2 JUTA ORANG MENINGGAL SETIAP TAHUN 160 JUTA KASUS PAK/PAHK SETIAP TAHUN
Provider safety
National Safety Council, 1988 : kecelakaan di RS 41% > pekerja industri lain. Kasus yg sering terjadi : tertusuk jarum, tergelincir, terkilir, tergores / terpotong, sakit pinggang dll.>>> tidak terlaporkan (krn pelaku pengobatan) Di Israel : angka cedera punggung tertinggi pada perawat (16,8%) Australia : dari 813 perawat prevalensi low backpain 42% KAK atau PAK atau PHAK di rumah sakit tidak disadari ada (ketidak tahuan)
Dr Untung S, Dir Bina Kes Kerja 5
Jumlah Seluruh Tenaga Rumah Sakit (Umum dan Khusus) Diperinci Menurut Pemilik, Indonesia Tahun 2006
Jumlah Pemilik RS RS Depkes R.I. Pemda Propinsi Pemda Kab./ Kota TNI &POLRI Dep. Lain/BUMN Swasta INDONESIA 31 78 355 112 78 638 1292 TT 13451 17698 38070 10877 6866 51489 138451 Medis 8826 4108 6389 1346 555 4868 26092 Tenaga Kesehatan Kepera watan 12270 13628 28499 6788 4389 42760 108334 Kefar masia n 908 1031 2242 484 439 3841 8945 Tenaga Kesehatan Lainnya Kes mas 482 636 1680 47 36 545 3426 Gizi 443 692 1447 101 102 1547 4332 Keterapi an Fisik 360 319 614 90 73 728 2184 Ketekn isian Medis 1370 1354 3096 557 466 4145 10988 Dipl/ S1/S2 1232 982 1796 102 268 2709 7089 Tenaga Non Kesehatan SM/ D3 402 245 541 82 192 2444 3906 SMA/ SLTA/ SMU 7039 5215 8468 2184 1969 23170 48045 SMP/ SLTP & SD 1948 2595 4069 1805 1628 14636 26681 Jumlah 35280 30805 58841 13586 10117 101393 250022
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa pada 1.292 RS dengan 138.451 tt, terdapat 250.022 tenaga dengan berbagai kategori.
ERGONO MIK
-Posisi Statis, -Mengangkat, -Membungkuk -Mendorong -Kegiatan ber ulang2
PSIKO SOSIAL
Kerja Shift Stress Kekerasan Lingkungan
Virus: -Ethylene - Hepatitis B, C Oxide - HIV/AIDS -Formalde - SARS hyde -GlutaraldeBakteri: hyde - TBC dll -Obat Ca -Gas Anestesi Jamur, Parasit -Mercury Chlorine
Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) mengindikasikan terdapat 18 rumah sakit di Jakarta tidak memiliki sistem pemadam kebakaran yang memadai. Kebakaran di RS Pelni, puluhan pasien panik (Kompas, 27 Oktober 2003) Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta Kebakaran (Tempo interaktif, 07 Agustus 2007), tidak ada korban jiwa, namun para pasien sempat mengalami kepanikan. Kebakaran RS Bersalin Pertiwi di Jalan Sudirman, Makassar, Sulawesi Selatan (Liputan6.com, 25 Desember 2007.)
No. 1 2
% 0.95 0.77
Total
23520
2,472,673
0.95
Dalam studi di RS Belgia ditemukan keluhan pada penggunaan latex & dilaporkan : 6% pekerja pabrik sarung tangan mengalami keluhan yang serupa, 2.5% pekerja RS yang menggunakan sarung tangan latex juga melaporkan hal yang sama. NSC-Amerika (1998) mencatat frekuensi
2000 353 126 (35.7%) 53 (15.0%) 48 (13.6%) 46 (13.0%) 56 (16.7%) 36 (10.2%) 54 (15.3%) 17 ( 4.8%) 127 (25.9%)
Gerakan yang tidak diperkirakan dari jarum 210 (14.6%) yang dipegangnya Tidak mahir Kerja tim jelek Kebersihan tidak baik Letih atau mengantuk Standar kerja tidak jelas Kualitas alat tidak baik Yang lain
182 (12.7%) 168 (11.7%) 144 (10.0%) 130 ( 9.0%) 91 ( 6.3%) 89 ( 6.2%) 370 (25.8%)
AWAM
Pasien Puas=aman Peningkatan keinginan
Loyal
Datang lagi
Kepuasan pasien dikaitkan dengan kenyamanan, aman dan murah, hanya didapat kalau karyawan puas dalam bekerja = aman, sehat, sejahtera
K3 RS
Adalah jembatan antara mutu dan keselamatan (safety), berkaitan erat dengan patient oriented Merupakan bagian dari operating cost yang outputnya efisiensi dan produktivitas Patient safety merupakan bagian dari K3RS, tidak mungkin dilaksanakan sendiri.
DASAR HUKUM
- UU No 23/1992 Pasal 23 tentang
Kesehatan Kerja
1. Menyediakan wadah fungsional terstruktur K3RS dlm organisasi RS 2. Me sosialisasi K3RS pada seluruh jajaran RS 3. Mepengendalian sist. kerja & perilaku kerja di RS 4. MeSDM yg profesional di setiap unit dlm bidang K3RS 5. Mesist. informasi masalah K3RS
1. 2.
3.
4.
Advokasi sosialisasi Meningkatkan SDM profesional di bidang KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RS pd setiap unit Pejejaring yankesja & SIM yg mencakup bahaya & ancaman kerja di RS, data kesehatan pegawai yang berkaitan dg lingkup kerja Mengembangkan unit pencegahan, pengendalian pengobatan & rehabilitasi dalam menanggulangi PAK, PAHK & cidera akibat KAK
(lanjutan)
6. Upaya keamanan pasien & pengunjung 7. Upaya pengelolaan jasa, bahan & barang berbahaya 8. Upaya pencegahan & pengendalian kebakaran 9. Upaya kewaspadaan, upaya pencegahan & pengendalian bencana 10. Pendidikan & pelatihan K3RS 11. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data & pelaporan utk evaluasi
LANGKAH KEGIATAN DI RS
1. Pengorganisasian di RS dengan membentuk organisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS. Organisasi ini berada satu tingkat di bawah direktur dan bukan merupakan kerja rangkap. 2. Menyusun kebijakan 3. Menyusun pedoman & SOP 4. Melaksanakan 11 upaya Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit 5. Melakukan evaluasi pelaksanaan 6. Melakukan internal audit dg menggunakan instrumen self assessment akreditasi RS 7. Mengikuti akreditasi (OSHAS or JIC)
Pendekatan
Risk/hazard assessment : walk through inspection Membentuk Organisasi Kebijakan : Proses Kerja dan Pendanaan Sistem pelaporan, feedback dan solusi Siklus pemecahan masalah Sistem kompensasi, perlindungan, health plan, hukum Leadership Provider Safety dan patient Safety
Dr Untung S, Dir Bina Kes Kerja 24
PENUTUP
Pelaksanaan Program Kesehatan dan keselamatan RS adalah kewajiban RS dan perlu adanya komitmen pimpinan RS Sarana, prasarana, peralatan & prosedur agar memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit adalah bagian dari upaya peningkatan mutu.
suseno17@gmail.com