SUDIARTI P07133111117
A. LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue(DBD) merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan wabah di berbagai negara termasuk Indonesia. Diperkirakan 60% penduduk yang sakit mengidap penyakit ini. Tentu tidak menggembirakan sebagai akibat dari tingkat pendidikan yang belum memuaskan dan ditambah lagi lingkungan yang kurang terawat.1
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut: Kejadian penyakit DBD masih meningkat dari tahun ke tahun. Foging dan penggunaan insektisida telah menimbulkan resistensi dan membutuhkan biyaya besar, tetapi tidak membawa hal yang memuaskan. Beberapa penelitian menemukan larva Aedes di sumur gali, padahal secara teoritis nyamuk Aedes memilih tandon air bersih yang tidak berhubungan dengan tanah sebagai tempat bertelur.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membuktikan
2. Tujuan Khusus
Membuktikan
bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur pada berbagai perindukan selain air bersih
bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur di air tanah. Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti dapat bertelur di air Comberan.
Klas
Ordo Familia
Genus
Spesies
: : : : : : :
b. Ciri-Ciri Ae Aegypti Badan dan tungkai bergaris-garis hitam putih Dalam keadaan istirahat pantatnya mendatar melancarkan serangannya tidak mengeluarkan suara yang mendengung Suka mendatar atau beristirahat di pakaian berwarna gelap
d. Bionomi 1) Tempat Perindukan / Perkembangbiakan a) Tempat perindukan sementara b) Tempat perindukan permanen c) Tempat perindukan permanen 2) Perilaku makan 3) Perilaku istirahat 4) Jarak terbang 5) Lama hidup
AIR
Parameter COD BOD Minyak Nabati Minyak Mineral Zat padat tersuspensi (TSS) pH Temperatur Amonia bebas (NH3) Nitrat (NO3-N) Senyawa aktif biru metilen Sulfida (H2S) Fenol Sianida (CN) Konsentrasi (mg/L) 100-300 50-150 5-10 10-50 200-400 6.0-400 38-40 [o C] 1.0-5.0 20-30 5.0-10 0.05-0.1 0.5-1.0 0.05-0.5
Setiap saat sumber sumber air baru dicari dan dicoba kemungkinannya. Hal ini berkaitan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan manusia yang membutuhkan air, baik untuk kepentingan rumah tangga secara langsung ataupun untuk kepentingan lainnya secara tidak langsung. Sumber-sumber air yang ada di bumi ini antara lain adalah air laut, air atmosfer, air permukaan dan air tanah
KERANGKA TEORI
fogging
Densitas dewasa
PSN
Air bersih
Air tanah
bakteri
parasit
abatisasi
Air comberan
KERANGKA KONSEP
Variabel bebas: Jenis air -air tanah -air tercemar (air comberan) Air bersih Variabel terikat: Jumlah telur yang terdapat di masing-masing air
JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah explanatory research dan pelaksanaanya menggunakan metode Eksperimen Kuasi. Hal ini berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam aplikasi penggunaan, air comberan, air tanah dan air bersih. Sebagai variabel bebas dan telur Ae aegypti sebagai variabel terikat disain post test only with control group.
Xo X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
0 0 0 0 0 0 0 0
Metode Pengumpulan Data Data Primer Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan perhitungan jumlah telur yang terdapat di masing-masing tempat eksperimen. Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari internet, buku-buku, majalah atau hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini.
PROSEDUR PENELITIAN 1. Bahan Tempat perindukan terbuat dari ovitrap yang berukuran 240 ml yang di cat warna hitam ovitrap di isi dengan air yang sudah di siapkan dengan volum yaitu 183 ml. Nyamuk Ae aegypti betina yang kenyang darah dan siap bertelur
2. Alat Ovitrap berwarna hitam Kandang Alat tulis Thermometer Kertas saring 3. Tenaga Tenaga yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: Peneliti sendiri 1 orang Tenaga penghitung 2 orang
CARA KERJA Ruangan yang akan dipakai penelitian disiapkan Kandang dimasukkan kedalam ruangan yang telah disiapkan dan di tata rapi Tiga jenis air yang sudah disiapkan kemudian di tuang ke dalam ovitrap yang berbeda Ovitrap yang sudah terisi air sebanyak dari volume ovitrap kemudian ovitrap diberi kertas saring di atas airnya
Ovitrap yang sudah diisi air dan sudah ada kertasnya kemudian dimasukkan ke dalam kandang Nyamuk dimasukkan ke dalam kandang yang sudah disiapk Selama tiga hari kertas yang ada di dalam ovitrap diambil kemudian dikeringkan, setelah kering terus dimasukkan ke dalam plastik. Cara penghitungan telur yaitu kertas saring yang diambil dari ovitrap yang telah dikeringkan dan dimasukkan ke dalam plastik kemudian dibawa ke laboratorium Parasitologi Universitas Muhammadiyah Semarang untuk dilakukan penghitungan.
pe;laksanaan penelitian Penelitian dengan judul kemampuan adaptasi nyamuk Ae aegypti terhadap kondisi air untuk tempat perindukan dilaksanakan di tiga tempat yaitu Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal sebagai tempat pemasangan perangkap telur dan uji coba kesukaan bertelur, laboratorium STIKES Hakli Semarang sebagai tempat pemeriksaan air yang akan digunakan penelitian dan laboraturium Parasitologi Universitas Muhammadiyah sebagai tempat penghitungan telur. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 1 Juni 3 Juni 2009. penelitian dilakukan dengan 7 kali pengulangan dengan cara setiap kandang air yang digunakan dibuat variasi atau dengan cara mengkombinasikan air yang berbeda
HASIL PEMERIKSAAN
No Parameter Satuan Air Air tanah comberan Air hujan NAB
1 2 3 4 5 6 7
DESKRIPTIF HASIL PENELITIAN 1. Jumlah telur Ae aegypti berdasarkan kombinasi jenis air. Kertas saring yang dipasang pada ovitrap kemudian di hitung jumlah telur nyamuknya di laboratorium Parasitologi Universitas Muhammadiyah Semarang. Perhitungan telur nyamuk dimaksudkan untuk mengetahui jumlah telur nyamuk pada setiap kandang dan di masing-masing jenis air.
PEMBAHASAN
Penelitian membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti kenyang darah mau bertelur pada tempat perindukan (ovitrap) yang berisi air bersih, air tanah, (air sumur gali), maupun air comberan (air yang diambil dari got buangan limbah cair rumah tangga). Hal ini menyimpulkan bahwa Ae aegypti mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada, khususnya lingkungan yang tidak menguntungkan. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori lama tentang bionomi Ae aegypti dalam bertelur (memilih tempat perindukan).
KESIMPULAN
Nyamuk
Ae aegypti mau bertelur pada semua jenis telur perindukan baik air bersih, air tanah, maupun air comberan. Jumlah telur nyamuk Ae aegypti dari 21 kandang (45 ovitrap) yang terdiri dari air bersih (3213 butir), air tanah (1969 butir) dan air comberan (3160 butir) dengan total jumlah telur 8342 butir. Kandang yang terdapat air bersih, air tanah dan air comberan yang paling tinggi telur nyamuk berada di air comberan yaitu dengan perbandingan 428 : 412 : 215 butir.
Kandang
yang terdapat air bersih dengan air tanah telur nyamuk yang paling tinggi berada dalam air bersih yaitu dengan perbandingan 547 : 379 butir. Kandang yang terdapat air bersih dengan air comberan telur nyamuk yang paling tinggi berada di air bersih yaitu dengan perbandingan 598 : 550 butir. Pada satu kandang jumlah telur nyamuk pada air tanah saja yaitu 1073 butir. Pada satu kandang yang terdapat air comberan saja yaitu 1730 butir. Pada satu kandang yang terdapat air bersih saja yaitu 1656 butir.
Kandang
yang terdapat air tanah dengan air comberan telur nyamuk paling tinggi berada di air comberan yaitu dengan perbandingan 452 : 302 butir. Rata-rata jumlah telur pada ketiga jenis air tersebut hasilnya hampir sama artinya tidak ada perbedaan pada masing-masing temapt perindukan (bahwa nyamuk Ae aegypti mau bertelur di air tersebut).
TERIMA KASIH