Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Seiring terjadinya krisis energi khususnya harga minyak bumi yang melambung tinggi, wacana penggunaan energi alternatif yang berasal dari bahan nabati berkembang sangat pesat. Hampir seluruh negara yang memiliki lahan pertanian berusaha melakukan riset untuk merumuskan kebijakan dan merancang rekayasa teknologi dan melaksanakan penggunaan bioenergi menggantikan bahan bakar fosil. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati atau biofuel. Kebijakan tersebut adalah instruksi untuk mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuels) sebagai bahan bakar lain. Salah satu dari biofuel yang paling banyak digunakan adalah bioetanol.Bioetanol dari pembuatan bioetanol misalkan dari ampas tahu. Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis. Metode hidrolisis secara enzimatis lebih sering digunakan karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan katalis asam. Glukosa yang diperoleh selanjutnya dilakukan fermentasi atau peragian dengan menambahkan yeast atau ragi sehingga diperoleh bioetanol. Penelitian ini bertujuan Membuat boetanol dari ampas tahu yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kata kunci : Bioetanol, fermentasi, hidrolisis, ampas tahu, ragi.

Anda mungkin juga menyukai