PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN DAN KOMPETENSI INTI DAERAH

LATAR BELAKANG
DESENTRALISASI DAN GLOBALISASI : MENUNTUT DAERAH BERLOMBA UNTUK MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN DAYA SAINGNYA MELALUI PENGEMBANGAN UNGGULAN LOKAL (KOMODITAS/PRODUK UNGGULAN DAERAH) FAKTA DI SULSEL: SUDAH SEJAK LAMA ADA UPAYA UTK PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN : PROGRAM PERWILAYAHAN KOMODITI,GRATEK2, GERBANG EMAS.

 KRITERIA KOMODITI UNGGULAN (DARYANTO 2003) : MAMPU BERSAING DENGAN KOMODITI SEJENIS DARI DAERAH LAIN DI PASAR DALAM DAN LUAR NEGERI MENJADI PENGGERAK UTAMA PEREKONOMIAN WILAYAH MEMILIKI KETERKAITAN KEDEPAN DAN KEBELAKANG YG KUAT BAIK ANTAR SESAMA KOMODITI UNGGULAN MAUPUN KOMODITI LAIN MEMILIKI KETERKAITAN DENGAN WILAYAH LAIN BAIK PASAR MAUPUN PASOKAN BAHAN BAKU (SINERJITAS ANTAR KAWASAN)

MASALAH KOMODITI UNGGULAN SULSEL:

DIIBARATKAN KEUNGGULAN BERSAING ITU POHON, KOMODITI UNGGULAN HANYA DILIHAT SEBAGAI BUAH DAN DAUNNYA. APA KEKUATANNYA POHON KALAU HANYA DILIHAT BUAH DAN DAUNNYA? AKIBATNYA : BELUM MAMPU BERSAING DENGAN KOMODITI SEJENIS DARI DAERAH LAIN DI PASAR DLM DAN LUAR NEGERI PPOTENSI SANGAT BESAR TETAPI MASIH BERORIENTASI PADA SEKTORAL (PERTANIAN) DAN KURANG KONTEKS KETERKAITAN DGN SEKTOR LAIN DAN REGIONAL UMUMNYA BERADA PADA SEKTOR HULU AGRIBISNIS DAN BELUM CUKUP TERSENTUH UNTUK DIKEMBANGKAN DALAM SEKTOR TENGAH DAN HILIR/INDUSTRI (KURANG MULTIPLIER EFECT UTK MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN DAERAH)

KONSEP KEUNGGULAN BERSAING

KEUNGGULAN KOMPARATIF : FAKTOR ENDOWMENT/ANUGERAH SBG SUMBER KEUNGGULAN KEUNGGULAN KOMPETITIF : FAKTOR KOMPETENSI (SUMBERDAYA DAN KAPABILITAS) SBG SUMBER KEUNGGULAN

POHON KEUNGGULAN BERSAING

TANAH DAN AKAR MENENTUKAN KEUNGGULAN BERSAING (INPUT) TANAH MERUPAKAN DRIVING FACTOR DARI KEUNGGULAN BERSAING (SUMBERDAYA DAN KAPABILITAS) . AKAR POHON : KEMAMPUAN ORGANISASI UNTUK MEMPEROLEH DRIVING FACTOR (KOMPERTENSI INTI) BATANG DAN RANTING DIPERLUKAN UTK KEUNGGULAN BERSAING (MENGANTARAI INPUT DAN OUTPUT) BATANG MENGGAMBARKAN STRUKTUR INDUSTRI DAN PRODUKTIVITAS. RANTING ADALAH OUTPUT (PRODUK INTI) BUAH ADALAH OUTCOME (PRODUK AKHIR : KESEJAHTERAAN,KEBERLANJUTAN,PROFIT)

KOMPETENSI INTI (PRAHALAD AND HAMEL 1990)

KOMPETENSI INTI : KUMPULAN KAPABILITAS DAN SUMBERDAYA DAN PERANGKAT PENDUKUNGNYA SEBAGAI HASIL DARI PROSES AKUMULASI PEMBELAJARANDALAM ORGANISASI (TERUTAMA BAGAIMANA MENGKOORDINASI/MEMENEJ BERMACAM KETERAMPILAN PRODUKSI DAN MEMGINTEGRASIKAN BERBAGAI ARUS TEKNOLOGI. KOMPETENSI INTI TTG PEMBELAJARAN KOLEKTIF MENELARASKAN ARUS TEKNOLOGI,KERJA ORGANISASI, DAN PENYAMPAIAN NILAI (MELIBATKAN BANYAK ORG DAN FUNGSI) CONTOH : SONY KOMPETENSI INTI MINIATURISASI

 KOMPETENSI INTI AKAN MENCIPTAKAN NILAI DAN MENJADI KEKUATAN UNIK (DIFFERENTIAL ADVENTAGE) YG MEMUNGKINKAN ORGANISASI MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING YG SUSTAINABLE DALAM JANGKA PANJANG, ORGANISASI PERLU MELAKUKAN KERJA SAMA KOMPETENSI UNTUK MERAIH KEUNGGULAN PRODUK DAN JASA YANG BARU (PRAHALAD AND HAMEL 1990)

 LIMA KUNCI MANAJEMEN KOMPETENSI INTI : (1) MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI INTI YANG ADA; (2) MENETAPKAN SUATU KOMPTENSI INTI; (3) MEMBANGUN KOMPTENSI INTI; (4) MENYEBARKAN KOMPTENSI INTI; DAN (5) MEMPERTAHANKAN KOMPTENSI INTI UTK MENGIDENTIFIKASI KOMPETENSI INTI,SYARATNYA : (1) MEMBERIKAN AKSES POTENSIAL PADA BERAGAM PASAR; (2) MEMBERIKAN KONTRIBUSI YG SINIFIKAN BAGI KEUNTUNGAN PELANGGAN PRODUK AKHIR, DAN (3) SULIT DITIRU PESAING

CONTOH : TOYOTA UNGGUL BERSAING SCR GLOBAL DALAM INDUSTRI MOBIL KRN KOMPETENSI INTI TEKNIK DAN PROSES MANUFAKTUR YG MEMUNGKINKAN TOYOTA MENCAPAI EFISIENSI DAN KUALITAS PRODUK SUPERIOR

APPLIKASI KOMPETENSI INTI BAGI DAERAH

CONTOH : MARIHIKO HIRAMATSU (GUBERNUR OITA) ONE VILLAGE ONE PRODUCT MOVEMENT PROF. DR. MARTANI HUSAENI MENGEMBANGKAN KONSEP KOMPETENSI INTI DAERAH DENGAN SEMBOYAN KERJA : SAKASAKTI (SATU KABUPATEN/KOTA SATU KOMPETENSI INTI)

KOMPETENSI INTI DAN KOMODITI UNGGULAN DAERAH

KOMPETENSI INTI MENGEMBANGKAN RANTAI NILAI PADA KOMODITI UNGGULAN DAERAH SBG SUMBER KEUNIKAN YG MEMPERKUAT DAYA SAINGNYA UNTUK MENGEMBANGKAN INDUSTRI DAERAH SECARA TERFOKUS, EFESIEN, DAN EFEKTIF SESUAI DENGAN POTENSI SUMBER KEUNGGULAN DAERAH DALAM MENGHADAPI KOMPETISI GLOBAL DAN MENDORONG KEMANDIRIAN DAERAH

MANFAAT
MEMBERDAYAKAN PARA PELAKU EKONOMI DI DAERAH DENGAN MENGGALI POTENSI DASAR SUMBER DAYA SAING (KOMPETENSI INTI) BAIK YG BERSIFAT TANGIBLE,INTANGIBLE, MAUPUN VERY INTANGIBLE KABUPATEN KOTA AKAN MEMILIKI DAYA SAING YANG DIDASARKAN ATAS KOMPETENSI INTINYA KERJASAMA KEMITRAAN ANTAR DAERAH MELALUI PENGUSASAAN KOMPETENSI INTI YANG BERBEDA (KEBIJAKAN RANTAI NILAI LINTAS BATAS,ANALISIS SKALA DAN CAKUPAN EKONOMIS)

KARAKTERISTIK KOMPETENSI INTI

MERUPAKAN AKAR DARI KEUNGGULAN BERSAING BERPOTENSI UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA BERAGAM PASAR (MENGHASILKAN BERAGAM PRODUK YG BERNILAI BAGI PASAR) SULIT DITIRU PESAING (MEMILIKI KEUNIKAN DI PASAR

PROSES PENCIPTAAN NILAI DAN KEUNIKAN

RANTAI NILAI :

ORGANISASI MEMILIKI SUATU RANTAI AKTIVITAS UNTUK MENTRANSFORMASI INPUT MENJADI OUTPUT YANG DINILAI OLEH PELANGGAN. PROSES TRANSFORMASI TERDIRI DARI SEJUMLAH AKTIFITAS PRIMER DAN AKTIVITAS PENDUKUNG (LOGISTIK) YANG DIMANA SETIAP AKTIVITAS INI MEMBERIKAN NILAI PADA PRODUK. AKTIVITAS PRIMER MEMILIKI EMPAT FUNGSI YAKNI LITBANG, PRODUKSI, PENJUALAN DAN PEMASARAN, DAN JASA YG CIPTAKAN DAN TINGKATKAN NILAI AKTIFITAS PENDUKUNG ADALAH YANG MEYEDIAKAN INPUT UNTUK TERJADINYA AKTIVITAS PRIMER/CIPTAKAN NILAI LEBIH.

AKTIFITAS PRIMER
R & D SUPERIOR : MENCIPTAKAN NILAI DGN MENDESAIN PROSES PRODUKSI YG EFISIEN DAN DAYA TARIK PRODUK /DIVERSIFIKASI PRODUK PRODUKSI SUPERIOR : MENCIPTAKAN NILAI DGN HASILKAN PRODUK BERKUALITAS DAN BIAYA RENDAH PEMASARAN : MEMBANTU MENINGKATKAN NILAI MELALU MERK DAN PROMOSI (PERSEPSI PELANGGAN THD PRODUK) JASA (AFTER SALES SERVICE & PRODUK) : MENCIPTAKAN PERSEPSI PELANGGAN THD NILAI SUPERIOR KRN MEMECAHKAN MASALAH DAN DUKUNGAN SETELAH MEMBELI PRODUK

AKTIVITAS PENDUKUNG
MANAGEMENT : KONTROL KETAT THD ALIRAN FISIK PRODUK DISEPANJANG RANTAI NILAI MAMPU CIPTAKAN INVENTORI BIAYA RENDAH/EFISIENSI DAN MENGOPTIMALKAN BAURAN PRODUK BAGI KONSUMEN SHG TINGKATKAN PERSEPSI NILAI OLEH PELANGGAN SDM : KETERAMPILAN & KREATIVITAS MELAKUKAN AKTIVITAS NILAI (CIPTAKAN NILAI SCR EFEKTIF) INFRASTRUKTUR (STRUKTUR ORGANISASI,BUDAYA ORGANISASI,PIMPINAN) : MEMPENGARUHI TERJADINYA SELURUH AKTIVITAS PADA RANTAI NILAI

TAHAPAN PENGEMBANGAN KOMPENSI INTI DAERAH

IDENTIFIKASI & INVENTARISASI

SEKTOR DAN SUBSEKTOR

PRODUK UNGGULAN

UNGGULAN DAERAH

PRODUK UNGGULAN

PRIORITAS

ANALISIS RANTAI NILAI

KOMPETENSI INTI

STRATEGI PENGEMBANGAN

KOMPETENSI INTI

KELEMBAGAAN & RENCANA TINDAK

Analisis Dokumen, Interview

Analisis Dokumen, Interview, Kuisioner, Observasi Lapangan

FGD, Preferensi Pelaku Usaha

FGD

Chocolate / Confectionary Market

Cosmetic Market

Manufaktur

Manufaktur Multinasional

Pemprosesan Multinasional

Industri Pengolahan Regional (Antar Benua)

Industri Pengolahan Multinasional

Industri Pengolahan Multinasional dan Manufaktur

Perdagangan / Pengimporan

Pedagang Multinasional

Pengeksporan

Eksportir Lokal

Eksportir Afiliasi Multinasional

Pengolahan Lokal

Industri Pengolahan Lokal

Industri Pengolahan Regional

Pilot Project Pengolahan

Pengumpulan

Pedagang Kecil / Pedagang Besar

Pilot Project Pengolahan Kakao Fermentasi

Pedagang Pengumpul

Produsi Biji Kakao

Petani / Kelompok Tani / Koperasi

Keterangan :

Raw cocoa beans Processed cocoa products (liquor, butter, cake, powder)

Rantai Nilai Pemasok

Rantai Nilai Unit Usaha

Rantai Nilai Distribusi Pedagang Pengumpul Pedagang Kecil Pedagang Besar Eksportir

Rantai Nilai Pembeli

Penyedia Sarana Produksi Pertanian (Alat dan Mesin Pertanian, Pupuk, Herbisida, Insektisida)

Petani Kakao Kelompok Tani

Area Analisis Rantai Nilai

Industri Pengolah Kakao Jadi (Cocoa Butter, Cocoa Powder, Liquor)

Industri Makanan dan Minuman Industri Farmasi Industri Kosmetik

Rantai Nilai Pemasok

Rantai Nilai Unit Usaha

Rantai Nilai Distribusi Pedagang Pengumpul Pedagang Kecil Pedagang Besar Eksportir

Rantai Nilai Pembeli

Penyedia Sarana Produksi Pertanian (Alat dan Mesin Pertanian, Pupuk, Herbisida, Insektisida)

Petani Kakao Kelompok Tani

Area Analisis Rantai Nilai

Industri Pengolah Kakao Jadi (Cocoa Butter, Cocoa Powder, Liquor)

Industri Makanan dan Minuman Industri Farmasi Industri Kosmetik

Identifikasi Aktivitas di Sepanjang Rantai Nilai untuk Biji Kakao (Eksisting Saat Ini) Logistik ke Dalam
Sortasi buah kakao dan biji kakao Pengupasan buah kakao Pemeraman buah Distribusi buah ke unit fermentasi

Operation
Fermentasi sistem para-para Pencucian dan pengeringan Waktu fermentasi Produk berupa biji kakao dengan aroma khas dan warna yang kuat

Logistik ke Luar
Distribusi biji kakao ke gudang Teknologi penyimpannan biji kakao fermentasi

Penjualan
Transportasi biji kakao fermentasi ke pembeli Pemenuhan standar mutu biji kakao untuk pasar ekspor

KEUNGGULAN BERSAING
Pemeraman Buah Kakao Distribusi dan Transportasi Teknologi Fermentasi Pengeringan Biji Kakao Produk Biji Kakao dengan Aroma Khas Teknologi Penyimpanan Kemudahan Pasokan Penguasaan Pasar Ekspor

Kompetensi : Pengetahuan tenaga kerja untuk melakukan aktivitas pemeraman untuk mendapatkan aroma khas Pengetahuan dan pengalaman petani untuk melakukan aktivitas pemeraman dan pengeringan untuk menghasilkan Teknologi pengolahan pasca panen untuk memperkeras cacao butter dan aroma Biji kakao dengan keunikan : lemak cacao yang sangat keras dan aroma sangay keras, dan mengandung bahan

cacao butter yang sangat keras dengan aroma yang juga sangat keras tinggi untuk anti kanker

Kompetensi Inti : Biji kakao yang telah ditangani dan diolah pasca panen memiliki kandungan lemak yang sangat keras, aroma yang

keras (khas), dan mengandung zat anti kanker yang tinggi.(khas)

Rantai Nilai Pemasok

Rantai Nilai Unit Usaha Industri Pengolah Kakao Jadi (Cocoa Butter, Cocoa Powder)

Rantai Nilai Distribusi Pedagang Besar Eksportir

Rantai Nilai Pembeli Industri Makanan dan Minuman Industri Farmasi Industri Kosmetik

Petani Kakao Kelompok Tani Pedagang Pengumpul Pedagang Kecil Perdagang Besar Industri Mesin dan Peralatan

Identifikasi Aktivitas di Sepanjang Rantai Nilai untuk Cocoa Liquor dan Cocoa Butter (Prospektif) Logistik ke Dalam
Pemastian kontinyuitas bahan baku dengan standar mutu biji kakao fermentasi Sortasi biji kakao fermentasi Pembersihan dan penampian biji kakao Distribusi biji kakao ke unit produksi

Operation
Penyangraian, penggilingan dan penyaringan, alkalisasi Pengempaan hidrolik dan pemisahan lemak coklat Produknya adalah cocoa butter dan cocoa liquor dengan aroma sangat keras dan cocoa buuter yang tidak mudah meleleh

Logistik ke Luar
Distribusi cocoa liquor dan cocoa powder ke gudang Teknologi penyimpanan dan pengemasan

Penjualan
Transportasi cocoa liquor dan cocoa powder ke pembeli Pemenuhan standar produk olahan kakao untuk pasar ekspor

KEUNGGULAN BERSAING
Pemastian Kontinyuitas Pasokan Biji Kakao Penanganan Bahan Baku Distribusi dan Transportasi Teknologi Proses Produksi
Produk Cocoa Liquor dengan Aroma Sangat Keras dan Cocoa Butter yang Tidak Mudah Meleleh

Teknologi Penyimpanan Teknologi Pengemasan Distribusi dan Transportasi

Penguasaan Pasar Ekspor Distribusi dan Transportasi

Kompetensi : Kemudahan pasokan bahan baku dan penanganannya Teknologi produksi untuk menghasilkan cacao liquor dan cacao butter Produk cacao liquor dan cacao butter yang khas (aroma dan lemak sangat keras) Teknologi penyimpanan dan pengemasan Kompetensi Inti : Cocoa liquor dengan aroma sangat keras adalah sangat dibutuhkan untuk kompoinen flavour dan cocoa butter yang

sangat keras/tidak mudah meleleh adalah sangat dibutuhkan untuk stabilizer, dan mengandung zat pencegah kangker yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh industri akhir (tertier), serta dapat diprdduksi dengan harga yang bersaing di pasar internasional

 AROMANYA YANG KHAS / KERAS SERTA KANDUNGAN LEMAKNYA YANG TIDAK MUDAH MELELEH (UNIK DAN BERNILAI) DIJADIKAN SUMBER KOMPETENSI INTI INDUSTRI KAKAO DI KABUPATEN MAMUJU DAN POLMAN

SASARAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO

SASARAN JANGKA PENDEK (2008-2009), SASARAN JANGKA MENENGAH (2010-2015) DAN JANGKA PANJANG (2016-2030). SASARAN JANGKA PENDEK : 20% BAHAN BAKU BIJI KAKAO DARI KABUPATEN MAMUJU SUDAH DIFERMENTASI HARGA BIJI KAKAO FERMENTASI KAB MAMUJU MENINGKAT SEBESAR 200 DOLLAR AS PER TON DARI PADA YANG TIDAK DIFERMENTASI TERBUKANYA PELUANG USAHA SEBANYAK 10% PADA KOPERASI PEMASOK DAN INDUSTRI KECIL MELALUI PENERAPAN PROSES FERMENTASI DAN PERDAGAN BIJI KAKAO FERMENTASI.

 SASARAN JANGKA MENENGAH : MENINGKATNYA JUMLAH EKSPOR BIJI KAKAO ASAL KAB MAMUJU DARI 4% MENJADI 7%/TAHUN MENINGKATNYA JUMLAH NEGARA TUJUAN EKSPOR DARI 3 NEGARA MENJADI 6 NEGARA MENINGKATNYA KONTRIBUSI KAKAO TERHADAP PAD DARI SEKITAR 20% MENJADI 35%. SASARAN JANGKA PANJANG : MENINGKATNYA INVESTASI PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO DI KAB MAMUJU DARI 0% MENJADI 10%, MENINGKATNYA JUMLAH EKSPOR PRODUK KAKAO OLAHAN ASAL KAB MAMUJU (MENTEGA DAN LIQUOUR KAKAO) DI PASAR INTERNSASIONAL DARI 0% MENJADI 20%, MENINGKATNYA INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO DAN PRODUK TURUNANNYA DARI 0 UNIT MENJADI 10 UNIT, MENINGKATNYA KESEMPATAN KERJA DALAM AGRIBISNIS KAKAO DARI 8.948 ORANG MENJADI 17.000 ORANG, MENINGKATNYA KONTRIBUSI KAKAO TERHADAP PAD DARI 45% MENJADI 70%

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI KAKAO

STRATEGI SEKTORAL :PENGEMBANGAN PRODUK MENTEGA KAKAO KERAS DAN LIQUOR KAKAO BERAROMA KERAS (SERTA PRODUK TURUNANNYA) YANG MENGANDUNG ANTI KANGKER DENGAN HARGA YANG BERSAING, STRATEGI TEKNOLOGI :PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BAHAN BAKU BIJI KAKAO SESUAI STANDAR EKSPOR/PASAR INTERNASIONAL (SNI), STRATEGI PEMASARAN :PENINGKATAN PROMOSI KOMODITI KAKAO DAN PRODUK OLAHANNYA KE PASAR INTERNASIONAL DAN PENCIPTAAN MEREK DAGANG KAKAO DAERAH.

AGENDA PRIORITAS
SEKTOR HILIR : KEBIJAKAN / REGULASI UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BIJI KAKAO MENJADI COCOA BUTTER, COCOA LIQUOR DAN COCOA POWDER, ANTARA LAIN DALAM BENTUK KEMUDAHAN INVESTASI, STANDARISASI DAN SERTIFIKASI JAMINAN MUTU BIJI KAKAO DAN PRODUK OLAHANNYA, KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI KAKAO, KEMUDAHAN AKSES PERBANKAN BAGI PETANI DAN INDUSTRI KECIL, KERJASAMA REGIONAL DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO

 SEKTOR HULU (PERKEBUNAN KAKAO), ANTARA LAIN : PENINGKATAN LUASAN AREAL DAN PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN KAKAO, PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PASCA PANEN (KE ARAH KEBUTUHAN STANDAR INDUSTRI DAN EKSPOR), DAN PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI

SEKTOR ANTARA, ANTARA LAIN : PENGUATAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PEMASARAN DI TINGKAT PETANI KAKAO, PENGEMBANGAN SALURAN DISTRIBUSI / PEMASARAN BIJI KAKAO DAN PRODUK OLAHANNYA DI DALAM DAN LUAR NEGERI SECARA EFISIEN, DAN MELAKUKAN INTERVENSI HARGA KAKAO DALAM RANGKA MENGGAIRAHKAN PETANI DALAM MELAKUKAN FERMENTASI BIJI KAKAO.