Ilmu Administrasi Dan Kebijakan Perpajakan
Ilmu Administrasi Dan Kebijakan Perpajakan
Hukum Positif
OMS (Ormas dan LNL) secara umum diperlakukan sama dengan entity bisnis lainnya, kecuali Bidang; 1. Bidang Keagamaan, 2. Bidang Kesehatan, 3. Bidang Pendidikan, 4. Bidang Sosial, 5. Bidang Olah Raga, 6. Bidang Tenaga Kerja, 7. Bidang Infrastruktur.
Hukum Positif
Pasal 4 (1) UU PPh PP 18/2009
Uraian
Bentuk Fasilitas
Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Tax Relief
Bantuan atau sumbangan termasuk zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dikecualikan dari objek PPh Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto kpd badan amil zakat, lembaga amil zakat, lembaga keagamaan dibentuk, disyahkan pemerintah Tata cara pembebanan zakat, sumbangan keagamaan yg sifatnya wajib yang dapat dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Pelaksanaan pembayaran dan pembuatan bukti pembayaran atas zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Zakat, sumbangan yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah
Badan amil zakat, lembaga amil zakat, penerima zakat, lembaga keagamaan, penerima sumbangan Pembayar Zakat, Sumbangan wajib keagamaan
PP 60/2010
PMK 254/PMK.0 3/2010 PER Ditjen Pajak 6/PJ/2011 PER Ditjen Pajak 31/PJ/2009
Tax Relief
Tax Relief
Hukum Positif
PP 71/2008
Uraian
Bentuk Fasilitas
Tentang Pembayaran PPh atas Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Tentang Pelaksanaan Pembayaran PPh atas Penghasilan dari Pengalihan hak atas tanah dan Bangunan Tentang Taca Cara Pemberian Pengecualian dari Kewajiban Pembayaran/Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Tentang Taca Cara Pemberian Pengecualian dari Kewajiban Pembayaran/Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Tentang PPh bagi WP Orang Pribadi DN yang bertolak ke Luar Negeri
Dikecualikan dari pembayaran/pemungutan PPh bila dihibahkan ke badan keagamaan (Tax Exempt) Dikecualikan dari pembayaran/pemungutan PPh bila dihibahkan ke badan keagamaan (Tax Exempt) Dikecualikan dari pembayaran/pemungutan PPh bila dihibahkan ke badan keagamaan (Tax Exempt) Dikecualikan dari pembayaran/pemungutan PPh bila dihibahkan ke badan keagamaan (Tax Exempt) Dikecualikan pembayaran/pemungutan (Tax Exempt) dari PPh
Per Men Keu No. 243/PMK.03/ 2008 PER Ditjen Pajak No 30/PJ/2009
10
Orang Pribadi, Badan yang mengalihkan Tanah dan/atau Bangunan, Anggota misi keagamaan yg mewakili pemerintah RI
11
Hukum Positif
Pasal 3 (1) UU BPHTB
Uraian
Perolehan hak atas tanah dan bangunan kepada orang pribadi atau badan karena wakaf; yang digunakan untuk kepentingan ibadah. Jasa Keagamaan tidak dikenai PPN
Bentuk Fasilitas
13
Pasal 4A UU PPN
Jasa pelayanan rumah ibadah; Jasa pemberian khotbah atau dakwah; Jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan; dan Jasa lainnya di bidang keagamaan Jasa pelayanan rumah ibadah; Jasa pemberian khotbah atau dakwah; dan Jasa lainnya di bidang keagamaan. Pemakai kirab suci dan buku pelajaran agama
14
PP 144/2000
15
PP 38/2003
Pembebasan PPN atas penyerahan kitab suci dan buku-buku pelajaran agama;
16
PP 111/2000
17
Hukum Positif
Pasal 4 (1) d UU PPh Pasal 4 (3) m UU PPh Pasal 4A UU PPN PP 111/2000
Uraian
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan yang diberikan kepada badan sosial harta hibahan yang diterima badan sosial termasuk yayasan Jenis jasa yang tidak kena PPN (Jasa kesehatan medis)
Bentuk Fasilitas
Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Bukan Objek PPN (Tax Exempt) 50% BPHTB Terutang
Badan Sosial
Badan Sosial
Ahli waris, orang atau badan penerima hibah wasiat Orang pribadi/badan pemilik/pengelola Tanah dan/atau bangunan yang digunakan semata-mata untuk keppentingan umum kesehatan Penyandang Cacat dan pendamping, organisasi sosial
Objek Pajak yang tidak dikenakan PBB digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang kesehatan
PP 80/2008
Tentang PPh bagi WP Orang Pribadi DN yang bertolak ke Luar Negeri ,penyandang cacat atau orang sakit yang akan berobat ke luar negeri atas biaya organisasi sosial termasuk 1 (satu) orang pendamping, dengan persetujuan instansi yang berwenang;
Hukum Positif
Pasal 4 (1) d UU PPh Pasal 4 (3) m UU PPh Pasal 4A UU PPN PP 111/2000 Pasal 3 (1) a UU PBB
Uraian
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan yang diberikan kepada badan sosial harta hibahan yang diterima badan sosial termasuk yayasan Jenis jasa yang tidak kena PPN (Jasa kesehatan medis) Pengenaan BPHTB karena Waris dan Hibah wasiat Objek Pajak yang tidak dikenakan PBB digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang pendidikan
Bentuk Fasilitas
Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Bukan Objek PPN (Tax Exempt) 50% BPHTB Terutang Bukan Objek PBB (Tax Exempt)
2 3 4 5
Badan Sosial Badan Sosial Ahli waris, orang atau badan penerima hibah wasiat Orang pribadi/badan pemilik/pengelola Tanah dan/atau bangunan yang digunakan semata-mata untuk keppentingan umum pendidikan Ahli waris, orang atau badan penerima hibah wasiat Badan Sosial Jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah, Jasa penyelenggaraan pendidikan Iuar
PP 111/2000
7 8
Jenis jasa yang tidak kena PPN (Jasa pendidikan) Jenis Barang dan Jasa yang tidak dikenakan PPN
Bukan Objek PPN (Tax Exempt) Bukan Objek PPN (Tax Exempt)
Hukum Positif
Pasal 4 (1) d UU PPh
Uraian
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan yang diberikan kepada badan sosial
Bentuk Fasilitas
2
3 4
Badan Sosial
Orang pribadi atau badan Ahli waris, orang atau badan penerima hibah wasiat Orang pribadi/badan pemilik/pengelola Tanah dan/atau bangunan yang digunakan sematamata untuk keppentingan umum pendidikan
PP 111/2000
PP 144/2000
No
Hukum Positif
Pasal 6 (1) j UU PPh
Uraian
Bentuk Fasilitas
Tax Relief
sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah; Sumbangan Bencana alam nasional
PP 93/2010
Tax exempt
Orang Pribadi atau badan penyumbang, penerima Orang Pribadi atau badan penyumbang, penerima Orang Pribadi atau badan penyumbang, penerima
10
PP 31/2007
Sumbangan Benacana Alam Aceh dan Nias Sumut Pemberian fasilitas perpajakan dalam rangka penanganan bencana alam di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan kepulauan Nias provinsi Sumatera Utara
Tax Exempt
11
PP 32/2007
Tax Exempt
No
Hukum Positif
Uraian
Bentuk Fasilitas
sumbangan dalam rangka sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Sumbangan Pembinaan Olah Raga
Tax Relief
PP 93/2010
Tax exempt
harta hibahan yang diterima badan sosial termasuk yayasan Pengenaan BPHTB karena Waris dan Hibah wasiat
No
1.
Hukum Positif
Pasal 4 (1) d UU PPh
Uraian
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan yang diberikan kepada badan sosial harta hibahan yang diterima badan sosial termasuk yayasan Jenis jasa yang tidak kena Pengenaan BPHTB karena Waris dan Hibah wasiat Pengenaan BPHTB karena Waris dan Hibah wasiat Jenis Barang dan Jasa yang tidak dikenakan PPN
Bentuk Fasilitas
Bukan Objek PPh (Tax Exempt)
2 3 4
Bukan Objek PPh (Tax Exempt) Bukan Objek PPN (Tax Exempt) 50% BPHTB Terutang 50% BPHTB Terutang Bukan Objek PPN (Tax Exempt)
Badan Sosial Orang pribadi atau badan Ahli waris, orang atau badan penerima hibah wasiat Ahli waris, orang atau badan penerima hibah wasiat Jasa pelayanan Panti Asuhan dan Panti Jompo;, Jasa pemadam kebakaran, Jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan;, jasa Lembaga Rehabilitasi, Jasa pemakaman ,jasa di bidang olah raga
PP 111/2000
PP 144/2000
No
Hukum Positif
Uraian
Bentuk Fasilitas
biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah
Tax Relief
ISU KEBIJAKAN
Isu Kebijakan tentang Subjek Pajak Isu Kebijakan tentang Objek Pajak Isu Kebijakan tentang Administrasi Pajak
Pentingnya Penegasan tentang OMS Pentingnya pemisahan OMS; penyandang dana, pengelola dana, penyelenggara program dan penerima dana serta pengawas dana (assessment) Perlu kajian lebih mendalam dan simulasi pemberian fasilitas ke lima jenis pemisahan tersebut, (tax exemption, tax relief, dan deem tariff) Cakupan subjek pajak OMS yang mendapatkan fasilitas diperluas ke bidang-bidang tertentu dengan tujuan nirlaba (kepentingan umum) Subjek pajak OMS diperlakukan sama dengan lembaga internasional yang dikecualikan dari subjek pajak karena tujuannya dengan pembatasan bergerak di bidang nirlaba dan kepentingan umum Belum adanya payung hukum tentang kewenangan pemerintah tentang pengecualian atas subjek pajak (hanya kewenangan MenKeu terbatas organisasi internasional), sehingga ruang gerak dalam memberikan fasilitas atas subjek pajak tertentu sebagai bukan subjek pajak tidak dimungkinkan. Kelemahan atas pengecualian ini (poin 5 dan 6), adalah tidak terdeteksinya sumber pendanaan subjek pajak maupun laporan keuangannya karena tidak tertuang dalam SPTnya, karena secara administrasi tidak terdaftar. Subjek Pajak OMS yang terdaftar (dalam list) yang berhak mendapatkan fasilitas .
Penambahan perluasan tentang pengecualian objek pajak atas penghasilan yang terkait dengan kegiatan usaha (active income), pekerjaan, investasi (passive income) dan pengecualian objek PPN dan PPn BM serta PBB dan BPHTB dengan pertimbangan tujuan OMS sebagai thirt sector demokrasi. Penambahan tax relief (biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan pajak) bagi ormas-ormas yang masuk kriteria tertentu (dalam list ) Dimungkinkannya pemberian fasilitas dalam bentuk supply tax-cut semisal dengan pengenaan tarif pajak rendah (deem tariff)
Kewajiban untuk membuat panduan khusus dan form khusus bagi ormas dan LNL dalam pengisian SPTnya baik secara aturan maupun webnya, untuk memberikan kejelasan dan kemudahan seperti negara-negara lainnya; Australia, Singapura, Amerika. Pemberian sanksi bagi ormas dan LNL yang menyalahgunakan fasilitas dengan sanksi pidana, denda dan bunga serta kenaikan