Anda di halaman 1dari 2

Pagi yang indah Berhiaskan kabut tipis nan putih Berwarnakan kesucian sang pelangi Beraromakan harumnya bunga

melati Pagi yang syahdu Tatkala seorang akhwat lewat didepanku Meninggalkan senyumannya Manis tapi menyakitkan hatiku Senyum yang kadang menjadi racun Bagi hati sekotor diriku Kadang pula menjadi virus Yang menghancurkan bangunan imanku Duhai para akhwat Bantulah hati saudaramu ini Hati yang begitu lemah Akan godaan terbesar bagi kaumku Mata berkhianat dengan sang hati Tatkala ia berusaha menghindar Dari tajamnya panah-panah syaitan terkutuk Dari kelihaian dan kelicikannya Saat ini kau menjadi petaka Menjadi garam bagi hati hati yang luka Sakit dan semakin sakit terasa Pedih dan semakin pedih Duhai para akhwat Dunia sudah penuh ujian atas diri ini Jangan kau uji dengan senyum-senyum kalian Yang terkembang laksana mekarnya mawar merah Sinar sang surya menerangi hamparan bumi Menembus gelapnya rongga-rongga dunia

Menembus indahnya karang-karang di tepi pantai Hingga bayang bayangku terbentuk kembali

Anda mungkin juga menyukai