 bpm JJ p Baseline variability : fluktuatif 10 beats/ beats/min setiap 5 detik set ap et Respon DJJ terhadap kontraksi uterus
Kontraksi uterus stress terhadap janin mengurangi suplai oksigen ke janin
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Gambaran Early Decelerations Djj terendah tepat berada puncak dari kontraksi uterus Normal dalam proses persalinan
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Gambaran Late Decelerations Djj terendah muncul setelah puncak kontraksi uterus Menandakan adanya hipoksia janin fetal distress
KARDIOTOKOGRAFI (KTG)
Gambaran Variable Decelerations Bentuk dan waktu deselesari bervariasi terhadap kontraksi uterus Kemungkinan adanya kompresi tali pusat, dan juga dipengaruhi oleh posisi ibu
PARTOGRAF
Partograf digunakan selama fase aktif g g persalinan Tujuan uta a pe ggu aa pa tog a : ujua utama penggunaan partograf
mencatat kemajuan persalinan pembukaan serviks Mendeteksi persalinan berjalan secara normal.
PARTOGRAF
Jika digunakan secara tepat dan konsisten partograf membantu penolong persalinan :
Mencatat kemajuan persalinan Mencatat kondisi ibu dan janinnya Mencatat asuhan yg diberi selama persalinan dan kelahiran Menggunakan informasi secara dini mengidentifikasi adanya penyulit. id ifik i d li Menggunakan informasi membuat keputusan kli ik secara cepat d t t k t klinik t dan tepat
PARTOGRAF
Partograf harus digunakan: g g
Untuk semua ibu dlm fase aktif kala satu persalinan Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat Secara rutin semua penolong persalinan memberikan asuhan k d ibu selama b ik h kepada ib l persalinan dan kelahiran.
PARTOGRAF
Kondisi ibu dan bayi dinilai dan dicatat secara seksama :
denyut jantung janin Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus Air ketuban Nadi N di Pembukaan serviks Penurunan kepala Tekanan darah dan temperatur tubuh Produksi urin aseton dan protein urin,
PARTOGRAF
Pencatatan selama fase aktif persalinan : partograf A. Informasi tentang ib A I f i ibu: Nama, umur Gravida, para, Gravida para abortus (keguguran) Tanggal dan waktu mulai dirawat Waktu pecahnya selaput ketuban p y p
B Kondisi janin Djj Warna dan adanya air ketuban Penyusupan (molase) kepala janin
PARTOGRAF
C. Kemajuan persalinan Pembukaan serviks Penurunan bagian terbawah janin atau persentasi janin Garis waspada dan garis bertindak. D. Jam dan waktu Waktu mulainya fase aktif persalinan Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaiannya. penilaiannya
PARTOGRAF
E. Kontraksi uterus
Frekuensi dan lamanya
PARTOGRAF
G. Kondisi ibu
Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh ( , , protein) ) Urin (volume, aston, atau p
Gambar partograf
Gambar partograf
PARTOGRAF
Mencatat temuan pada partograf p p g Kesehatan dan kenyamanan janin
Kolom lajur dan skala angka pada partograf mencatat denyut jantung janin (djj), air ketuban dan penyusupan (kepala janin)
PARTOGRAF
1. Denyut jantung janin y j gj
Nilai dan catat djj setiap 30 mnt g p g Skala angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan djj Kisaran normal djj diantara garis tebal angka 180 dan 100 Waspada bila djj dibawah 120 atau diatas 160. Catat tindakan yg dilakukan disalah satu dari kedua sisi partograf
PARTOGRAF
Memantau denyut jantung janin Gunakan jarum detik dan sebuah p pp fetoskop Pinnards atau Doppler utk memantau denyut jantung janin (DJJ) Dgn fetoskop dengarkan DJJ yg dihantarkan melalui dinding abdomen
PARTOGRAF
Tentukan titik tertentu pd dinding abdomen dimana DJJ terdengar paling kuat Tips : Jika Jik DJJ sulit di li ditemukan, palpasi abdomen d k l i bd dan tentukan dataran punggung bayi. Biasanya DJJ lebih mudah di dengar melalui dinding abdomen sesuai d d i dgn dataran pungung b i bayi Nilai DJJ selama dan segera setelah kontraksi uterus Mulailah penilaian sebelum / selama puncak kontraksi
PARTOGRAF
2. Warna dan adanya air ketuban Pemeriksaan air k b d warna selaput k b P ik i ketuban dan l ketuban pecah Catat temuan dlm kotak dibawah lajur djj menggunakan lambang : l b U : ketuban utuh (belum pecah) J : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih M : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium D : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah K : ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban p (kering)
PARTOGRAF
3. Molase (penyusupan kepala janin) Penyusupan seberapa jauh kepala janin menyesuaikan diri dgn bagiankeras panggul ibu Catat pemeriksaan dlm nilai penyusupan kepala janin dlm, dan gunakan lambang berikut ini:
0 1 2 3 : tulang2 kepala janin terpisah, sutura dgn mudah dpt dipalpasi d l : tulang2 kepala janin hanya saling bersentuhan : tulang2 kepala janin saling tumpang tindih tapi dpt dipisahkan : tulang2 kepala janin tumpang tindih dan tdk dpt dipisahkan
4. Memantau kontraksi uterus Gunakan jarum detik utk memantau kontraksi uterus Letakkan tangan diatas uterus dan g rasakan jumlah kontraksi yg terjadi dlm kurun wkt 10 mnt
PARTOGRAF
What is he looking at ?!
KALA II
Pengeluaran bayi
KALA III
Pengeluaran uri
KALA IV
Observasi pasca persalinan
KALA I
DIMULAI waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin t ki terasa nyeri, di t i pengeluaran i disertai l lendir darah BERAKHIR waktu pembukaan serviks kt b k ik telah lengkap (bibir portio tidak dapat diraba) Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada akhir kala I
KALA I
Fase laten : pembukaan sampai mencapai 4 p p p cm, berlangsung 8 jam Fase aktif : pembukaan dari 4 cm sampai ase a t pe bu aa a c sa pa lengkap. Terdiri dari :
Fase akselerasi ( 2 jam) Fase dilatasi maksimal ( 2 jam) Fase deselerasi ( 2 jam)
KALA I
Peristiwa penting pada kala I :
1.
Keluar lendir darah (bloody show) lepasnya mucous plug, terbukanya vaskular p y p g y pembuluh darah serviks, pergeseran antara selaput ketuban dgn dinding dalam uterus Ostium uteri internum dan eksternum terbuka serviks menipis dan mendatar Selaput ketuban pecah spontan Pada primi ( 20 jam) pada multi ( 14 jam) jam),
2. 3. 4. 4
KALA II
DIMULAI p pembukaan serviks telah lengkap BERAKHIR saat bay telah lahir lengkap bayi te a a e g ap His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, lama sangat kuat Selaput ketuban mungkin juga pecah spontan pada awal Kala II
KALA II
Peristiwa penting pada kala II : 1. B Bagian terbawah janin turun h b h hingga d dasar panggul 2. 2 Ibu timbul perasaan ingin mengedan yang makin berat 3. Perineum meregang dan anus membuka 4. Kepala dilahirkan lebih dahulu, dgn suboksiput di bawah simfisis, selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan 5. Mungkin diperlukan episiotomi 6. Pada primi 1,5 jam, pada multi 0,5 jam
KALA II
KALA II
KALA II
KALA II
KALA II
KALA II
KALA II
KALA II
KALA III
DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap BERAKHIR lahirnya plasenta Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentra (Schultze) ditandai perdarahan baru. baru Atau dari tepi/marginal (Matthews (MatthewsDuncan) tidak disertai perdarahan Pd keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi pusat, plasenta lepas 5-15 menit setelah bayi lahir
KALA III
KALA IV
Observasi hingga 2 jam post partum Hal-hal yang diperhatikan :
Vital sign ibu dalam batas normal Kontraksi uterus baik Perdarahan per vaginam < 500 cc Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap Kandung kemih harus kosong Luka-luka di perineum harus dirawat Resume keadaan ibu dan janin