dr. Agung Widianto, SpB, Bag Bedah FK UII Yogyakarta Blok Kegawatdaruratan
Pendahuluan
Organ urogenitalia terletak di rongga ekstraperitoneal, kecuali genitalia eksterna Terlindung otot dan organ lain Aman kecuali trauma hebat Kemungkinan cedera organ sekitarnya
Anatomi Buli-buli
Bladder
TRAUMA BULI-BULI
90% akibat fraktur pelvis Dapat spontan misalnya VU terlalu penuh dan rapuh
Klasifikasi
Diagnosis
Rasa sakit perut bagian bawah/supra symphisis post cedera Pada foto terlihat fraktur pelvis menyebabkan shock, hematoma perivesica Sistografi : nampak kebocoran berupa ekstravasasi kontras dalam rongga perivesica (tidak dianjurkan)
7
Terapi
Pemasangan kateter Pada cedera intraperitoneal: eksplorasi laparotomi Pada cedera ekstraperitoneal : pasang kateter 10 hari
Penyulit
Infeksi Abses pelvis Peritonitis Sepsis
Trauma Uretra
10
Pendahuluan
Merupakan kasus yang jarang terjadi Lebih sering terjadi pada pria. Tidak mengancam jiwa Sering berhubungan dengan trauma multi organ lainnya (seperti buli-buli, limpa, hati dan usus) mortalitas 30 % Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang
11
Anatomi
Uretra pria dewasa memiliki panjang + 18 cm. Secara garis besar dibagi menjadi 2 oleh diafragma urogenital, yang selanjutnya dibagi menjadi 5 segmen : Uretra posterior
Uretra pars prostatika Uretra pars membranosa Uretra pars bulbosa Uretra pars pendulosa Fossa navikulare
12
Uretra anterior
13
14
15
16
Mekanisme trauma
Penyebab trauma Trauma tumpul : penyebab tersering Kecelakaan industri, kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, hubungan seksual Trauma tajam Luka tembak, luka tusuk, kecelakaan industri, mutilasi, gigitan Iatrogenik Instrumentasi uretra yang traumatik atau yang berkepanjangan
17
18
Mekanisme trauma
Disrupsi uretra : + 10% kasus fraktur pelvis. Mekanisme disrupsi tenaga tarikan mengavulsi puncak prostat Pokorny : 4 mekanisme hubungan trauma uretra posterior dengan fraktur pelvis
Pergesaran ke arah kranial satu hemipelvis dan simfisis (seperti fraktur Malgaigne) Fraktur straddle (seluruh ramus pubis mengalami fraktur) bagian tengah simfisis akan begerak ke arah posterior Diastesis simfisis pubis menarik ke arah anterior dan lateral Trauma langsung dari pecahan tulang
19
20
Mekanisme trauma
Disrupsi total prostat biasanya bergeser ke arah kranial dan sfingter eksternal dapat rusak. Ruptur buli-buli : 5 10% kasus fraktur pelvis. Bila berhubungan trauma uretra, insidensnya : 10 20%
Ruptur ekstraperitoneal (56 78%) Ruptur intraperitoneal (17 29%) Sisanya kombinasi.
Mekanisme trauma
Pada anak /prepubertas , trauma uretra posterior sering disertai cedera bladder neck dan uretra prostatika. Mekanismenya belum diketahui dengan pasti
Apakah disebabkan oleh tenaga yang ditimbulkan akibat trauma Prostat yang begitu kecil sehingga mempermudah laserasi meluas melalui prostat dan mencapai
bladder neck.
22
Mekanisme trauma
Uretra pars bulbosa merupakan daerah tersering terjadinya trauma uretra anterior mencapai (85%). Berhubungan dengan fraktur penis : 10 20 % Trauma uretra terjadi pada 25 40% kasus trauma tembus penis, sehingga perlu dilakukan uretrografi retrograde pada setiap kasus
23
URETHRAL INJURIES
24
Mekanisme trauma
Trauma uretra wanita : 6% kasus fraktur pelvis. Berhubungan dengan laserasi vagina dan robekan rektum
Mundy : 75% insidens cedera vagina dan 33 % cedera rektum
Mekanisme trauma :
Robekan uretra longitudinal anterior yang bervariasi panjangnya dari bladder neck sampai ke uretra Avulsi uretra parsial atau total. Mundy : 5 kasus robekan longitudinal dan 7 kasus avulsi total.
25
Fraktur pelvis Tidak dapat berkemih (atau buli distensi). Gejala lain : gross hematuria, hematoma pada skrotum, perineal atau penis, kesulitan pemasangan kateter, high riding atau non palpable prostat
26
28
29
30
MRI : imajing pelvis post trauma sebelum rekonstruksi Ultrasonografi : menentukan tempat hematom pelvis dan buli untuk pemasangan sistostomi.
31
Klasifikasi trauma
Klasifikasi menurut Goldmann et al : 1. Ruptur ligamen puboprostatika dan hematoma periprostatika yang menarik uretra posterior tanpa terjadinya ruptur 2. Ruptur parsial atau komplit uretra membranosa di atas diafragma urogenital atau membran perineal. Pada uretrografi, tampak ekstravasasi kontras di atas membran perineal ke dalam pelvis
32
Klasifikasi trauma
Klasifikasi menurut Goldmann et al : 3. Ruptur parsial atau komplit uretra membranosa dengan disrupsi diafragma urogenital. Ekstravasasi kontras ke dalam pelvis dan keluar ke perineum 4. Trauma bladder neck yang meluas ke uretra 4a. Ruptur buli-buli ekstraperitoneal pada dasar buli-buli dengan ekstravasasi periuretra 5. Trauma uretra anterior saja
33
34
Klasifikasi trauma
Klasifikasi trauma uretra anterior menurut McAninch dan Armenakas : Kontusio : klinis menunjukkan trauma uretra, tetapi uretrografi retrograde normal Disrupsi parsial : uretrografi menunjukkan ekstravasasi kontras, tetapi uretra masih tetap utuh sebagian,. Kontras dapat mengisi uretra bagian proksimal atau buli-buli. Disrupsi total : uretrografi menunjukkan ekstravasasi kontras tanpa pengisian uretra bagian proksimal atau buli-buli
35
36
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal derajat dan lokasi trauma, dan keadaan hemodinamik pasien dan trauma daerah lainnya. Langkah awal adalah resusitasi dan stabilisasi kondisi pasien Langkah berikutnya adalah diversi urin dari bulibuli. Ekstravasasi urin dari uretra dapat menimbulkan reaksi peradangan yang dapat berkembang menjadi abses
37
Penatalaksanaan
Langkah definitif setelah kondisi pasien stabil. Kunci penatalaksanaan awal trauma uretra adalah diagnosa yang tepat, staging trauma dan pemilihan tindakan yang tepat timing operasi definitif dapat menjadi : Immediate : < 48 jam Delayed Primary : 2 4 hari Deferred : > 3 bulan
38
Penatalaksanaan
Operasi segera disarankan pada keadaan : Tujuan debridement Luka terbuka Fraktur penis-trauma korpus cavernosa Terjadi trauma lain yang berhubungan Fraktur dan penanganannya (perdarahan, trauma saluran kemih
39
Penatalaksanaan
Walaupun masih kontroversial, secara umum Trauma tumpul uretra posterior dilakukan realignment primer (bila memungkinkan) Trauma uretra anterior dilakukan dengan diversi urin suprapubik Trauma uretra tajam dilakukan repair primer dan diversi urin
40
Penatalaksanaan
Percobaan pemasangan kateter pada trauma uretra masih terdapat kontroversial.
Pemasangan kateter potensi mengubah ruptur parsial menjadi total dan dapat menginfeksi hematoma pelvis. Bukti nyata cukup kecil beberapa penulis menyarankan pemasangan kateter secara hati-hati, apabila terdapat tahanan tindakan harus segera dihentikan.
41
Trauma Urogenital
Trauma Trauma Trauma Trauma Ginjal Ureter Buli-buli Uretra
Trauma Penis
42
ANATOMI
TESTIS
Pendarahan Arteri spermatika Pleksus pampiniformis vena spermatika 90% varikokel terjadi pada sisi kiri
43
Anatomi Ginjal
44
Trauma Ginjal
Terjadi karena :1) langsung kena benturan 2) cedera deselerasi 10% trauma abdomen mengenai ginjal Dapat karena trauma tumpul, trauma tajam maupun luka tembak Guncangan pada ginjal dapat menyebabkan robeknya capsul ginjal bahkan parenchym
45
46
48
49
Diagnosis
Ada riwayat trauma didaerah pinggang Ada hematuria Fractur costa VIII XII Trauma tembus abdomen sampai pinggang Jatuh dari ketinggian Multiple trauma
50
Penatalaksanaan
Konservatif Operatif
51
Trauma Ureter
Jarang Dijumpai Kurang dari 1% kasus cedera urologi: - trauma tumpul - trauma tajam - trauma tembus/tembak (2-3%) - trauma iatrogenik (terbanyak)
52
PENDAHULUAN
Cedera ureter jarang terjadi Kurang dari 1% kasus cedera urologi: - trauma tumpul - trauma tajam - trauma tembus/tembak (2-3%) - trauma iatrogenik (terbanyak)
53
Kunci keberhasilan penanganan: - Identifikasi dini - Kewaspadaan tinggi - Pengetahuan luas penanganan cedera Diagnosis yang terlambat: - morbiditas - kematian
54
Anatomi Ureter
55
ANATOMI
56
FISIOLOGI
Fungsi Ureter : Mengalirkan urine dari pelvis ginjal ke kandung kemih
Peristaltik ritmik: lapisan otot longitudinal dan sirkuler Tekanan intravesika : Anti Refluks Menyemprot Per menit : 1-5 kali
57
60
Diagnosis Klinis
Diagnosis Preoperatif Hematuria : 40-70% (+) - bukan tanda pasti - trauma tajam 23-45% (-) - trauma tumpul 31-67% (-) - trauma iatrogenik : hanya 10-15% (+)
Cek lab : analisa dan kultur urine, DL, kreatinin serum dan produk drain
61
PASCAOPERASI Demam Ileus Nyeri pinggang Luka operasi basah Drain jernih dan banyak Hematuria persisten Urinoma Fistula ureterokutan 62
Imaging
Pencitraan utama untuk mengevaluasi keutuhan ureter Keuntungan : mengetahui fungsi ginjal Ekstravasasi, lokasi, luas cedera Sangat akurat untuk cedera iatrogenik Akurasi 14-33% Sulit keterbatasan waktu dan syok
64
Imaging
65
Diagnosis Intraoperatif
Eksplorasi langsung : paling akurat Indigo carmine integritas ureter intravena / pelvis renalis / ureter proksimal ekstravasasi biru dari tempat cedera
66
PENANGANAN
Prinsip : Debridement Mukosa ke mukosa Pasang spatula Kedap air Anastomosis bebas tegangan Benang absorbable diatas stent
67
KEGAWATAN PELVIS
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
terimakasih
93