Sekilas Mengenai PLTM
Sekilas Mengenai PLTM
Potensi air di Indonesia mencapai 75,67 GW, namun baru dimanfaatkan sekitar 4,2 GW
Di antaranya potensi mini/mikro hidro sekitar 450 MW, namun yang dimanfaatkan barulah 230 MW
Teknologi
O/M Execution Planning & Design
Survey (Topografi, Geologi, Geo Teknik, Hidrologi) Pengolahan data Perencanaan Sistem dan Disain)
Bangunan Sipil Turbin & pelengkapnya Generator dan pelengkapnya Panel kontrol dan pelengkapnya
*) k h 2 a W /m /h ri **) M p r k c a t le g W e m o s n th
Klasifikasi PLTMH
Turbin Generator
Pada saluran yang panjang perlu dilengkapi dengan saluran pelimpah untuk setiap jarak tertentu. Jika terjadi banjir pada saluran tersebut, kelebihan air akan terbuang melalui saluran pelimpah.
Turbin mengubah atau mengkonversikan (1 MW) Turbin Francis Mini energi potensial air menjadi energi mekanik berupa putaran poros turbin. Putaran poros turbin ini yang akan diteruskan untuk memutar poros generator. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.
Pipa Hisap
Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer
Generator
Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan
Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan.
Perubahan tenaga potensial air menjadi tenaga listrik tidaklah langsung, melainkan melalui beberapa tahapan berturut-turut sebagai berikut : Tenaga potensial
Tenaga kinetik
Tenaga mekanik
Tenaga listrik
Mikro Hydro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH), adalah suatu pembangkit skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikro Hydro merupakan sebuah
istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil, dan hydro yang berarti air. Secara teknis, mikro hydro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohydro mendapatkan energy dari aliran air yang memiliki
membendung aliaran air, sehingga permukaan air tinggi. Aliran air yang dialirkan melalui pipa
sungai untuk menggerakkan turbin yang nantinya tirbin tersebut akan menggerakan
generator dan menghasilkan listrk. Energi potensial dari air yang jatuh dalam pipa pesat akan memutar turbin air dan energi tersebut berubah menjadi energi mekanik. turbin yang berputar dikopel dengan generator,
sehingga energi mekanik turbin akan menimbulkan energi mekanik pula pada rotor
generator dan berubah menjadi energi listrik. Namun, namanya saja mikro, maka listrik yang dapat dihasilkan tidak besar bila dibandingkan dengan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) walaupun prinsip kerjanya
sangat mirip. Hal yang membedakan hanya skalanya saja dan PLTMH tidak memerlukan
bendungan atau aliran sungai skala besar. LHEuNI[uNGAN IIJLLIIIH : 1. PLTMH sangat murah biaya maintenance (perawatan) dan tidak membutuhkan bahan bakar, karena PLTMH menggunakan energi alam. 2. Air merupakan sumber daya energi terbarukan dan bersifat continue. 3. Tidak ada limbah atau pencemaran. 4. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan. 5. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efesiensi konversi [Eo].
Pnet = Pgross x Eo [kW] Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g=9,8) sehingga persamaan dasar dari pembangkit listrik adalah : Pnet = g x Hgross x Q x Eo [kW]
1. Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap. 2. Bak pengendap (setting basin). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel berat seperti pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting guna melindungi komponen-komponen berikutnya dari pasir. 3. Saluran pembawa (Headrace). Saluran ini mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. 4. Pipa pesat (Penstock). Penstok dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air yang dikenal dengan sebutan turbin air. Sudut kemiringan penstock
sangat berpengaruh akan potensi daya yang dapat dihasilkan dari PLTMH ini.
5. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversikan energi potensial air yang berupa aliran menjadi energi mekanis berupa putaran tinggi. Jenis turbin tergantung debit, kecepatan aliran dan head (tekanan) air. Biasanya jenis yang cocok adalah crossflow, francis, atau pelton. Turbin jenis kaplan sangat tidak cocok karena biasanya debit dalam PLTMH kecil dan sangat berpengaruh oleh tinggi jatuh air. 1. Pipa hisap. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air dan mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer sehingga bisa kembali ke aliran sungai dengan aman dan tidak menggangu ekosistem sungai. 2. Generator . Generator berfungsi sebagai alat untuk mengkonversikan energi mekanis dari turbin menjadi energi listrik. Generator yang cocok untuk PLTMH adalah jenis asinkron. 3. Panel Kontrol. Panel kontrol berfungsi sebagai penstabil tegangan hasil dari generator tadi. 4. Pengalih Beban (Ballast Load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder (dummy) ketika mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol.
LIEKURANGAN LILLILI U :
1. Biaya investasi yang cukup besar karena area yang harus diadakan cukup besar karena harus mengalirkan air dari bendungan atau hulu sungai dan membawanya ke daerah power house yang ada dihilir. 2. Pembangunan akan merusak ekosistem karena biasanya sungai yang memiliki elevasi tinggi adalah daerah hulu dan biasanya masih terjaga alamnya, apabila dibangun PLTMH, biasanya melakukan perusakan alam dan lingkungan. 3. ekosistem sungai dapat terganggu karena pembuatan bendungan atau setting basin dan saluran pembawa. 4. biasanya kendala utamanya adalah terlalu dipengaruhi oleh iklim dimana musim akan mempengaruhi debit air yang ada di sungai. Biasanya hal ini terjadi saat misim kemarau.
NOZZLE PENSTOCK
TURBIN PELTON
TURBIN CROSSFLOW
Perlu diingat bahwa perbedaan antara PLTA dengan PLTMH hanyalah skala nya saja. PLTA ber-skala lebih besar dan hasil output listrik yang sangat besar pula. Biasanya membutuhkan waduk besar atau aliran sungai yang besar dan kontinu. Namun, PLTMH tidak membutuhkan waduk, tapi hanya bak penenang atau penampung guna memisahkan pasir atau material padat lainnya yang terkandung dalam air tersebut. Hasil output PLTMH juga terbatas, yakni kurang dari 400kW, di atas itu, sudah dapat dikatakan sebagai PLTA yang sesungguhnya. By: www.sky-technical.blogspot.com