Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Indonesia itu kaya. Itulah yang terlintas di benak saya jika mendengar nama Indonesia. Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusianya sebenarnya amat sangat banyak. Banyaknya daerah pegunungan dan pesisir pantai merupakan keindahan alam yang tak ternilai. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia berdasarkan penduduk dan luas wilayahnya. Inilah alasan saya mengatakan Indonesia kaya. Pada abad abad lalu Indonesia terkenal sebagai penghasil rempah rempah di dunia. Berbagai bangsa, Portugis, Belanda, Cina, Arab, India dan lain lain datang ke Indonesia untuk mendapatkan hasil bumi berupa rempah rempah antar lain : Lada, tembakau, cengkeh, pala, kopi, coklat, kelapa sawit, karet, jagung, tebu, kapuk, kacang merah, kacang kedelai, dll. Ini mereka dapatkan dulu dengan penuh perjuangan, tapi sekarang ? kita sendiri yang menjualnya keluar negeri dan kita memakai produk luar. Negara kita pun mengawetkan sejumlah kawasan hutan sebagai daerah lingkungan (suaka alam) dengan jumlah sekitar 5% dari luas seluruh hutan di Indonesia. Indonesia pun memiliki sekitar 200 lebih lokasi suaka alam yang keseluruhannya berjumlah lebih dari 7.000.000 Hektar. Fauna sebagai bagian mahluk hidup yang populasinya terus menurun karena terdesak oleh manusia juga mendapat perlindungan ya sebagian mereka berada di suaka alam. Sejumlah binatang yang hanya terdapat di Indonesia dan dinyatakan dilindung antara lain : Komodo, Orang Utan. Cendrawasih, Anoa, Kambing Utan, Dogong, Tapir, Babi, Rusa, Dihe, Maleo, Harimau, Badak dan Gajah. Mereka pun bagian dari Indonesia yang patut kita jaga dan lestarikan. Milik kita ini sebaiknya kita jaga, lindungi dan yang bisa dikembangkan ya kita kembangkan , jangan asal menjual keluar negeri karena sebenarnya yang banyak orang banggakan produk luar negeri merupakan berbahan dasar dari

sumber alam kita sendiri. Seharusnya kita bangga dengan produk sendiri, bukan bangga dan merasa istimewa memakai produk luar negeri yang sebenarnya berbahan dasar dari produk kita yang mereka olah. Banyak juga sumber daya manusia kita yang berhasil di sana dan ya lagi lagi berarti produk buatan Indonesia bukan karena yang mengolah juga mungkin orang Indonesia juga, tetapi tempat dan teknologinya saja yang meminjam luar negeri.

I.2

Permasalahan 1. Apa penyebab Indonesia belum dapat mengembangkan potensi sumber daya yang ada ? 2. Mengapa para orang pintar di Indonesia belum mengabdi sepenuhnya pada tanah kelahirannya sendiri ? 3. Bagaimana cara Indonesia dapat mengembangkan potensi sumber daya yang ada untuk meraih posisi sentral dunia ?

I.3

Tujuan Melalui penulisan makalah ini tujuan saya membuat Indonesia bangkit untuk meraih mimpi menjadi negara penguasa dunia dengan sumber daya yang kita miliki, lagi lagi saya mengatakan bahwa Indonesia itu KAYA. Jadi cintai produk dan lingkungan Indonesia terlebih dahulu dan dari sini kita akan mendaki puncak dunia yang pasti bisa kita raih dengan semangat dan kecintaan kita terhadap Indonesia, tidak seperti orang yang tidak bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap Indonesia, tanah kelahirannya sendiri.

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Belum Adanya Pengembangkan SDA dan SDM oleh Bangsa Indonesia Sendiri Indonesia kaya akan SDA dan SDM nya, buktinya sangat terlihat dari wilayah dan penduduk Indonesia saat ini , luas dan sangat membludak. SDA dari kita punya banyak hutan, banyak hasil tambang, banyaknya lahan pertanian, banyaknya budaya, banyaknya suku, banyaknya kesenian dan banyaknya pemikiran kreatif dari bangsa kita yang sebenarnya dapat membuat Indonesia menjadi negara maju dengan segudang potensi yang dimiliki. Di latar belakang sudah saya cantumkan kita punya segudang rempah rempah yang diinginkan bangsa lain, kita punyap yang makhluk hidup yang harus kita jaga untuk keseimbangan ekosistem di Indonesia , kita punya barang tambang yang dapat kita manfaatkan untuk mengolah berbagai tumbuhan dan tanaman yang kita miliki, kita juga punya kebudayaan yang beraneka ragam dan jelas dengan kesenian yang amat banyak yang perlu kita kembangkan dan lestarikan. Dengan ini semua kita dapat menjadi a yang kaya negara yang kaya dan dapat menjadi sentral perekonomian dunia, apalagi dengan bertebarannya ribuan ide kreatif dari bangsa yang dapat menciptakan banyak karya seni dan ketrampilan melalui hasil tangannya dan otanya sendiri. Indonesia itu amat sangat sungguh hebat. Tapi mengapa dengan banyaknya potensi yang dimiliki, Indonesia masih menjadi negara yang terjajah secara tidak langsung? Indonesia itu mampu untuk mengolah itu semua sebenarnya. Sungguh memprihatinkan. Hal ini memang sungguh memperihatinkan , tapi tunggu dulu. Siapa yang salah di sini ? Orang Indonesia itu dulu lebih pintar dari pada orang Malaysia maupun Singapura yang sekarang tenar namanya karena ia merupakan beberapa negara kecil yang dapat mempengaruhi perekonomian dunia. Sebenarnya Indonesia lebih mampu untuk itu dengan ornag orang yang lebih pintar dan berilmu dari mereka. Akan tetapi mengapa ?

Ya, karena beribu orang Indonesia yang ingin mengolah dan mengeluarkan ide kreatifnya tidak pernah terdengar namanya , karyanya tenggelam begitu saja. Karyanya yang sebenarnya membanggakan itu tidak di pandang oleh negaranya sendiri, sungguh miris. Tapi mereka tidak lelah untuk berjuang, mereka tawarkan karya mereka kepada yang dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka, karena mereka butuh pendapatan bagi kelangsungan hidup. Ya begitulah perjuangan bangsa Indonesia bertahan hidup tetapi ya tidak mendapat respon baik dari yang memang berada dalam taraf keuangan yang lebih berada dan mencukupi. Justru pintarnya negara lain adalah membeli karya Indonesia dengan harga yang sangat tinggi sehingga mereka yang membanggakan itu dapat terus bertahan hidup dengan menghasilkan karya yang di jual untuk bangsa lain. Inilah penyebab SDA dan SDM kita belum berkembang, karena Negaranya sendiri TIDAK MENGHARGAI hasil karya bangsanya.

II.2 Orang Pintar di Indonesia Belum Sepenuhnya Mengabdi Pada Tanah Airnya

Ya, bagaimana tidak mereka yang membanggakan saja tidak dilirik sama sekali hasil karyanya, baru saat tahu itu sebenarnya penciptanya orang Indonesia, baru di lirik , baru di pandang baru di sanjung dan didekati untuk lebih memajukan Indonesia. Inilah yang membuat Bangsa kita yang pintar pintar belum sepenuhnya mengabdi pada tanah airnya, mereka di anggap mainan. Bila sudah banyak yang memakai di sayang sayang , belum digunakan di pandang sebelah mata. Harusnya kita lebih dapat peka dengan karya yang dihasilkan dan diciptakan oleh bangsa sendiri walau mungkin belum bagus kualitasnya, tetapi paling tidak dengan orang merasa sudah dihargai , mereka dapat menghasilkan karya yang lebih bagus lagi. Ya dengan berbagai cara bila sudah dihargai mereka akan berjuang lebih baik lagi dengan mencari ilmu di mana mana untuk menghasilkan karya yang lebih baik atuapun hasil karya yang baru. Tidak seperti sekarang banyak bangsa kita yang menjadi plagiat karena karya mereka tidak dihargai, mereka menyontoh karya orang lain tetapi

dengan kualitas yang lebih rendah dan dipasarkan dengan harga yang lebih rendah , bila demikian negar kita tidak akan berkembang hanya terus terusan menjadi negara pengekor dan plagiat. Inilah contoh bangsa kita yang sudah lelah berjuang bila hasil karyanya tidak dilirik oleh negaranya sendiri. Kita hanya bisa menjadi negara berkembang , tidak dapat menjadi negara maju bila seperti ini terus pemikiran bangsa kita. Kasus kasus tidak di hargai karya bangsa ini terjadi pada sejumlah orang orang penting di Indonesia, untungnya lebih banyak bangsa yang masih cinta pada tanah airnya kalau tidak ya , Indonesia akan terpuruk . Seharusnya kita jangan seperti ini

Jakarta - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) resah terhadap kenyataan rendahnya


gaji bagi para peneliti dan ahli di Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga lainnya. Perginya orang-orang pintar Indonesia untuk mengabdi di luar negeri tak bisa dihindari dan disalahkan. "Gaji Peneliti Utama dan Perekayasa Utama di Indonesia yang hanya sekitar 5 % dari gaji profesi yang sama di negara tetangga dan hanya 1% dari gaji di negara industri maju menunjukkan bahwa kita telah mematikan masa depan bangsa ke depan karena dipastikan akan menurunkan daya saing serta akan mendorong brain drain-perginya orang-orang pintar ke luar negeri," kata Ketua Umum PII Muhammad Said Didu kepada detikFinance, Selasa (25/10/2011) Untuk itu, lanjut Said, Persatuan Insinyur Indonesia meminta kepada Pemerintah dan DPR agar memberikan perhatian khusus tentang hal tersebut. Ia mengharapkan agar semua pihak tidak terjebak dengan kepentingan politik jangka pendek dan demi kekuasaansaja. "Negara Indonesia harus tetap ada sampai kapan pun dlm keadaan makmur dan berdaya saing tinggi. Saatnya mengurangi retorika dan melakukan aksi nyata menyelamatkan negara ini dari penurunan daya saing," katanya. Ia mengatakan sangat memprihatinkan jika gaji seorang profesor riset di Indonesia hanya Rp 5,2 juta per bulan. Sementara itu menurut Said, gaji Guru SD di Serang Rp

6,5 juta, guru SD di DKI Rp 8,6 juta. Ini sangat ironis jika dibandingkan dengan gaji profesor riset di negara tetangga Rp 90 juta dan gaji profesor riset di Jepang Rp 600-900 juta per bulan. "Semoga menjadi penyadaran sebelum semua orang pintar tidak mau lagi 'bunuh diri' menjadi profesi peneliti," ketusnya. Masalah ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Hudi Hastowo, Hudi mengatakan saat ini saja banyak tenaga ahli nuklir Indonesia termasuk rekan-rekan sejawatnya yang bekerja dan mengajar di negara tetangga seperti di Malaysia. Sementara di sisi lain, pemerintah Indonesia masih enggan menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber listrik. "Kalau saya, lebih repot lagi SDM nuklir kita banyak yang pindah ke sana. Mengapa tidak? sekarang banyak yang bekerja sebagai dosen, beberapa orang. Saya merasakan sudah banyak yang bekerja di Malaysia, seperti kawan saya kerja disana," kata Hudi.

Inilah salah satu contoh betapa tidak dihargainya orang pintar di negara kita sendiri yang mungkin saja bisa menjadi tidak cinta pada tanah airnya sendiri sekarang, karena mereka lebih dihargai di luar.

II.3 Mimpiku Indonesia Dapat Menjadi Sentral Perekonomian Dunia

Indonesia punya batik , Indonesia punya kesenian yang luar biasa , Indonesia punya sumber daya alam , Indonesia punya sumber daya manusia yang berkualitas , Indonesia punya potensi menjadi sentral perekonomian dunia yang otomatis dapat mensejahterakan rakyatnya. Indonesia punya jati diri bermaksud sifat atau ciri yang unik dan istimewa dari segi adat, bahasa, budaya, agama dan sebagai yang menjadi teras dan lambang keperibadian seseorang individu, sesuatu bangsa dan sebagainya melalui identiti masing-masing.

Dengan ini hanya perlu kita dapat menghargai semua karya bangsa sendiri, mencintai produk dalam negeri sendiri. Senyum orang Indonesia dan keramahan yang dimiliki bangsa Indonesia yang juga di ketahui oleh seluruh dunia, ini merupakan modal kita. Modal untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan dapat menjadi sentral perekonomian dunia karena pelayanan kita dapat dinikmati dan mempunyai sesuatu yang membanggakan. Bila ini terwujud Pulau Belitung akan ramai pengunjung, Raja Ampat pun banyak di kenal dan perekonomian di Papua juga tak hanya mengais hasil tambang yang tinggal sedikit karena Freeport, biar kan saja dulu mereka bersenang senang tapi mereka nanti menangis bila Raja Ampat terkenal dan orang - orang Papua mengambil alih perekonomian di sana, begitu pula di Belitung dan banyak pulau pulau kecil indah lainnya, ya harapan saya semua itu dapat dikendalikan oleh Indonesia. Maka Indonesia tidak hanya dapat menjadi sentral perekonomian dunia tapi dapat pula terkenal dengan Kedudayaannya dan Keseniannya yang beragam dan indah untuk dinikmati. Para pengrajin pun akan terus menghasilkan karya yang baik dan membanggakan yang dapat di pajang di berbagai negara dengan label Indonesia . Buatan Indonesia, hasil karya orang Indonesia, kreatifitas dan ide bangsa kita, bangsa Indonesia yang cerdas dan mempunyai potensi yang membanggakan untuk di pamerkan dan di kenal dunia. Para petani pun dapat hidup sejahtera karena berasnya tidak hanya seluruh rakyat Indonesia yang menikmati di negaranya sendiri tapi juga negara lain , dan lagi lagi dengan label Indonesia. Dan semua profesi di Indonesia akan selalu sejahtera dan mensejahterakan Indonesia karena Indonesia selalu meghargai semua yang berjuang dan berjasa untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Inilah harapan saya dan impian saya untuk Indonesia. Apresiasi kita terhadap seni dan karya yang di hasilkan bangsa akan membuat negara dikenal dan terus berkembang menjadi lebih baik.

BAB III PENUTUP

III.1

Kesimpulan Indonesia itu sudah kaya akan potensi , sumber daya alam maupun sumber

daya manusia. Kreatifitas , karya cipta dan hasil ide ide lah yang perlu di hargai dan di beri apresiasi sebedsar besarnya agar bangsa kita lebih dan lebih untuk mengembangkan dan meningkatkan karya serta idenya yang membuat negara makin terkenal karena keberagaman budaya dan kesenian yang sudah ada pula di Indonesia. Wujudkan Indonesia yang saling menghargai yang memang merupakan sifat yang sesungguhnya sudah tertanam sejak dulu, tetapi sekarang telah memudar. Ayo pupuk rasa saling menghargai itu kembali agar karya dan ide mereka orang orang pintar yang membanggakan dapat tergali dan menjadikan nama Indonesia semakin besar. Cintai produk dalam negeri dan hargai setiap ide dan karya cipta anak bangsa yang membesarkan nama Indonesia.

Daftar Pustaka Web site http://forum.detik.com/wah-gaji-orang-pintar-di-ri-cuma-dihargai-5-dibandingt301968.html diakses Kamis, 26 April 2012. Buku Gayo, Iwan. Buku Pintar edisi Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono. Jakarta: Pustaka Warga Negara. 2004

MENGHARGAI HASIL KARYA CIPTA BANGSA AKAN CEPAT MERAIH MIMPI INDONESIA YANG LEBIH MAJU

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir tengah semester dua mata kuliah Sistem Sosial dan Budaya Indonesia

Dosen Pengampu : Tri Rini Widyastuti

ADLIA NINDYA GHASSANI F1C011066 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN APRIL 2012

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen17 halaman
    Kelompok 2
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Peranan Outsider Ms. Word 2003
    Peranan Outsider Ms. Word 2003
    Dokumen11 halaman
    Peranan Outsider Ms. Word 2003
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Kap Dalam Keluarga Kel.6
    Kap Dalam Keluarga Kel.6
    Dokumen12 halaman
    Kap Dalam Keluarga Kel.6
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Orla Dea
    Orla Dea
    Dokumen8 halaman
    Orla Dea
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Baru
    Baru
    Dokumen6 halaman
    Baru
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Print Yuk
    Print Yuk
    Dokumen16 halaman
    Print Yuk
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Kepentingan
    Kelompok Kepentingan
    Dokumen9 halaman
    Kelompok Kepentingan
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • KPM
    KPM
    Dokumen6 halaman
    KPM
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Partai Politik
    Partai Politik
    Dokumen2 halaman
    Partai Politik
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mil N Pil
    Tugas Mil N Pil
    Dokumen12 halaman
    Tugas Mil N Pil
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen16 halaman
    1
    david3307063
    Belum ada peringkat
  • Cover Ssbi
    Cover Ssbi
    Dokumen19 halaman
    Cover Ssbi
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • SPI Kelompok Kepentingan
    SPI Kelompok Kepentingan
    Dokumen6 halaman
    SPI Kelompok Kepentingan
    Adlia Nindya Ghassani
    100% (1)
  • Sponsorship
    Sponsorship
    Dokumen5 halaman
    Sponsorship
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Muted Group
    Muted Group
    Dokumen13 halaman
    Muted Group
    Adlia Nindya Ghassani
    0% (1)
  • Daslog
    Daslog
    Dokumen2 halaman
    Daslog
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Komunikasi Visual
    Tugas Komunikasi Visual
    Dokumen2 halaman
    Tugas Komunikasi Visual
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen1 halaman
    Tugas 3
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Jimat Di Banyumas
    Jimat Di Banyumas
    Dokumen3 halaman
    Jimat Di Banyumas
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Tugas Antropologi
    Kuisioner Tugas Antropologi
    Dokumen3 halaman
    Kuisioner Tugas Antropologi
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Antropologi
    Antropologi
    Dokumen19 halaman
    Antropologi
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Pancasila
    MAKALAH Pancasila
    Dokumen12 halaman
    MAKALAH Pancasila
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Pancasila Sumber Dari Segala Sumber Hukum
    Pancasila Sumber Dari Segala Sumber Hukum
    Dokumen3 halaman
    Pancasila Sumber Dari Segala Sumber Hukum
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Jati Diri Unsoed
    Makalah Jati Diri Unsoed
    Dokumen9 halaman
    Makalah Jati Diri Unsoed
    Adlia Nindya Ghassani
    0% (1)
  • Penciptaan Manusaia
    Penciptaan Manusaia
    Dokumen3 halaman
    Penciptaan Manusaia
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Demokrasi Yang Mensejahterakan
    Demokrasi Yang Mensejahterakan
    Dokumen3 halaman
    Demokrasi Yang Mensejahterakan
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kewarganegaraan
    Makalah Kewarganegaraan
    Dokumen5 halaman
    Makalah Kewarganegaraan
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat
  • Adlia F1C011066
    Adlia F1C011066
    Dokumen6 halaman
    Adlia F1C011066
    Adlia Nindya Ghassani
    Belum ada peringkat