Krisis ini biasanya merujuk pada kekurangan minyak bumi, listrik, atau
sumber daya alam lainnya. Ditinjau dari sudut ekonomi, krisis ini memiliki akibat timbulnya resesi yang disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk, terutama kenaikan biaya produksi, yang menyebabkan naiknya biaya produksi secara kesluruhan. Krisis minyak pertama kali terjadi pada tahun 1973, dimulai sejak 17 oktober 1973 ketika negara-negara Arab yang tergabung dalam OAPEC memboikot untuk mengirim minyak ke Amerika dan Eropa pasca perang Yom Kippur antara negara-negara Arab dan Israel.
Kronologi
15 September 1973, OPEC bernegosiasi untuk menekan peningkatan harga dan
harga minyak sebesar 17% atau $3,65 per barel dan mengumumkan pemotongan
produksi. 17 Oktober 1973, OAPEC setuju untuk menggunkan minyak sebagai senjata untuk menghukum negara-negara barat yang telah mendukung Israel dalam perang ArabIsrael. Mereka melakukan embargo dan memutuskan ekspor ke negara-negara tersebut.
19 Oktober 1973, Arab melakukan embargo terhadap AS. 23-28 Oktober 1973, Arab melakukan embargo terhadap Belanda.
Terjadinya lonjakan pengangguran sebesar 1.7% dari seluruh populasi di Prancis selama tahun 1960 sampai dengan 1967 Terjadi peningkatan jumlah pengangguran sebesar 2.5% di pertengahan tahun 1968 dan 1973, dan peningkatan sebesar2.8 % pada tahun 1974 (600.000 orang tidak bekerja)
Perancis menjadi negara yang memiliki pengangguran terbesar pada tahun 1981 yaitu sebesar 6,5% dibandingkan dengan 7 negara yang tergabung dalam OCDE yang hanya meningkat sebesar 2,8% pada pertengahan tahun 1960 dan 1967.
Kebijakan ini diikuti oleh banyak perusahaaan yang berbisnis dengan prinsip perdagangan bebas pada tahun 1978, membantu perusahaanperusahaan yang mengalami kesulitan yang dinamakan vrit des prix Kebijakan itu membuahkan hasil pada tahun 1980 sampai 1981 menurunkan tingkat inflasi, menurunkan tingkat pengangguran, menurunkan pengeluaran luar negeri, sehingga Prancis mengalami kekurangan tenaga kerja dan mengambil para imigran untuk dijadikan tenaga kerja.
Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun: tingkat pengangguran mencapai 900.000 orang pada tahun 1975 sehingga mulai muncul istilah SDF (Sans Domiciles Fixes). Hal ini memicu solidaritas terhadap orang
pekerja.
Masyarakat Prancis mulai beralih simpati pada kelompok sosialis.
Meningkatnya angka pengangguran akibat banyaknya tenaga kerja yang diberhentikan dalam upaya penghematan energi yang dilakukan oleh Prancis. Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya angka kriminalitas. Orang-orang mulai memikirkan berbagai penyebab mengenai kerusakan lingkungan dan berkurangnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, khususnya minyak bumi dan gas alam Banyak perusahaan yang gulung tikar akibat kesulitan mendapat bahan bakar untuk kelangsungan proses produksi dan distribusi, sehingga menyebabkan naiknya pengangguran akibat berkurangnya lahan pekerjaan
Demi menghemat bahan bakar, diberlakukan batas kecepatan maksimum berkendaraan di jalan; Banyak demonstrasi di negara-negara Eropa yang menuntut bertambahnya lapangan pekerjaan