oleh Rasulullah saw. bahwa menjelang hari kiamat akan turun seorang nabi, yaitu Nabi Isa a.s. Akan tetapi, setidaknya kita harus mencari pemimpin yang benar-benar mengerti dan memperhatikan kepentingan umatnya. Kita tidak usah mencari banyak-banyak kriteria pemimpin. Agaknya tiga syarat saja sulit bagi bangsa ini untuk mencarinya. Masih adakah pemimpin yang jujur, adil, dan sederhana? Kalau pintar, kita banyak memiliki tokoh yang lulusan doktor, camlaude lagi. Kita sudah banyak memiliki pemimpin yang pendidikannya tinggi, nyatanya mereka gagal dalam hal menjadi teladan. Ini karena kebanyakan mereka bertujuan mencari kedudukan atau jabatan dan harta. Sebagian besar para pemimpin kita memang pintar, cerdas, dan popular tetapi suka bermain curang, suka berbuat zalim, dan suka bermegah-megahan. Mereka memiliki hubungan yang luas dan mampu menggerakan massa tetapi sangat sedikit ikatan batinnya dengan rakyatnya dan tidak mampu menggerakan perekonomian rakyatnya. Yang ironis, mereka mempu menggerakan perekonomian kronikroninya. Sejenak kita teringat kembali masa-masa kelahiran beliau yang sejak kali pertama keluar dan menginjakkan kakinya di dunia ini telah menjadi yatim, karena sejak usia kandungan ayahnya telah meninggal dunia. Seorang yatim dan miskin tetapi mampu berbuat yang terbaik untuk umat manusia. Mampukah para pemimpin bangsa ini merenung sejenak dan mengambil hikmah dari kepemimpinan yang gemilang dari seorang yang miskin dan sangat sederhana itu? Masih adakah bibit unggul yang bisa menyumbangkan karya terbaiknya untuk bangsa ini? Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Ummat Muslim yang dimuliakan Allah: Setiap Muslim berkewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan kita saat ini untuk turut berdakwah adalah menyampaikan pesan ini kepada rekan, keluarga dan saudara kita yang belum mengetahuinya .