Anda di halaman 1dari 9

TuhantuhanElektronikdanMalaikatmalaikatBandwidth DalamPrespektifKebudayaanDigital

~FenomenaAlayKaumMuda~* DefinisiKebudayaan R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personality (1945) menyatakanbahwakebudayaanadalahkonfigurasidarisebuahtingkahlakudanhasillaku, yang unsurunsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu. Jauh sebelumnya, Henry Dawson dalam buku pertamanya The Age of the Gods (1928),menjelaskanbahwakebudayaanadalahcarahidupbersama(Cultureiscommonway oflife). Sutan Takdir Alisjahbana (STA) menyebutkan bahwa terdapat 7 (tujuh) penggolongan defenisikebudayaan,yaknipertamamenekankankenyataan,bahwakebudayaanituadalah suatu keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsurunsur yang berbeda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan yang lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kedua,menekankan sejarah kebudayaan, yang memandang kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi. Ketiga, menekankan segi kebudayaan yang normatif, yakni kebudayaan sebagai cara, aturan dan jalan hidup manusia. Disini juga ditekankan citacita, nilainilai dan kelakukan. Keempat, pendekatansecaraPsikologi,kebudayaansebagaipenyesuaianmanusiakepadasekitarnya. Dalamhalini,SummerdanKelleryangmenekankanpenyesuaianmanusiapadakeadaandan syaratsyarat hidupnya. Sedangkan Kroeber dan Kluckhohn menekankan usaha belajar dan pembiasaan serta defenisi yang bersifat psikologi murni yang dirumuskan dalam istilah psikoanalisis dan psikologi sosial. Kelima, menekankan halhal yang bersifat struktur yang membicarakan polapola dan organisasi kebudayaan. Keenam, kebudayaan dipahami sebagaihasilperbuatanataukecerdasanmanusia.Grovermerumuskankebudayaansebagai hasil pergaulan atau perkumpulan manusia. Dalam hal ini juga ditekankan pikiranpikiran dan lambanglambang. Ketujuh merupakan defenisidefenisi yang tidak lengkap dan tidak bersistem. Lebih jauh, STA maupun Koentjaraningrat mengakui bahwa banyak sekali defenisidefenisi kebudayaanyangmengacupadasuatudisiplinilmutertentu,bukansajaantropologi,tetapi juga sosiologi, filsafat, sejarah, maupun kesusasteraan. Berdasarkan ilmu Antroplogi, Koentjaraningratmendefenisikankebudayaansebagaikeseluruhansistemgagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusiadenganbelajar.Setidaknyaterdapat7(tujuh)unsurunsurpembentukkebudayaan menurutKoentjaraningrat:1)Sistemreligi,2)Sistemkemasyarakatandanorganisasisosial, 3) Sistem pengetahuan, 4) Bahasa, 5) Kesenian, 6) Sistem mata pencaharian hidup atau sistemekonomi,dan7)Sistemperalatanhidupatauteknologi.

PrespektifKebudayaanAbad21 Abad 21 saat ini tidak terlepas dari perkembangan kebudayaan yang tumbuh dalam kecanggihan teknologi komputasi dan komunikasi. Era globalisasi tercipta oleh adanya perubahanteknologiyangsangatcepatdalamkurunwaktutertentudanbersifatglobalatau mendunia.Dalammemahamiteknologiini,definisiringkasnya,teknologikomputasiadalah alat buatan manusia berupa benda elektronik dengan kemampuan komputing dengan berbagai aplikasi yang dapat dijalankan dan teknologi komunikasi adalah teknologi perangkat elektronik transmisi data (informasi) melalui gelombang elektromagnetik yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhankebutuhan manusia. Era globalisasi juga dapat dikatakan sebagai era digital, dimana didalam satu sentuhan pada perangkat modern saat ini, manusia modern dapat mendapatkan banyak sekali informasi serta dapat pula memenuhi kebutuhan kehidupan sehariharinya tanpa perlu keluar rumah atau bahkan cukupdenganberbaringditempattidur. Dalam studi berbasis teknologi komputer dan komunikasi, terdapat istilah baru pervasive computingataukomputasiyangmenjalar.SuatumodelpascaperkembangandariPersonal Computer(PC),dimanamanusiaberinteraksidengankomputeruntukmemprosesinformasi dengan telah sepenuhnya terintegrasi menjadi obyek seharihari dan aktivitas. Dalam keseharian, seseorang "menggunakan" komputasi di hampir setiap aktifitas, dan bisa jadi bahkanmanusianyatidaksadarbahwamerekamelakukannya.Modelinidianggapsebagai kemajuandariparadigmadesktopyangtelahlamadikenal.J.York,P.C.Pendharkar,dalam jurnalyangberjudulHumancomputerinteractionissuesformobilecomputinginavariable work context (2004) mendefininisikan pervasive computing sebagai "kehadiran mesin yang sesuai dengan lingkungan manusia, bukannya memaksa manusia untuk menggunakan mesinmesintersebut. Kecanggihan perangkat komputasi, dimana ukurannya yang semakin kecil dan portable, serta kemampuannya terkoneksi ke jejaring internet menjadikan perangat ini sebagai kebutuhan dan hal yang biasa di negaranegara maju. Tuntutan kebudayaan modern yang secara kasat mata memang materialistik menuntut manusia yang hidup dijamannya untuk serba cepat/instant. Dalam genggaman tangan, manusia telah mampu untuk berkomunikasidenganmanusialainkeseluruhbelahandunia,kabarberitabeberapadetik yanglalutelahterpampangdalamlayarsentuhdenganjarijemariyangyangtinggalsliding atasbawah atau kiri kanan. Bahkan untuk membeli kebutuhan sederhana seperti sabun mandi, kita dapat membelinya secara online dan kemudian barangsampai dirumah, tanpa repotmacetdanberpanasterikdibawahmatahari. Yasraf Amir Piliang, budayawan sekaligus pengajar mengistilahkan kebudayaan abad 21 sebagaikebudayaankontemporeryangmenghadirkansebuahruangpenciptaan,gagasan, dan gerakan kebudayaan mutakhir begitu sangat renik, kompleks, bahkan sering njlimet danruwet.Dinamikamasyarakatlamayangcenderunghomogen,telahbergantisebegitu rupadalamlingkupsistemmanusiamodern,begituriuhdanhirukpikukdalampemenuhan

pemenuhanhasratyangserbatersegerakan,identitaskebudayaanyangkhasdengannilai lokal kewilayahan sekarang sudah mulai mencair dan berpadupadan menyeimbangkan tuntutan manusianya sendiri, berakulturasi, bermetamorfosis dalam digitaliasi media masyarakatinformasi. IdentitasModerndanMasyarakatInformasi Menurut Franz Magnis, modernisasi adalah satu revolusi kebudayaan paling dahsyat yang dialami manusia sesudah belajar bercocok tanam dan membangun rumah. Modernitas bagaikan air bah yang terus menerjang bentengbenteng kokoh mitologis masyarakat primitif dan menggantinya dengan bangunan baru yang lebih rasional, kritis dan liberal. Modernisasimerupakansuatuprosesraksasamenyeluruhdanglobal.Takadabangsaatau masyarakatyangdapatmengelakdaripadanya. Zaman Modern sendiri, masih menurut Franz Magnis, diawali dengan ditemukannya 3 hal pentingyaitupenemuandanpemakaianbubukmesiu,mesincetakdankompaspadaabad ke15MdiEropa.Ketigahalinilahyangmenjadiprasyaratterciptanyamasyarakatmodern berikutnya yang dimulai dari belahan dunia Eropa. Penemuan dan pemakain bubuk mesiu berarti titik akhir kekuasaan feodal yang dipusatkan dalam bentengbenteng feodalisme. Penemuan mesin cetak menandakan telah dimulainya proses transformasi ilmu pengetahuan sehingga dapat dikonsumsi oleh khalayak ramai, sehingga pengetahuan dan interprtasi kebenaran tidak lagi menjadi hak monopoli satu golongan tertentu. Dengan mesin cetak, pengetahuan baru yang ditemukan dari hasil eksplorasi para saintis dapat dipublikasikan secara lebih luas, dengan demikian pengetahuan menjadi inklusif karena dapatdiaksesolehsiapasaja.Kondisiinimemungkinkanpercepatanperubahandalamsatu komunitas peradaban karena telah terjadi dinamisasi khususnya pada aspek peradaban intetektual.Dibagianlain,penemuankompasmengisyaratkanbahwanavigasimulaiaman, sehingga dimungkinkan melakukan perjalanan jauh guna menemukan, membuka dan menjelajahduniabaru. SejakzamanRenaisancediabad17lalu,manusiamemasukiduniabaru,duniayangbegitu berbedadengantatananduniasebelumnya.AlvinToffler,penuliskebangsaanAmerikadan futurolog membagi tiga tahapan perkembangan peradaban manusia, menyatakan bahwa manusia saat ini hidup di tengah periode masyarakat komunikasi yang berlangsung sejak 1970 hingga sekarang. Dalam kehidupan di dunia baru ini manusia mengalami proses transformasiyangbegitucepatdanmencengangkan.Hasilolahsainsdanteknologicanggih yang diciptakan manusia membuat sesuatu menjadi mudah, tidak berjarak dan tidak tersekat oleh waktu dan tempat. Semuanya dapat dilampaui oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Modernismesebagaianakdarikaryaintelektualmanusia,telahmengguritadalamtiapaspek kehidupan sosial dan pribadi dari para penganutnya. Banyak penemuanpenemuan ilmiah

baru yang mencengangkan dan membelalakkan mata manusia awam. Dimulai dari penemuanNicolausCopernicus(14731543),seorangilmuanyangmengumandangkanteori bahwamataharisebagaipusattatasurya(heliosentris),JohanesKepler(15711630)yang menemukan hukum gerak planet, Galileo Galilei (15641626), dan sederet namanama lainnya.Sejakabadini,dimulailahsatuproyekbesarambisiusolehmasyarakatbarat,yaitu apayangmerekasebutdenganmodernisasi. HarveyCoxmengatakandalambukunyaTheSecularCity:UrbanizationandSecularizationin Theological Perspective (1965), modernitas yang akan membunuh agama. Sejauh ini, modernitas dicirikan oleh rasionalitas, sekularisme dan ilmu empiris. Cox percaya bahwa pada masyarakat yang lebih rasional, maka pengaruh agama akan menjadi berkurang. Dengan pemikirannya yang cukup mengejutkan untuk beberapa kalangan dalam realitas budayamodernsearangini,menjadikanbukuTheSecularCitytelahterjualhinggalebihdari sejutanaskah,danbagaimanapun,parateologKatolikjugasangatmeminatibukutersebut. Sebelum Konsili Vatikan Kedua berakhir pada tahun 1965, isu yang paling penting dibahas adalah perdebatan mengenai peran Gereja dalam dunia modern (Church in the modern world). Disini isu yang diangkat oleh Harvey Cox menjadi sangat relevan. Dan tak ayal lagi The Secular City menjadi pembahasan hangat di antara para tokoh Katolik peserta Konsili VatikanKeduatersebut. Entah melalui pemikiran dan tulisan dari Harvey Cox atau atas intuisi sendiri, Nurcholis Madjid melalui makalahnya dengan judul Keharusan Pembaharuan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat (1970) menganjurkan Keharusan Pembaharuan Pemikiran Islam. Untuk meraih hal tersebut, Nurcholish merasa harus mencapainya dengan sekularisasi. GagasanNurcholishtentangsekularisasiinimenuaireaksi,memicuprokontra.Tidakkurang dariseratustulisanartikelpadatahun1970anterbituntukmenanggapitulisanNurcholish. Pada tahun 1970an, H. M. Rasyidi dan Endang Saifuddin Anshari menulis buku untuk mengkritikgagasansekularisasiNurcholish. Penjelasanterstrukturtentangkonsepmasyarakatinformasisampaidengansaatinibelum diterima secara universal oleh beberapa pihak. Akan tetapi kebanyakan di antara mereka setujubahwateoritransformasimasyarakatinidapatdilihatmulaiantara1970andandan telah mengubah secara fundamental sistem sosial. Salah satu definisi yang dapat diterima melihat dari fenomena yang ada adalah, masyarakat informasi merupakan keadaan masyarakat dimana produksi, distribusi dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Dengan kata lain pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan dan akhirnya masyarakat informasi akan terikat dengan teknologi informasi, jaringan komputer, dan tersedianyaaksesinternet. Kehadiran teknologi komputasi dan komunikasi dalam masrakat informasi di era modern telah diramalkan oleh James Martin pada tahun 1979, seorang pengarang buku terkenal. Industriawan dan konsultan pengolahan data tingkat Internasional, membuat ramalan Sebagian terbesar dari perkembangan aplikasi komputer di dunia usaha pada masa

mendatang akan berdasarkan kepada teknologi basis data dan mereka akan saling terhubungmelaluijaringankomputer.Basisdatatersebutakandapatdimanfaatkansecara langsungolehpemakai.Otomatisperkantoranakanterhubungdenganjaringanini. Hadirnyateknologikomputasidalammasyarakatyangsedangmembangundanpadaposisi peralihan memunculkan istilah digital devide (kesenjangan digital). Chinn, Menzie D. dan RobertW.FairliedalampenelitiannyadenganjudulTheDeterminantsoftheGlobalDigital Divide: A CrossCountry Analysis of Computer and Internet Penetration. Economic Growth Center (2004) menjelaskan beberapa faktor yang memunculkan terjadinya kesenjangan digital, meliputi variabel ekonomi (pendapatan per kapita, tahun sekolah, buta huruf, keterbukaan perdagangan), variabel demografi (pemuda dan rasio ketergantungan usia, tingkat urbanisasi), indikator infrastruktur (kepadatan telepon, konsumsi listrik), regulasi biayatelekomunikasi,danperaturankualitas. Dalam satu negara contohnya Indonesia, terdapat pulau atau wilayah yang mungkin jauh daripusatkotadanhidupsecaratradisionaldenganmengandalkankekayaanalam,dimana keberadaankomputerataumungkinsaranatelevisidaninternetmenjadibarangyangtidak populerdanpadapulauatauwilayahlainsebagaipusatekonomitelahbergerakbegitumaju dalampenggunaansaranateknologikomputasidankomunikasi.Istilahlokalyangkemudian menjadipopuleradalahgagapteknologi (gaptek),definisikonotatif terhadapindividu yang masih merasa sulit dan tidak memahami penggunaan kecanggihan sarana teknologi komputasidankomunikasi. Melaluipendidikan,negaramenerbitkankebijakantentangpenguasaanyangbaikterhadap kecanggihan teknologi komputasi dan komunikasi dalam rangka mengurangi angka kesenjangandigital.Selainmelaluipendidikanformal,programprogramlainterusdijalankan oleh pemerintah seperti adanya workshop Warung Masyarakat Informasi Indonesia (Warmasif),internetmasukdesa,danPusatLayananInternetKecamatan(PLIK).Pengenalan terhadap teknologi adalah penting untuk menyambut era perdagangan terbuka yang mau tidak mau akan dialamai negara seiring waktu. Kesiapan akan pengetahuan masyarakat terhadaphalbaruyangbisadisebutmoderndirasacukuppenting.Akantetapipenguasaan teknologi secara fisik yang baik, belum tentu memahami fungsi hadirnya teknologi komputasi dan komunikasi sendiri yang tidak lebih sebagai alat untuk mencapai tujuan kebudayaan modern, yaitu produktifitas (didalamnya mencakup efektifitas, efisiensi), kenyamanan,borderlessdankecepatan. MunculnyaTuhantuhanElektronikdanMalaikatmalaikatBandwidth Kehadiranteknologikomputasidankomunikasitelahmencapaitingkatpervasivcomputing untukbeberapapenggunanya.Biayakomunikasiyangsemakinmurah,hargaperangkatyang semakin terjangkau dan konten di dalamnya yang telah mampu hadir sebegitu dekat menjadi magnet. Telepon konvensional atau mungkin handphone yang awalnya hanya

sebagai sarana komunikasi jarak jauh, menghadirkan suara dari orang yang ingin kita ajak bicara secara riil time (mungkin dengan delay tapi tidak sampai hitungan menit) dengan jarak lintas benua telah lama dapat dilakukan. Pengembang perangkat terus menguji coba temuantemuan teknologi yang kemudian dapat disematkan di dalam perangkat ini, sehinggamengadirkanistilahbaruyaituteleponpintaratausmartphone.Tidakhanyauntuk komunikasisuara,videocallstreamingtelahmampuhadirdalamalatseukurangenggaman tangan, berita musibah banjir atau mungkin kelahiran cucu presiden beberapa detik lalu telahdapatkitabacamalam inijugadantidakharus menunggutukang korandatangesok pagi. Semua lintas percepatan ini bagi beberapa penggunanya mampu menghipnotis sehinggamungkinpasangansetiadalamhidupbukanlahpendampingistriatausuami,akan tetapi smartphone yang dimanapun juga selalu ada disaku, ditas, bahkan enggan untuk berpisah walau hanya untuk ke toilet. Meninggalkannya barang sejam atau tertinggal di rumah akan terasa kehilangan akan kehadirannya begitu mendalam bagi beberapa orang, berbeda dengan istri yang mungkin pagi kita tinggal berkerja dan sore bertemu dan malamnyaditinggaltidur. Ekonomi dunia modern secara global terhubung satu sama lain, menjadikan aksestabilitas yang hampir tidak pernah istirahat, angkaangka digital bersliweran dalam serat optik terpendam dalam tanah atau yang mengular di dasar samudera, mengubungkan tiap titik dengan teknik enkapulasi,enkripsi yang terus diperbaiki, bandwidth sebagai ujung tombak kecepatandatayangterusdiperlebarseiringmeningkatnyajumlahpenggunadantitikyang dihubungkan. Teknologi komputasi dan perangkatnya yang terus mengecil dalam ukuran nano, sehingga ukuran Personal Computer (PC) yang dulunya sebesar lemari telah mampu hadir seukuran bungkus rokok, dengan kemampuan sama, bahkan jauh lebih baik. Stock exchangeataubursaefekyangmemperjualbelikanbarangyangtidaktampaksecarakasat mata, tapi nilai interinsik saham yang diperdagangkan jika sedang down atau terjadi isu moneter sama dengan APBN negara ini, hal seperti ini telah menjadi komuditas keuangan modern,pasarpasardigital,tokotokodigitalyangentahsepertiapabentuknyatapimampu memperjualbelikanbarangsecaranyata,bahkanmengalahkan pasartradisional yangpelu capekberdesakandenganbauamisikanlautdananyirnyapenjualdaging. Sekumpulan remaja dapat bertahan duduk hanya dengan melihat monitor yang mempertunjukkankecanggihanpermainanonline,permainanteknologi3D,animasianimasi mutakhirdariprogrammerkelasduniasehinggamenghipnotispararemajatersebut.Emosi kejarkejaran disertai desingan suara peluru dan dentuman bom digerakkan melalui keyboard atau joystick dengan kasar dan bahkan beberapa tombolnya copot karena kerasnyamemencet,beberapajoystickbahkanrusakdalamhitunganharikarenadibanting banting ketika tim kesayangan yang dimainkan ternyata kalah. Tidak sedikit uang yang dihabiskan untuk membeli senjata dan tameng untuk karakter virualnya, belum lagi biaya billing jika menggunakan sewa rental atau warnet. Kesemuanya seolah memanjakan dan membuai sekumpulan remaja tersebut, dimana hadirnya tokohtokoh karakter game telah begitunyata,bahkanbeberapakasusdijumpaipemudayangmeninggaldidepankomputer

karena menyelesaikan gamenya sampai beberapa hari tanpa tidur, atau keluarga muda di Korea yangsibuk mengurus bayi virtualnya dan malah meninggalkan bayi darahdagingnya sampaimeninggal.BelumlagikasusdiJepang,seorangremajatanggungmenikahikarakter wanitadalamgamesimulasivirtualtentangpercintaan. Definisi bekerja dengan hadirnya teknologi komputasi dan informasi juga telah bergeser, bekerja tidak harus keluar rumah, menyiapkan alatalat, menenteng tas dengan tumpukan berkas, berbaju rapi, dan berdasi kupukupu. Dengan berbekal PC, laptop dan tekoneksi internet,manusiamodernmampumemenuhinafkahdarisetiapbitbitdatayangmampudi hasilkan. Gaji tidak datang dari bos yang setiap bertemu tampak sibuk mengendurkan ikat pinggangkarenaperutnyayangterusmembesar,upahdarijerihpayahberonlinemarketing atauonlineadvertaisingcukupdilihatmelaluisaldodibankbankvirtual,danmencairkannya ketika perlu. Ekonomi modern berjalan dalam bandwidth, malaikatmalaikat tanpa sayap namunmemakanlistrik.Malaikatelektromagnetikyangmemangtaktampakolehmata,tapi sinyalnya menjangkau sudut tersempit rumah manusia modern. Membayangkan malaikat malaikatini mogokolehsebabyangtaktahukenapaakan tidakterbayangkacau balaunya manusia yang ternina bobokkan oleh kehadirannya, dan boleh jadi membuat kelompok manusia lain di ujung pulau yang tak tersentuh oleh halhal sedemikian dan sibuk dengan sawahnyagelengkepalamelihattingkahpolahmanusiamoderndalampencahariannyadan dalamcarabersosialnyasebagaimanusia. Teknologi adalah alat, dan komputasi dengan tersambungkan komunikasi menjanjikan lipatanlipatan yang membungkus ruang dan jarak. Identitas manusia modern adalah database. Sekumpulan data yang disusun sedemikian rupa baris dan kolomnya sehingga dengan teknik query tertentu mudah untuk ditemukan, dishorting dan diindex sesuai selera. Tulisantulisan digital merupakan bitbit data dalam struktur bahasa komputasi tertentu dan ribuan pilihan fontfont yang tersedia, handwriting atau tulisan tangan telah mampu didigitalkan menjadi baris yang rapi, atau jika malas menulis, cukup bercakap melaluimikrophon,makaapayangdikatakanakanmenjaditulisantulisan,atausebaliknya, malasuntukmembaca,serahkankomputeruntukmengelolasetiapbitbittersebutmenjadi suara analog wanita atau lakilaki sesuai selera. Kalkulasi rumit yang dulu oleh matematikawan dan fisikawan memerlukan ketekunan untuk menyelesaikannya, saat ini cukup dengan menekan enter dari input flowchart dan algoritma yang dibuat, maka selesailah semuanya, jikalau salah, hanya perlu di undo, tanpa type x atau penghapus. Membayangkan komputerkomputer maninframe vital dunia ini lumpuh karena entah kesalahan apa, terbayangkan bagaimana keosnya dunia, ratapanratapan para bankir yang kehilanganuangvirtualnya,daninvestoryangharusmerelakaninvestasipuluhanjutadollar lenyap.Pesawatgagalterbangkarenaradarsemuabandarapadam,fungsiautopilotlumpuh dan jadual keberangkatan dan kedatangan juga tidak berkerja. Meratap dengan apa kemudian manusiamanusia seperti ini? Tuhan mereka adalah alatalat tersebut, karena dengannyaterpenuhi,kalaupunmeratappadaTuhantuhan yangmereka akuidalam kartu identitas,databasenyajugatelahlumpuhkarenaservernyapadam.

Kehadiranmediasosialdanpertemananvirtualjugatelahhadirdalamkeseharianmanusia modern, berkembangnya komunitaskomunitas blogger, dimana tidak hanya jurnalis atau wartawan sekarang yang berhak dan mampu menuliskan berita, siapapun pemilik dan peminat blogger telah mampu mewartakan informasi yang mungkin jurnalis sendiri belum mendapatkannya. Pertemanan virtual mampu hadir lebih dekat bahkan mengalahkan sendauguraudanserunyapertemuanwarungkopiseberangjalan,ungkapanisihati,gundah gulana bahkan halhal yang banyak remehtemehpun ditulis, terkadang begitu sepontan sampai aktifitas ngupil juga perlu untuk dibagikan, itupun tidak kalah aneh, karena hal sepertiitupunadayangmengomentari,bahkanmemberikansimboljempoltandalikeatau suka. Dalamrituskeluargamodernyangsekaranginimenjadilumrahataudiwajarkanmenurut budaya terbarukan. Adalah contoh ketika hadir disalah satu tempat makan populer dan mewah, hal pertama adalah duduk dan berbasabasi, kemudian masingmasing, tidak itu bapak,ibu,bahkananaknyayangbarukelas5SDsibukmemotretkanankiridanbergayabak selebritis kemudian mengunggahnya di jejaring sosial, ketika makanan yang dipesanpun tersaji, hal sama diulangi lagi, bukannya bersiap dengan doa kepada Tuhan akan rejeki nikmat sehingga dapat makan bersama diruang yang sulit dijangkau kantung paspasan, merekasibukmemotettiappiringyangadadanmenunggujempoldankomentarkomentar dari seseorang yang entah itu nenek buyut atau pembantunya di rumah yang sibuk membersihkantoilet. Tidakkalahgalaunyaremajatanggungyangnitipagardapatdisebutmoderndaninginselalu dibilangeksisdalamlingkarannya,bagimereka,kehadiranteknologitidaksepenuhnyauntuk memenuhi hajat moden itu sendiri, smartphone yang telah dirancang begitu kaya konten produktif terkadang hanya beberapa menu saja yang diketahui dan itupun terkait erat dengan identitasnya untuk selalu dapat dibilang eksis dan tidak gaptek. Produktifitas menjadi nomor kesekian, karena mungkin alat tersebut mampu dimiliki hanya karena kekuatan kapital orang tuanya. Dan remaja dengan penghidupan orangtuanya yang hanya mampu untuk menafkahi beras sampai dengan dua hari kedepan juga ikut panas tanpa kompor yang menyala disebelahnya, ingin untuk mendapatkan alatalat canggih eksisistas terebut. Hal ini bagi misonarismisionaris industri adalah wujud keberhasilan membrain wash budaya remaja tanggung yang haus akan identitas dan ingin secara fisik tampak uptodatedanhidupdalammangkukmangkukmelaminmodernitas.Dalamsalahsatustatus mereka menulis doa suci kepada Tuhan, dan puluhan, bahkan ratusan kali kata suci dipanjatkan melalui sebuah setatus. Entah apa yang dirasa bagi mereka, mencoba peruntunganbahwaTuhanmungkinmembacastatusnya?,ataukahmenunggujempol?dan jawaban amin dari temantemannya?, bisa jadi obsesi menunggu amin adalah niatan merekauntukmenjadiimamdisalahsatumushola. Penjelasan fenomena kritis beberapa paragraf di atas bukan untuk menunjukkan bahwa kemajuanteknologikomputasidankomunikasidalammasyarakatmoderntelahmembawa

dampak yang cukup negatif dari cara berbudaya manusia untuk memanusiakan kemanusiaannya sendiri, akan tetapi fenomena ini menunjukkan bahwa disparitas akan pemahaman dari makna modern itu sendiri yang kemudian tidak sempurna dipahami. Menurut Habermas, sistem kapitalisme, masyarakat modern akan terus menyingkirkan solidaritassosialsebagaiaspekterpentingkehidupanbersama.Imperatifpasarkapitalisdan patologisosialyangdiakibatkannyadapatdiatasidenganpenguatansolidaritassosialmelalui praksiskomunikasi. Teori kritis mampu membawa kemajuan menuju masyarakat komunikatif, terutama mengenai perubahan sosial dan modernisasi. Teori ini memberikan kritik terhadap modernisasiyangdiproyeksikanolehmasyarakatkapitalismengarahpadatotalitavianisme birokratis dan teknologis demi akumulasi modal. Masyarakat pada hakekatnya adalah komunikatif,danyangmenentukanperubahansosialitubukansematamataperkembangan kekuatan produksi atau teknologi, melainkan proses belajar dalam dimensi praktisetis. Herbamas menyebut masyarakat kapitalis dewasa ini disebut sebagai kapitalis lanjut, karena kekuasaan semestinya tidak hanya dilegitimasi, melainkan juga dirasionalisasikan dalamparadigmakomunikatif. KemudiandenganadanyaTuhanelektronikdanmalaikatbandwidth,adalahdinamikasosial yang selalu hadir dalam setiap perkembangan zaman. Setiap produk hasil pemikiran dan budayamanusiaakanselalumenghadirkanduasisiyangsalingbertolakbelakang,halseperti ini adalah kausalitas yang bukan selalu menjadi niatan dari penemunya, seperti Einstein misalnyayangtelahmenemukanrumusanenergiE=mc2,tidaksertamertabertujuanuntuk menciptakan bom atom, berbeda mungkin dengan Mikhail Kalashnikov sebagai disainer senapan serbu AK47 yang oleh media sangat diidentikkan dengan senjata para teroris, namunbegitupundimasatuanyaKalashnikovdenganpangkatterakhirletnanjenderallebih memilih untuk hidup di flat sederhana, dan ketika jurnanalis bertanya mengenai senapan rancangannyayangmenjadimesinpembunuhterkenaldidalamkonflikdiberbagaibelahan duniasejaktahun1947,diaberkata"Akutetapbisatidurnyenyak.Akumerancangsenapan ini untuk membela diri, bukan untuk membunuh. Kalau banyak yang terbunuh dengan senapan ini, itu kesalahan para politisi yang tak mampu mencapai kesepakatan damai dan lebihmemilihjalankekerasanuntukmemecahkanmasalahmereka. Tidakadamanusiayangdalamdirinyaberintuisiuntukmemilikisifatanarkis,antisosialdan apatis, kecuali dia tumbuh dalam masyarakat yang mentolelir halhal sedemikian menjadi lumrah dan biasa. Tidak ada anak yang lahir dengan sifat dasar alay, eksistensialis, kecuali perhatian orang tua yang kurang dan lingkungan yang mendukung hal sedemikian. Tuhan tuhanelektronik,malaikatmalaikatbandwidthhanyaakanterwujuddalambenakmanusia manusia gagap yang relijiusitasnya lumpuh dan pikiran yang kerdil. Menjadi manusia yang berbudaya, berkarakter, memiliki idelisme kokoh dan teruji dalam dinamika masyarakat modern, masyarakat media dan informasi digital merupakan proses dan tidak serta merta didapatitanpapengalamanhidup.
*andik32@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai